Khotbah Ev. Evie Mehita : Ketetapan Hati
Hari-hari ini dunia sedang digemparkan dengan munculnya virus Corona yang menyebabkan ribuan kematian di berbagai negara. Hal ini adalah salah satu pertanda bahwa kita telah berada pada akhir zaman.
Sebuah situs dunia mencatat, ada 10 pertanda kiamat:
1. Malapetaka / Bencana alam
2. Tanda Kelaparan, Kemiskinan, & Penyakit
3. Kekerasan dan Sex bebas
4. Perang
5. Kemerosotan Moral
6. Banyak Orang Depresi
7. Penyebaran Ajaran Palsu
8. Krisis Lingkungan Global
9. Fenomena Alam
10.Kebangunan besar-besaran
Di akhir zaman, akan banyak orang mengalami stres dan kecemasan; mereka hidup dalam tekanan yang luar biasa. Sehingga akan banyak orang murtad kepada Tuhan, dan atau sebaliknya, akan banyak orang yang menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan.
Di hari-hari terakhir ini, Tuhan sedang mencari orang-orang yang menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran. Mari kita Belajar menjadi penyembah yang benar dari seorang Pribadi Daniel (Daniel 1).
1. Memiliki Ketetapan Hati
Ketika Daniel diminta untuk menyantap makanan raja yang enak, dia memilih untuk tidak memakannya. Kemungkinan besar makanan-makanan itu sebelumnya dipersembahkan kepada dewa-dewa mereka. Daniel memiliki ketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan meminum anggur dan menyantap makanan-makanan itu.
Sebaliknya, Daniel berketetapan hati untuk tetap menyembah Tuhan di tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Bahkan ia dengan tekun berdoa 3x sehari kepada Tuhan.
2. Berani Diuji
Daniel tidak takut menyatakan kuasa Tuhan, sekalipun dia di tengah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Daniel berani diuji, walau tidak makan santapan raja, dia tetap segar dan sehat setelah melewati 10 Hari.
Daniel berketetapan hati untuk tetap menyembah Tuhan, sekalipun sekelilingnya tidak mendukung dia. Mari kita miliki ketetapan hati dalam Tuhan; berketetapan hati untuk menyembah Tuhan, berketetapan hati untuk tetap setia hidup dalam kebenaran.
Daniel belajar setia dari hal kecil. Dari masalah makanan, kemudian ia teruji dan menjadi kesayangan raja. Ia menjadi orang bijaksana melebihi orang-orang yang ada di negeri itu; Ia dipromosikan oleh Tuhan.
Mau dipromosi oleh Tuhan? Belajarlah setia seperti Daniel. Lakukan kebenaran dengan ketetapan hati dan beranilah untuk diuji. Biarkan Tuhan berkuasa penuh dalam hidupmu.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Evie Mehita: Sekolah Kehidupan
Kehidupan kita digambarkan seperti sekolah. Dimana kita juga akan mengalami ujian-ujian dalam hidup kita. Tetapi, ujian itu adalah fase yang harus kita lewati supaya akan kita bisa naik kelas/naik tingkat. Seringkali kalau di iming-imingi hadiah, kita akan dengan cepat melakukan sesuatu, karena kita sudah tahu apa tujuan dari kita melakukannya. Tetapi terkadang kita tidak mengerti apa yang menjadi tujuan dari sebuah ujian yang Tuhan berikan. Tapi kita harus percaya, bahwa ada goal yang luar biasa di balik itu semua, yaitu membentuk karakter supaya semakin serupa dengan Kristus.
Tuhan tahu soal yang tepat buat kita. Dia tidak pernah salah memberikan soal. Dia memberikan soal sesuai dengan kapasitas kita.
Seorang guru tahu menempatkan soal yang tepat untuk muridnya. Guru yang baik akan memberikan soal ujian sesuai dengan kemampuan muridnya; soal kelas 6 SD tidak mungkin diujikan kepada murid kelas 1 SD. Jika seorang guru mampu memberikan soal yang tepat, demikian juga dengan Tuhan; Dia tahu soal yang tepat buat kita. Tuhan tidak akan memberikan soal di luar kemampuan kita.
Seringkali kita menyalahkan guru ketika kita merasa materi yang diujikan belum diajarkan. Padahal sebenarnya materi itu sudah diajarkan/ diberikan, hanya mungkin kita tidak mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Ujian dalam hidup kita pun demikian. Tuhan yang sudah memberikan “pelajaran” dalam Firman Tuhan. Tetapi seringkali kita tidak membaca dan memahami dengan sunngguh-sungguh.
Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala. (Efesus 14:13-15)
Tuhan rindu setiap kita bertumbuh ke arah Kristus dan menjadi serupa dengan Kristus. Iblis akan selalu berusaha menghancurkan komunikasi anak-anak Tuhan. Karena ketika kita bersatu di dalam 1 iman dan 1 tujuan, iblis akan gemetar. Karena itu, kesatuan itu penting. Kita perlu memiliki pengetahuan yang benar tentang Kristus. Untuk itulah kita masih terus dilatih untuk mencapai pertumbuhan dalam mengenal Tuhan dengan benar.
Tuhan Menilai Hidup Kita
Hidup kita dilihat dan dinilai oleh Tuhan setiap hari. Tuhan tahu segalanya; Tidak ada yang tersembunyi bagiNya. Karena itu, kita jangan hidup seenaknya.
Ada 2 hal yang seringkali Tuhan bisa uji dalam hidup kita: Ujian Buah Roh dan Ujian Pemulihan. Ujian Buah Roh berbicara tentang ujian karakter kita, yang menguji kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Ujian pemulihan adalah proses kita dipulihkan dari gambar diri yang dirusak oleh si Jahat. Ini menguji area-area pemulihan kita, hati dan perasaan kita.
Tuhan mau kita bukan hanya mau kita belajar dari “sekolah” kita, Dia mau kita mengerti dan menguasai apa yang kita pelajari. Dan untuk mencapai itu, yang diperlukan adalah KETEKUNAN. Ketekunan berbicara tentang konsistensi (terus menerus) dan kita lakukan dengan setia. Dengan demikian, kita akan mengalami pertumbuhan dalam nilai kita.
Menilai dengan Pikiran Manusia atau Pikiran Kristus?
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.(2 Korintus 5:16)
Kita bisa menilai orang lain menurut ukuran manusia, tetapi pikiran manusia bisa salah; pikiran Tuhan tidak. Kita tidak bisa menyelami pikiran Allah, tetapi kita bisa memiliki pikiran Kristus (1 Korintus 2:9-16). Karena itu, kalau kita mau jadi berkat, kita perlu menggunakan pikiran Kristus dalam menilai berbagai hal dalam kehidupan kita. Selain pikiran Kristus, kita juga perlu memiliki Roh Kristus. Orang dunia berkata salib adalah sebuah kebodohan, tetapi orang yang memiliki Roh dan Pikiran Kristus, salib adalah sebuah kehormatan.
Tuhan memakai bisa memakai beberapa hal untuk menguji kita:
Penderitaan (Mazmur 119:67,71)
Ada kalanya kita berada pada keadaan tertindas. Tetapi itu baik, supaya kita belajar tentang ketetapan-ketetapan Tuhan dalam hidup kita. Ketika seseorang punya masalah, mereka akan lebih sungguh-sungguh dan mendekat kepada Tuhan. Di dalam keadaan tertekan kita, kita harus semakin mendekat kepada Tuhan. Jangan biarkan Roh Melankolis menguasai kita; itu bisa membuat kita mengasihani diri, merasa tidak layak, sehingga membuat kamu tidak bisa dipakai oleh Tuhan.
Waktu (1 Timotius 3:6-7)
Untuk diangkat menjadi pemimpin, seseorang perlu diuji. Salah satunya perlu diuji dengan waktu. Tidak sembarang orang yang kelihatannya sudah bertobat langsung bisa diangkat menjadi pemimpin. Orang yang baru awal-awal bertobat, butuh waktu dulu untuk memiliki kedalaman hubungan dengan Tuhan, supaya kehidupan kerohaniannya memiliki bobot. Tetap kerjakan dengan setia sampai pada waktunya selesai.
Keberhasilan (2 Korintus 10:18)
Ujian juga bisa datang ketika kehidupan kita penuh keberhasilan dan semua baik-baik saja. Dengan pujian yang datang dari banyak orang, apakah Tuhan masih memujimu? Apakah hidup kita berkenan di hadapan Tuhan? Tidak semua yang menurut orang lain baik, itu berkenan di hadapan Tuhan.
Jangan pernah berhenti untuk belajar. Jangan pernah menyerah dalam setiap ujian dalam kehidupan kita. Kita perlu terus belajar dalam sekolah kehidupan, menguasai semua materi dan berhasil dalam ujian-ujian supaya kita menjadi pribadi-pribadi yang semakin naik tingkat dalam Tuhan.
- Published in Sermons