Khotbah Ev. Elita Chandra : Iman yang Mengalahkan Dunia
Markus 4:34-36
Markus 4:38
KARAKTER TUHAN ADALAH SETIA.
Matius 6:25-34
PENGUASAAN DIRI (Filipi 4:11-12)
Hidup ini fana, hidup ini seperti uap yang sebentar saja lalu hilang.
- Published in Sermons
Khotbah Pdm. Evie Mehita : Dipercaya
Bacaan : Lukas 16:1-9
“Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang. Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” (Lukas 16:8-9).
Kata “tidak jujur” disini mengacu kepada perbuatan salah. Dia melakukan perbuatan salah, tidak setia, dan boros dalam pengelolaan yang dipercayakan kepadanya.
Sebagai anak Tuhan, kita semua adalah bendahara yang bekerja kepada Tuhan.
Elyakim seorang yang dapat dipercaya.
Bagaimana kita dapat dipercaya? Setia dari hal yang kecil (Lukas 16:10).
- Published in Sermons
Khotbah Pdm. Evie Mehita : Waspada Kejenuhan Rohani!
Sebagai orang percaya kita harus dapat menjaga kesehatan roh jiwa juga tubuh kita. Seringkali tanpa sadar kita menderita penyakit rohani dan menganggap remeh akan hal itu, sehingga tanpa sadar kita sedang mundur jauh dari Tuhan dan mengalami kekeringan rohani yang luar biasa.
Pernahkah anda merasa jenuh dan bosan? Kejenuhan dapat terjadi pada siapa saja dan dalam setiap aspek kehidupan kita: pekerjaan, keluarga, bahkan pelayanan atau hal-hal rohani.
Apa saja ciri-ciri seseorang mengalami kejenuhan rohani ?
- Malas dengan hal rohani / cuek dengan kegiatan rohani
- Tidak produktif
- Mudah letih dan emosional
- Hatinya menjadi hambar dan dingin
- Tuhan menjadi terasa jauh
- Segala yang dilakukan hanya menjadi rutinitas
- Kembali pada gaya hidup yang lama atau dosa lama
- Selalu punya pikiran yang negatif
Seperti menangani sebuah penyakit, kita perlu mengatasi hal ini dengan tepat, jika kita salah bertindak, maka kita bisa mengalami kemunduran rohani dan kekeringan rohani.
Kekeringan bisa melanda siapa saja, bahkan tidak terkecuali dengan orang yang pelayanan. Mengapa demikian? Kita mengalami kekeringan karena pelayanan tapi tidak terhubung dengan Sang Sumber, yaitu Tuhan sendiri; mungkin jalur kita untuk terhubung dengan Tuhan mengalami masalah. Selain itu, bisa jadi Tuhan ijinkan kita ada dalam padang Gurun seperti yang dialami Daud, untuk maksud dan tujuanNya (Maz 63:1-8).
Daud memutuskan mencari wajah Tuhan ditengah kekeringan jiwanya. Bukan hanya karena ia ada di padang gurun tandus, namun jiwa dan rohnya selalu merindukan Tuhan. Terkadang Tuhan ijinkan kita masuk dalam padang gurun kesepian, kesedihan, dan kehampaan. Namun tetaplah percaya dan pilihlah untuk selalu mencari wajahNya. Apakah anda orang yang selalu merindukan hadirat Tuhan?
PEJUANG ROHANI
Sebagai pejuang-pejuang rohani, kita harus belajar seni berperang, yaitu bertahan dan menyerang, juga tahu kapan waktu untuk beristirahat, waktu mengumpulkan kekuatan, waktu menyusun strategi.
Apa yang harus kita lakukan ketika kejenuhan rohani menyerang?
Kembalilah pada esensi dan tujuan awal kita.
kembali untuk apa anda bekerja, menikah, pelayanan, atau mengikut Tuhan. Dengan kembali pada esensi tujuan kita, maka kita akan bangkit lagi untuk melakukannya.
Temukan sumber masalah
Carilah penyebab kejenuhan rohani kita. Biarkan Tuhan membongkar kehidupan kita; Kita harus sabar dan rela.
Sesuaikan segala sesuatu dengan kapasitas kita.
Jangan memaksakan diri dan mengandalkan kekuatan sendiri. Datanglah kepada Tuhan, sebab Tuhan memberikan kelegaan bagi kita yang letih lesu dan berbeban berat (Mat. 11-28). “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Mat. 11: 29-30). Mengenakan kuk dari Tuhan artinya kita sepenuhnya menjadi hambaNya, dikontrol dan ditarik oleh tanganNya sendiri. Kuk ini tidak akan melukai kita tapi mendatangkan kebaikan; Jalan Tuhan dan panggilanNya tak akan salah dalam hidup kita.
Janganlah mengundurkan diri (Ibrani 10:34-39).
Jika letih, beristirahatlah, namun jangan pernah berhenti. Jika sakit, pulihkan dirimu, namun jangan menyembunyikan diri dari persekutuan orang percaya.
Manusia seringkali memiliki kecenderungan ingin melarikan diri. Dalam kisah Yoh 6:60-71 Yesus menantang muridNya: Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Tuhan bertanya, namun keputusan di tangan para murid. Sudahkah hati kita sudah bulat mengikut Tuhan dan percaya padaNya walaupun kita belum mengerti sepenuhnya?
Tetaplah setia mengikut Tuhan. Kejenuhan dan kekeringan rohani dapat terjadi dalam hidup kita, namun biarlah Yesus yang menjadi satu-satunya alasan kita tidak akan pernah mengundurkan diri dari hadirat dan rencanaNya.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Evie Mehita : Ketetapan Hati
Hari-hari ini dunia sedang digemparkan dengan munculnya virus Corona yang menyebabkan ribuan kematian di berbagai negara. Hal ini adalah salah satu pertanda bahwa kita telah berada pada akhir zaman.
Sebuah situs dunia mencatat, ada 10 pertanda kiamat:
1. Malapetaka / Bencana alam
2. Tanda Kelaparan, Kemiskinan, & Penyakit
3. Kekerasan dan Sex bebas
4. Perang
5. Kemerosotan Moral
6. Banyak Orang Depresi
7. Penyebaran Ajaran Palsu
8. Krisis Lingkungan Global
9. Fenomena Alam
10.Kebangunan besar-besaran
Di akhir zaman, akan banyak orang mengalami stres dan kecemasan; mereka hidup dalam tekanan yang luar biasa. Sehingga akan banyak orang murtad kepada Tuhan, dan atau sebaliknya, akan banyak orang yang menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan.
Di hari-hari terakhir ini, Tuhan sedang mencari orang-orang yang menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran. Mari kita Belajar menjadi penyembah yang benar dari seorang Pribadi Daniel (Daniel 1).
1. Memiliki Ketetapan Hati
Ketika Daniel diminta untuk menyantap makanan raja yang enak, dia memilih untuk tidak memakannya. Kemungkinan besar makanan-makanan itu sebelumnya dipersembahkan kepada dewa-dewa mereka. Daniel memiliki ketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan meminum anggur dan menyantap makanan-makanan itu.
Sebaliknya, Daniel berketetapan hati untuk tetap menyembah Tuhan di tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Bahkan ia dengan tekun berdoa 3x sehari kepada Tuhan.
2. Berani Diuji
Daniel tidak takut menyatakan kuasa Tuhan, sekalipun dia di tengah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Daniel berani diuji, walau tidak makan santapan raja, dia tetap segar dan sehat setelah melewati 10 Hari.
Daniel berketetapan hati untuk tetap menyembah Tuhan, sekalipun sekelilingnya tidak mendukung dia. Mari kita miliki ketetapan hati dalam Tuhan; berketetapan hati untuk menyembah Tuhan, berketetapan hati untuk tetap setia hidup dalam kebenaran.
Daniel belajar setia dari hal kecil. Dari masalah makanan, kemudian ia teruji dan menjadi kesayangan raja. Ia menjadi orang bijaksana melebihi orang-orang yang ada di negeri itu; Ia dipromosikan oleh Tuhan.
Mau dipromosi oleh Tuhan? Belajarlah setia seperti Daniel. Lakukan kebenaran dengan ketetapan hati dan beranilah untuk diuji. Biarkan Tuhan berkuasa penuh dalam hidupmu.
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Melihat Gambaran Seutuhnya
Bacaan: Yosua 1 :1-9
Yosua adalah pelayan Musa yang setia. Tuhan memberikan kedudukan yang luar biasa kepada Yosua karena dia setia kepada pemimpinnya. Kita tidak bisa setia dengan Tuhan bila kita tidak belaja setia dengan pemimpin. Bagaimana mungkin kita bisa setia dengan yang tidak terlihat, sedangkan kita tidak bisa setia dengan yang terlihat? Nama asli Yosua adalah Hosea, yang berarti keselamatan. Tetapi Musa menggantinya menjadi Yosua, yang berarti : engkau yang akan menyelamatkan. Yosua adalah pribadi yang melihat gambar seutuhnya rencana Tuhan di dalam diri Musa. Dia begitu percaya bahwa Musa akan memiliki tanah perjanjian sesuai dengan kehendak Tuhan.
Proses setia itu tidak mudah; kita perlu melihat apa yang Tuhan lihat. Kita sering tidak bisa melihat gambaran seutuhnya dari pandangan Tuhan, sehingga kita bisa berubah tidak setia. Kita bisa marah dan bersungut-sungut kepada Tuhan.
Kehidupan kita bagaikan sebuah Puzzle
Kehidupan kita seperti sebuah puzzle. Pada mulanya kita tidak tahu gambarannya sama sekali. Tetapi jika semua disatukan, itu membentuk gambaran utuh. Setelah lihat secara keseluruhan, kita bisa mengerti maksud puzzle tersebut. Sayangnya banyak anak Tuhan yang menjadi frustasi sebelum mereka menyelesaikan puzzle mereka. Mereka melihat potongan kecil yang mereka dapatkan nampaknya tidak sesuai dengan janji yang Tuhan. Mereka akhirnya membongkar kembali puzzle itu, dan menggantinya dengan puzzle yang baru. Akibatnya kita tidak pernah bisa memiliki tanah perjanjian.
Ada orang yang setia berdoa 40 tahun. Doa itu tidak terjawab melalui dirinya, tetapi melalui keturunannya. Itu berarti doanya mengerjakan sesuatu. Itu yang disebut dengan buah kesetiaan. Banyak yang meragukan janji Tuhan karena kita tidak bisa melihat apa yang Tuhan lihat dalam hidup kita.
Seringkali kita memaksa Tuhan melakukan apa yang kita mau. Kita claim janji-janji Tuhan, tetapi kita tidak melakukan kesetiaan dan ketaatan seperti Abraham. Dia memberikan anaknya yang didapatnya melalui penantian yang panjang. Dia harus menunggu puluhan tahun penggenapan janji Tuhan untuk memberikan keturunan kepadanya. Tetapi Abraham memegang teguh janji Tuhan. Dia taat dan setia dengan apa yang Tuhan mau; Dia sangat percaya dengan janji Tuhan bahwa dia akan menjadi bapa dari segala bangsa. Puzzle-puzzle yang harus dia lewati seakan-akan bertentangan dengan janji Tuhan kepadanya: Istrinya mandul, dia sudah tua, keadaan di sekelilingnya tidak mendukung, sehingga mustahil dia bisa memiliki keturunan. Tetapi Abraham setia dan percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan tidak mungkin mengingkari janjiNya.
Sama halnya dengan memahami konsep Allah Tritunggal. Kita tidak bisa melihat gambaran Allah secara keseluruhan karena pengetahuan yang kita miliki terbatas. Allah Tritunggal tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Semua rahasianya terletak di dalam Firman Tuhan. Untuk mengetahui Allah Tritunggal secara benar kuncinya adalah terima Yesus terlebih dahulu baru kita akan tahu tentang Allah Tritunggal. Yesus pun berkata dalam Yohanes 14 : 6, “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Oleh karena itu, kita harus menerima Yesus dulu, barulah selubung di hati dan pikiran klita dibukakan.
Tanpa Yesus, kamu tidak akan bisa mengenal Bapa kita
Terima Yesus dan kamu akan terbuka dengan misteri pengenalan Tuhan. Saat kita mengenal Yesus, kamu akan tahu tentang Bapa dan Roh kudus. Janganlah kita malah menggoyahkan iman orang percaya dengan pemahaman dan pengetahuan kita yang terbatas.
Percaya artinya kita menyerahkan apa yang Tuhan minta dalam hidup kita
Memahami Allah Tritunggal sama halnya dengan memahami rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita harus percaya kepada Yesus terlebih dahulu. Percaya artinya kita menyerahkan apa yang Tuhan minta dalam hidup kita. Kita tidak bisa menuntut Tuhan berikan penggenapan janjiNya kalau kita tidak mau berikan yang terbaik untuk Tuhan. Abraham ketika menerima penggenapan janji Tuhan, dia rela mempersembahkan anaknya ketika Tuhan minta; karena dia percaya kepada Tuhan. Ketika kita percaya, kita dapat menyerahkan apa yang paling Tuhan inginkan.
Bukan karena kita tidak bisa melihat, maka janji Tuhan itu tidak terlihat sama sekali
Mari kita sungguh-sungguh menyerahkan hati dan hidup kita sungguh-sungguh kepada Tuhan; Penyerahan secara total. Mengapa kita seringkali tidak melihat janji Tuhan? Mungkin kita harus introspeksi diri: apakah kita sudah serahkan apa yang Tuhan inginkan? Tuhan kita bukan pembunuh, yang membunuh mimpi-mimpi kita. Tetapi Dia Tuhan yang setia.
Setiap orang memiliki bagiannya. Kita belajar menyerahkan apa yang menjadi bagian kita. Ketika kamu melihat pertumbuhanmu nampaknya seperti tanaman-tanaman yang kecil, percayalah kamu akan dapat melihatnya perlahan bertumbuh semakin besar dan kuat, asal kamu percaya dan menginjikan Yesus tinggal dalam hatimu. Maukah kamu belajar untuk percaya dan melihat gambaran Tuhan seutuhnya? Mari kita bertumbuh bukan karena perkara receh, tapi kita bertumbuh dari kebenaran Firman Tuhan.
Hidupmu bisa berpengaruh untuk orang lain; Berdampak luar biasa. Kuncinya adalah setia. Katakan kepada Tuhan: “Aku mau Kau pakai, Tuhan.” Maukah kamu memberikan apa yang paling kamu inginkan? Jikalau kamu memberikannya seperti Abraham memberikan Ishak kepada Tuhan, janji itu akan terjadi dalam hidupmu.
- Published in The Shepherd's Voice