Khotbah Pdm. Evie Mehita : Pengorbanan Yesus yang Membebaskan
Kita diselamatkan saat kita mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. “Juru Selamat” artinya kita percaya Tuhan sebagai penebus kita. PengorbananNya bagi kita di atas kayu salib menebus setiap dosa dan pelanggaran kita.
Ada 7 peristiwa yang Yesus lewati sebelum Dia di salib yang perlu menjadi perenungan bagi kita semua :
1. Pakaiannya ditanggalkan (Mat. 27:28)
Pasukan yang menangkap Yesus menanggalkan jubah Yesus. Ketelanjangan melambangkan kehinaan dan rasa malu. Akibat dari dosa adalah rasa malu. Di Kejadian 3:8-10, Saat manusia jatuh dalam dosa, mereka mendapati diri mereka telanjang dan menjadi malu (Kej. 3:8-10). Sejak manusia memakan buah pengetahuan, mata mereka terbuka dan mereka menyadari bahwa tidak ada cover yang menutupi mereka lagi.
Seorang yang melakukan dosa/ kesalahan sewajarnya merasa malu. Seperti kisah anak yang hilang; Dia tahu dia berdosa, dan dia malu datang kembali kepada bapanya. Namun akhirnya dia kembali kepada bapanya, karena dia tahu bapanya akan menerima dia kembali. Yesus menggantikan rasa malu dan hina kita akibat dosa yang kita lakukan.
Sadari keadaan kita.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang (Wahyu 3:17)
2.Dikenakan jubah ungu (Mat. 27:28)
Jubah ungu adalah jubah yang dipakai raja-raja yang pada saat itu mahal harganya. Sehingga ada kemungkinan Yesus dikenakan jubah tentara romawi yang berwarna merah. Jubah warna merah artinya penebusan, pengampunan. Seperti dalam Yesaya 1:18 dikatakan dosa kita merah seperti kirmizi, tetapi Tuhan menjadikannya putih seputih salju. Darah Yesus menyucikan, menebus, dan memberi pengampunan atas dosa kita.
3.Dipakaikan mahkota duri (Mrk. 15:17)
Ini adalah penghinaan bagi Yesus. Seorang Raja seharusnya menggunakan mahkota yang terbuat daro emas, tetapi Yesus dipakaikan mahkota duri. Duri melambangkan kutuk, kesengsaraan, dan penderitaan. Yesus menanggung kutuk manusia supaya kita ditebus dan menjadi orang yang bebas.
4.Diberikan buluh di tangan kananNya (Mat. 27:29)
5. Diolok-olok dan diberi salam sebagai “Raja Yahudi” (Mat. 27:29)
6. Diludahi (Mat. 27:30)
7. Dipukul (Mat. 27:30)
Mereka memukulkan buluh ke kepala Yesus sehingga duri-duri di mahkota yang dipakaikan kepadaNya semakin masuk dan menyakiti Yesus.
Marilah kita membawa setiap kehidupan kita di hadapan Tuhan. Tuhan sanggup memulihkan, menyucikan dan membebaskan setiap kita.
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Sukacita Termanis
Semua orang pasti mempunyai keinginan. Tetapi ketika kita memperoleh keinginan kita, apakah itu menjamin kehidupan kita berbahagia?
Ibu saya berkata, bahwa dia akan berbahagia ketika melihat anaknya menikah. Ketika anaknya sudah menikah, dia berkata, “1 cucu saja akan membuatku tersenyum bahagia.”Ketika dia mendapatkan 1 cucu saja, dia berkata, “Kasihan cucu saya sendirian. Kalau ada cucu lagi, saya akan lebih berbahagia.” Namun, ketika dia sudah memiliki 2 dan 3 cucu, dia kunjung tidak berbahagia. Kapankah dia akan sungguh-sungguh berbahagia?
Kebahagiaan menurut versi bumi tidak ada habisnya.
Manusia mengejar yang fana, yang tidak bisa memberikan kebahagiaan. Berbeda dengan Para Rasul. Mereka dianiaya, tetapi mereka menyebut mereka adalah orang yang paling berbahagia. Para rasul berbahagia ketika mereka melakukan kehendak Tuhan. Mereka berani memberitakan injil damai sejahtera. Mereka memiliki keberanian untuk melawan pengajar-pengajar palsu. Hari-hari ini banyak nabi-nabi dan pengajar-pengajar palsu. Tetapi hanya dari buahnya kita dapat mengenal mereka. Namun, banyak juga pengajar-pengajar palsu yang buah-buahnya kelihatan bagus. Tetapi ternyata, di dalamnya, mereka memiliki kandungan bakteri yang bisa membuat orang sakit. Maka dari itu kita perlu berhati-hati dengan nabi-nabi palsu yang ada di akhir zaman ini.
Nabi-nabi palsu pada zaman ini sulit untuk dideteksi. Ketika kita menentang mereka, mungkin kita akan dimusuhi oleh banyak orang. Tetapi kita harus berani menolaknya! Karena ketika kita mendengarkan injil yang bukan injil yang sesungguhnya, itu adalah perbuatan setan.
Dalam sebuah KKR kesembuhan yang didalamnya terdapat trik atau rekaan, maka ada kuasa setan di sana yang menyamar sebagai malaikat terang. Nabi-nabi palsu menggunakan kekuatan mereka untuk mendatangkan mujizat dan menarik banyak jiwa. Kesembuhan itu tidak datang dari Tuhan!
Injil adalah kekuatan dari Tuhan.
Injil tidak perlu dibantu oleh kekuatan manusia atau cerita dongeng untuk memajukan Kerajaan Tuhan. Saat ini begitu banyak rupa-rupa penipuan. Banyak orang yang mengklaim dirinya seorang pembawa kebangunan rohani. Mereka merasa paling berdampak, paling hebat, dan paling berkuasa, sehingga mereka mencari jiwa-jiwa bukan dari orang yang tidak percaya Kristus. Mereka menarik jiwa-jiwa kepada kegerakan-kegerakan yang bukan berasal dari Tuhan. Hanya murid-murid Kristus yang sejati dapat melihat buahnya, tetapi orang yang belum sungguh-sungguh pada Kristus akan sulit membedakan dan menjadi tertipu.
Kita perlu banyak diubahkan oleh Tuhan. Banyak yang berpikir bahwa orang harus jatuh ketika ada yang menumpang tangan. Bila tidak jatuh artinya orang tersebut melawan Roh Kudus. Itu adalah cara berpikir yang salah. Pada akhirnya di KKR-KKR banyak orang yang “terpaksa” tumbang, karena hati nuraninya tertuduh. Sebab mereka berpikir, kalau tidak tumbang artinya dia tidak rohani. Kita perlu berhati-hati. Roh Kudus memang bisa membuat jatuh, tetapi kekuatan untuk menghadirkan Tuhan dengan kekuatan manusia itu menjadi sebuah okultisme. Di banyak KKR kesembuhan, banyak terjadi orang jatuh bukan karena kuasa Roh Kudus. Mereka jatuh karena sugesti perkataan hamba Tuhan. Hari-hari ini, roh penyesat ada dimana-mana. Roh penyesat ini berusaha menggeser injil yang benar menjadi Injil yang lain, Injil palsu yang hanya membangkitkan semangat dari kedagingan dan perasaan manusia saja.
Di akhir zaman ini akan ada banyak orang yang tidak pernah berjumpa dengan Tuhan, yang mereka kenal dan sukai adalah hal-hal yang berbau okultisme. Mereka merasa mengenal dan menerima Yesus, tetapi mereka berusaha membawa pengalaman supranatural mereka yang ternyata itu adalah sebuah okultisme yang dibungkus secara rohani. Banyak yang mengaku bahwa mereka sudah berdoa selama puluhan hari, dia berkata, “Aku sudah berdoa kepada Tuhan. Aku berhak mendapatkan apa yang menjadi milikku.” Bagaimana dengan Para Rasul? Sedangkan Para Rasul terdahulu berdoa selama bertahun-tahun untuk kebangunan rohani. Mereka menginjil kepada banyak orang dengan bersusah payah; mereka melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Yesus pernah berkata pada akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu. Mereka bahkan akan lebih dicintai daripada Kristus itu sendiri. Mereka bisa menceritakan Yesus dan membuat banyak orang terharu. Bahkan mereka bisa membuat orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Tetapi perjumpaan-perjumpaan yang dilakukannya sebagian besar palsu. Akan tetapi, ada perjumpaan yang benar dengan Tuhan, karena Tuhan sangat mengasihi anak-Nya.
Apa rahasia hidup yang berbahagia? Yesus menyampaikan rahasia-rahasia hidup berbahagia dalam Matius 5:3-10 :
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 3)
Miskin artinya tidak terikat hartanya di bumi. Mari kita belajar melepas apa yang kita miliki d bumi ini, dan kita akan memiliki Kerajaan Sorga.
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (ayat 4)
Para rasul juga pernah sedih. Paulus berkali-kali mengatakan kekuatirannya jikalau ada penyusup dalam jemaat yang mengacaukan injil yang benar. Paulus memiliki pikiran yang begitu kuatir dan manusiawi, tetapi di dalam Firman Tuhan tidak dikatakan Paulus tidak bahagia. Mari kita bahagia dengan jalan-jalan Tuhan. Memang di bumi ini menderita. Jika kehidupan ini tentang bahagia saja, tidak ada pengorbanan kita lakukan ketika kita mengikut Yesus. Kehidupan di bumi ini tidak ada yang kekal, tetapi ketika kita tahu apa yang kita tuju, kita pasti akan memiliki kehidupan yang bahagia.
“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (ayat 7)
Mari kita menjadi orang yang murah hati. Jangan segala sesuatu kita perhitungkan, yang selalu berpikir tentang untung dan rugi saja. Ubah mindset kita menjadi sama dengan mindset kemurahan hati Tuhan. Berpikirlah simpel: ketika kita murah hati, Tuhan juga akan murah hati kepada kita.
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (ayat 8)
Suci hati artinya memiliki motivasi selalu benar untuk datang ke Kerajaan Tuhan.
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (ayat 9)
Mari kita menjadi orang yang perkataan kita membawa damai untuk orang-orang disekitar kita. Karena dengan membawa damai, kita akan disebut “anak-anak Tuhan” yang membawa sukacita untuk orang-orang disekeliling kita.
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 10)
Kita harus berani mempertahankan keyakinan kita yang benar akan Firman Tuhan. Tidak semua orang yang berkata: “aku rindu kebangunan rohani” adalah orang yang sungguh-sungguh rindu sebuah kebangunan rohani.
Kebangunan rohani bukanlah ketika sebuah komunitas penuh sesak dan membangun gedung-gedung yang mahal. Kebangunan rohani adalah ketika Yesus bertahta dalam hati anak-anakNya dan terjadi perubahan yang luar biasa di masyarakat, di kota, dan bahkan di negara tersebut. Kebangunan rohani yang sejati hanya dilakukan oleh Tuhan.
Kebahagiaan yang manis bukan karena kita memiliki segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kebahagiaan sejati bukan berati kita tidak pernah sedih dan menangis. Kebahagiaan sejati bukan berarti kita punya rasa aman secara dunia. Tetapi Kebahagiaan sejati adalah ketika kita menyerahkan kekuatiran kita di dalam tangan Tuhan Yesus.
Mari kita serahkan semuanya di dalam tangan Tuhan, sebab Dia adalah penulis hidup kita. Jika sekarang kita masih terikat dengan sesuatu, bawalah itu dihadapan Tuhan dan minta kekuatan Tuhan untuk terbebas dari itu. Tuhan ingin melihat kelahiran baru. Hanya orang yang dilahirkan kembali yang berhak mendapatkan convenant-nya Tuhan.
Mari kita kobarkan injil damai sejahtera yang murni dari Firman Tuhan. Bawalah jiwa-jiwa untuk kemuliaan Tuhan. Jangan biarkan anak-anak Tuhan menjadi sesat karena perkabaran injil yang palsu. Hari-hari ini gereja Tuhan menangis. Tetapi Tuhan berkata, bahwa akan bangkit generasi jawaban doa, yaitu generasi yang mengambil semua kerinduan Tuhan dan berkata tidak terhadap dosa. Mari kita lepaskan semua dosa dan keterikatan kita. Kita akan dirubah Tuhan, dan kita akan menjadi pahlawan-pahlawan Tuhan yang berani menyatakan injil damai sejahtera sampai pada kesudahannya nanti.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Selubung Kepandaian
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Lukas 14 : 25-35
Mengikut Yesus terdengar sudah tidak asing lagi bagi hidup kekristenan. Mengikut Yesus menjadi satu paket dengan memikul salib. Tentunya kita harus memikul salib kita sendiri, karena tidak ada satupun manusia yang bisa memikul salib Yesus. Sayangnya, hal ini dianggap terlalu rumit bagi sebagian orang Kristen yang belum lahir baru. Lebih parahnya lagi, banyak gereja di akhir zaman ini yang menanamkan doktrin-doktrin yang melenceng dari Firman Tuhan. Tidak jarang jika pendeta memberikan khotbah yang enak didengar telinga dan memuaskan daging. Padahal, syarat mengikut Yesus adalah memikul salib. Bagaimana kita dapat mengerti cara mengikut Yesus kalau pemberitaan tentang salib semakin lama semakin dilupakan?
Sama seperti orang Yahudi yang sampai sekarang tidak percaya akan hadirnya Mesias, yaitu Tuhan Yesus. Mereka masih ditutupi oleh ‘selubung kepandaian’. Orang-orang Yahudi memaknai Firman Tuhan berdasarkan akal budi manusia sehingga menjadikan perintah Tuhan yang sebenarnya simple menjadi rumit. Sadarkah kita kalau sebenarnya kita selalu menggunakan logika yang terbatas untuk membaca Firman Tuhan? Bahkan terkadang kita tidak lagi menggunakan Firman Tuhan sebagai kebenaran yang memerdekakan hidup orang percaya. Saat sakit, putus asa, ingin diet, mencari kekayaan, sumber pertama yang kita cari adalah google. Firman Tuhan dirasa sudah tidak bisa memenuhi permintaan manusia lagi, sehingga muncullah anak-anak Tuhan yang selfish.
Tuhan mau kita menjadi murid-Nya yang taat dan setia. Kalau kita mau mengikuti kerinduan-Nya, akan ada Roh Kudus yang membakar semangat kita. Jangan kalah dengan pengajaran sesat yang lebih berapi-api. Kita harus lebih berapi-api dalam memberitakan kebenaran, apalagi kebenaran Firman Tuhan. Hari-hari ini adalah hari terakhir panggilan Tuhan untuk kita. Lakukan sisa hidup yang sangat singkat ini untuk memuliakan nama-Nya.
Bagaimana menjadi murid Kristus yang terus diperlengkapi dengan kebenaran?
- Jangan pakai pengetahuan manusia kita untuk mengenal Firman Tuhan.
Hanya Firman Tuhan yang menjadi dasar kebenaran. Firman Tuhan memampukan kita melawan panah-panah pikiran iblis dan memerdekakan hidup kita.
- Terus belajar untuk menjadi murid Kristus yang mau bayar harga.
Jika kita selalu menginginkan usaha yang tidak menyakitkan daging, tidak ada nilai pengorbanan. Serahkan semua yang menjadi poros hidup kita untuk Tuhan. Menaruh segala pengharapan dalam Yesus yang tidak pernah mengecewakan.
SERAHKAN SEMUA DALAM TUHAN, MAKA AKAN ADA KEMERDEKAAN!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Salib Yang Membawa Kemenangan (Road To Revival)
Ayat : Matius 27 :32-44
Mungkin kita bertumbuh, ada yang bisa memotivasi kita bahwa kiita harus memenangkan jiwa dan kita giat mengajak jiwa-jiwa tetapi hidup kita tidak bertumbuh, kita merasa hampa. Banyak orang melakukan penginjilan tetapi masih berbuat dosa, sebenarnya ini dikarenakan masih menyembah Yesus yang lain, bukan Yesus yang benar dari Injil.
Ada yang kepahitan dengan kekerasan tidak bisa terima Firman yang keras, sehingga ketika mendapatkan Firman yang keras, merasa bahwa dia harus tinggalkan tempat itu!
Berapa banyak yang mempunyai Yesus khayalan, jika Yesus kita khayalan, maka kita juga ada di sorga khayalan kita!!
Bagaimana Salib dapat membawa kemenangan dan pemulihan buat kita?
Apakah Yesus yang kita sembah adalah Yesus dari Firman Tuhan?
Apakah kita merasa tidak perlu membaca Firman-Nya? Maka sesungguhnya kita tidak mungkin kenal Pribadi-Nya. Jangan memakai ayat-ayat untuk kecondongan hati kita sendiri, menutupi kelemahan dan dosa kita!
Berhati-hatilah juga dengan penginjilan intimidasi, injil lain yang hasilnya membawa pertobatan palsu dan Yesus palsu. Rahasia strategi iblis tentang kebenaran ini telah di bongkar, beritahukanlah kepada yang lainnya. Tuhan membongkar agar kita sadar dan mengalami kemenangan yang sebenarnya.
Salib tidak dipikul selamanya
- Published in The Shepherd's Voice