Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Ahli Waris vs Orang Upahan
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Galatia 4:7
Apa beda orang upahan dengan ahli waris?
Orang upahan hanya bekerja menurut upah yang diberikan, menurut gaji dan menurut fasilitas yang akan diberikan. Sedangkan ahli waris bekerja tanpa memikirkan upah, mereka bekerja dengan segenap hati dan segenap jiwa. Mereka hanya rindu untuk memberikan yang terbaik karena dia menyadari bahwa itu adalah miliknya, sehingga ia memiliki hati untuk menjaganya. Banyak bos-bos yang mengajarkan anaknya dari bawah, tidak langsung memberikan posisi yang tinggi agar ia bisa bergaul dan merangkul semua orang yang akan dipimpinnya di kemudian hari.
Banyak anak-anak Tuhan yang tidak memahami dirinya sebagai ahli waris surga, sebagai anak Raja segala raja. Mereka seperti perampok yang menuntut hak tanpa melakukan kewajiban mereka.
Mereka tidak memahami siapa ayah mereka, sehingga ketika mereka mengalami masalah, mereka dengan cepat ragu akan janji-janji Tuhan dan mempertanyakan kasih Tuhan. Kita adalah ahli waris kerajaan surga, maka berlakulah sebagai anak yang benar menurut pandangan Kristus. Ahli waris hanya bisa dimengerti kalau kita memberi roh kita makanan, yaitu Firman Tuhan. Kita bukan lagi bayi yang selalu menerima susu, tetapi juga harus menerima makanan keras.
Para rasul bekerja setiap hari dan sepanjang hari tanpa henti karena mereka tahu bahwa mereka adalah ahli waris kerajaan surga. Mereka tahu mereka akan memiliki hak-hak surgawi sebagai orang percaya. Apakah Anda dan saya percaya bahwa kita juga memiliki hak-hak surgawi sebagai orang percaya? Kalau kita memahami bahwa kita memiliki hak-hak surgawi sebagai orang percaya, kita juga akan melakukan kewajiban sebagai orang percaya.
Setiap kita adalah makhluk surgawi. Kalau kita tidak pernah memberi makan roh kita dengan hal-hal surgawi, yaitu membaca kitab suci dan doa setiap hari, roh kita tidak bisa bertumbuh dan akhirnya mati.
Jika kita mendengarkan keluhan dan kecurigaan akan Tuhan setiap hari, maka daginglah yang bertumbuh, bukan roh kita. Tidak heran banyak orang Kristen yang meninggalkan Yesus karena roh mereka tidak bertumbuh.
Firman Tuhan berkata banyak nabi-nabi palsu yang sangat keren dan menarik mata. Mungkin sebelum naik ke mimbar, mereka harus ke MUA dan memoles diri mereka agar terlihat glowing dan keren. Mereka mementingkan penampilan mereka untuk pencitraan daripada tindakan nyata sehari-hari. Meski tidak semua demikian, banyak juga yang hatinya sungguh-sungguh kepada Tuhan. Jangan kita berlebihan mengikuti atau mengagumi orang lain, kagumi Tuhan Yesus Kristus saja.
Jangan percaya dengan orang-orang yang berkhotbah tentang manusia roh, tetapi dagingnya besar. Setiap orang diproses, diproses artinya meninggalkan daging, tetapi jika prosesnya dari dulu sampai sekarang terus sama, itu artinya tidak mau diproses.
Kuasa pentakosta itu masih ada. Karunia-karunia Roh Kudus tetap ada, tetapi bersifat karunia. Artinya suka-suka Tuhan untuk memberikannya kepada siapa. Tetapi Tuhan berkata untuk mengejar karunia, apa maksud dari mengejar karunia?
Karunia itu sangat penting untuk memperlengkapi kita memberitakan injil. Misalnya ketika kita pergi ke pedalaman dengan tujuan untuk memberitakan injil, Tuhan memperlengkapi kita untuk berbicara bahasa-bahasa yang tidak kita mengerti, tetapi mereka bisa mengerti. Karunia bertujuan untuk kemuliaan Tuhan, bukan kemuliaan kita.
Mujizat itu biasa ketika roh kita dibangun dalam Kristus. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, jangan khawatir dengan kebutuhan kita. Pakai iman kita kepada Kristus, Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita dengan kekayaan dan kemuliaanNya. Tuhan adalah Tuhan yang memberi. Kadang kita tidak mengerti karena kita masih daging. Setiap hari yang kita dengar adalah gosip, kekuatiran, kecurigaan dan sebagainya. Karena itu, bangun roh kita, bukan daging kita.
Hanya orang-orang yang memahami kebenaran Firman Tuhan yang bisa merasakan detak jantung Tuhan. Jangan mengejar apa yang ada di bumi ini, harta di bumi ini fana, tapi mari kita kejar harta yang kekal di surga.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Pdm. Evie Mehita : Hati-Hati dengan Roh Pengendali!
Setiap anak Tuhan dipanggil dan diberikan perlengkapan untuk melakukan kehendak Tuhan, tetapi masih banyak yang tidak tahu cara mengaktifkan dan menggunakannya, bahkan ada yang tidak mendapatnya karena tidak mau berjalan dalam panggilan Tuhan. Langkah pertama mendapatkan perlengkapan dari Tuhan adalah belajar melangkah dalam panggilan Tuhan.
Ada juga yang takut dan kuatir ketika berjalan dalam rencana Tuhan dan panggilan Tuhan. Jangan takut dulu!!! Percaya kalau Tuhan memanggil kita, Dia pasti akan perlengkapi. Tuhan yang menciptakan kita, Tuhan yang paling mengetahui apa yang menjadi tujuan hidup kita. Seringkali kita sulit mengerti rencana Tuhan karena memiliki Roh pengendali.
Seperti namanya, roh pengendali adalah yang mengendalikan dan mengikat kita, sehingga kita tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana Tuhan. Ia mengendalikan perasaan, pikiran atau tindakannya, sehingga hidupnya terikat. Pelayan Tuhan bisa saja melayani dengan luar biasa, tetapi ia tidak bisa melangkah lebih maju karena ia sedang terikat. Orang-orang yang terikat ini seringkali tidak menyadari bahwa ia sedang diikat.
Sebenarnya, dari mana asal Roh Pengendali?
-
Roh jahat (1 Korintus 10:20-21)
Kita bisa membuka celah bagi roh jahat untuk masuk dalam hidup kita, misalnya dengan melakukan praktek okultisme, perdukunan, dan percaya pada peruntungan dan ramalan. Tanpa kita sadari, kita dikendalikan oleh roh jahat tersebut. Intimidasi iblis membuat kita sulit untuk menyembah dan mempercayai Tuhan. Tetapi jangan khawatir, Tuhan sanggup membebaskan setiap orang yang berseru kepada Tuhan, namun kita tetap harus bertanggung jawab atas dosa yang kita lakukan.
-
Adat istiadat dan mitos (Kolose 2:8 & Galatia 4:9-10)
Hal ini berbicara mengenai roh-roh dunia. Di dalam kitab Galatia 4:9-10 mengatakan bahwa roh dunia yang sebenarnya lemah dan miskin dapat mengikat hidup banyak orang yang lemah hati dan tidak diisi oleh Firman Tuhan. Roh ini menjadi pengendali banyak orang bahkan anak-anak Tuhan. Adat istiadat dan mitos budaya yang tidak sesuai Firman Tuhan juga bisa menjadi celah yang membuat seseorang terikat kuat. Oleh karena itu, janganlah kita dikendalikan oleh Roh jahat maupun adat istiadat yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
-
Dosa (Ibrani 12:1-2)
Upah dosa adalah maut. Dosa membuat kita tidak dapat berlari karena ia mengikat kita dan menghalangi berkat Tuhan turun atas kita. Tidak semua beban adalah dosa, tetapi dosa pasti menjadi beban bagi kita. Misalnya, perasaan khawatir berlebihan dalam pergumulan yang tidak esensial dan berupa ikatan jiwa dari hubungan yang melelahkan.
Bebas dari dosa begitu indah dan nikmat. Kita dapat melayani dengan bebas. Yesus telah mati untuk setiap kita agar kita bebas. Jika kita mau meninggalkan semua beban dan dosa, Tuhan pasti membebaska kita. Dengan demikian, kitab isa berlari tanpa harus merasa menderita.
-
Manusia
Contoh di mana manusia menjadi pengendali adalah Ratu Izebel. Ia mengendalikan kehidupan raja Ahab dan orang-orang di sekelilingnya. Wanita sangat mudah menjadi pengendali dengan air mata, rajukan ataupun kata-kata yang menarik simpati. Demikian juga pria yang memiliki keinginan untuk menguasai wanita dan merasa wanita harus taat kepadanya.
Setiap orang bisa memiliki roh pengendali atas sesama kita. Roh pengendali bisa berwujud dalam banyak hal, bahkan sering dijumpai dalam keluarga.
Banyak anak Tuhan takut memasuki rencana Tuhan karena dikendalikan orang tua. Ataupun, berusaha menjadi seperti saudara atau teman, hidup dalam bayang-bayang mereka. Jangan membandingkan diri kita dengan orang lain! Tuhan memiliki rencana besar dalam kehidupan masing-masing kita.
Terkadang, kita juga menuntut dan memaksa Tuhan mengabulkan keinginan kita. Kita melakukan sesuatu yang baik, bahkan kita melayani Tuhan, namun sebenarnya, kita melakukannya untuk tujuan pribadi kita sendiri. Akhirnya kita menjadi frustasi dan menderita. Kita menggunakan Tuhan dan hal-hal rohani untuk mencapai tujuan kita sendiri, bukan tujuan Tuhan.
Tetapi kita harus sadar bahwa kita diciptakan dengan begitu mulia, Tuhan turun tangan membentuk manusia dengan cinta bukan untuk tujuan yang sementara di bumi menurut rancangan kita.
Tuhan ingin agar kita percaya kepada rencanaNya, dengan bimbinganNya agar kita memuliakan Dia, bukan dengan cara kita, melainkan cara Tuhan. Mari belajar percaya penuh kepada Tuhan, karena kepercayaan itu penting. Yesus sangat mengasihi kita dna mengingini yang terbaik untuk kita. Mari kita belajar percaya kepada Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati
- Published in Sermons