Khotbah Ev. Christin Jedidah : Sudut Pandang Kristus
Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, termasuk juga dalam bagaimana kita memandang suatu hal/ suatu peristiwa. Setiap manusia bisa memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat sebuah hal.
Ketika uang koin 500 rupiah dilihat dari satu sisi, orang akan melihat gambar Garuda. Sedangkan disisi yang lain orang akan melihat angka 500. Angka 9 jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda akan menjadi angka 6. Sama halnya ketika kita mendengar / membaca Firman Tuhan, kita bisa memiliki persepsi yang berbeda. Namun kadang manusia melihat dari satu sisi saja. Namun untuk memahami kehendak Tuhan, kita perlu mempelajarinya dari berbagai sudut pandang.
Melihat dari Sudut Pandang Kristus
Manusia melihat apa yang tampak, tetapi Tuhan melihat jauh di kedalaman hati (1 Sam 16:7). Manusia seringkali melihat sesuatu dari apa yang tampak, tetapi apa yang tampak baik diluar belum tentu baik. Manusia duniawi memandang segala sesuatu dengan hikmat duniawi, tetapi ketika kita menggunakan hikmat Tuhan, kita dapat melihat dari apa yang Tuhan lihat (1 Kor 2:6-9). Karena itu, milikilah pikiran dan cara pandang Kristus.
Sudut pandang kita menentukan reaksi atau tindakan yang kita lakukan.
Ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, bagaimanakah respon kita? Seringkali kita menjadi marah dan menganggap Tuhan tidak mengasihi kita; Sebab kita memandangnya dari sudut pandang pribadi, bukan sudut pandang Kristus.
Tuhan selalu merancangkan yang terbaik bagi kita. Namun karena kita fokus kepada masalah yang kita hadapi, kita tidak melihat ada rencana terbaik dibalik semuanya. Belajar bersyukur dengan apapun yang Tuhan ijinkan terjadi, sebab Tuhan memberikan porsi yang pas untuk kita (Ams 30:8-9).
Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Kor 1:26-29)
Kita mungkin lemah bagi dunia, tetapi Tuhan sanggup memakai hidup kita yang rindu menjadi berkat dan mau menyerahkan hati kita kepadaNya.
Seorang Misionaris, David Levingston, dipakai Tuhan untuk menginjil di Afrika. Sebuah kecelakaan membuatnya kehilangan kakinya dan harus membuatnya harus memakai kaki palsu. Namun kaki palsu itu dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil di sebuah suku yang kanibal (makan daging manusia).
Ada maksud Tuhan di balik setiap kejadian dalam hidup kita. Ada rancangan terbaik yang Tuhan sediakan dalam setiap masalah. Kita tidak bisa hidup tanpa masalah, tetapi kita Akan diberikan kekuatan untuk mengatasi masalah, asal kita bergantung penuh kepada Tuhan.
- Published in Sermons