PIC : Boost Your Impact Through Public Speaking
Siapa bilang public speaking itu hal yang tidak penting untuk dipelajari, karena pada kenyataannya hampir seluruh bidang pekerjaan dan aspek kehidupan kita, menuntut adanya kemampuan berbicara di depan umum dengan sangat baik. Oleh karena itulah, PIC merasa perlu untuk mengangkat tema ini untuk workshop perdana PIC di tahun ini.
Bekerjasama dengan ARTV School of Public Speaking, PIC berharap workshop ini dapat membangun semangat peserta worskhop untuk mencintai dunia public speaking. Acara workshop ini dimulai tepat pukul 18.00 WIB, yang diawali dengan penayangan video lucu khas PIC. Dilanjutkan oleh penyampaian materi oleh mentor kita Mr. Jimmy Gunawan, yang merupakan Director ARTV School Of Public Speaking.
Untuk mengawali sesi presentasi materi, mentor terlebih dahulu memperkenalkan apa itu public speaking dan mengapa public speaking itu sangat penting bagi kita. Public speaking sendiri dibagi dalam beberapa aktifitas antara lain :
- Presentation
- Negotiation
- Preaching
- Marketing
- Interview
- Meeting leader; dan
- Entertainment
Mentor juga memberikan gambaran bagi kita tentang bagaimana kita bisa mengukur kadar penguasaan kita terhadap public speaking, yang dapat terlihat dari : kepercayaan diri kita, penguasaan terhadap materi, ketenangan saat berbicara, pengontrolan emosi dan terlihat pandai saat menyampaikan materi.
Yang membuat 2 jam sesi penyampaian materi tidak terasa membosankan karena ditengah-tengah sesi diselingi dengan praktik. Bagaimana kita mau memaksa diri kita untuk berani menyampaikan pendapat serta belajar untuk melatih diri agar mampu merangkai sebuah cerita.
Sebenarnya public speaking bukanlah hal yang susah. Namun kadang banyak orang yang merasa tidak mampu jika harus berbicara di depan umum, karena adanya kendala seperti takut, grogi karena pernah gagal atau di bully, merasa malu untuk mencoba, memiliki pemikiran jika ada orang lain mengapa harus saya?, susah keluar dari zona nyaman dan merasa bahwa public speaking bukan merupakan talentanya.
Kita harus memahami bahwa Public Speaking bukanlah merupakan suatu hal yang bisa diwakili orang lain. Itu harus dialami langsung oleh kita sendiri. Gagal di awal dan berbicara terbata-bata adalah merupakan hal yang biasa dan wajar.
Setelah sesi materi selesai, acara pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Menariknya lagi bagi 1 orang penanya terbaik akan memperoleh hadiah berupa 1 T-shirt keren dari panitia. Berbagai macam pertanyaan bagus pun dilontarkan oleh peserta workshop, namun sayangnya, Mentor hanya boleh memilih 1 pemenang saja. Oleh karena itu terpilihlah Sdri. Renny sebagai penanya terbaik, dilanjutkan dengan Sdri Julie yang beruntung menjadi pemenang lomba foto workshop Public Speaking PIC, sedangkan untuk pemenang undian tiket, dimenangkan oleh Sdr. Ricky dan Sdr Christian. Acara pun dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dari PIC kepada ARTV School Of Public Speaking dan pembacaan pengumuman untuk agenda acara PIC bulan Agustus yang akan diadakan pada tanggal 3 Agustus 2019 dengan tema tentang Single And Woles dan dilayani oleh Kak Indra, oleh karena itu jangan sampai ketinggalan ya! God Bless U.
- Published in News & Events
PIC : Generasi Z vs Generasi Milenial
Shallom Dewasa Muda yang berkemenangan! Sabtu lalu, Ibadah gabungan PIC dan SOW yang mengangkat tema Generasi Z vs Generasi Milenial telah dilaksanakan dengan lancar. Dilayani oleh Miss Windy, S.Psi., M.Psi., Psikolog, seluruh jemaat yang hadir diajak untuk memahami perbedaan antara Generasi Z dan Generasi Milenial Ternyata meskipun beda generasi, kedua generasi ini tidak memiliki banyak perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena kedua generasi ini sama-sama mengalami masa dimana keberadaan gadget dan teknologi dirasa sangat diperlukan. Hanya saja bedanya generasi Milenial berada pada fase dimana perkembangan gadget mulai terasa sedangkan generasi Z berada pada fase saat gadget sudah ada. Sehingga tidak heran, generasi Z sudah mengenal kecanggihan teknologi saat mereka baru lahir.
Dengan latar belakang narasumber yang memahami ilmu psikologi, maka tentu saja narasumber dengan mudah dapat menjelaskan tentang bagaimana saja ciri-ciri dari dua generasi ini. Selain itu narasumber juga mengingatkan bahwa terlepas dari kita generasi Z atau generasi Milenial, kita harus pula selalu mengingat kita adalah generasi yang disiapkan Bapa untuk suatu tujuan yang mulia. Oleh karena itu kita tidak boleh menyia-nyiakan pesan atau perintah yang diberikan Bapa untuk kita. Belajarlah untuk selalu peka.
Tidak hanya pembahasan mengenai generasi Z dan generasi Milenial saja, ibadah PIC juga makin seru karena Narasumber juga mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk mengisi angket tentang minat dan bakat. Hal ini dirasa perlu agar kita semakin tahu apa saja bakat dan minta yang paling menonjol dalam diri pribadi masing-masing, sehingga kita bisa makin memaksimalkan potensi dalam diri. Proses pengisian angket berjalan dengan seru, dan semua yang hadir juga dibantu oleh relawan-relawan yang memang sudah dilatih lebih dahulu oleh narasumber. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh dari pengisian angket, bisa valid dan memastikan tidak ada kesalahan saat jemaat menghitung hasil jawaban mereka.
Selanjutnya setelah pengisian angket dan pembahasan hasilnya, dibuka pula sesi tanya jawab. Terlihat melalui sesi ini, jemaat yang hadir sangat ingin tahu banyak tentang generasi Z dan generasi Milenial. Dipandu dengan 2 MC yang seru, ibadah pun tidak terasa membosankan.
Bulan depan tentu saja PIC akan tetap mengadakan ibadah dengan tema yang seru, oleh karena itu pastikan Dewasa Muda tidak ketinggalan event-event seru dari PIC yah. See you . GBU
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : Failling Is OK
Kita seringkali mendengar ada banyak orang yang mengalami kegagalan, bahkan kita termasuk salah satunya. Ada yang mengalami kegagalan dalam pekerjaannya, dalam kuliahnya, atau ada juga yang mengalami kegagalan dalam hal tidak berkembangnya komunitas sel yang dipimpinnya. Kegagalan-kegagalan yang sering terjadi inilah yang melelahkan setiap kita yang mengalaminya. Lantas, sebenarnya kenapa Tuhan mengijinkan kegagalan-kegagalan ini terjadi dalam kehidupan kita ? Apakah yang menjadi maksud Tuhan dibalik setiap kegagalan yang pernah kita alami ? Ada empat hal yang dapat kita pelajari mengenai maksud Tuhan ini.
Hal yang pertama, Tuhan ingin agar kita lebih memandang Dia daripada situasi atau keadaan yang kita alami. Thomas Alfa Edison adalah seorang penemu bola lampu. Semasa kecil saat di sekolahnya, beliau dikatai sebagai seorang anak yang idiot. Namun, ibunya bersikeras percaya bahwa anak ini tidak idiot, sehingga ibunya memilih untuk menyekolahkan anaknya di rumah. Keyakinan yang dimiliki oleh ibu Thomas Alva Edison inilah yang membuat Thomas sampai akhirnya dapat menjadi seorang penemu yang luar biasa. Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa seringkali kita selalu melihat pada situasi atau keadaan yang terjadi di depan mata, tetapi Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan pada orang-orang yang lebih memandang kepadaNya dan lebih mempercayaiNya daripada situasi di sekelilingnya. Kalau kita tidak pernah gagal itu artinya kita tidak pernah berhasil. Bila semasa hidup kita, kita selalu berhasil terus dan tidak pernah gagal, lantas apa yang kita menangkan. Bila keberhasilan itu sangat mudah kita peroleh, lantas apa artinya kemenangan itu. Justru saat kita mengalami kegagalan, saat situasi makin menghimpit, saat lawan semakin berat untuk dilawan, di saat itulah Tuhan ingin agar mata kita memandang kepadaNya. Hidup kita akan menjadi lebih hidup saat kita menghadapi tantangan demi tantangan dan berhasil memenangkannya.
Hal yang kedua, Tuhan ingin agar kita belajar kerendahan hati. Di Matius 15:21-28 dikisahkan tentang seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Tuhan Yesus dan meminta agar anaknya disembuhkan dari kerasukan setan. Saat perempuan ini datang kepada Tuhan Yesus dan meminta pertolongan, Tuhan tidak langsung menjawabnya. Mengapa ? Karena Tuhan ingin agar perempuan ini belajar kerendahan hati. Orang yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya adalah orang yang sombong. Saat kita mau belajar untuk rendah hati, maka kita akan belajar untuk tidak meremehkan segala sesuatu. Dengan kegagalan yang terjadi, maka akan melatih manusia roh kita menjadi semakin kuat. Kita tidak akan menjadi anak-anak gampang, tapi menjadi orang benar yang dikasihi Tuhan.
Hal yang ketiga, Tuhan ingin mengajarkan cara pandangNya saat terjadi kegagalan. Tuhan Yesus pernah mengalami kegagalan saat Ia mendoakan sebuah kota, dimana mujizat tidak terjadi karena kurangnya iman orang-orang yang ada di kota itu. Akan tetapi kegagalan itu justru membuat Tuhan Yesus tahu kalau bukan kehendakNya yang jadi tetapi kehendak BapaNya yang jadi. Kalau kita tahu bahwa kegagalan yang terjadi itu untuk kemuliaan nama Tuhan, maka kegagalan itu tidak akan membuat kita bersedih dan menjadi kecewa. Saat kita misal gagal menjalin hubungan dengan seseorang alias putus karena orang tersebut ternyata bukan orang yang memiliki visi, maka untuk apa kita menjadi kecewa. Miliki pasangan hidup yang memiliki visi dan mempunyai perencanaan ke depan, bukan yang “mengalir saja”. Di Yohanes 13:7, saat Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus mengapa Tuhan Yesus membasuh kakinya, maka Tuhan menjawab “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Mungkin kita tidak mengerti sekarang apa maksud Tuhan dengan kegagalan dan berbagai hal buruk yang terjadi dalam hidup kita, tetapi percayai Tuhan, bahwa Dia sedang mengerjakan kebaikan untuk setiap kita. Mari kita belajar untuk tetap mempercayai Dia dan belajar untuk peka terhadap kehendakNya. Kalaupun kita gagal, tetaplah percaya Tuhan sanggup untuk memulihkan, sekalipun ada konsekuensi yang tetap harus kita tanggung. Jadikan setiap masalah dalam hidup kita semakin “mengupgrade” iman kita, bukan semakin “mendowngrade” iman kita. Miliki cara pandang yang benar.
Hal yang keempat, Tuhan sedang mempersiapkan kemenangan yang besar untuk setiap kita. Apakah kalian ingat kisah Simson ? Semasa dia hidup, Simson telah mengalahkan begitu banyak musuh. Namun, saat Simson mengalami kegagalan, di akhir hidupnya, Simson berhasil mengalahkan musuh dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang dikalahkan olehnya semasa dia hidup (Hakim-hakim 16:30). Mungkin saat ini kita masih belum memperoleh yang kita inginkan, seperti mobil, rumah, atau pasangan, tetapi percayalah Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah untuk setiap kita. Belajar untuk memiliki positive thinking. Mungkin saat ini Tuhan belum memberikanmu mobil karena kalau kamu diberi mobil, mungkin kamu bisa mengalami kecelakaan karena belum pandai menyetir. Mungkin juga Tuhan belum memberikanmu rumah, karena kalau kamu diberi rumah, mungkin rumahmu akan ambruk karena struktur bangunannya tidak kuat. Jangan menaruh curiga kepada Tuhan. Tuhan sedang mempersiapkan rencana kemenangan yang besar untuk hidupmu dan masa depan yang indah buat setiap kita. Amin
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : 5 Bahasa Kasih
Sabtu 5 Mei 2018 lalu PIC kembali mengadakan Ibadah Dewasa Muda dengan tema 5 Language Of Love, dengan Pembicara Tamu Ko Edey Santoso Pendiri Shallom Family Ministry dan Ce Shinta Oktaviani seorang Psychology Consulting. Agar dewasa muda yang hadir lebih memahami materi maka terlebih dahulu mereka diminta mengisi test agar mengetahui apa bahasa kasih mereka masing-masing. Setelah test selesai maka sesi pun dimulai dengan pembahasan dari sisi ilmu Psikologi.
Ce Shinta menjabarkan dengan contoh anak kecil berusia 2-3 tahun, akan mulai belajar tentang otonomi, yaitu bagaimana mereka diberi kesempatan untuk eksplore sehingga mereka dapat belajar mandiri. Oleh karena itu sebagai orang tua atau guru kita tidak dapat membatasi perkembangan seorang anak. Tahap selanjutnya adalah tahap Sekolah Dasar. Tahap ini berbeda lagi, karena mereka mulai belajar serius dengan pelajarannya. Tahap remaja adalah tahap pencarian identitas untuk diakui, ketika ia merasa diterima oleh lingkungan maka ia akan merasa lebih percaya diri. Tahap berikutnya 20-30 tahunan adalah masuk kategori dewasa awal dan seterusnya, yang tentu saja setiap tahapnya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Identitas personal yang kuat sangat penting untuk membangun sebuah hubungan. Jika identitas personal kita kurang kuat maka akan mempengaruhi kemampuan kita dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan pasangan. Dalam kesempatan ini, Ce Shinta juga mengaitkan bahasa kasih dengan kepribadian Kolerik, Sanguinis, Melankolis dan Plegmatis.
Jika kita sudah mengenal diri kita maka selanjutnya kita melihat pada teori kebutuhan dari Abraham Maslow. Kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisik, seperti makanan dan minuman. Jika kita berhenti pada kebutuhan fisik saja, maka kita tidak akan dapat berkembang pada kebutuhan selanjutnya, seperti kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial (kebutuhan berelasi), kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jadi kita harus cek sampai mana tingkat kebutuhan kita.
Selanjutnya sesi dilanjutkan dengan penjelasan dari Ko Edey yang mengupas dari sudut kebenaran firman Tuhan yaitu tentang 4 M. Sebagaimana kita ketahui Gary Chapman membagi bahasa kasih menjadi 5 jenis yaitu :
- Sentuhan Fisik
- Kata-kata penyemangat/dorongan/pujian
- Waktu berkualitas
- Hadiah
- Layanan
Namun bagaimana cara kita menerapkan atau mengkomunikasikan bahasa kasih dalam kehidupan kita sehari-hari? Terutama bagi kita yang adalah orang-orang Kristen. Ingat, orang Kristen berarti adalah orang-orang yang serupa dengan Kristus. Kita perlu belajar untuk hal tersebut, karena ketika kita melakukan sesuatu pasti kita akan mencari tahu apa alasannya.
Kita tidak dapat mengkomunikasikan 5 Bahasa Kasih tanpa memahami apa itu 4 M :
- Menerima
Bagaimana kita akan mengkomunikasikan bahasa kasih jika kita belum dapat menerima seseorang?, artinya kita harus dapat berkomitmen untuk menerima seseorang minimal sebagai pertama sebagai ciptaan Allah (apapun agamanya), apalagi jika kita sebagai saudara seiman, maka kita harus menerimanya sebagai saudara seiman dalam Kristus Yesus, berikutnya jika kita adalah suami istri maka kita harus bisa menerima suami atau istri kita sebagai rekan pewaris kasih karunia, hal ini penting karena kita harus memastikan pasangan kita sama-sama mencintai Tuhan, untuk yang punya anak, maka kita harus berkomitmen menerima anak tersebut sebagai keturunan Ilahi maka kita harus sangat memperhatikan pendidikannya agar anak-anak kita dapat menjadi manusia Ilahi.
- Menghormati
Jika kita sudah bisa menerima maka baru kita bisa belajar menghormati, menghormati adalah memberikan sesuatu nilai yang tinggi terhadap seseorang, apakah bisa kita menghormati sesuatu yang tidak kita nilai tinggi, jika kita menghormari dalam konteks bahasa kasih maka menghormati ini aplikasinya adalah menghormati orang lain sebagai pribadi yang berbeda, sehingga kita bisa belajar untuk memahami dan tidak memaksa untuk merubah seseorang menjadi sosok seperti yang kita inginkan, jangan menyia-nyiakan waktu untuk merubah sifat dasar seseorang, namun belajarlah untuk menerima dan menghormati perbedaan yang ada. Karena itulah ada 5 bahasa kasih yang berbeda, kita kita semua adalah pribadi yang berbeda-beda.
- Melayani
Bahasa kasih adalah salah satu cara untuk kita melayani, mengapa kita harus melayani? Kita harus melayani karena kita semua sudah berproses menuju kepada kedewasaan, karena itulah maka kita mau untuk memberi diri menolong, menyemangati dan memperlengkapi sesama kita, dengan salah satu cara yaitu bahasa kasih, karena itu ada persekutuan/ komunitas, sebagai wadah bagi kita untuk menolong, menyemangati dan memperlengkapi saudara seiman.
- Mengampuni
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses mulai dari menerima, ,menghormati dan melayani akan membuat kita terluka, itulah resikonya, atau bahkan kita sendiri bisa membuat orang lain terluka, maka kita harus belajar mengampuni.
Keempat proses ini akan terus berlangsung dan berulang-ulang, ketika kita sudah mengampuni maka pasti kita akan masuk kembali pada proses awal yaitu menerima lagi, demikian seterusnya. Dengan kita terus melakukan proses ini maka kita akan terus menuju kepada kedewasaan. Jika kita tidak memiliki 4M maka kita tidak akan bisa mempraktekkan bahasa kasih. Memahami bahasa kasih agar minimal kita bisa hidup harmonis dengan orang-orang disekeliling kita, harmonis bukan berarti sama namun bagaimana dengan kondisi yang berbeda-beda namun kita dapat hidup berdampingan.
Tujuan dari kita melakukan 4 M ini adalah agar kita sama-sama dewasa dan menjadi serupa dengan Kristus. Untuk agenda bulan Juni, tema Ibadah PIC adalah Failing Is OK yang akan dilayani oleh Bapak Gembala kita Pdt. Daniel Hadi Shane, jadi jangan sampai ketinggalan ya. God Bless You.
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : A Healthy Lifestyle For Young And Professional
PIC kembali mengadakan sebuah workshop bagi dewasa muda. Namun kali ini workshop yang diadakan adalah seputar pola hidup sehat. Hal ini dirasa sangat perlu bagi dewasa muda mengingat sebagai seorang yang sudah bekerja. Banyak dewasa muda yang sudah lupa atau lalai untuk menjalani kehidupan yang sehat, belum lagi dengan banyaknya aktifitas yang dilakukan akan membuat dewasa muda makin malas untuk menjalani pola hidup sehat.
Hal inilah yang menjadi faktor mengapa workshop ini perlu disampaikan, dengan mendatangan seorang pembicara yang terbukti menjalani pola hidup yang sehat dengan mengatur pola makan serta rutin berolahraga. Beliau adalah seorang Food Planner dan Healthy Anthusiasm yang akrab dipanggil dengan sapaan Ko Onggo Susilo, beliau adalah CEO Sriwedari Group dan Head Manager Of East Gravity Bodyworks.
Pembicara menyampaikan bahwa apa yang akan beliau sampaikan tentang menjaga pola hidup sehat, hal tersebut hanya merupakan penyeimbang saja. Jadi kita tetap harus menjaga kehidupan rohani kita dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan. Sebagai seorang yang memiliki usaha sendiri, tentu memiliki aktiftas yang cukup berat oleh karena itu diperlukan asupan gizi yang pas. Pembicara sendiri mulai menjalani hidup sehatnya sejak 3 tahun lalu, oleh karena itu beliau rindu membagikan apa yang sudah ia jalani saat ini. Menurut pembicara, jika kita ingin mengalami pertumbuhan baik secara fisik maupun spritual maka kita perlu adanya seorang Coach/mentor. Dan saat kita sudah menemukan seorang Coach/Mentor maka kita harus belajar bagaimana dapat menyerap semua ilmu yang ia miliki.
Tidak hanya untuk beraktifitas saja, energi juga sangat kita perlukan untuk dapat mengalahkan kedagingan kita. Kita harus senantiasa mengingat bahwa kita akan berguna bagi kerajaan Allah pada saat kita hidup dan sehat. Oleh karena itu sangat penting untuk kita dapat menjaga tubuh kita agar tetap sehat.
“Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibayar dibeli dan harganya telah lunas dibayar ; Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu”
1 Korintus 6:19-20
Orang yang tidak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya
Amsal 25:28
Ketika kita menjaga fisik kita maka hal tersebut merupakan salah satu cara memuliakan nama Tuhan, oleh karena itu kita perlu melatih disiplin kita untuk menjalani pola hidup sehat. Jadi kita harus belajar untuk senantiasa :
- Menang atas kemalasan kita sebagaimana yang diajarkan dalam Ibrani
“agar kamu tidak menjadi lamban (malas) tetapi menjadi penurut-penurut mereka oleh iman dan kesabaran, mendapat bagian dalam apa yang diperjanjikan Allah”.
Ibrani 6:12
- Menang atas kebiasaan rakus (over eating) sebagaimana yang disebutkan dalam Filipi
“ Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah PERUT mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi”.
Filipi 3:19
Mulai sekarang belajarlah untuk mulai menggerakan tubuhmu dan makan secara benar.
Pemahaman pola makan yang benar adalah “it’s not a diet, it’s a thing called Eating Healthy”. Pembicara juga menyampaikan contoh menu makanan yang ia susun sendiri sesuai dengan keperluan tubuhnya dilengkapi dengan jam makan serta jumlah kalorinya. Setelah pembicara menyampaikan pembahasan materi, pembicara pun mengajak dewasa muda yang hadir untuk berolahraga sejenak dengan melakukan plank dan wall sit, dan bagi yang kuat bertahan lebih lama akan mendapatkan hadiah berupa kaos cantik dari East Gravity Bodyworks dan Voucher Free Trial 2x untuk bisa berlatih di East Gravity Bodyworks, dewasa muda yang hadir sangat antusias mencoba tantangan tersebut, dan akhirnya terpilihlah beberapa yang berhasil memperoleh kenang-kenangan dari Pembicara.
- Published in News & Events
Fellowship PIC (Pro-M Impact City) : FRESH!
Sabtu 14 April 2018 lalu, Komunitas Dewasa Muda, Professional Impact For City (PIC) telah mengadakan fellowship pertamanya dengan tema Fresh, diharapkan semua dewasa muda yang mengikuti fellowship ini akan merasakan kesegaran secara roh dan fisik. Bertempat di Graha Duta Kasih Trawas, seluruh dewasa muda yang berjumlah kurang lebih 54 orang tiba di tempat Fellowship sekitar pukul 12.30 WIB, dan setelah itu para peserta langsung menikmati bekal makan siang yang dibawa dan dilanjutkan dengan sesi pengakraban yang dipimpin oleh MC Stefen dan Wenny, seluruh peserta diajak bermain game sederhana untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya, setelah peserta disegarkan dengan game kita pun melanjutkan sesi, dengan sesi pengisian test MBTI yang dipandu oleh Sdr. Stefanus, dewasa muda terlihat sangat serius dan antusias mengisi test tesebut, dan setelah itu sesi pun dilanjutkan dengan jam bebas dimana jam ini akan dimanfaatkan masing-masing kelompok outbound untuk membuat yel-yel dan membangun kekompakan kelompoknya.
Tepat pukul 16.00 WIB, sesi pun dimulai kembali dengan pembicara Bapak Gembala kita, Pdt. Daniel Hadi Shane, yang mengingatkan dewasa muda kembali tentang KASIH yang disebutkan dalam 1 Korintus 13 ; 1-10, Kasih adalah intipati dari kekristenan, maka daripada itu jika kita tidak memiliki kasih maka apapun yang akan kita bangun pasti akan hancur, selain itu Gembala Sidang juga mengingatkan kembali mengenai tujuan kita bekerja, melayani dan bahkan berpasangan yaitu untuk memuliakan nama Tuhan, karena ketika kita tidak memiliki dasar kuat pemikiran seperti itu, maka kita akan cenderung mudah menyerah dan lelah dalam menjalani setiap hal dalam kehidupan kita.
Setelah makan malam, sesi dilanjutkan lagi dengan penjelasan dari Ketua PIC Sdr. Nicky yang membahas mengenai pentingnya sebuah komunitas dan mengajak peserta fellowship untuk bersama-sama melayani dalam komunitas dewasa muda yang sudah yaitu PIC. Melalui sesi ini kita juga diingatkan kembali perbedaan semangat dan api pelayanan kita saat kita masih kuliah dulu dengan saat ini, saat dimana kita sudah bekerja dan bahkan ada yang sudah berumahtangga, pasti akan ada perbedaannya karena kita diperhadapkan dengan berbagai macam tuntutan kehidupan. Setelah itu dipandu oleh Sdri. Paulina sesi What We Need pun dimulai, dalam sesi ini, peserta fellowship ditanya tentang tema apa yang mereka perlukan untuk dibawakan dalam Ibadah PIC, karena keterbatasan waktu, memang tidak banyak yang dapat menyampaikan pendapatnya, namun suara yang ada dirasa cukup mewakili kebutuhan dewasa muda lainnya, oleh karena itu hari pertama Fellowship pun diakhiri.
Keesokan harinya adalah waktu yang ditunggu-tunggu yaitu sesi Outbound, adapun dalam sesi ini dibagi dalam delapan kelompok yaitu : kasih, damai sejahtera, sukacita, kesabaran, kemurahan, kelemahlembutan, kebaikan dan kesetiaan yang masing-masing kelompok telah memiliki yel-yel dan aksesoris yang menjadi perlambang kelompok mereka.
Ada sekitar enam game yang harus diikuti oleh semua kelompok, dimana semua game menunut adanya kekompakan dan strategi dari tiap kelompok, terlihat peserta fellowship sangat antusias mengikuti outbound ini. Dan sebelum dimulai sesi terakhir, MC Vonny pun terlebih dahulu mengumumkan pemenang outbound yaitu kelompok kemurahan serta pemenang yel-yel terbaik adalah kelompok kesabaran.
Selanjutnya sesi diteruskan dengan penjelasan hasil test MBTI, seluruh peserta dibagi sesuai dengan kelompok kepribadiannya masing-masing dan Sdr. Stefanus pun menjelaskan satu persatu kelebihan dan kelemahan dari masing-masing kepribadian, tidak hanya itu saja Sdr. Stefanus juga membagikan partner alami dari masing-masing kepribadian yang ada, hal ini dirasa akan sangat penting dan berguna bagi kita semua untuk lebih memahami diri kita dan dengan siapa kita akan cocok entah sebagai partner kerja maupun partner hidup ^^.
Setelah sesi penjelasan hasil test
Selanjutnya PIC tetap akan mengadakan Ibadah PIC tiap bulannya untuk itu diharapkan seluruh dewasa muda yang ada benar-benar dapat memaksimalkan komunitas ini untuk melayani Tuhan bersama-sama.
Untuk bulan Mei, tema Ibadah PIC adalah 5 Love Languages yang akan membahas tentang 5 bahasa kasih yang perlu kita ketahui dengan menghadirkan pembicara tamu yaitu : Bpk Edey Santoso Pendiri Shallom Family Ministry dan Ibu Shinta Oktaviani seorang Psikologi Consulting, jadi jangan sampai ketinggalan ya. God Bless You.
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : Life Planning
Tidak terasa kita sudah memasuki awal Tahun 2018, dan Sabtu lalu PIC memulai Ibadah Dewasa Muda dengan tema Life Planning. Awal tahun merupakan moment yang biasa kita gunakan untuk menyusun sebuah resolusi ke depan, entah dalam hal pekerjaan, keluarga bahkan tentang hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
Apakah resolusi anda dari tahun ke tahun selalu sama? Atau anda sudah mulai bosan untuk membuat resolusi?. Melalui apa yang disampaikan oleh Pembicara Tamu Sdri Serli Natalia, kita diingatkan kembali tentang pentingnya sebuah perencanaan di dalam kehidupan, mengacu pada Firman Tuhan dalam 2 Raja-Raja 4 ayat 1-7, banyak hal yang dapat kita pahami melalui kisah minyak seorang janda, kita dapat belajar hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam sebuah perencanaan :
- Ayat 1 :
“Salah seorang dari istri-istri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru : “Hambamu, suamiku sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan Tuhan. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya”.
Ayat 1 ini mengajar kita bahwa hal terutama yang harus menjadi fokus dan goal kita adalah : kita harus mencari tahu apa yang paling mendesak/urgent yang harus kita lakukan di tahun ini.
Mengapa seringkali target yang kita buat tidak tercapai? Hal ini mungkin disebabkan karena rencana/target yang dibuat bukan merupakan hal yang mendesak/ urgent bagi kita, karena jika rencana tersebut adalah hal yang urgent maka kita pasti akan terdorong dengan sendirinya untuk mewujudkannya.
- Ayat 2 :
“Jawab Elisa kepadanya : “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah”. Berkatalah perempuan itu : “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”
Manakala kita sudah menetapkan hal yang urgent dalam perencanaan kita namun tetap saja rencana kita tidak tercapai, maka apa yang harus dilakukan? Carilah penolong misal : Kakak Pembimbing/ Rohani, Senior atau orang yang sudah pernah menang dalam area tersebut, sebagai tempat untuk bertanya dan meminta nasehat/masukan, hal ini bertujuan agar kita rencana kita mempunyai arah yang teratur.
Ketika Tuhan menaruh sesuatu dalam hati kita maka akan sangat menyenangkan jika apa yang kita kerjakan adalah hal yang kita sukai, akan tetapi ada kalanya tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan adalah hal yang tidak kita sukai dan merupakan beban bagi kita, namun kita harus ingat, hal itu merupakan pembelajaran bagi kita.
Ketika ingin maju maka kita harus melangkah salah satunya dengan membangun komunikasi dan bertanya pada senior serta mulai membuat list hal apa saja yang sudah kita miliki saat ini.
- Ayat 3 :
Lalu berkatalah Elisa : “Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit”.
Setelah kita membuat daftar mengenai hal apa saja yang kita miliki, kita juga perlu membuat daftar apa saja yang tidak kita punya, hal ini bertujuan agar kita tahu apa saja yang perlu kita pelajari/ perkaya. Sebagai orang muda kita tidak boleh berhenti belajar, mulailah berinvestasi dengan hal-hal yang bermanfaat.
- Ayat 4-7 :
“Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!”
“Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk ; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya sedang ia terus menuang.”
“Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya : “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya : “tidak ada lagi bejana. “Lalu berhentilah minyak itu mengalir.”
“Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata : “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”
Hal yang perlu diperhatikan juga, jangan hanya membuat goal/tujuan saja namun juga kita perlu membuat list yang berisi detail action/tindakan apa yang perlu kita lakukan untuk mencapai rencana kita.
“JIKA KITA TIDAK MERENCANAKAN SESUATU DALAM KEHIDUPAN KITA, MAKA CENDERUNG KITA AKAN “NGEFLOW” DAN AKHIRNYA MELAKUKAN RENCANA ORANG LAIN, BUKAN RENCANA KITA PRIBADI, ATAU LEBIH PARAH LAGI KEADAAN KITA AKAN MAKIN MENURUN”.
Dalam menjalani proses pencapaian goal kita tentu akan ada halangan, namun sebesar apapun halangan tersebut kita tetap harus selalu Konsisten (melakukan hal yang sama terus menerus/stabil) dan Persistence (mampu mempertahankan kekonsitenan tersebut/ berdaya tahan tinggi).
Jadi kita harus melihat target kita dan menilai hal apa saja yang harus kita lakukan. Kita harus mencari tahu hal apa yang berbeda dari yang sudah kita lakukan di tahun sebelumnya (apa saja yang belum kita lakukan).
Ketika kita memiliki goal namun tidak tercapai, mungkin ada hal lain yang direncanakan Tuhan, karena pada dasarnya masing-masing orang memiliki zona waktu yang berbeda, tidak menjadi masalah kapan kita sukses dan mencapainya yang terpenting adalah kita terus melakukan tindakan/usaha ( tidak menyerah, tetap konsisten dan persisten untuk melakukan usaha).
Sebagai acara penutup Host yang bertugas membagikan sebuah gantungan kunci imut dari kayu yang harus ditulisi oleh Dewasa Muda yang hadir dengan 1 kata yang mewakili rencana utama mereka. Bulan depan adalah bulan yang identik dengan Kasih Sayang so, PIC akan mengadakan seminar dengan tema Be The Mr & Mrs Right, so jangan ketinggalan yah ^^ GBU.
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : My Job My Dedication
Dalam dunia pekerjaan, dedikasi terhadap pekerjaan sangatlah penting untuk dapat mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itulah sebagai anak-anak Tuhan kita perlu tahu apa kata Firman Tuhan tentang dedikasi. Ibadah Pro-M Impact City membahas mengenai dedikasi dalam pekerjaan bagi para profesional muda pada tanggal 2 September 2017 lalu. Melalui sharing yang disampaikan oleh Bapak Pdt. Yusuf Santoso, yang juga merupakan Manager R&D PT. Wings Surya, kita diajak mengenali ciri-ciri dari orang yang berdedikasi menurut Firman Tuhan.
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yohanes 13:1-5
Dari Firman Tuhan di atas, diambil kesimpulan bahwa :
- Orang yang berdedikasi adalah orang yang berani menanggalkan jubahnya. Jubah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah ego atau jabatan atau pangkat atau kedudukan yang kita miliki. Jadi orang berdedikasi adalah orang yang melepaskan jabatan atau pangkat atau kedudukan dan juga meninggalkan keinginan kita untuk diakui, dipandang dan dihormati.Selama 34 tahun mendedikasikan hidupnya pada Perusahaan yang menjadi tempat ia bekerja saat ini, pembicara telah melewati banyak pengalaman “menanggalkan jubahnya” dengan melayani di departemen yang ia pimpin. Bahkan saat ini juga, ia tidak segan membantu orang lain yang memerlukan bantuan, contohnya dalam pembukaan cabang di daerah-daerah.Dedikasi selalu mengandung resiko, contohnya apa yang dialami sendiri oleh pembicara, sebelum bergabung dalam Wings Grup, pembicara bekerja di Petrokimia (yang dulu kini pindah ke Gresik) dan pimpinannya memiliki rencana untuk menempatkannya di Gresik dengan memberikan penawaran fasilitas yang sangat menggiurkan. Padahal saat itu, ia memiliki pelayanan di Surabaya yang tidak mungkin ditinggalkan begitu saja. Saat inilah Tuhan mendidiknya tentang berdiri teguh dalam dedikasi terhadap pelayanan yang Tuhan percayakan padanya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menolak tawaran tersebut dan mencari pekerjaan lain.
Sekecil apapun dedikasi yang kita taruh dalam tangan Tuhan, tidak akan menjadi semakin kecil namun akan terus bertambah dan berkembang. – Pdt. Yusuf Santoso
Tak ada yang tahu bahwa PT. Wings Surya akan berkembang pesat sedemikian rupa, namun Tuhan kita maha tahu. Tuhan tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, sehingga Tuhan ijinkan pembicara bekerja di tempat tersebut. Tuhan menepati janjiNya, terbukti dengan pada saat ini pembicara dapat terus bekerja tanpa meninggalkan ladang pelayanannya.
- Dedikasi adalah sikap yang selalu memperlakukan dan memberikan respon yang sama, tidak hanya pada orang yang memiliki level diatas kita namun juga kepada orang lain yang levelnya berada dibawah kita.Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yohanes 13:4-5
Kristus sendiri telah menjadi teladan bagi kita disaat Ia memberikan perlakuan yang sama pada semua murid-muridNya. Padahal di antara kaki-kaki muridNya tersebut, pasti ada kaki dari Yudas Iskariot dan tentu saja saat itu Tuhan Yesus tahu bahwa kelak Yudas akan menyerahkanNya, namun Tuhan Yesus tetap memperlakukan Yudas sama dengan murid yang lain. Jika kita selalu berpikir bahwa sosok yang dapat melakukan promote kepada kita adalah atasan kita, kita harus mengubah paradigma tersebut. Karena Tuhan dapat mengijinkan kita mendapatkan promosi dari orang-orang di bawah kita.Kita saat ini, baik itu gereja maupun perusahaan-perusahan, yang bahkan banyak berisi anak-anak Tuhan, sudah dipengaruhi oleh ajaran yang menyatakan bahwa, dunia ini hanya digerakkan oleh para raksasa. Akhirnya hati kita pun sudah tidak memiliki ruang untuk orang-orang kecil. Tuhan kita tidak pernah mengajarkan hal demikian. Hal ini terbukti dalam Lukas 16, di mana ada seorang Lazarus, seorang pengemis yang badannya dipenuhi borok. Namun saat ia meninggal, Tuhan memberikan ia tempat yang sangat istimewa, yaitu duduk dipangkuan Abraham. Artinya, Tuhan tidak memperhitungkan kondisi Lazarus dan memperlakukannya sama. Maka sudah selayaknya kita pun belajar menghargai orang-orang yang dibawah kita.
Rasul Paulus adalah murid Kristus yang sangat dipakai Tuhan dan namanya sangat dikenal banyak orang. Tapi Tuhan ijinkan orang-orang yang kecil berperan penting dalam kehidupannya, misalnya Ananias. Bisakah kita bayangkan jika Ananias tidak mau mendoakan Paulus, yang saat itu masih bernama Saulus, maka nasib Paulus mungkin hanya akan berakhir tragis dengan kehilangan penglihatannya selamanya.
Kita harus bertobat dari sikap-sikap yang mengabaikan hal-hal yang kecil.
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Matius 18:1-4
Zaman Romawi dulu, anak-anak yang masih kecil tidak masuk dalam catatan kependudukan. Dan Tuhan Yesus justru memperhitungkan anak kecil tersebut dengan menyebutkan bahwa barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku.
Gereja Tuhan tidak boleh bersikap membeda-bedakan orang berdasarkan status dan kedudukannya karena setiap kita, apapun latar belakangnya adalah orang VVIP (Very Very Important Person) Tuhan.
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : Tahan Banting
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, berbagai macam rintangan dan tantangan pun semakin beraneka ragam. Oleh karena itu dewasa muda perlu membekali diri, agar mampu menjadi pribadi yang tahan banting dalam menghadapi segala macam situasi. Hal inilah yang menjadi awal ide dari PIC untuk mengangkat tema tahan banting pada Ibadah Dewasa Muda Sabtu 12 Agustus 2017 lalu, dengan mengundang Pdt. Daniel Rudy, Gembala Sidang GBIS Tahun Kebebasan Ciputat, Tangerang Selatan. Firman Tuhan disampaikan dengan terbuka dan humoris membuat Dewasa Muda yang hadir menjadi semangat dan antusias mendengar pesan yang disampaikan.
Sebuah bangsa yang akan maju berperang pasti akan menyiapkan dan mempertimbangkan tentang jumlah pasukan yang akan dibawanya, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan dalam firmanNya di Lukas 14 : 31-32.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
Lukas 14:31-32
Kita tentu tahu kisah Gideon yang awalnya berhasil mengumpulkan 32 ribu prajurit, namun Tuhan berkata jumlah tersebut masih terlalu banyak. Kemudian Tuhan sendiri yang melakukan seleksi dengan caraNya sehingga jumlah tersebut menyusut drastis menjadi hanya 300 prajurit saja dan kisah peperangan ini pun dimenangkan oleh pasukan Gideon. Tentu ini adalah hal yang tidak logis bagi pemikiran manusia, namun dari sini kita dapat mengerti bahwa kekuatan dan kemenangan Gideon bukanlah dengan kekuatan manusia namun dengan penyerahan kepada Tuhan, sehingga dengan kekuatan yang minimal ia mampu memperoleh kemenangan yang maksimal. Hal ini tidak mungkin dapat terjadi jika tangan Tuhan tidak turut campur tangan.
Kisah Gideon juga mengingatkan kita tentang bagaimana Tuhan membentuk Gideon dan menyampaikan statement yang positif pada diri Gideon.
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”
Hakim-hakim 6:12
Tuhan menyebut Gideon sebagai seorang pahlawan yang gagah berani, padahal saat itu keadaan Gideon dalam situasi penuh ketakutan dan sedang bersembunyi dari orang Midian. Firman adalah suatu pernyataan Tuhan sehingga apa yang semula tidak jelas, disingkapkan agar menjadi jelas. Dalam kondisi Gideon yang penuh ketakutan, Tuhan menyingkapkan pada Gideon bahwa ada kekuatan yang tersembunyi dalam dirinya. Seringkali kita tidak menyadari adanya potensi dalam diri kita. Ingat! Dalam dunia ini tidak ada orang yang 100 % kurang dan tidak ada orang yang 100% lebih, artinya tidak ada orang yang sempurna.
Seringkali kita lebih suka berada dalam zona kekurangan seperti Gideon dengan beralasan bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan kita adalah “takdir”, dan akhirnya berpasrah pada keadaan. Padahal alasan sesungguhnya adalah karena ketidakberanian kita untuk berjuang. JANGAN HIDUP DENGAN PRINSIP “AIR MENGALIR” karena air akan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah, jika kita ingin air mengalir ke tempat yang tinggi maka harus dialirkan, artinya harus diperjuangkan. Kita harus percaya bahwa kita telah dimaterai oleh Roh Kudus dan roh Kudus sendirilah yang akan memampukan kita.
Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Efesus 1:13-14
Selain Gideon, kita juga belajar dari tokoh alkitab lain yang dikenal dengan julukan “The Dreamer”, yaitu Yusuf. Melalui sikap dan teladannya, mampu membuat Firaun mengatakan bahwa Yusuf adalah orang yang memiliki Roh Allah di dalamnya, padahal kita tahu Firaun adalah sosok yang tidak mengenal Allah. Masih banyak lagi tokoh-tokoh alkitab yang menerima banyak penyingkapan melalui perkataan-perkataan Tuhan maupun orang sekelilingnya. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki sehingga perlu untuk disingkapkan oleh Tuhan dan orang lain.
Untuk menjadi pribadi yang tahan banting kita perlu menyadari bahwa dalam diri kita ada Roh Allah yang tak terkalahkan. Mari belajar dari Kisah Nabi Yeremia yang ketika mengalami kegalauan di pembuangan dan kemudian merasa kecewa dengan Tuhan, namun pada akhirnya ia sendiri menyadari bahwa ketika ia tidak mau mengingat Tuhan dan mengucapkan Firman lagi demi nama Tuhan, maka dalam hatinya seperti ada nyala api. Ini membuktikan bahwa Roh Kudus tidak akan bisa dibatasi dengan kekuatan manusia.
Tetapi apabila aku berpikir: “Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya,” maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Yeremia 20:9
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12:11
Roh yang disebutkan dalam ayat ini bukan berbicara tentang Roh Kudus, melainkan tentang roh atau semangat kita untuk mempunyai kesungguhan yang kuat. Bagaimana cara agar roh kita menyala-nyala? Jawabannya yaitu dengan melayani Tuhan.
Melayani Tuhan tidak sama dengan melayani pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan berarti mengutamakan kewajiban daripada hak, dan tolak ukur untuk menilai apakah saat ini kita sedang melayani Tuhan atau melayani pekerjaan Tuhan adalah dengan melihat kehidupan kita diluar lingkungan gereja.
Kita adalah mitra Roh Kudus, jadi kita harus melakukan bagian kita dan biarkan Roh Kudus melakukan bagiannya.
- Published in News & Events
PIC (Pro-M Impact City) : Conflict Management (Manajemen Konflik)
Dalam berorganisasi, konflik merupakan hal yang selalu dapat kita alami. Entah dengan rekan sesama anggota, rekan kerja atau dengan pimpinan atau atasan. Oleh karena itu, diperlukan jurus jitu untuk menangani konflik tersebut agar konflik itu tidak berlarut-larut dan bahkan berujung dengan dampak yang negatif bagi pertumbuhan karakter dan rohani kita. Berlatar belakang itulah, PIC bulan ini kembali melaksanakan seminar dewasa muda yang bertemakan Conflict Management dengan menghadirkan Pembicara Tamu Bapak Ir. Benny Lianto Effendy Sabema, M.M.B.A.T yang merupakan Direktur Politeknik Universitas Surabaya.
Sebagai pembuka, pembicara membagi 4 organisasi yang pengelolaan konfliknya dinilai paling sulit yaitu :
- Rumah Sakit
- Perguruan Tinggi
- Gereja
- Rumah Tangga
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai penanganan konflik yang baik, kita harus sama-sama menanamkan dalam mindset kita bahwa :
- Published in News & Events
- 1
- 2