Khotbah Ev. Evie Mehita : Minyak Terbaik untuk Tuhan
Ketika Yesus masuk ke Rumah orang Farisi, seorang wanita berdosa menangis di kakiNya, menyekanya dengan rambutnya, dan mengurapi kakiNya dengan minyak yang mahal. Banyak orang yang tidak mengindahkan tindakan wanita ini; karena dia seorang pendosa, dan minyak mahal seharga 300 dinar yang dipakainya itu dianggap terlalu boros untuk mengurapi kaki Yesus (300 dinar pada waktu itu senilai gaji 1 Tahun).
Tetapi Yesus terkesan dengan tindakan wanita ini. Disaat orang Farisi pemilik rumah itu tidak membasuh kaki Yesus, tetapi wanita ini memberikan minyak wangi terbaik untuk diberikan kepada Yesus. Bahkan Yesus berkata, perbuatan wanita ini akan dikenang sepanjang masa.
Seberapa besar rasa syukur kita, menentukan apa yang kita lakukan buat Tuhan.
Wanita itu mengerti arti mengucap syukur atas anugerah Tuhan. Sehingga dia memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Berbeda dengan Yudas yang suka hitung-hitungan, bahkan untuk sesuatu yang diberikan untuk Tuhan.
Sudahkah kita memberikan minyak yang terbaik buat Tuhan?
Minyak berbicara tentang sesuatu yang mahal, sesuatu yang berharga, sesuatu yang kita korbankan untuk Tuhan. Jadilah seperti wanita itu, yang mencurahkan semua yang berharga di kaki Tuhan. Sesuatu yang berharga bagi kita mungkin berbicara tentang keluarga, uang, dosa kita, sifat / kebiasaan-kebiasaan buruk atau bahkan diri kita sndiri, mari kita belajar serahkan semuanya kepada Tuhan.
Minyak berbicara pengorbanan kita. Ketika dalam hidup ini kita memilih kehendakNya di atas kehendak kita sndiri, ketika kita rela daging kita dihabiskan supaya Tuhan disenangkan, dan ketika kita belajar taat akan stiap apa yang Tuhan mau dalam hidup kita.
Yohanes 21:18-23
Seorang Petrus yang suka kepo (ingin tahu) dengan urusan orang lain yang bukan urusannya. Petrus menggunakan pikirannya sendiri menafsirkan apa yang Yesus katakan dan menyebarkannya. Sehingga menjadi gosip di antara murid-murid. Mari kita jangan berpegang dengan pemikiran diri sendiri. Mari kita berhati-hati dengan pemikiran kita, karena belum tentu yang kita pikirkan benar. Serahkan semua pemikiran kita kepada Tuhan, sebab itu juga bagian dari kita memberi yang terbaik untuk Tuhan.
Minyak yang terbaik bukan berbicara tentang berdoa & baca Firman Tuhan, tetapi Minyak kita yang terbaik adalah ketika kita berkorban untuk Tuhan, dan lewat pengorbanan kita, Tuhan disenangkan.
- Published in Sermons