Khotbah Ev. Christin Jedidah : Tidak Bercacat Cela di Hadapan Tuhan
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah (Filipi 1:9-11)
Tuhan menginginkan di akhir kehidupan kita, kita didapati suci dan tidak bercacat di hadapan Tuhan. Ending dari kehidupan kita adalah menjadi serupa seperti Kristus. Bagaimana caranya? Kita harus bisa dapat memilih apa yang baik.
Hidup ini penuh pilihan, dan pilihan kita menentukan kehidupan yang akan datang.
Kita perlu memiliki pengetahuan dan pengertian yang benar untuk dapat memilih yang baik, sehingga kita menjadi pribadi yang didapati tak bercacat dan memiliki hidup yang berbuah di hadapan Tuhan. Karena itu miliki pengetahuan yang benar agar dapat memilih yang dengan benar.
Miliki pengetahuan yang benar agar dapat memilih yang dengan benar
Dalam kerohanian kita, kita harus memiliki pengetahuan yang benar; Pelajari terlebih dahulu sebelum memilih. Di sisi yang lain, seseorang tidak bisa melihat pengetahuan yang benar jika dia tidak memiliki kasih. Karena orang yang tidak memiliki kasih tidak akan bisa menerima kebenaran.
Apa itu kasih?
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala seuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Kor 13:4-7)
Orang yang tidak memiliki kasih tidak bisa menerima kebenaran, karena masih ada benteng-benteng dalam pikiran mereka. Sedangkan apa yang ada dalam pikiran kita belum tentu benar. Seringkali apa yang kita pikirkan, itulah yang kita lakukan. Kalau yang kita pikirkan salah, maka pilihan-pilihan kita pun menjadi salah. Karena itu, penting untuk belajar Firman Tuhan dengan benar.
Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah (Roma 10:2-3)
Dikatakan bahwa banyak yang kelihatannya rohani, tetapi mereka tidak memiliki pengertian yang benar. Mereka tidak mengenal kebenaran, lalu mulai menciptakan kebenaran versi mereka sendiri. Sehingga mulai memilih-milih Firman Tuhan yang menyenangkan telinga mereka saja. Hanya mendengarkan Firman Tuhan yang menguntungkan saja. Pengertian kita telah salah terhadap Firman Tuhan.
Maukah kita dipakai Tuhan untuk menyampaikan apa yang benar? Ataukah kita adalah orang apatis yg enggan menyampaikan apa yang benar? Apakah kita sudah memilih yg benar? Hidup adalah sebuah pilihan dan Tuhan rindu kita semua memilih apa yang baik.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)
Janganlah kita menjadi serupa dengan dunia ini. Dunia memang memberikan banyak tawaran, tapi pilihlah apa yang berasal dari Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kita sebagai robot. Manusia mempunyai kehendak bebas untuk memilih. Tapi yang perlu kita lakukan adalah memberikan kehendak dan keinginan kita kepada Tuhan untuk dipakai sesuai dengan rencana-Nya.
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Jadi jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. (2 Petrus 3:9,11,14)
Tuhan memberikan kesempatan bahwa kita harus berusaha memiliki hidup tak bercacat dan bercela di akhir kehidupan kita, artinya kita 100% taat kepada kehendak Tuhan; Kita harus menaati seluruh Firman Tuhan, dan keseluruhannya harus dijalankan dengan sempurna.
Tuhan menghendaki kita berbuah. Sudahkah kita menghasilkan buah? Buah berbicara tentang buah pertobatan, buah pelayanan, dan buah jiwa. Sudahkah hidup kita mengalami perubahan? Sudahkah kita melayani Tuhan? Sudahkah kita berbuah jiwa?
Sama seperti pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9), Jika kita tidak berbuah, maka Tuhan akan menebang kita. Dan kita tidak bisa berbuah kalau kita tidak melekat pada Yesus, pokok anggur yang benar. Karena itu, mari kita senantiasa melekat kepada Yesus, supaya hidup kita semakin tidak bercacat cela dan berbuah bagi kerajaanNya.
Mari siapkan diri kita yang terbaik menjelang kedatangan-Nya yang sudah tidak lama lagi. Mari kita senantiasa mengoreksi kehidupan kita. Apakah kita sudah mengusahakan diri untuk tidak bercacat cela di hadapan Tuhan? Pilihlah apa yang baik dan benar karena kita sudah mengenal kebenaran yang sejati.
- Published in Sermons