Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Pentingnya Ketaatan
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)
Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. (Kisah Para Rasul 5:29)
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36)
Karena taat, Abraham mengikuti perintah Tuhan, Musa berjalan bertahun-tahun memimpin bangsa Israael ke tanah perjanjian yang tidak pernah ia lihat. Ketaatan mengandung makna sangat dalam dan luar biasa. Ketaatan tidak membutuhkan mata jasmani kita atau bukti akan apa yang kita dapatkan ketika kita melakukannya. Asal Tuhan berbicara, kita lakukan dengan setia, maka Tuhan akan memampukan setiap kita.
Para rasul taat sebagai murid Yesus, dibentuk dan didisiplin secara luar biasa. Banyak orang mundur, meninggalkan Tuhan dan bahkan meninggalkan pesekutuan orang percaya, karena tidak bisa melihat apa yang dijanjikan Tuhan. Ketika kita tidak melihat atau belum melihat apa yang Tuhan janjikan, belum tentu hal itu tidak terjadi. Kita seringkali melihat hanya dengan mata jasmani kita dan itu membuat iman kita menjadi lemah.
Ketaatan adalah penyembahan
Ketaatan itu tidak mudah, tetapi ketaatan adalah penyembahan yang harum di hadapan Tuhan. Di dalam ketaatan, tidak perlu menimbang-nimbang keberatan-keberatan hati nurani, karena hati nurani manusia sebenarnya sudah kotor karena dosa dan luka. Upaya pengenalan akan Tuhan akan sia-sia saja jika hanya berdasarkan hati nurani. Kita perlu menerima Yesus agar kita diberikan hati yang baru untuk kita dapat belajar ketetapan-ketetapan Tuhan. (menit 50)
Ada orang yang disuruh untuk memulai pekerjaan, tetapi selalu berdalih karena tidak ada alat, atau alat kurang berkualitas dan lain sebagainya. Sibuk mempertanyakan peralatan-peralatan tapi tidak benar-benar melangkah mengerjakan. Sibuk dengan pembenaran-pembenaran diri untuk menutupi kekurangan diri dan tidak pernah ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik. Menjawab “iya” tidak berarti “taat”. Taat berarti mengerjakan apa yang diperintahkan. Taat adalah total, seratus persen. Ketaatan yang tidak seratus persen sama dengan tidak taat, seperti Saul yang taat setengah-setengah dan berdalih mengatasnamakan rakyat.
Ketaatan mendatangkan pemulihan
Ketika kita disakiti seseorang, Firman Tuhan berkata bahwa kita harus tetap mengasihi sesama kita dan mengampuninya. Maukah kita melakukannya? Ego kita mungkin berkata “kenapa harus aku yang minta maaf, dia yang berbuat salah.” Tetapi ketika kita mau taat, Tuhan berikan sukacita dan hati kita yang terluka dipulihkan oleh Tuhan.
Yesus Kristus taat untuk mengosongkan diriNya, Ia rela meninggalkan semuanya, mengambil rupa sebagai manusia untuk taat kepada perintah Bapa. Karena ketaatanNya, kita beroleh keselamatan dan perjalanan kita di bumi tidak akan sia-sia karena nantinya kita akan berjumpa dengan Tuhan yang kita nantikan di surga. Ketaatan Yesus menebus dosa-dosa kita dan hubungan kita kepada Bapa di surga dipulihkan. Kita mungkin tidak melihatnya saat ini, tetapi kita akan merasakan buahnya yang lebat dan kita menjadi pribadi yang dirindukan Tuhan.
Di bumi banyak penderitaan, kesedihan, sakit penyakit, tetapi ketika kita berjalan bersama Tuhan, Tuhan akan memampukan kita menyelesaikan segala perkara di dalam namaNya. Para rasul juga mengalami sakit penyakit dan penderitaan, mereka dipenjara, diasingkan, bahkan dibunuh, tetapi mata mereka tertuju kepada Kristus karena mereka tahu bahwa penderitaan yang mereka alami di bumi akan membawa mereka pada kekekalan di surga. Mereka memegang janji-janji Tuhan.
Dalam ketaatan, ada tanggung jawab
Setiap kita memiliki tujuan hidup yang sudah Tuhan tentukan bagi setiap kita. Ketika kita taat kepada Tuhan, kita akan peka dengan suaraNya dan kita akan mengerti kehendakNya dalam hidup kita. Tujuan hidup kita bisa berbeda dengan orang lain terlihat sempurna, nyaman dan makmur. Mungkin tujuan hidup kita penuh dengan penderitaan dan kesesakan. Tetapi jika kita tidak berhenti dan menyelesaikannya sampai garis akhir, ketika kita berusaha menghitung berkat Tuhan, kita akan bersukacita dan bersyukur, karena berkat itu terlalu banyak sampai tidak bisa kita hitung lagi.
Ada tanggung jawab dalam ketaatan. Untuk mengerjakan tujuan hidup kita, ada tanggung jawab yang harus kita selesaikan dan ada hal-hal yang harus kita kesampingkan lebih dulu. Ketika kita taat, surga bersukacita. Ketika di akhir hidup kita, kiranya Tuhan dapat menyambut kita dengan sukacita di surga, “baik sekali perbuatanmu, hai anakKu!”
Kita mungkin tidak memiliki masa lalu yang baik, tetapi ketika kita mau taat dan setia, masa depan kita begitu indah di dalam Tuhan. Kita memiliki Tuhan yang hidup dan setia, Ia tidak akan pernah meninggalkan pekerjaan tanganNya. Dalam segala aspek kehidupan kita, kita akan menyenangkan hati Tuhan.
Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.
2 Tesalonika 1:6-10
Tidak perlu iri dengan orang-orang yang tidak mau taat.
Tuhan tahu kapan waktunya untuk menghukum mereka yang tidak taat pada perintahNya. Firman Tuhan berkata bahwa mereka akan dijauhkan dari kemuliaan Tuhan, dari hadirat Tuhan. Tuhan akan menahan sesuatu yang baik dalam hidupnya. Demikian juga ketika kita kehilangan sentuhan Tuhan, merasa mengalami masa-masa sukar, mungkinkah ada perintah Tuhan yang tidak kita taati? Ketidaktaatan menjauhkan kita dari hadirat Tuhan dan sukacita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Pemulihan Luka Hati Diawali dengan Kerendahan Hati
“Rendah hati mendahului Kehormatan. Tinggi hati mendahului kehancuran.” (Amsal 18:12-13)
Tinggi hati seringkali tidak disadari, tetapi tindakannya dapat dikenali
Dari gaya bicaranya sangat tinggi dan membuat segan, tetapi ternyata omongannya kosong dan tidak ada artinya. Ia tidak memandang dirinya perlu untuk belajar, sehingga ia akan sulit untuk dibentuk oleh Tuhan. Tidak bisa melihat kesalahannya sendiri, membuatnya cenderung berjalan di tempat. Padahal, kesalahan adalah sebuah hal yang wajar dan jika ia mau belajar dari kesalahan, Tuhan akan bawa dia semakin tinggi.
Orang tinggi hati biasanya memiliki luka dari masa lalunya, misalnya sering disalahkan dan dianggap lemah, sehingga cenderung berbicara lebih besar dari kualitasnya saat itu agar tidak direndahkan orang. Ia cenderung berbohong agar orang lain tidak dapat melihat kelemahannya.
Secara tidak langsung, orang yang tinggi hati adalah farisi rohani, berbanding terbalik dengan Kristus Yesus yang rela dihakimi untuk kesalahan yang tidak diperbuatNya.
Bagaimana cara memeriksa apakah kita memiliki luka dalam hati kita?
Tidak mau mendengar tentang seseorang/sesuatu.
Kita bisa saja tidak sadar kita memiliki luka dengan seseorang. Ketika mendengar nama seseorang/sesuatu, kita menjadi enggan dan tidak mau mendengar apapun tentangnya. Ekspresi dan mood kita runtuh seketika.
Senang membicarakan kejelekannya seseorang/sesuatu
Tanpa sadar, Ketika kita memiliki luka, kita senang membicarakannya, terutama jika orang-orang yang kita ceritakan memiliki luka yang sama. Perhatikan dengan siapa kita berkumpul dan menceritakan kehidupan pribadi kita! Perhatikan juga dengan cerita yang kamu dengar! Ada cerita yang membangun dan merusak. Berhenti mendengar cerita mereka meski dibungkus rohani karena tanpa sadar, hati kita juga ikut diliputi kebencian.
Selama bertahun-tahun, Kekristenan dibenci oleh beberapa kalangan, karena hal itu diceritakan bertahun-tahun, dibawa generasi ke generasi. Luka itu dapat ditransferkan kepada orang lain. Mari bereskan hati kita!
Bagaimana pulih dari luka hati?
-
Datang kepada sang Sumber Kasih
Untuk pulih dari luka dan pahit, yang pertama harus kita lakukan adalah datang kepada Tuhan sebagai Sumber Kasih. Belajarlah dalam perjalanan Bersama Tuhan, sebab Tuhan adalah kekuatan kita. Kesulitan dan tantangan yang ada adalah bagian dari proses Tuhan.
Banyak orang yang tinggi hati penuh luka masih hidup dalam masa lalunya. Datanglah dalam mezbah doa kita. Mezbah adalah tempat penyerahan korban, korbannya yaitu kedagingan dan keakuan kita. Dalam mezbah, kita akan dikuliti, diselidiki oleh Tuhan. Dikoreksi itu sakit, tetapi itu adalah awal dari pemulihan Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Jadilah pribadi yang mau selalu diubah dan disentuh oleh Tuhan.
-
Miliki kerendahan hati
Orang yang tinggi hati berbicara seolah mendirikan banyak hal, namun kosong. Sementara orang yang rendah hati seolah-olah tidak membangun apa-apa, namun ternyata mendirikan banyak hal.
Jangan memberi batasan pada Tuhan untuk memproses hidup kita. Kerendahan hati memampukan kita menerima karya Kristus yang tidak terbatas dan melampaui kelemahan kita. Orang yang rendah hati akan selalu mengandalkan Tuhan, karena ia tahu, tanpa Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa.
-
Jangan Berprasangka
Belajar untuk tidak berprasangka dan memberi label buruk pada setiap orang, termasuk mereka yang pernah berbuat jahat kepada kita sebab setiap orang bisa berubah. Seperti kita yang bisa berubah, demikian juga orang lain bisa berubah.
Mari kita menjaga hati kita dengan maksimal agar dapat memproses semua nutrisi dan racun yang ada.
Amsal 14:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
-
Be positive
Berikan pembahasan yang baik terhadap suatu perkara buruk. Dengan demikian, kita menjadi berkat untuk diri kita sendiri dan orang lain.
Tuhan belum selesai dengan kehidupan kita. Oleh sebab itu, jangan membatasi Tuhan dengan kelemahan kita bahkan keadaan sekeliling kita.
Serahkan segala kekuatiran kita sebab Ia terlebih sanggup memelihara kehidupan kita dan menjadikan kita lebih dari pemenang. Carilah Pimpinan dan Tuntunan Tuhan maka semua akan ditambahkan oleh Tuhan sesuai dengan Hikmat dan KemuliaanNya sebab bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Belajar untuk rendah hati dalam belajar dan menyerap semua informasi yang membangun. Tuhan rindu membawa kita ke tempat yang lebih besar lagi dimana Tuhan ingin ada karya indah sedang dikerjakan dalam hidup kita untuk Kemuliaan Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Tertawan karena Luka Hati
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. (Yesaya 61:1)
Luka kita di masa lampau yang terus menerus kita bawa, dan tidak pernah ada pemulihan, membuat kita terpenjara di dalamnya dan kita tidak pernah bisa mengalami masa depan penuh kemenangan.
Beberapa contoh luka yang dimiliki oleh anak-anak Tuhan :
Sulit menghargai keunggulan orang lain
Harus sempurna/ semua harus sesuai keinginan hatinya.
Pelayanan sebagai sarana mendapatkan pujian.
Tuhan sanggup membebaskan dan memerdekakan kita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Pemulihan Identitas Anak Tuhan
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus , umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. (1 Petrus 2:9-10).
Tuhan menciptakan manusia bukan hanya sekedar untuk memenuhi bumi. Natur mula-mula manusia adalah sebagai “kepunyaan Tuhan”, yang diciptakan untuk memuliakan nama Tuhan dan menjadi rekan sekerja Allah untuk kemuliaan namaNya. Namun sejak manusia jatuh dalam dosa, natur mula-mula itu menjadi rusak; Manusia kehilangan identitas mereka sebagai “kepunyaan Tuhan”, dan mulai mencari identitas-identitas baru yang mereka ciptakan sendiri.
Di akhir zaman ini banyak orang mengalami krisis identitas dan tidak tahu tujuan hidupnya, sehingga mereka berusaha menciptakan sebuah identitas baru yang menurutnya menyenangkan dan diterima oleh orang kebanyakan. Dan berusaha dengan berbagai supaya manusia dapat menerimanya, tetapi semua tidaklah dilakukan untuk kemuliaan nama Tuhan
Banyak orang membuat identitas melalui pencapaian yang dipamerkan : Orang yang melayani melakukan yang terbaik supaya dikenal sebagai orang baik, penyanyi akan bernyanyi dengan suara terbaik demi memperoleh pujian dari banyak orang, orang kaya membeli banyak barang mahal supaya dipuji oleh orang-orang dan mendapat pengakuan bahwa mereka orang yang kaya dan keren. Bahkan tidak sedikit orang yang menggunakan sosial media dan status (pernikahan, karir, gelar, dsb.) demi memperoleh identitas. Namun ketika Tuhan ijinkan mereka tidak bisa lagi mengalami hal itu (dipuji, diakui, diberi penghargaan, diindahkan), mereka menjadi sangat marah dan menderita; Mereka menjadi depresi dan terluka.
Tuhan rindu mengembalikan kita kepada natur yang mula-mula, yaitu memuliakan Tuhan; semua yang kita lakukan untuk kemuliaan nama-Nya. Dia rindu menyatakan kembali kerinduan-Nya dan identitas kita sebagai milik kepunyaan-Nya. Dan ketika kita kembali kepada rancangan-Nya yang semula, kita menjadi ciptaan baru di dalam Dia.
Menjadi ciptaan baru adalah sebuah proses dimana kita menyangkali identitas kita yang lama dan menghidupi identitas baru kita dalam Yesus Kristus.
Kita tidak akan lagi suka tinggal di dalam dosa, dan kita akan menyadari panggilan kita sebagai rekan sekerja Allah untuk membangun kerajaan-Nya di muka bumi ini. Kita tidak lagi memperdulikan perkataan orang lain tentang kita, tetapi kita melakukan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan, dan kita menjadi terang dimanapun kita berada.
Miliki pemulihan identitas di dalam Tuhan. Identitas kita adalah milik kepunyaan Allah, identitas kita yang sesungguhnya adalah warga kerajaan Allah. Natur mula-mula kita adalah memuliakan Tuhan. Karena itu, mari kerjakan kerinduan Tuhan dan jadilah saksi Kristus dimanapun kita berada. Mari melakukan perkara-perkara besar bersama dengan Tuhan!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Jadilah Pulih!
Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu (Kisah Para Rasul 3:21)
Di akhir zaman ini, Tuhan rindu ada pemulihan di antara anak-anak Tuhan. Pemulihan itu tidak hanya sekali, tetapi perlu berulang kali. Sama halnya dengan pertobatan; tiap-tiap hari kita perlu mengalami pertobatan. Sudahkah kita mengalami pertobatan yang sejati? Jika tidak, kita akan menjadi orang Kristen “TOMAT”- Tobat Kumat, setelah bertobat kembali melakukan hal sama terus menerus.
Selama kita hidup kita sedang diproses menjadi semakin serupa dengan Kristus. Menjadi serupa dengan Kristus artinya kita memiliki karakter, hati, dan pemikiran seperti Kristus. Tetapi banyak anak-anak Tuhan yang menjadi serupa dengan dunia ini. Oleh karena itu, akan ada pemulihan yang dijanjikan Tuhan, dimana anak-anak Tuhan itu menjadi tampil berbeda dengan dunia ini.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2)
Pembaharuan budi yang dimaksud adalah pikiran. Pertobatan kita harus disertai dengan perubahan pola pikir kita (metanoia). Pikiran kita bisa menjadi salah satu sumber penyakit. Bukan penyakit secara jasmani saja, tetapi juga bagian dari Mental Illness. Mental Illness adalah penyakit dalam jiwa kita yang pelu dipulihkan. Banyak sekali anak Tuhan yang mungkin sangat mencintai Tuhan dan melayani Tuhan, tetapi mereka menderita penyakit ini; Mereka butuh disembuhkan!
Jiwa kita sehat saat kita memiliki perasaan dan pikiran Kristus
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (Filipi 2:5)
Jiwa kita sehat ketika kita memiliki perasan dan pikiran Kristus. Tetapi Iblis berusaha merusak gambaran Tuhan yang benar dalam diri anak-anak Tuhan. Gambar diri yang rusak membuat banyak gereja Tuhan diisi oleh orang- orang sakit, sehingga mereka sulit mengalami pertumbuhan dan terobosan dalam Tuhan.
Iblis berusaha menanamkan dalam diri manusia bahwa harga diri kita ditentukan oleh penampilan dan apa kata orang tentang kita. Dunia mengajarkan, kita berharga jika kita cantik/ganteng, kaya, punya posisi tinggi dalam pekerjaan; itu yang merusak jiwa kita.
Tanpa sadar banyak Tuhan yang mengejar rasa berharga yang salah dengan mengikuti standar dunia; hidup dikendalikan dari apa kata orang lain, bukan apa kata Tuhan terhadapnya. Itulah yang merusak emosi kita, sehingga banyak orang yang menggunakan topeng; tidak menjadi diri sendiri,
Mari kita sadari bahwa kita sungguh-sungguh berharga di mata Tuhan. Kita berharga karena kita sudah ditebus oleh darah Kristus, bahkan Firman Tuhan berkata Kkta semua berharga di mata Tuhan: “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku san mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.” (Yesaya 43:4).
Orang yang perlu dipulihkan adalah orang yang memiliki kepercayaan yang salah dan orang yang belum bisa menerima Kasih Kristus. Orang yang sungguh-sungguh menerima kasih Kristus, hidupnya dipulihkan, pikirannya diubahkan, dan dia akan tahu siapa sebenarnya dirinya dalam Tuhan.
Tuhan rindu kita semua pulih dari “sakit jiwa” kita. Hanya Yesus yang sanggup memulihkan kita. Dia yang akan memulihkan kita dengan kasih Tuhan yang tak bersyarat. Mari kita sungguh-sungguh menerima kasihNya bagi kita. Bukan hanya mendengar tentang kasihNya dari orang lain, tetapi merasakan secara pribadi kasihNya. Dengan demikian, kita dapat diubahkan dan dipulihkan.
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu (Yeremia 31 : 3)
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kuasa yang Membebaskan
Dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, maka haruslah orang itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena korban itu ialah korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada kedurjanaan. (Bilangan 5 :14-15)
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita perlu senantiasa berjaga-jaga. Karena hari-hari ini banyak hal yang dapat membuka celah, dan orang-orang yang membuka celah ini rentan dikuasai oleh roh jahat. Salah satu roh jahat yang sering bekerja hari-hari ini adalah roh kecemburuan/iri hati. Orang yang dikuasai oleh roh ini akan menjadi cemburu dengan banyak hal dan orang-orang di sekitarnya.
Ada banyak orang terikat yang merasa dirinya sulit untuk lepas. Mungkin sudah berkali-kali pergi ke KKR dan doa pelepasan, namun kembali jatuh dalam dosa yang sama, bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya. Ini bukan hanya tentang kebiasaan buruk, tetapi ada pekerjaan roh jahat di baliknya. Karena itu, penting bagi kita menjaga hati kita. Hati seperti rumah kita; jangan biarkan rumah kita kosong dan iblis menguasainya.
Orang yang dikuasai oleh kecemburuan ini hidupnya dipenuhi dengan ketakutan. Jikalau ketakutan ini menguasai hidupnya, maka hidupnya menjadi tidak efektif dan tidak berbuah. Oleh karena itu, roh cemburu dan roh ketakutan harus dibebaskan dari hidupnya.
Untuk bisa dibebaskan dari keterikatan, kita perlu datang kepada Tuhan dan meminta kepadaNya.
Tuhan akan memberikan kita kuasa untuk bebas dari setiap keterikatan kita dan kuasa roh jahat. Jangan menggunakan kekuatanmu sendiri, tetapi mintalah hikmat dari Roh Kudus dan aktifkan kuasa Roh Kudus dalam dirimu. Kuasa Roh Kudus akan membantu kamu lepas dari setiap keterikatan yang membelenggu hidupmu.
Dalam kisah sepuluh orang kusta (Lukas 17:11-19), mereka berteriak kepada Yesus “Yesus, Guru, Kasihanilah kami”. Ketika mereka dalam ketidakberdayaan mereka, mereka mau sembuh dari penyakitnya, mereka tahu kepada siapa mereka berseru minta tolong. Dan hanya di dalam perjalanan mereka menuju kepada imam-imam, mereka menjadi sembuh. Bukankah semua yang terikat sama seperti orang-orang kusta ini. Datang kepada Tuhan, berserulah kepada Yesus. Dia sanggup menyembuhkan dan membebaskan setiap kita.
Dalam ketidakberdayaan kita, dalam sakit yang kita alami, yang kita butuhkan hanya YESUS. Karena hanya di dalam kuasa Yesus kita akan dipulihkan, kita akan disembuhkan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidup untuk Kemuliaan Tuhan
Setiap kita dilahirkan untuk menjadi pemenang. Kita menyukai tantangan dan kita bersukacita ketika berhasil melakukannya. Di jaman ini, begitu banyak tantangan atau challenge yang aneh-aneh dan bahkan ekstrim yang disebarkan melalui media sosial. Ada tantangan menahan nafas, tantangan untuk melakukan bunuh diri, dan yang terbaru ada kiki challenge yang lucu, tetapi tidak berguna. Semakin ekstrim melakukannya, semakin bangga. Kita dilahirkan sebagai umat pemenang, tetapi banyak anak muda yang menelan semua informasi dari media sosial dengan mentah-mentah. Kita menelan berita sepotong-sepotong dan itu berbahaya, apalagi jika ktia suka Firman Tuhan sepotong-sepotong.
Kalau kita menginginkan sesuatu yang bukan milik kita, itu sudah termasuk dosa. Begitu sulitnya melakukan hukum taurat. Kita tidak akan pernah bisa dan dengan demikian, tidak ada satupun dari kita yang akan dapat masuk dalam Kerajaan Surga, karena kita semua pasti pernah berdosa. Anda mungkin tidak berzinah, tetapi melihat video porno, itu sudah dosa. Kalau kita mengikuti aturan dalam hukum taurat, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang dapat masuk dalam Kerajaan Surga.
TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap.
Yesaya 42:13-14
Satu-satunya yang dapat membawa kita ke surga adalah Yesus. Pengorbanan Yesus di kayu salib itu cukup bagi kita. Banyak orang pergi ke KKR karena takut masuk neraka. Tetapi masalahnya, khotbah yang disampaikan hanya menekankan pada dosa sekecil apapun, dia akan masuk neraka kalau ia tidak maju ke depan untuk didoakan. Itu adalah kesesatan!
Setiap orang yang ada dalam Kristus adalah ciptaan baru.
Ciptaan baru adalah proses yang progresif. Kita mengandalkan Yesus yang bisa membantu kita melawan ikatan dosa. Kasih karunia meyakinkan kita bahwa kita tetap masuk Surga meskipun kita berbuat dosa. Bukan karena kekuatan kita, tetapi kekuatan dari Tuhanlah yang memampukan kita. yesus sudah menyembuhkan dan memulihkan dosa-dosa kita. Maksudnya, kasih karunia Tuhan tidak membawa kita lepas dari dosa, tetapi memampukan kita melawan dosa. Kalau kita menggantikannya dengan yang lain, kita akan bisa kembali pada dosa itu.
Banyak mimbar menjadi alat algojo, menjadi alat penghakiman. Hamba Tuhan merasa superior, menjadi raksasa rohani dan menghakimi setiap orang yang hadir.
Yesus adalah juru selamat. Bukan hanya menyelamatkan manusia dari neraka, tetapi menyembuhkan diri kita dari yang jahat, memulihkan kita. Itu proses dari Yesus yang disembah sebagai juruselamat total. Dia sedang merancangkan rencana besar yang tidak pernah kita pikirkan. Firman Tuhan akan membebaskan kehidupan kita.
semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!
Yesaya 43:7
Kita diciptakan untuk kemuliaan Tuhan. Kasih karunia Tuhan itu bukan hypergrace. Kasih karunia menuntun kita kepada pertobatan. Hukum Taurat mematikan, tetapi kasih karunia menghidupkan. Kristus adalah puncak dari hukum taurat. Perjumpaan dengan Tuhan itu mengubahkan seterusnya. Bukan hanya sekadar di KKR saja, tetapi serahkan tubuh, jiwa dan roh kita di dalam tanganNya. Kasih karunia memimpin kita kepada kebangunan dan menjaga hidup kita. Kita harus mempelajari alkitab secara utuh. Jangan menjadi saksi dusta, tidak tahu kebenarannya, tidak tahu faktanya.
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
Roma 3:9-10
Bergantunglah hanya kepada Yesus. Yesus mencintai Anda dan tidak menghakimi Anda. Ia memaafkan Anda dan memampukan Anda untuk melawan dosa. Hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan itu adil. Kalau kita punya kelemahan, gunakan kelebihanmu untuk mengalahkan kelemahanmu. Jangan fokus dengan kelemahanmu, tetapi fokuslah dengan kelebihanmu. Jangan sampai iblis mencari sisi lemahmu dan membuatmu tidak fokus dengan kelebihan yang kamu punya. Tuhan menciptakan kita untuk kemuliaan. Sudahkah hidup ktia berdampak dan jadi berkat? Menjadi alat kesaksian atau tidak? Tuhan akan memberkati hidupmu dan hidupmu menjadi dampak.
Kita tidak bisa memberhentikan Tuhan. Berkarya nyata bagi Tuhan yesus, berkarya nyata untuk setiap kepercayaanNya.
Kesempatan yang diberikan Tuhan, pergunakan itu dengan sebaiknya seperti kita akan mati besok. Banyak ladang yang membutuhkan uluran tangan Tuhan. Iman itu membutuhkan deklarasi. Ketika tidak ada uang, dibutuhkan iman dalam perkataan. Tuhan tidak mengijinkan keterlambatan untuk maksud yang tidak jelas. Hidup harus jadi berkat. Hidup untuk kemuliaan Tuhan.
Menikmati setiap proses yang Tuhan berikan. Dalam permasalahan kita, kalau Tuhan tidak bertidak, jangan hakimi Tuhan. Ia bertindak dengan cara yang tidak pernah kita pikirkan. Bagi yang terikat dengan dosa, Tuhan mengampunimu. Jangan tinggal dalam dosa lagi karena Tuhan mengasihimu. Kalau hidupmu suam-suam kuku, berarti kamu belum berjumpa dengan Yesus. Maria Magdalena mencintai Yesus dan dia rela memberikan segala-galanya untuk Tuhan.
Kuasa Tuhan tidak dapat diperjual belikan. Kuasa Tuhan bertambah, kita semakin berkurang.
Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
2 Petrus 1 : 3
- Published in The Shepherd's Voice
PIC (Pro-M Impact City) : Failling Is OK
Kita seringkali mendengar ada banyak orang yang mengalami kegagalan, bahkan kita termasuk salah satunya. Ada yang mengalami kegagalan dalam pekerjaannya, dalam kuliahnya, atau ada juga yang mengalami kegagalan dalam hal tidak berkembangnya komunitas sel yang dipimpinnya. Kegagalan-kegagalan yang sering terjadi inilah yang melelahkan setiap kita yang mengalaminya. Lantas, sebenarnya kenapa Tuhan mengijinkan kegagalan-kegagalan ini terjadi dalam kehidupan kita ? Apakah yang menjadi maksud Tuhan dibalik setiap kegagalan yang pernah kita alami ? Ada empat hal yang dapat kita pelajari mengenai maksud Tuhan ini.
Hal yang pertama, Tuhan ingin agar kita lebih memandang Dia daripada situasi atau keadaan yang kita alami. Thomas Alfa Edison adalah seorang penemu bola lampu. Semasa kecil saat di sekolahnya, beliau dikatai sebagai seorang anak yang idiot. Namun, ibunya bersikeras percaya bahwa anak ini tidak idiot, sehingga ibunya memilih untuk menyekolahkan anaknya di rumah. Keyakinan yang dimiliki oleh ibu Thomas Alva Edison inilah yang membuat Thomas sampai akhirnya dapat menjadi seorang penemu yang luar biasa. Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa seringkali kita selalu melihat pada situasi atau keadaan yang terjadi di depan mata, tetapi Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan pada orang-orang yang lebih memandang kepadaNya dan lebih mempercayaiNya daripada situasi di sekelilingnya. Kalau kita tidak pernah gagal itu artinya kita tidak pernah berhasil. Bila semasa hidup kita, kita selalu berhasil terus dan tidak pernah gagal, lantas apa yang kita menangkan. Bila keberhasilan itu sangat mudah kita peroleh, lantas apa artinya kemenangan itu. Justru saat kita mengalami kegagalan, saat situasi makin menghimpit, saat lawan semakin berat untuk dilawan, di saat itulah Tuhan ingin agar mata kita memandang kepadaNya. Hidup kita akan menjadi lebih hidup saat kita menghadapi tantangan demi tantangan dan berhasil memenangkannya.
Hal yang kedua, Tuhan ingin agar kita belajar kerendahan hati. Di Matius 15:21-28 dikisahkan tentang seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Tuhan Yesus dan meminta agar anaknya disembuhkan dari kerasukan setan. Saat perempuan ini datang kepada Tuhan Yesus dan meminta pertolongan, Tuhan tidak langsung menjawabnya. Mengapa ? Karena Tuhan ingin agar perempuan ini belajar kerendahan hati. Orang yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya adalah orang yang sombong. Saat kita mau belajar untuk rendah hati, maka kita akan belajar untuk tidak meremehkan segala sesuatu. Dengan kegagalan yang terjadi, maka akan melatih manusia roh kita menjadi semakin kuat. Kita tidak akan menjadi anak-anak gampang, tapi menjadi orang benar yang dikasihi Tuhan.
Hal yang ketiga, Tuhan ingin mengajarkan cara pandangNya saat terjadi kegagalan. Tuhan Yesus pernah mengalami kegagalan saat Ia mendoakan sebuah kota, dimana mujizat tidak terjadi karena kurangnya iman orang-orang yang ada di kota itu. Akan tetapi kegagalan itu justru membuat Tuhan Yesus tahu kalau bukan kehendakNya yang jadi tetapi kehendak BapaNya yang jadi. Kalau kita tahu bahwa kegagalan yang terjadi itu untuk kemuliaan nama Tuhan, maka kegagalan itu tidak akan membuat kita bersedih dan menjadi kecewa. Saat kita misal gagal menjalin hubungan dengan seseorang alias putus karena orang tersebut ternyata bukan orang yang memiliki visi, maka untuk apa kita menjadi kecewa. Miliki pasangan hidup yang memiliki visi dan mempunyai perencanaan ke depan, bukan yang “mengalir saja”. Di Yohanes 13:7, saat Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus mengapa Tuhan Yesus membasuh kakinya, maka Tuhan menjawab “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Mungkin kita tidak mengerti sekarang apa maksud Tuhan dengan kegagalan dan berbagai hal buruk yang terjadi dalam hidup kita, tetapi percayai Tuhan, bahwa Dia sedang mengerjakan kebaikan untuk setiap kita. Mari kita belajar untuk tetap mempercayai Dia dan belajar untuk peka terhadap kehendakNya. Kalaupun kita gagal, tetaplah percaya Tuhan sanggup untuk memulihkan, sekalipun ada konsekuensi yang tetap harus kita tanggung. Jadikan setiap masalah dalam hidup kita semakin “mengupgrade” iman kita, bukan semakin “mendowngrade” iman kita. Miliki cara pandang yang benar.
Hal yang keempat, Tuhan sedang mempersiapkan kemenangan yang besar untuk setiap kita. Apakah kalian ingat kisah Simson ? Semasa dia hidup, Simson telah mengalahkan begitu banyak musuh. Namun, saat Simson mengalami kegagalan, di akhir hidupnya, Simson berhasil mengalahkan musuh dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang dikalahkan olehnya semasa dia hidup (Hakim-hakim 16:30). Mungkin saat ini kita masih belum memperoleh yang kita inginkan, seperti mobil, rumah, atau pasangan, tetapi percayalah Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah untuk setiap kita. Belajar untuk memiliki positive thinking. Mungkin saat ini Tuhan belum memberikanmu mobil karena kalau kamu diberi mobil, mungkin kamu bisa mengalami kecelakaan karena belum pandai menyetir. Mungkin juga Tuhan belum memberikanmu rumah, karena kalau kamu diberi rumah, mungkin rumahmu akan ambruk karena struktur bangunannya tidak kuat. Jangan menaruh curiga kepada Tuhan. Tuhan sedang mempersiapkan rencana kemenangan yang besar untuk hidupmu dan masa depan yang indah buat setiap kita. Amin
- Published in News & Events
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane – Bebas dari Kuk Perhambaan
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan. Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka padamlah api itu. Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: “Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.”
Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
Bilangan 11:1-8
Bangsa Israel mengalami suatu peristiwa traumatik, yaitu menjadi budak di tanah Mesir. Melihat hal itu, Allah memerintahkan Musa untuk memimpin mereka keluar dari perbudakan di tanah Mesir dan berjalan menuju tanah perjanjian. Namun, apa yang terjadi selanjutnya? Bangsa Israel bersungut-sungut atas pemeliharaan Allah. Mereka bosan dengan roti manna yang diberikan Tuhan setiap hari. Bangsa itu menginginkan daging karena menuruti hawa nafsu rakus. Aksi bersungut-sungut itu dilanjutkan dengan pernyataan mereka tentang betapa enaknya hidup di Mesir. Hidup sebagai budak, tetapi mendapat makanan yang berlimpah. Sejenak mereka melupakan kesengsaraan dan penderitaan sebagai budak hanya karena ingin makan daging. Bangsa Israel masih mau memakai “kuk perhambaan”.
Sampai saat ini, masih banyak orang Kristen yang memakai kuk perhambaan. Kuk ini bisa berupa uang (mamon). Kuk perhambaan ini yang menyebabkan pertobatan menjadi tidak maksimal, tidak mengucap syukur, dan senang menuruti ‘daging’. Karena hal ini pulalah Bangsa Israel sampai disebut orang bajingan.
Orang bajingan adalah orang yang tidak konsisten dalam hidupnya. Mengapa orang yang sudah dibebaskan Tuhan bisa menjadi orang yang “bajingan”? Karena mereka belum dibebaskan sepenuhnya! Mereka masih ingin memakai kuk perhambaan sehingga tidak sungguh-sungguh mau bertobat. Mereka juga tidak pernah mengucap syukur, sehingga tidak bisa merasakan karya salib di dalam hidupnya.
Tanda-tanda hidup seseorang sudah dibebaskan dari kuk perhambaan, yaitu :
- Selalu merasa sukacita dan mengucap syukur
Sukacita selalu dibarengi dengan rasa mengucap syukur. Jangan menjadi orang Israel yang sering bersungut-sungut! Terimalah apapun yang diberikan Tuhan dengan hati yang gembira. Belum diberi mobil, mengucap syukur; hanya bisa makan di warung, mengucap syukur; belum memiliki rumah, mengucap syukur. Kita dapat sukacita dan mengucap syukur karena tidak ada lagi kuk perhambaan yang membebani hidup kita.
- Jatuh cinta lebih dalam lagi pada Yesus
Mengenal dan mencintai pribadi Yesus lebih dari segalanya membuat kita mengerti arti dari mengucap syukur. Karena Yesus saja sudah cukup. Kita tidak akan dipusingkan oleh permasalahan dunia yang berpotensi menjadi kuk perhambaan.
- Berbuah
Pertobatan dari hati menghasilkan buah-buah yang nyata. Ketika kita bebas dari kuk perhambaan, buah-buah itu akan dapat kita hasilkan untuk dikecap banyak orang. Hidup kita pun dapat menjadi berkat.
- Menyerahkan segala sesuatunya pada Tuhan
Menyerahkan apa yang menjadi keinginan dan harapan yang memuaskan ‘daging kita’. Ketika kita menyerahkan sepenuhnya, kuk perhambaan itu akan terlepas dari ‘pundak rohani’ kita. Karena apapun yang kita serahkan untuk Tuhan, nama-Nya akan dipermuliakan.
Stop memakai kuk perhambaan yang membuat kita tidak bisa mengecap perbuatan ajaib Tuhan! Bangsa Israel tidak bisa merasakan tanah perjanjian karena mereka masih ingin memakai kuk perhambaan. Kita harus selalu yakin dan percaya bahwa rencana Tuhan selalu baik dan memenangkan hidup kita.
KUK PERHAMBAAN, NO
KETAATAN, YES
KETAATAN ADALAH KEMENANGAN YANG TERBESAR DALAM HIDUP KITA
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Sedang Proses
“…. Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”
Ratapan 3:20-25
Pernahkah kita mengalami situasi seperti pada Ratapan 3:1-25 ? Dimana kita berusaha sekuat tenaga, tetapi seolah-olah Tuhan memberikan tembok besar yang tidak bisa kita terobos. Jika itu terjadi pada dirimu, percayalah bahwa Tuhan sedang melakukan sebuah proses, yaitu menghancurkan daging dan jiwa kita, supaya Roh Tuhan berkuasa atas hidup kita. Proses peremukkan itu indah untuk menciptakan sebuah pribadi yang berkenan di mata Tuhan. Kita semua boleh punya mimpi dan tujuan dalam hidup kita, tetapi sayangnya mimpi kita terkadang tidak sejalan dengan mimpi Tuhan. Sehingga Tuhan mengijinkan proses-proses yang berat supaya mimpi kita sejalan dengan mimpi-Nya. Tuhan adalah Roh, sedangkan kita manusia terdiri dari daging. Kita tidak mungkin menyembah Tuhan dan mengerti kerinduan Tuhan dengan daging kita.
- Published in The Shepherd's Voice