Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidup adalah Pertandingan, Bukan Pembandingan
Lukas 13:22-30 berbicara tentang akan banyak orang yang berusaha memasuki Kerajaan Surga tapi hanya sedikit yang dapat masuk. Mengapa? Karena banyak orang yang tidak sungguh-sungguh mengenal kebenaran.
Kita seringkali melihat banyak status di sosial media membagikan ayat, tetapi ternyata ada banyak diantara mereka yang tidak benar-benar menghidupi ayat yang mereka bagikan. Mereka tidak tidak memahami makna dari ayat itu tetapi mereka menggunakannya untuk untuk memperlihatkan diri nampak rohani/ untuk kepentingan pribadi. Semua yang dilakukan hanya untuk memuaskan kedagingan semata.
Kita sebagai manusia seringkali lebih menyukai daging. Kita yang sesungguhnya adalah makhluk Roh yang diciptakan Tuhan untuk sebuah keabadian, namun kita seringkali mencari sesuatu yang tidak abadi, yang berasal dari dunia ini.
Apa alasan bangsa Israel keluar dari Mesir? Mereka mau keluar dari Mesir bukan karena ingin keluar dari perbudakan, tetapi karena mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik. Mereka bukan ingin ingin keluar dari ikatan dan dosa mereka, tetapi karena ingin memuaskan daging mereka. Ketika Tuhan memproses mereka di padang gurun, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka menjadi marah dan berontak kepada Tuhan.
Berapa banyak dari kita yang salah mengikut Tuhan: kita ikut Tuhan karena menginginkan sesuatu yang baik-baik saja, sehingga ketika masalah datang, kita menjadi marah dan meninggalkan Tuhan.
Jangan salah berpikir bahwa jika kita ikut Tuhan, kita akan selalu bahagia menurut dunia. Kita memang akan mendapatkan damai sejahtera dalam mengikut Tuhan, tetapi damai sejahtera yang Tuhan berikan berbeda dengan yang dunia berikan.
“Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
(Hagai 1:5-6)
ayat ini bukan berbicara tentang mengumpulkan uang untuk pembangunan, tapi mengenai apakah kita lebih mengutamakan kerajaan Tuhan atau kepentingan pribadi. Mengapa seringkali doa kita tidak dijawab oleh Tuhan? Karena bejana kita retak.
Tuhan tidak bisa memakai sebuah bejana yang retak. Bejana yang retak tidak dapat menampung minyak yang dituangkan ke dalamnya; Minyak itu akan mengalir keluar dengan sia-sia. Bejana yang retak berbicara tentang ketidaksatuan: dalam gereja Tuhan atau dalam keluarga.
Banyak gereja Tuhan sudah menjadi jauh dari seperti yang dijanjikan oleh Tuhan.
Dimana orang-orang didalamnya jauh dari hidup dalam kesatuan dan mengasihi satu sama lain. Dibalik sikap yang nampak baik, ternyata saling membicarakan satu sama lain. Banyak orang yang mementingkan kepentingan diri sendiri; kasih menjadi dingin, tidak ada empati untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Maka ijinkan Kerajaan Tuhan hadir di tengah keluargamu dan gereja Tuhan. Miliki kesatuan di dalam Tuhan; Jangan menjatuhkan satu dengan yang lainnya. Kita perlu sepakat. Ketika satu keluarga sepakat, maka Tuhan akan melawat keluarga kita. Ketika gereja sepakat, maka kebangunan rohani akan terjadi. Kebangunan Rohani bukan milik jemaat mula-mula saja, tetapi kepada siapapun yang hidupnya mau diberikan untuk kemuliaan nama Tuhan dan memberikan bejananya untuk diisi oleh mimpi dan kerinduan Tuhan.
Jangan buat hidupmu sebuah pembandingan, tetapi hidup kita adalah sebuah pertandingan. Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda, jadi jangan membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Membandingkan diri dengan orang lain membuat kita tidak bisa bahagia dan mengucap syukur.
Mari berfokus untuk menyelesaikan gelanggang pertandingan kita dengan baik. Menjadi bahagia bukan tentang kita meraih yang ada di bumi ini, melainkan karena kita mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya. Ada surga yang nilainya lebih kekal dari apapun yang ada di bumi ini. Tidak banyak waktu yang dapat terulang selama kita hidup; mari belajar menikmati semua bersama dengan Tuhan. Jadilah bejana yang utuh, yang dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya.
Ps. Daniel Hadi Shane
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Fokus pada Pertandinganmu!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarang saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus 9:25-27)
Hidup ini adalah sebuah pertandingan. Ketika kita berada dalam sebuah track pertandingan, bukan lintasan yang lain yang menjadi tujuan kita. Tentu yang kita mengejar apa yang jadi tujuan kita yaitu kemenangan. Karena itu, kita perlu berfokus pada pertandingan kita. Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai anak Tuhan. Seringkali kita memikirkan pikiran yang tidak layak untuk dipikirkan. Kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita menjadi iri hati dengan gelanggang pertandingan orang lain.
Hidup bukan Pembandingan, tapi Hidup adalah Sebuah Pertandingan
Ketika kita membandingkan diri dengan orang lain, damai sejahtera tidak bisa mengikuti kita. Kita akan selalu merasa tidak aman. Ini membuat gambaran Tuhan rusak dalam hidup kita. Kita tidak menyadari bahwa kita diciptakan Tuhan secara menarik, unik, dan khusus. Kita lupa cara mengucap syukur atas apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita.
Banyak Kekristenan yang bukan Kekristenan di jaman ini: “Takut kalau aku tidak bayar perpuluhan, nanti Tuhan tidak mengasihiku.. Tuhan tidak berkati hidupku” atau “Bayar aja buah sulung, daripada nanti usahaku dicengkram oleh iblis”. Kita perlu berhati-hati dalam menerima doktrin tentang perpuluhan dan buah sulung salah. Persembahan adalah tentang memberi karena mencintai, bukan karena takut.
Untuk mendapatkan yang paling berharga, kita harus melepaskan yang paling berharga dari dirimu
Perak itu berharga, tetapi emas lebih berharga. Level kita sebagai anak Tuhan tidak berhenti di level Perak, tetapi kita kita harus mencapai level emas murni. Perak itu perlu dipisahkan dengan emas supaya menjadi emas yang murni. Sebelum yang berharga dan luar biasa itu muncul, kita harus serahkan dulu yang berharga. Serahkan semua kekuatiranmu kepada Tuhan. Emas yang murni tidak akan muncul kalau hidupmu tidak diserahkan dan dibakar Tuhan.
Melihat keberhasilan orang lain membuatmu baper? Kamu murid dunia atau murid Tuhan? Murid dunia akan terus berlari dalam track. Jangan terus melihat ke kanan dan ke kiri, dan tidak berfokus pada pertandinganmu; kamu akan kalah.
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban yang dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombann yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)
Saya percaya bahwa ada awan saksi yang sedang melihat kita. Saya membayangkan, mereka ada di stadion dan melihat pertandingan kita. Mereka membangkitkan semangat kita dan mensupport kita supaya kita bangkit. Saat ada yang jatuh, semuanya pasti teriak gemuruh di sana, “Ayo bangun! Kamu bisa menyelesaikannya! Aku pun dulu pernah jatuh.. tapi aku bisa menyelesaikannya dengan baik. Kamu juga bisa! Ayo bangkit, jangan menyerah!” Dalam hidup kita, kita punya banyak awan saksi yang mengelilingi kita. Selesaikan pertandingan kita dengan baik, dan biarkan Tuhan yang menilai hidup kita.
Kunci Kemenangan kita adalah Memperkatakan Firman Tuhan
Firman Tuhan adalah sauh bagi jiwa kita. Karena itu, isi pikiran dengan Firman Tuhan. Maka kejadian besar dan ajaib akan terjadi dalam hidup kita. Perkatakan Firman Tuhan siang dan malam, bertindak dan jadi saksi-saksi Tuhan sampai banyak orang yang dimenangkan.
Jadilah saksi buat orang-orang disekeliling kita, dan serahkan semua rintangan yang harus kita hadapi kepada Tuhan. Berkat-berkat akan dan sudah Tuhan sediakan bagi kita. Fokus dengan pertandinganmu, jangan melihat gelanggang orang. Jadilah pantang menyerah dan biarlah Firman Tuhan yang menjadi kekuatanmu hingga kamu meraih kemenanganmu.
- Published in The Shepherd's Voice