Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Berdamai
Wednesday, 14 April 2021
by Ellen Natalia
Bacaan: Markus 4:21-25
Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. (Markus 4:21)
Pelita tidak seharusnya diletakkan di tempat tersembunyi, pelita haruslah diletakkan diatas kaki dian sehingga dapat menerangi seluruh ruangan. Demikian juga seharusnya anak-anak Tuhan: menjadi terang dan dampak. Kerinduan Tuhan adalah setiap umatNya menjadi terang; menjadi gereja yang berdampak dan memberi solusi bagi banyak orang.
Tuhan menciptakan kita semua dengan keunikan masing-masing.
Kita berharga di mata Tuhan sekalipun kita tidak menjadi seperti orang lain. Namun Keinginan menjadi seperti orang lain dan kehidupan yang sempurna membuat banyak anak Tuhan kehilangan jati diri dan kehilangan identitas yang sesungguhnya. Karena itu kita perlu kembali menemukan jati diri kita di dalam Tuhan dan mengejar tujuan Ilahi : menjadi serupa dan segambar dengan Tuhan.
Murid-murid Yesus pun punya keunikan: Petrus yang menggebu-gebu ketika berbicara, Yohanes yang lembut, Yudas Iskariot yang pandai mengatur keuangan. Mereka menjadi diri mereka dengan karakter mereka unik. Yesus mampu menyatukan mereka tanpa membuat mereka kehilangan jati diri mereka.
Menjadi diri sendiri, tetapi terus perbaiki diri.
Menjadi diri sendiri bukan berarti tidak memperbaiki diri dari hal-hal yang buruk. Kita perlu terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang terus disempurnakan dalam Kristus tanpa mengubah keunikan diri kita. Misalnya kita memiliki keunikan suka berbicara. Ini hal yang baik, tetapi kita perlu juga belajar tahu kapan waktunya berbicara, menghargai orang lain dan juga belajar mendengarkan pendapat orang lain.
Bersyukurlah dan berdamai dengan apa yang kita miliki. Kacamata bersyukur kita seperti terang di atas kaki dian. Kita bisa melihat segala sudut dengan kebaikan dan kacamata Tuhan. Dengan demikian hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Akhir zaman akan segera datang, bersiap sedialah. Akan ada masa-masa sukar, tetapi Roh Kudus akan menuntun kehidupan orang-orang yang mengandalkan Tuhan.
Jadilah gereja yang Tuhan rindukan. Berjalan bersama Roh Kudus, meninggalkan setiap dosa dan menjadi ciptaan baru di dalam Tuhan. Miliki tujuan Ilahi, jadilah terang dan jadilah saksi Kristus. Mari menjadi gereja bangkit dan berdampak, bukan untuk memperkaya diri sendiri, tetapi untuk memperbesar kerajaan Tuhan. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!
Ps. Daniel Hadi Shane
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Evie Mehita : Gereja Harus Berdampak
Tuesday, 21 April 2020
by Ellen Natalia
Sesuai himbauan pemerintah, hari-hari ini gereja-gereja di Indonesia, bahkan di seluruh dunia melakukan ibadah secara online. Sudahkah kita mengikuti ibadah online dengan sungguh-sungguh?
“Mengikuti” berbeda dengan “melihat”. Kalau Kita sungguh-sungguh mengikuti ibadah, maka kita juga ikut memuji dan menyembah Tuhan. Kita datang ke hadirat Tuhan, kita merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan.
Ibadah bisa dilakukan jarak jauh, tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita tidak bisa secara online/jarak jauh. Hubungan dengan Tuhan adalah sebuah hubungan yang merasakan, mengalami, dan mendengar kehadiran Tuhan sendiri secara pribadi. Hubungan dengan Kristus adalah hubungan pribadi yang tidak bisa diwakilkan.
Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang yang mengalami sakit, bahkan juga banyak yang meninggal. Dalam segala hal yang Tuhan ijinkan terjadi, ada sebuah peringatan bagi kita untuk mempersiapkan diri akan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat.
2 Petrus 3:10-16
Ungkapan “Hari kedatangan Tuhan datangnya seperti pencuri” harusnya tidak berlaku bagi anak Tuhan. Karena peringatan itu sudah diberitakan sejak dulu, dan kita selalu diingatkan untuk selalu berjaga-jaga. Tanda-tanda sudah mulai digenapi, dan jika kita sudah siapkan diri dengan baik, maka kapanpun Tuhan datang, kita sudah siap.
Matius 25 :1-13
Mari kita menjadi seperti gadis bijaksana yang mempersiapkan dengan baik kedatangan mempelai. Gadis bodoh hanya mempersiapkan untuk jangka pendek, tetapi gadis bijaksana mempersiapkan minyak dan pelita mereka untuk jangka panjang. Kita tidak bisa mengetahui kapan waktu kedatangan Tuhan, tetapi janganlah kita berpikir bahwa kita mempersiapkan diri hanya untuk 1 minggu kedepan atau 1 bulan kedepan; Kita mempersiapkan diri seterusnya, sehingga ketika saatnya tiba, kita siap dengan kedatangan-Nya.
Mari siapkan minyak dan pelita kita dengan bijak. Kita harus menyalakan Pelita dan membawa minyak bagi Tuhan.
Banyak dari kita yang “stay at home”, tetapi Tuhan mau kita menjadi efektif dan berkarya; Jangan berhenti melayani. Gereja Tuhan tidak boleh berhenti berkarya dan bersembunyi ketika dunia sedang porak poranda. Gereja harus bersinar dan berdampak.
Pakai waktu-waktu yang ada dengan bijaksana
Jangan habiskan waktu untuk menyenangkan kedagingan kita: sibuk main games, bermalas-malasan, sibuk cari jodoh, dsb. Selama pintu kesempatan masih terbuka di Indonesia, mari kita melayani jiwa-jiwa. Kita bisa melayani dari rumah: mendoakan, mengkonseling, dan menguatkan anak-anak rohani kita.
Iman anak-anak Tuhan sedang digoncang hari-hari ini. Orang yang tidak tertanam dalam Tuhan akan dengan mudahnya ditampi oleh Iblis. Mereka bisa kecewa dan menghujat Tuhan atas apa yang mereka alami. Mari kita kuatkan saudara-saudara seiman kita, supaya mereka memiliki iman yang teguh kepada Tuhan ditengah kegoncangan yang ada. Setiap waktu banyak orang yang meninggal tanpa mengenal Tuhan. Karena itu mari kita buat kubu-kubu doa. Kita berdoa supaya banyak jiwa-jiwa boleh dimenangkan dan mengenal Tuhan.
Yehezkiel 13:5,17
Hati-hati dengan nabi palsu di akhir zaman! Nabi Palsu akan berkata, “Semua akan damai-damai saja.. kamu tidak akan mengalami penderitaan dan kesesakan.” Tetapi Tuhan ijinkan kesesakan bisa terjadi dalam hidup kita.
Kita tidak boleh menyampaikan pesan yang baik-baik saja: Tidak ada penghakiman, sakit penyakit, penganiayaan. Tetapi semua Tuhan ijinkan semua terjadi untuk mengadakan pemisahan dan pemurnian di akhir zaman. Mari kita sampaikan bahwa kita harus persiapkan diri kita dalam menanti kedatangan Tuhan yang sudah sangat dekat.
Pemurnian dan pemisahan sedang terjadi. Karena itu, mari kita saling menguatkan satu sama lain. Mari nyalakan pelita kita; layani Tuhan. Waktu-Nya sudah dekat, mari kita sama-sama berlari mengejar panggilan Tuhan.
- Published in Sermons