Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Pikiran yang Membatasi Tuhan
Bacaan : 2 Petrus 1:2-9
Sudahkah kita mengenal Kristus lebih dalam? Seringkali pikiran kita membatasi kita untuk mengenal Kristus lebih dalam. Sehingga begitu banyak orang tidak bisa mengalami Tuhan karena dibatasi oleh pikirannya. Kita berpikir: “Sepertinya Tuhan tidak sayang.. Sepertinya semua sudah terlambat..” Dan dengan pikiran-pikiran itu, Kita membatasi kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Seorang pesulap, Henry Hoodie, dikenal sebagai Master of Escape. Dia terkenal karena aksinya yang selalu berhasil membuka pintu penjara. Suatu hari, dia dipanggil di sebuah desa untuk menunjukkan kemampuannya membuka pintu penjara. Dengan semua jarum-jarum yang dia miliki, dia tidak bisa membukanya, sehingga dia mencoba mendobrak pintu penjara tersebut, tetapi tidak juga berhasil. Ternyata pintu itu tidak pernah terkunci.
Terkadang seperti itulah kita. Pikiran kita melihat semua pintu tertutup, semua pintu terkunci. Ketika masalah datang dalam hidup Kita, Kita merasa tidak ada jalan keluar; pikiran kita mengatakan demikian, padahal Tuhan sudah bukakan semua. Hanya saja pikiran kita yang terbatas akhirnya membatasi kuasa-Nya.
Ketika kita ditimpa masalah, Tuhan mau mengajarkan supaya pengenalan kita bertambah-tambah akan Tuhan. Dia mau kita mengenali dia selangkah lebih dekat.
Ketika kita merindukan mujizat terjadi dalam hidup kita, namun tidak kunjung terjadi, Tuhan mau mengajarkan kepada kita supaya kita semakin mendekat dan mengerti bahwa Dia lebih besar mujizat apapun yg ada di dunia ini.
Hati-hati! Kadangkala pikiran lebih jahat dari sakit penyakit. Karena itu mari rubah cara pikir kita. Kita sudah di berikan hikmat oleh-Nya untuk mengatasi masalah-masalah kita. Bertanyalah kepada Firman Tuhan, supaya kita menjadi benar
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. (2 Petrus 1:5-7)
Kita perlu punya iman bijaksana, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan kasih. Iman yang bijak adalah iman yang tidak menuntut. Diperlukan juga pengetahuan dan penguasaan pikiran kita untuk percaya akan apa yang kita imani. Iman juga butuh ketekunan dan ketaatan yang disertai dengan kasih.
Tanpa kasih, iman kita akan menjadi iman yang tega dan iman yang keterlaluan. Kasih akan membuat iman kita bertumbuh dengan dasar yang benar di dalam Kristus.
Mari kita menjadi orang-orang yang mengerjakan segala sesuatu untuk kemuliaan nama Kristus. Tuhan cari orang-orang yang mau untuk dipakai-Nya. Mari kita mengenal Dia lebih dalam lagi. Kita bukan menjadi pengagum dari hamba Tuhan semata, tetapi kita menjadi pengidola Kristus yang sejati; Kita menjadi orang yang sungguh-sungguh mencintai Dia dan kebenaran.
- Published in The Shepherd's Voice