Khotbah Ev. Christin Jedidah : Ketaatan
Di dalam Alkitab, banyak kisah tentang orang-orang yang taat kepada Tuhan. Abraham, Nuh, dan Musa adalah orang-orang yang taat kepada Tuhan. Puncak ketaatan di dalam Firman Tuhan dilakukan oleh Yesus, dimana Dia turun ke dunia, menjadi manusia dan pengorbanan-Nya menyelamatkan seluruh umat manusia dari dosa (Roma 5:9).
Ketaatan artinya percaya penuh kepada orang yang kita taati
Ketika kita percaya, kita akan melakukan tanpa banyak bertanya, tanpa banyak alasan. Untuk taat kepada Tuhan, kita perlu percaya penuh kepada-Nya, kita menyerahkan kehidupan kita di tangan-Nya. Kita menghambakan diri kepada Kristus (Roma 6:16). Seorang hamba Akan melakukan perintah dari tuannya.
Ketaatan membutuhkan sebuah tindakan
Seperti perumpaan 2 anak di Matius 21:28-32, salah seorang anak berkata “iya” tetapi tidak melakukan, sedang yang lainnya melakukan apa yang diperintahkan oleh ayahnya. Demikian juga dengan hubungan kita dengan Tuhan; Kita perlu bukan hanya mendengar dan mengerti Firman Tuhan, tetapi kita juga harus melakukannya.
Ketaatan kepada Tuhan haruslah ketaatan 100% (Yak. 2:10)
Kita taat kepada perintah Tuhan tidak setengah-setengah. Tuhan memang menerima kita apa adanya tetapi Tuhan mau setiap kita makin disempurnakan serupa dengan Kristus. Ketaatan penuh juga berarti kita tidak kompromi akan dosa, tetapi Kita sungguh-sungguh melakukan perintah Tuhan.
Kepada siapa kita harus taat?
Tuhan
Ketaatan yang pertama dan terutama adalah kepada Tuhan. Jika Kita mengatakan kita mengasihi Tuhan, kita mau belajar taat akan segala perintah dan kehendak Tuhan.
Orang Tua (Efesus 6:1-9)
Mari kita belajar taat akan orang tua kita. Jika orangtua kita belum di dalam Tuhan, kita patut tetap menghormati mereka, kita doakan mereka. Tentunya tindakan ketaatan kita kepada orangtua tetaplah fokusnya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Otoritas di atas kita (Efesus 6:5-9)
Melakukan ketaatan kita kepada otoritas di atas kita dengan tulus hati, bukan karena takut. Kita taat dan melakukan dengan sukacita, bukan karena terpaksa. Mari melakukannya bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi kita lakukan seperti untuk Tuhan.
Pemimpin (Ibrani 13:17)
Kita perlu taat pada pemimpin-pemimpin kita di dalam Tuhan, sebab mereka berjaga-jaga atas hidup kita. Ketaatan kita kepada pemimpin tentunya harus sesuai dengan koridor Firman Tuhan.
Pemerintah (Roma 13:1-3)
Belajar taat pada hal-hal kecil, misalnya taat akan lalu lintas, membuang sampah, dsb. Dan juga di saat masa pandemi ini, kita belajar taat akan peraturan pemerintah untuk mengikuti protokol yang ada.
Ketaatan kita adalah bukti kita mengasihi Tuhan (Yoh 14:15,21). Sebab itu, mari kita taat sepenuhnya kepada Tuhan.
Biarlah ketaatan menjadi gaya hidup Kita. Kita melakukan dengan sungguh-sungguh, dengan sukacita Karena Kita mengasihi Tuhan. Jangan menjadi seperti Saul; Saul tidak taat kepada Tuhan, sehingga Tuhan tidak lagi berkenan kepada-Nya (1 Sam 13 ; 1 Sam 15).
Ketaatan adalah kunci kehidupan kita hidup dalam kebenaran, Ketaatan adalah bukti kita mengasihi Tuhan. Mari senantiasa belajar taat, sehingga kehidupan kita berkenan di hadapan Tuhan.
- Published in Sermons