Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kekuatiran yang Menghancurkan
Wednesday, 14 April 2021
by Ellen Natalia
Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. (Mazmur 55 : 23)
Ada banyak hal yang bisa membuat kita kuatir. Kekuatiran kita bisa menjadi berbahaya dan bahkan bisa menimbulkan sakit penyakit apabila kita tidak menguasainya. Bagaimana ketakutan bisa menguasai hidup kita?
Melalui mata Kita
Mata adalah pelita tubuh, apa yang kita lihat, itulah yang menjadi bahan pikiran kita. Tanpa sadar, dengan melihat orang-orang sakit, lalu mulai membandingkan kondisi kita dengan orang lain. Kemudian mulai berpikir yang tidak baik akan terjadi kepada diri Kita.
Melalui pendengaran kita
Sering mendengar kabar-kabar buruk dapat membuat kita semakin kuatir. Demikian juga ketika seringkali kita mendengarkan perkataan orang lain, dan lebih mempercayainya dibandingkan kebenaran Firman Tuhan.
Melalui hati kita
Hati adalah kecenderungan kita. Saat keadaan tidak baik, respon hati dan tindakan kita akan muncul. Jika Kita tidak menjaga hati, maka kita akan dengan mudahnya dikuasai kekuatiran dan mengalami kejatuhan.
Semut atau Gagak?
Semut suka yang manis-manis, tetapi burung gagak selalu mencari bangkai. Manakah dari antara keduanya yang mencerminkan diri kita? Sebagai anak Tuhan seharusnya kita mempercayai Tuhan, karena semua yang baik datangnya dari Tuhan. Namun rupanya tidak sedikit anak Tuhan yang lebih mempercayai sekitarnya daripada kebenaran Firman Tuhan.
10 pengintai tanah Kanaan dipenuhi dengan kekuatiran. Mereka melihat hal baik disana, tetapi ketakutan mereka lebih besar. Sehingga mereka menceritakan semua yang buruk secara berlebihan karena berdasarkan persfektif mereka yang takut berlebihan. Mereka berpikir, tidak mungkin bangsa Israel dapat menduduki tanah itu, tetapi Kaleb dan Yosua melihat dari persfektif Tuhan; Kepercayaan mereka akan janji Tuhan lebih besar daripada ketakutan mereka.
Proses Tuhan itu Indah
Yusuf mengalami proses Tuhan, dia mengalami banyak pengasingan dalam hidupnya. Dibutuhkan 13 Tahun proses Yusuf sampai dia menjadi orang nomor 2 di Mesir. Namun proses Tuhan dalam hidupnya itu indah. Dalam setiap proses yang dilewatinya, pandangan, telinga, dan hatinya selalu dia arahkan kepada Tuhan; Itulah yang membuat penyertaan Tuhan ada dalam hidupnya. Dia menyerahkan dirinya dipimpin oleh Tuhan. Dia tidak dikuasai kekuatiran, karena Dia tahu siapa yang memimpin hidupnya. Tuhan angkat hidup Yusuf, dan Yusuf bersinar pada waktunya.
Setiap perkara ada prosesnya, tidak ada yang instan. Menjadi sukses membutuhkan proses; Tetapi menjadi sukses bukan menurut ukuran kita, melainkan menurut ukuran Tuhan.
Apapun yang sedang kita hadapi, tetap setia dalam proses dan terus arahkan hidup kita kepada kebenaran. Ijinkan Tuhan berkuasa dan memimpin hidup kita, kalahkan ketakutan, maka Tuhan dapat mengangkat hidup kita di waktu yang tepat.
Apa yang kamu alami tidak ada yang terluput dari pandangan Tuhan.
Tetap percaya bahwa rancangan Tuhan selalu yang terbaik bagi kita. Tuhan tahu cara terbaik untuk memproses dan saat meninggikan kita. Dalam sumur-sumur proses, hendaklah kita mengarahkan pandangan kepada terang, yakni kebenaran Firman Tuhan; Disanalah kita memperoleh pengharapan dalam Kristus. Maka, jagalah mata, telinga, dan Hati kita, lepaskan semua kekuatiran, maka damai sejahtera Tuhan akan menguasai kehidupan kita.
Ps. Daniel Hadi Shane
- Published in The Shepherd's Voice