Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidupmu Ditimbang Tuhan
Seringkali rasa tidak aman dapat membuat anak Tuhan berusaha mempertahankan posisinya dengan membungkus dirinya dengan hal-hal rohani. Namun semuanya itu tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Hidup kita ditimbang oleh Tuhan
Hari-hari ini iblis sedang menjual ketakutan diantara anak Tuhan. Ketika mereka hidup dalam ketakutan, membeli produk berdasar rasa takut, bukan karena pengertian. Biarlah rasa aman kita ada di dalam Tuhan. Miliki Iman yang konsisten: percaya kepada Tuhan tidak setengah-setengah, tetapi total kepada Tuhan. Percaya bahwa hidupmu aman dalam pemeliharaan Tuhan.
Orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan, hidupnya berakar dalam Firman Tuhan, dan hidupnya pasti berbuah. Orang yang mencintai Tuhan tidak akan menyimpan kepahitan dalam hidupnya, sebaliknya, dia akan memiliki kasih Tuhan. Dalam kasih Tuhan ada penerimaan, ada perbaikan, dan ada perubahan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Elita Chandra : Rasa Aman yang Sejati
Kasus COVID-19 yang hari2 ini menyerang lebih dari 600 ribu jiwa di seluruh dunia menyebabkan goncangan yang besar di berbagai negara. Ini menyebabkan banyak orang mencari rasa aman; mereka membeli dan menimbun masker, sarung tangan, hand sanitizer, bahkan baju pelindung untuk merasa aman agar tidak terkena virus ini. Tapi bagaimanakah Rasa Aman yang Sejati itu?
Ada janji keamanan yang Tuhan sediakan kepada bangsa Israel (Yosua 21:43-45). Sekalipun demikian, bukan berarti bangsa ini sama sekali tidak menghadapi musuh; Musuh tetap ada, mereka pun tetap harus waspada & berjaga (Yosua 23: 1-16).
Seringkali kita berpikir bahwa Rasa Aman adalah ketika tidak ada musuh/masalah di sekitar kita. Tetapi Rasa Aman Yang sejati bukanlah ketika tidak ada musuh di sekitar kita, melainkan ketika kita merasakan damai sejahtera Tuhan di tengah masalah/badai Dalam hidup; dimana ada janji perlindungan dan penjagaan Tuhan. Tetapi Rasa Aman juga bukan berarti kita tidak berhikmat, kita juga perlu berjaga dan waspada dengan “musuh” di sekitar kita.
Situasi hari-hari ini menguji hati kita dalam 2 hal:
1. Kasih kepada Tuhan
Apakah kita sungguh2 berserah & bergantung penuh pada Tuhan
2. Kasih kepada Sesama
Apakah kita egois menyimpan semua hal untuk keamanan kita pribadi, atau berbagi kepada yang membutuhkan? Apakah kita tergerak oleh belas kasihan akan jiwa2 Yang meninggal setiap harinya dalam kondisi belum menerima Kristus?
Mari kita semakin mendekat kepada Tuhan. Rasa Aman yang sejati hanya dalam Tuhan; Dia adalah pelindung & penjaga kita yang tidak pernah terlelap (Mazmur 121:1-8). Jangan dikuasai oleh ketakutan dan situasi sekitar kita. Justru kita harus berdoa untuk bangsa-bangsa supaya dikuatkan dan dimampukan melewati bencana ini.
Di tengah ketidakamanan, ada sebuah jaminan keyakinan iman di tengah orang-orang percaya: Bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus; Penindasan, kesesakan, penganiayaan, sakit penyakit sekalipun. Kita diciptakanNya sebagai orang-orang yang lebih dari pemenang (Roma 8:31-39).
Jadilah orang-orang yang lebih dari pemenang; kita tidak lagi hidup dalam ketakutan dan kekuatiran, tetapi hidup kita penuh dengan rasa aman yang sejati dari Tuhan. Mari tetap bergantung pada Tuhan dalam segala hal.
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Jangan Takut!
Bacaan : Lukas 8:22-25
Pernahkah kamu mengalami ketakutan? Ketakutan muncul karena kita tidak percaya atau kurang percaya. Terkadang ketakutan muncul karena bukan kejadian yang sebenarnya, tetapi karena kita sudah takut duluan. Bahkan seringkali masalah yang terjadi dalam hidup kita bukan karena kita ada masalah tapi karena ketakutan kita yang berlebihan.
Angin taufan adalah salah satu jenis angin besar yang hanya terjadi 5 – 10 menit lalu berhenti. Tetapi murid-murid Yesus begitu panik seolah-olah itu akan terjadi selama-lamanya.
Apakah kita seperti mereka? Kita mungkin di tolak, tidak punya anak, rumah masih kontrak, tidak punya jodoh, lalu kita panik dalam menghadapi masalah, seolah-olah itu akan terjadi selama-lamanya dalam hidup kita. Padahal masalah itu tidak terjadi selama-lamanya; masalah itu akan selesai pada waktunya, karena untuk semua ada waktunya (Pengkhotbah 3)
Murid-murid ada dalam perahu bersama dengan Yesus ketika angin taufan itu terjadi. Artinya hidup ikut Tuhan bukan berarti hidup tanpa masalah, tetapi bersama Yesus kita bisa menguasai masalah. Dan Tuhan memberikan kita kesempatan supaya iman kita bertumbuh dengan masalah-masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita.
Tuhan sedang Melatih Iman Kita
Ketika dihadapkan dengan masalah, apa respon kita? Tuhan sedang melatih kita supaya iman kita bertumbuh. Jangan biarkan ketakutan menguasai hidup kita; Karena ketika kita membiarkannya, iman kita akan semakin pasif dan tidak bertumbuh. Iman kita harusnya bertumbuh seiring dengan kedewasaan kita dalam menghadapi masalah.
Seorang anak kecil yang meminta sesuatu dengan merengek, orang tuanya akan dengan segera memberikannya kepadanya. Tetapi berbeda ketika dia sudah semakin dewasa. Orang yang sudah dewasa sudah tidak sepantasnya merengek seperti anak kecil. Tidak semua yang dia mau akan diberikan. Seperti itu juga iman kita; iman kita sedang didewasakan oleh Tuhan.
Bangunkan Yesus
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh (Lukas 8:24)
Jikalau kamu punya masalah dan kamu menjadi kurang percaya, yang kamu perlu lakukan adalah bangunkan Yesus. Ini yang dilakukan murid-murid Yesus. Minimal kamu teriak sama Tuhan Yesus, walaupun kamu bakal ditegur. Jika ada pencuri masuk rumahmu dan kamu mulai takut, lebih baik kamu teriak membangunkan orang tuamu untuk telepon polisi daripada kamu sok bisa mengatasi sendiri dengan kemampuan bela dirimu yang tidak seberapa; itu hanya akan mencelakakanmu.
Peperangan rohani bukan tentang baca buku-buku pelajaran atau teori-teori. Pelajaran terbaik adalah ketika kita mengalaminya secara pribadi. Jika kita mau mengalami mujizat, kita harus alami masalah terlebih dahulu. Dari situ, kita akan punya pengalaman mengalami mujizat. Jangan cuma sekedar tahu teori!
Jadilah Kristen yang benar. Kristen yang benar bukan hidup tanpa masalah. Kalau kamu minta hidup tanpa masalah, kamu akan cepat mati. Sama seperti tubuh kita, jika kita terlalu bersih, maka sistem imun kita tidak akan terlatih. Kita akan semakin mudah sakit. Tetapi jikalau sistem kekebalan tubuh kita sudah terlatih, kita bukanlah orang-orang yang mudah sakit.
Mari kita berkata pada masalah kita: “Aku punya Yesus.” Bagi yang kurang percaya, jangan takut, minimal kamu bukan orang yang tidak percaya. Minimal kamu bangunkan Yesus. Dia tidak sedang tertidur. Saya percaya Dia berjaga. Setiap waktu Dia siap untuk membantu kamu.
Hiduplah di dalam Dia, karena di dalam Dia tidak ada ketakutan. Janganlah hidup kita dikuasai oleh ketakutan, tetapi bersama Tuhan kita kuasai ketakutan.
- Published in The Shepherd's Voice