Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Berani Bermimpi
Tidak sedikit anak Tuhan yang cerita cintanya dengan Tuhan bergeser karena mimpi pribadi dan kedagingannya. Akan tetapi lebih mengerikan seseorang yang tidak memiliki mimpi dalam hidupnya.
Pernahkah anda bermimpi? Tidak ada seorang pun yang tidak pernah bermimpi. Mimpi itu mewarnai kehidupan kita. Saya percaya, ketika ada mimpi Tuhan yang diberikan dalam hidup kita, itulah yang bisa menguatkan hidup kita. Banyaknya orang-orang ekstrim dengan prosperity (kemewahan), membuat kita takut bermimpi. Tetapi janganlah kita terlalu ekstrim menanggapi suffering theology. Suffering Theology yang ditanggapi terlalu ekstrim hanya akan menyakiti diri kita, bukannya menyenangkan Tuhan. Karena itu, kita perlu memiliki mimpi dalam kehidupan kita mengikut Tuhan.
Jikalau kita tidak pernah bermimpi, maka kehidupan kita akan kering, tidak memiliki warna, dan tidak memiliki target apapun
Ketika seorang ayah meninggal, dia akan memberikan warisan kepada anak-anaknya; demikian juga dengan Kristus. Tuhan menjanjikan perjanjian-perjanjian berkatNya dalam hidup kita. Tuhan sedih melihat orang yang terlalu ektrim dengan Prosperity dan Suffering Theology, tetapi lebih menyedihkan lagi orang yang tidak mempunyai mimpi dan ambisi apapun.
Ketika kita tidak memiliki mimpi, kita tidak memiliki gairah dalam hidup kita. Betapa bodohnya kita, kalau kita hidup muka bumi ini hanya menunggu kedatangan Tuhan tanpa berbuat apapun
Yusuf bermimpi bahwa berkas-berkas gandumnya tegak berdiri dan berkas-berkas saudaranya menyembah kepada berkas-berkasnya. Di mimpi yang lain, dia melihat matahari, bulan, dan 11 bintang sujud menyembah kepadanya. Ketika dia menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya, marahlah saudara-saudaranya kepada dia (Kejadian 37:5-11).
Ketika kita memiliki mimpi dari Tuhan, hambatan itu justru muncul dari orang-orang di sekitar kita. Kita perlu mengosongkan diri (dalam bahasa Yunani: Kenosis), dimana Tuhan mengambil semua mimpi kita dan menggantinya dengan mimpiNya. Sebab mimpi pribadi kita tidak akan memberikan manfaat apapun. Berapa banyak orang yang tidak mau mengosongkan dirinya dan memakai kekuatannya untuk memuaskan rasa sakit hatinya. Sakit hatinya di masa lalu dipakai untuk menjadi sukses secara dunia. Betapa menyedihkannya kita, karena kita tidak menunjukkan kasih, yang ada hanya sakit hati yang dipertontonkan.
Ketika engkau mengijinkan mimpimu diambil oleh Tuhan, maka Tuhan yang akan “memaksakan” mimpiNya dalam hidupmu; dan itu memaksimalkan hidupmu
Utarakanlah mimpimu kepada Tuhan, meskipun mimpi itu akan dibenarkan oleh Tuhan. Tuhan memberikan mimpi-mimpi besar yang Tuhan rindu kamu kerjakan dalam hidupmu. Temukan mimpi Tuhan itu, dan Tuhan akan maksimalkan dirimu. Siapa yang merebut mimpimu? Saudaramu? Keluargamu? Ketakutanmu? Engkau adalah ciptaan Tuhan, Engkau diciptakan dengan satu tujuan, dengan satu alasan. Banyak jiwa-jiwa yang letih, lelah dan berbeban berat sehingga hidupnya tidak bergairah, tanpa passion; Itu salah! Ketika kita menemukan mimpi Tuhan, atau kita menjalani apa yang kita nggap “mimpi Tuhan”, itu akan memberikan kekuatan kepada kita.
Kalau kita melakukan apa yang kita anggap “mimpi Tuhan” itu, selama kita berserah, Tuhan yang akan murnikan dan kuduskan.
Tidak ada proses pengosongan yang instan; itu membutuhkan waktu dan proses.
Mimpi kita kadang perlu dikoreksi Tuhan. Mimpi Yusuf pun dikoreksi oleh Tuhan. Kalau mimpi Yusuf tidak pernah dikoreksi, tidak mengalami hambatan, hidupnya tidak akan pernah maksimal. Yusuf mempunyai potensi yang dilihat oleh Tuhan. Apa potensimu? Tuhan sedang melihat potensi dalam hidupmu. Jangan kerdilkan dirimu dengan berkata “aku tidak bisa”! Kita adalah ciptaan yang tertinggi. Kita sanggup melakukan segala perkara bersama dengan Tuhan. Berani bermimpi! Tuhan akan memberikan janjiNya ketika kita berani bermimpi. Bermimpi dan ikutilah proses mimpi Tuhan.
Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka. (Yeremia 14:3)
Dalam perjanjian lama, kendi-kendi kosong itu yang disebut kenosis. Maukah hidupmu menjadi kendi-kendi kosong di hadapan Tuhan? Ketika kendi-kendi kosongmu diisi dengan “air” dari Tuhan, Tuhan akan membuatmu maksimal. Percayalah bahwa mimpi Tuhan akan menjadi kenyataan bagi orang yang mengasihi Dia.
Syarat memperoleh mimpi dari Tuhan adalah berjumpa dengan Tuhan
Ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, kita tahu Dia bukan Allah yang berdusta. Dia yang akan menepati janjiNya sesuai dengan kerinduan dalam hidup kita. Maukah jadi roti yang terpecah bagi banyak orang? Jangan cengeng! Miliki fighting spirit. Jika kita tahu Yesus beserta kita, siapa yang jadi lawan kita?
Bangkit sekarang! Berkaryalah bagi Tuhan mulai saat ini. Janganlah kita menjadi lelah ketika masa menuai. Beranilah bermimpi, sebab Tuhan yang akan support kamu. Biar nama Tuhan yang dipermuliakan lewat hidup kita.
Tuhan ingin lihat penyerahan dalam hidupmu, yaitu hidupmu bukan dirimu lagi, melainkan Kristus berserta mimpi-mimpiNya ada dalam dirimu.
- Published in The Shepherd's Voice