Khotbah Ev. Silvia Marryasa Hannah : Pertandingan Iman yang Benar
Hidup kita digambarkan sebagai sebuah pertandingan; Tuhan punya tujuan bagi setiap kita. Namun banyak anak Tuhan yang tidak memiliki tujuan, atau mereka yang punya tujuan tetapi mengejar tujuan yang salah. Tuhan rindu kita semua masuk dalam pertandingan iman yang benar (1 Tim 6:12).
Di dalam pertandingan kita, ada banyak saksi yang sedang menyaksikan kita, dan untuk dapat memasuki pertandingan iman yang benar, kita harus menanggalkan beban dan dosa yang merintangi kita (Ibrani 12 :1).
Ada 3 babak yang kita lalui di dalam pertandingan iman yang benar:
Pelatihan
Tidak ada pertandingan tanpa pelatihan. Seorang atlit yang dipersiapkan untuk lomba perlu latihan dengan keras, sehingga dia bisa menang. Tuhan mau melatih kita mulai dari hal kecil. Tuhan melatih Daud melalui hal-hal kecil: dia terlatih melawan singa dan beruang sejak dia menggembalakan 2-3 ekor kambing domba, sehingga dia berani menghadapi Goliat (1 Sam 17:34-37).
Tuhan adalah pelatih terbaik kita. Dalam pelatihan ada rasa sakit, namun semuanya dilakukannya untuk memproses dan membentuk hidup kita. Pelatihan Tuhan adalah sebuah investasi terbaik yang diberikanNya supaya kita siap membangun kerajaanNya. Karena itu, cintailah setiap proses Tuhan dalam hidupmu.
Ujian
Ujian diperlukan untuk melihat hasil dari latihan yang sudah dilakukan. Berbahagialah dalam ujian yang harus kamu lalui (Yak 1:2-4). Banyak orang yang berhasil menjadi pahlawan Tuhan mengalami berbagai Ujian : Yusuf diproses Tuhan 13 tahun sampai menjadi penguasa Mesir, Daud dikejar-kejar dan mau dibunuh dalam waktu yang lama sampai dia menjadi Raja Israel, Musa baru dipakai Tuhan di umur 80 tahun untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.
Dalam hidup ini, akan banyak musim yang kita lalui; akan banyak ujian yang kita lewati : Ditinggalkan, kesepian, kehilangan visi, kegagalan yang akan menguji iman kita kepada Tuhan. Namun jangan pernah menyerah. Tetaplah berharap, bertekun dan terus berkarya untuk Tuhan. Tetap tekun, sehingga kita tidak menjadi orang yang gagal di tengah pertandingan iman kita.
Selesaikan pertandingan dengan baik.
Mari selesaikan pertandingan dengan baik (2 Tim 4:7), pelihara dan pertahankan imanmu sampai akhir. Apa yang kita mulai dengan Roh jangan kita akhiri dengan daging. Justru di akhir pertandingan, kita harus semakin berjuang dengan keras, sehingga kita dapat mencapai garis finish kita dengan baik.
Kita semua adalah prajurit Tuhan; Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar. Jangan mundur atau kecewa kepada Tuhan dalam setiap pelatihan dan ujian, tetapi tetaplah setia dan bertekun sehingga kita dapat mengakhiri pertandingan kita dengan baik.
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kemenangan dari Ketaatan dan Doa
Seringkali kita bekerja dan belajar tiada henti, tetapi dia lupa dengan doa. Doa sama seperti memegang tongkat Tuhan, itulah Perkenanan Tuhan. Karena tanpa doa, semua yang Kita kerjakan menjadi sia-sia. Musa bersama Yosua dan bangsa Israel dapat memenangkan peperangan ketika Musa mengangkat tangannya (Kel 17:8-16). Mereka menang bukan karena angkat tangannya Musa, tapi karena ketaatan akan suara Tuhan. Dia melakukan yang diperintahkan Tuhan
Doa sanggup menggerakkan kuasa dari Surga, menjamah pintu surga dan memberikan perkenanan dalam hidup seseorang
Bagaimana ketika kita menghadapi masalah? Sudahkah kita bertanya kepada Tuhan? Seringkali bnyak orang yang memakai kekuatan sendiri. Mereka menjadi fokus dengan usaha-usaha mereka tapi menjadi lupa kalau Tuhan juga sanggup memberkati. Kita harus melihat bahwa Tuhan mempercayakan sesuatu bukan kepada anak kecil, tetapi kepada orang yang sudah dewasa. Ukuran kedewaasaan adalah ketaatan dan respon kita dalam melihat sesuatu.
Tuhan rindu bangkit penginjil-penginjil yang memberitakan kebenaran. Semua orang bisa dipakai Tuhan; di usia berapa saja dengan latar belakang apapun, asal Kita mau dan Taat.
Mari kita berdoa sungguh-sungguh dan hidup dalam kebenaran yang murni. Jangan menjadi kekristenan yang munafik; yang bisa mengajar tetapi tidak bisa melakukannya. Seperti Firman Tuhan katakan, bahwa pengajaran-pengajaran kekristenan saat ini telah bercampur dengan ajaran yang palsu. Kita harus hati-hati! Kita perlu belajar kebenaran yang murni, sehingga kita dapat membedakan manakah yang sungguh-sungguh kebenaran, dan manakah yang merupakan ajaran yang sesat. Mari kita perangi ajaran sesat yang kini menyebar dengan cepat.
Kunci Peperangan Rohani adalah Ketaatan
Doktrin-doktrin hanyalah buatan manusia. Tapi Kita harus menjdi penganut kebenaran Firman Tuhan. Kita harus berani, sama seperti Yesus yang berani menyatakan kebenaran bahkan dengan sindiran-sindiranNya kepada Ahli Taurat dan orang Farisi.
Doa harus sesuai dengan proses Tuhan dan harus berbanding lurus dengan ketaatan dan kesetiaan
Sama halnya ketika Musa mengangkat tangannya. Mereka tidak akan bisa menang jika Yosua tidak maju berperang. Tetapi mereka juga tidak akan menang jika Yosua maju tanpa otoritas Tuhan. Karena itu, proses juga merupakan bagian yang penting.
Banyak yang mengatakan, “Proses tidak akan akan mengkhianati hasil.” Tetapi di dalam Tuhan, “Proses tanpa doa tetaplah akan mengkhianati hasil.”
Maka dari itu, mari kita selaraskan seluruh kerinduan kita dengan kerinduan Tuhan. Kerjakan sambil berdoa dan ikuti proses Tuhan. Mari kita lakukan perintahNya dengan taat dan lakukan dengan setia, maka kemenangan akan menjadi milik Kita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Menjadi Prajurit yang Awas dan Tepat Sasaran
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai diri dirinya sendiri dan menjadi hamba uang . Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak memperdulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (2 Timotius 3 : 1-5)
Kita perlu berhati-hati dalam bergaul. Karena tidak semua orang dengan label Kristen mengerjakan apa yang menjadi prinsip-prinsip Firman Tuhan. Kita perlu memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Apabila kita sendiri lemah dalam pengenalan akan Tuhan, kita bisa menyetujui hal-hal buruk yang kita terima dari sekitar kita.
Ketika kita memiliki pikiran yang sakit, kata-kata yang sakit, dan kita bergaul dengan orang-orang yang sakit, maka kerohanian kita bisa menjadi sakit.
Banyak orang yang hidupnya penuh dengan akar kepahitan dan permusuhan. Itu menandakan bahwa orang tersebut berada di luar Kristus. Seringkali Iblis juga bisa memakai anak-anak Tuhan untuk menghancurkan kesatuan yang ada. Hati-hati dengan perkataan kita. Gosip yang kita tujukan ke orang lain bisa menjadi kutuk untuk mereka.
Banyak anak Tuhan di akhir jaman mengalami situasi kebangunan rohani yang palsu. Hidup yang diberkati dan promosi-promosi jabatan dianggap kebangunan rohani. Kebangunan rohani yang palsu pasti akan berkibar terlebih dahulu sebelum kebangunan rohani yang asli.
Kebangunan rohani yang sejati adalah perubahan pola pikir anak Tuhan yang pikirannya selalu tertuju kepada kristus dan memiliki buah-buah yang benar di dalam pengenalan akan Tuhan.
Seringkali kita memandang kebangunan rohani yang besar itu menurut cara pandang kita: Musik yang bagus, ibadah yang penuh sesak, dan hamba Tuhan yang luar biasa dahsyat. Tetapi semuanya hanya bisa dilihat dari buahnya. Sama halnya buah apel yang tampak cantik dari luar, tetapi dalamnya busuk, apel itu tidak akan bisa dinikmati. Dikatakan dalam 2 Timotius 3, bahwa manusia di akhir jaman akan mencintai diri sendiri, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri; itu bukanlah ciri-ciri orang yang hidup di dalam Tuhan. Janganlah kita ikut bermufakat dengan orang-orang yang sepakat untuk menjelekkan orang lain. Karena dengan demikian, sebenarnya hidup kita penuh dengan kutuk kepada orang lain. Mari kita hidup benar d hadapan Tuhan. Jangan menjadi penggenapan manusia di akhir jaman.
Gad, ia akan diserang segerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka. (Kejadian 49:19)
Perjalanan hidup Gad penuh dengan peperangan; Tidak pernah mengalami zona aman dan nyaman. Tetapi dia dinubuatkan Tuhan untuk selalu menang. Dia tidak terlalu terkenal dibandingkan dengan anak Yakub yang lain. Tetapi dia tidak terlalu masalah dengan peperangan yang dia hadapi, dan dia tahu cara memenangkannya.
Tuhan menilai kadar cinta kita saat kita mengalami penyerangan.
Cinta kita diuji kepada Tuhan ketika kita mengalami kesesakan. Kalahkan raksasamu dan menangkan peperanganmu. Sebab seorang pasukan harus siap sedia dalam segala kondisi.
Tentang Gad dia berkata: Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad. Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala. Ia memilih bagian yang terutama, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima; ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran Tuhan serta penghukuman-penghukumanNya bersama dengan orang Israel (Ulangan 33:20-21).
Gad memiliki hati yang lapar. Disaat hidupnya yang penuh dengan peperangan, dia tidak menjadi payah, dan tidak bermuram durja. Tetapi diia berpikir bagaimana memenangkan peperangan yang harus dihadapinya. Dikatakan bahwa dia menyerang lengan dan kepala; ini berbicara tepat sasaran. Dia tahu tujuan peperangannya. Dia menyerang tepat pada kekuatan musuhnya, yaitu Lengan. Dia tepat sasaran dalam memenangkan peperangan dalam hidupnya.
Apakah kita sudah tepat sasaran? Jiwa-jiwa begtu berharga di mata Tuhan. Apakah kita sudah menjangkau mereka dengan tepat sasaran? Kunci kemenangan Gad dia sadar tujuan berperang dan dia tepat sasaran. Gad tidak mau menjadi prajurit, tetapi dia mau menjadi panglima di hadapan Tuhan.
Dia mau jadi yg terutama d hadapan Tuhan. Untuk itu, strategi Gad adalah dia menyerang dari atas. Yang dia serang adalah panglima perang. Sekalipun Gad adalah orang yang selalu menang, dia adalah orang yang tetap tinggal dalam kebenaran Tuhan. Dia bersedia dikoreksi dan mengikuti hukum-hukum Tuhan.
Rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk setiap kita. Dia rindu kita memiliki mimpi-mimpiNya dan mengalahkan musuh-musuh kita dengan penuh keberanian karena kita memegang perjanjian kita dengan Tuhan. Beranilah bermimpi! Saat kita tidak lagi bermimpi, mimpi Iblis yang akan menguasai pikiran kita.
Tinggalah dalam kasih karunia Tuhan, dan hiduplah dengan kepala terangkat berani dan mengalahkan musuh-musuhmu. Apakah kamu mengalami patah semangat dalam peperanganmu?
Terimalah anugerah dari Tuhan. Tuhan yang akan menjamin hidupmu. Mari jadi prajurit Tuhan yang tepat sasaran!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Maju Berperang Pantang Mundur!
Kita semua pernah mengalami peperangan. Di dalam kerohanian kita, kita seringkali perlu berperang melawan dosa, kedagingan, dan pikiran kita yang jahat. Bagaimana supaya kita dapat memenangkan peperangan kita?
Ada yang disebut hukum peperangan yang harus kita kerjakan untuk memperoleh kemenangan dalam hidup kita.
Membangun Mental
Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau. (Ulangan 20:1)
Inilah hukum yang pertama di dalam peperangan: Membangun Mental. Seringkali iblis memberika psywar dalam pikiran kita. Mereka akan berkata, “Kamu sudah seringkali jatuh, kamu seringkali gagal, bahkan sampai sekarang kamu tidak menggenapi rencana Tuhan.” Dan jika kita mengiyakannya, sebenarnya kita sudah kalah berperang.
Hari-hari ini banyak pasukan cyber. Orang yang sedang melakukan pemilihan presiden menyebarkan hoax-hoax di media sosial, sehingga lawannya menjadi tidak berdaya dan menyerah. Demikian juga dengan Iblis; dia akan mengintimidasi kita dengan hoax-hoax, sehingga kita percaya dan kalah. Kebohongan terbesar dari Iblis ini adalah yang membuat kita kalah berperang. Kita harus percaya bahwa sengat maut Iblis itu sudah dipatahkan waktu Yesus mati dan bangkit untuk kita semua. Oleh karena itu, dia tidak punya kekuatan, hanya seperti singa ompong yang menakuti kita. Tetapi kalau kita percaya, itu yang akan membuat hidup kita berantakan.
Akan tetapi, seringkali anak-anak Tuhan secara tidak sadar menjadi Iblis-Iblis kecil. Mereka ikut menyebarkan hoax, berita-berita yang tidak benar, dan kata-kata yang melemahkan. Secara tidak sadar mereka menjadi bala tentara iblis. Maka dari itu, kita harus berhati-hati.
Jangan Takut
Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan dan berbicara kepada rakyat, dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka (Ulangan 20:2-3).
Pada perjanjian lama, harus ada seorang pemimpin yang mendengarkan suara Tuhan. Tetapi pada perjanjian baru, kita percaya bahwa kita bisa mendengar suara Tuhan. Jika saat ini kita kuatir dengan dengan hari esok: Jangan takut, jangan lemah, dan janganlah gemetar! Apa yang mustahil bagi Tuhan? Dibutuhkan iman dan orang yang mendengar suara Tuhan dalam mengerjakan mimpi Tuhan.
Rencana Tuhan tidak pernah gagal, meskipun orang menilainya sebagai suatu keterlambatan.
Tetapi Tuhan tidak pernah terlambat. Yang membuat segala sesuatu sepertinya terlambat adalah benteng-benteng yang kita dirikan untuk menghalangi rencana Tuhan dalam hidup kita: benteng ketakutan, benteng kegelisahan, benteng kekuatiran, dan benteng kecurigaan dengan kasih Tuhan. Benteng yang kita dirikan itu menghalangi waktu Tuhan bekerja dalam hidup kita. Tuhan butuh waktu untuk menghancurkan setiap benteng yang kita dirikan. Karena itu, jangan kita menjadi orang yang berkerjasama dengan Iblis membuat benteng-benteng yang menghalangi rencana Tuhan. Jangan percaya dengan dusta iblis ini, karena ini strategi Iblis untuk menghancurkan hidupmu.
Taat! Karena peperangan ini Milik Tuhan
Tuhan menyorot ketaatanmu. Taatlah dengan apa yang Tuhan mau, dan kamu akan menerima semua kepenuhan janji Tuhan. Jangan coba-coba membantu Tuhan, biarkan Tuhan yang berperang dan memenangkan peperangan! Kamu hanya bisa membantu Tuhan dengan TAAT.
Tinggalkan Kenyamanan
Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain menempatinya. Dan siapa telah membuat kebun anggur, tetapi belum mengecap hasilnya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengecap hasilnya (Ulangan 20:5-6).
Ini adalah sindiran; yang takut, tidak usah ikut berperang, karena orang yang lemah hatinya tidak akan memperoleh kemenangan. Banyak orang yang takut untuk meninggalkan zona nyaman mereka. Mereka dipusingkan dengan perkara-perkara yang tidak perlu. Stop membuat segala sesuatunya lebih rumit! Sebab Dia dapat dengan mudah memberikan jalan kepada kita kalau kita mau maju berperang.
Janji Tuhan tetap Berlaku
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. (Yosua 6:1)
Jika Tuhan sudah berjanji, Tuhan akan menepatinya. Tetap percaya, tetap berdoa, tetap peganglah janji Tuhan. Mungkin kita bisa menemui “tembok-tembok” yang menghalangi langkahmu. Tetapi Tembok Yerikho pun bisa hancur dalam nama Yesus. Belajarlah hukum peperangan rohani, dan hancurkan “tembok Yerikho”mu. Tuhan akan berperkara, asal kita taat dan berjaga-jaga dengan tipu daya Iblis dalam hidup kita.
Jadilah Tentara Tuhan yang Maju Berperang Pantang Mundur!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidup sebagai Pemenang
Kita seringkali berkata “Today is my day” saat semuanya seolah-olah lancar, berhasil, dan sesuai dengan keinginan kita. Kita bisa berkata “Hari ini adalah hari sial” ketika semua terasa sangat tidak mengenakkan bagi kita. Sehingga banyak orang mengalami stres karena mereka merasa hari-hari mereka “tidak bahagia”. Tetapi kita, anak-anak Tuhan, setiap hari adalah hari kita, hari kemenangan kita. Karena kita hidup di dalam Tuhan, kita seharusnya memiliki kehidupan yang berkemenangan.
Ada 3 jalan yang perlu kita tempuh untuk memiliki hidup yang berkemenangan di dalam Tuhan:
Jalan Emaus
Setelah kebangkitan Yesus, beberapa murid bertemu dengan Tuhan Yesus dalam perjalanan menuju ke Emaus (Lukas 24:13-28). Mereka tidak menyadari bahwa yang bersama-sama dengan mereka adalah Yesus yang mereka bicarakan. Tetapi ketika Yesus mengambil roti, memecahkannya, dan memberikan roti itu kepada mereka, seketika itu terbukalah mata mereka dan mereka sadar bahwa yang bersama dengan mereka itu adalah Kristus (Lukas 24:29-30).
Ada berapa banyak anak-anak Tuhan seperti murid Yesus yang mengadakan perjalanan ke Emaus? Mereka adalah murid Yesus, bahkan mereka juga pernah hidup bersama-sama dengan Yesus, tetapi mereka tidak benar-benar mengenalNya. Mungkin banyak orang yang sudah lama menjadi Kristen dan menyandang title anak Tuhan, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh mengenal Tuhan.
Murid-murid itu tidak dapat mengenal Yesus karena mereka melihat Yesus dengan cara pandang mereka sendiri
Mereka menganggap Yesus akan muncul sebagai seorang Raja di bumi yang menyelamatkan mereka. Sama halnya dengan mimpi-mimpi kita. Apakah kerinduan dan cita-cita kita yaitu mengharapkan Tuhan sebagai sosok yang kita harapkan; Yesus yang membebaskan kita dari hutang piutang atau sakit penyakit; padahal rencana Tuhan bukanlah rencana kita.
Lalu bagaimana supaya kita dapat mengenal Yesus?
Kita tidak akan dapat mengenal Tuhan kalau kita hanya mencari ayat yang kita inginkan dalam alkitab. Kita hanya membuka ayat berkat ketika kita sedang kesusahan; Kita hanya membuka ayat tentang mujizat ketika mengalami sakit penyakit; Padahal tidak semua orang miskin membutuhkan berkat, dan tidak semua orang sakit butuh mujizat. Tetapi mereka membutuhkan Tuhan, supaya selubung mereka dibukakan. Pengenalan akan Tuhan jauh lebih berharga daripada apapun juga.
Melalui jalan Emaus, kita dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan selubung kita dapat dibukakan
Mari kita masuki jalan Emaus kita. Melalui jalan Emaus, kita dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan selubung kita dapat dibukakan. Maukah selubung di matamu dibuka? Ketika selubung itu dibukakan, kita akan mengenali Yesus. Dan setiap hari menjadi hari kemenangan kita kalau kita mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh.
Jalan Saulus
Jalan Saulus adalah jalan yang dapat membuatmu berubah karena pengalami perjumpaan yang mendatangkan pertobatan
Perjumpaan dengan Kristus bukan peristiwa ‘jatuh’ saat altar call dalam KKR, tetapi sebuah perjumpaan yang mengubahkan hidup kita. Saulus yang dulunya menganiaya orang yang percaya kepada Kristus, berubah menjadi seorang Paulus ketika mengalami perjumpaan dengan Kristus sendiri. Ia menjadi buta, namun disembuhkan Tuhan dan diberikan “mata yang baru”. Dia menjadi seorang yang martir yang hidupnya diberikan untuk memberitakan Injil Kristus.
Tanpa “mata yang baru”, kita tidak akan bisa melihat janji-janji Tuhan
Sehebat apapun kamu mengenali Firman Tuhan, tapi kalau kamu tidak mau berjumpa dengan Tuhan, kamu tidak akan berjumpa dengan Tuhan. Banyak anak Tuhan yang hidupnya diliputi sakit hati, mereka berkumpul dengan barisan orang sakit hati demi membenarkan apa yang mereka anggap benar.
Orang sakit melukai banyak orang demi membenarkan diri, tetapi
Orang benar hidup dalam roh dan kebenaran
Orang benar tidak ikut sakit
Orang benar, ketika diperlakukan tidak adil, menguduskan
Orang benar, ketika disakiti, memberkati..
Orang benar, ketika diperlakukan dengan tidak benar, dia akan berdoa dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan
Jalan Kalvari
Ketika Yesus menggenapi rencana Bapa di muka bumi, Dia menjadi roti yang terpecah bagi banyak orang. Dia taat dengan kehendak BapaNya. Jika kamu mau menjadi orang yang hidup berkemenangan, kita harus belajar taat. Jangan berburuk sangka dengan Tuhan. Begitu banyak orang yang tidak mau belajar taat dengan panggilan Tuhan, bahkan mereka mengumpulkan ayat-ayat Alkitab untuk mendukung pembenaran diri mereka. Stop semua pemikiran kedagingan kita! Kita tidak akan pernah bisa mengenal Tuhan dengan pikiran daging kita.
Percuma memiliki pengenalan dan penjumpaan dengan Tuhan, jika kita tidak memiliki jalan obedience (ketaatan)
Jangan melihat Firman Tuhan dengan kacamata kita. Tetapi kenalilah Tuhan dengan melihat dari cara pandang Firman Tuhan yang benar. Jika Firman itu keluar dari isi hati Tuhan, Firman itu akan berbuah. Kalau kita menggunakan Firman Tuhan untuk menulahi orang lain, Firman itu tidak akan memerdekakan.
Firman Tuhan sama halnya seperti anak panah yang ditancapkan. Itu sangat menyakitkan dan membekas di hati, tetapi Firman itu akan berbuah, membuat kita hidup, membangkitkan dan menghasilkan berkas-berkas panen kita.
Masuki jalan Emausmu. Ketika Yesus ada di sebelahmu, dan kamu tidak menghiraukanNya. Namun di momen yang sama, selubung dari hatimu dibukakan ketika Fiman Tuhan diberitakan. Dan ketika selubung itu dibukakan, kita akan dapat menangkap kerinduan Tuhan. Kerinduan Tuhan adalah jiwa-jiwa. Karena itu, kita harus memuridkan generasi ini.
Jikalau kita tidak memuridkan generasi ini, dunia yang akan memuridkan mereka.
Alami perjumpaan yang indah dengan Tuhan. Kamu menjadi pribadi yang diubahkan karena Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan yang benar bukanlah seperti altar call, dimana kita mengalami peristiwa “jatuh”. Tetapi perjumpaan dengan Tuhan yang adalah yang mengubahkan hidup kita, hidup kita menghasilkan buah-buah Roh. Ketika kita mengenali Tuhan, mengalami perjumpaan dengan Tuhan, dan taat akan kehendak Tuhan, saat itulah kita memiliki hidup yang berkemenangan setiap hari.
- Published in The Shepherd's Voice