Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Karunia Roh Asli vs Palsu
Sebagai murid-murid Kristus kehidupan kita haruslah berbuah dan menjadi bau yang harum (Yohanes 15:8; 2 Korintus 2:15-16). Jika hidup kita tidak berbuah dan berbau harum maka itu berarti kita tidak mempermuliakan nama Tuhan. Seringkali kita tidak menjadi bau harum karena ada sesuatu yang busuk yang sedang kita sembunyikan seperti pelanggaran dan dosa-dosa kita. Bau harum dan bau busuk sama-sama bau tetapi keduanya memiliki rasa yang berbeda.
Bagi banyak orang yang pandai menyimpan berbagai jenis dosa dan pelanggaran, kelihatannya diluar ia berbuah banyak tetapi sesungguhnya berbau busuk.
Jika kita terus menyimpan bau-bau busuk dalam kehidupan kita maka lama kelamaan bau itu akan terus menyebar sehingga tidak bisa ditutupi dengan apapun akibatnya kita mencemarkan kekudusan dan kemuliaan nama Tuhan. Bau busuk tidak akan hilang jika terus ditutupi dengan bau-bau yang lain tetapi sumbernya tidak dihilangkan. Pada zaman dahulu ketika ada wabah dan perang, orang-orang yang meninggal dibakar untuk menghilangkan bau dan sakit penyakit. Demikian juga dengan kita, kita harus rela hidup ini dibakar oleh Tuhan untuk menghilangkan sumber bau itu yaitu setiap dosa-dosa serta pelanggaran kita sebagai korban sehingga yang nyata dalam kehidupan kita adalah bau harum dari Kristus.
Selalu ada korban pertama untuk memasuki rencana Tuhan dalam kehidupan kita dan hal itu tidaklah mudah.
Kita harus belajar fokus ke depan tanpa mendengarkan sekeliling kita yang tidak menyukai hal tersebut karena ada tujuan Tuhan yang indah yang telah ditetapkan bagi setiap kita anak-anakNya. Jika tidak ada orang-orang yang mau mempersembahkan hidupnya sebagai korban pertama untuk mengerjakan kerinduan Tuhan maka bau harum itu tidak akan nyata dalam kehidupan kita. Gereja CMC berdiri dengan begitu banyak manifestasi pelayanan yang ada didalamnya semuanya karena ada korban. Jika tidak ada korban pertama, tidak mungkin ada korban yang terakhir. Berbahagialah jika kita dikorbankan pertama kali karena kita menarik banyak orang untuk datang kepada Tuhan.
Kita bisa saja hanya sekedar menjadi follower dalam sebuah gereja yang sudah bagus dan luar biasa. Kita sekedar datang ke gereja, mengikuti ibadah, memberi persembahan dan dilayani lalu selesai tetapi sebagian dari kita menolak hal-hal tersebut karena menyadari bahwa Tuhan memiliki tujuan tersendiri dalam kehidupan kita. Tujuan hidup kita sebagai anak-anak Tuhan adalah untuk mempermuliakan nama Tuhan serta mengerjakan setiap apa yang menjadi kerinduanNya. Apapun misi dalam kehidupan kita yang diijinkan Tuhan untuk kita jalani sekalipun hal itu diremehkan oleh banyak orang tetapi bau Kristus akan tetap melekat dan nyata dalam kehidupan kita. Oleh karena itu hidup kita harus menjadi buku yang terbuka sehingga banyak orang bisa melihat Kristus didalamnya. Jangan sampai kita tidak memancarkan kasih dan kemurahan Tuhan tetapi malah memperlihatkan hal yang buruk seperti selalu telat dalam pelayanan, tidak pernah saat teduh, sering gonta ganti pacar dsb.
Segala kemuliaan yang kita kejar selama ini dan sudah kita dapatkan karena anugerah dari Tuhan harus betul-betul dinyatakan dalam kehidupan kita sehingga hidup kita dapat berbuah lebat.
Di dalam Yohanes jelas dikatakan dengan engkau berbuah banyak, engkau menjadi milik Kristus, tetapi bukan berarti berarti buah yang tidak banyak bukan milik Kristus tetapi buah yang banyak mempermuliakan nama Kristus.
Seringkali banyak orang tidak sungguh-sungguh mempermuliakan nama Tuhan tetapi hanya berusaha untuk mencitrakan diri sebagai orang-orang yang diberkati dan diurapi oleh Tuhan sehingga namanyalah yang semakin dipermuliakan. Musik, suasana gereja dan dorongan hamba Tuhan digunakan sebagai pendukung untuk memperlihatkan seolah-olah semua orang mendapatkan karunia dari Roh Kudus. Hal ini tidaklah benar, untuk mendapatkan karunia dari Roh Kudus tidak perlu intervensi tangan manusia atau suasana yang dibangun sedemikian rupa karena karunia adalah pemberian dari Tuhan.
Segala sesuatu karunia karena intervensi tangan manusia adalah palsu dan mendukakan hati Tuhan. Di dalam alkitab tidak pernah dikatakan bahwa rasul Petrus menggunakan musik dan suasana gereja yang sedemikian rupa untuk mendapatkan pencurahan Roh Kudus tetapi ia mempunyai kuasa yang dianugerahkan dari Tuhan. Roh Kudus masih bekerja dalam kehidupan kita dan karunia-karunia akan dipenuhi di gereja-gereja di akhir zaman ini tetapi melalui cara yang alkitabiah sehingga akan menjadi bau harum bagi kemuliaan nama Tuhan.
Kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, bumi yang lama akan berlalu digantikan dengan bumi yang baru, namun sudahkah kehidupan kita menjadi bau harum untuk kemuliaan nama Tuhan?
- Published in The Shepherd's Voice