Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidupku Bukannya Aku Lagi
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak dicobai oleh siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginannya itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Yakobus 1:13-15)
Banyak orang yang ingin menjadi kaya, menjadi orang ternama, panglima, dokter, dan menjadi orang hebat. Mereka mengejar sesuatu yang duniawi, sehingga mereka lupa tujuan utama yang harus mereka raih: Menjadi serupa dengan Kristus.
Seringkali dunia memikat Kita. Dunia meminta kita mengejar kehormatan dari dunia ini. Tetapi bukan itu tujuan kita yang sebenarnya. Tujuan Kita adalah menjadi serupa denganNya dan hidup memuliakanNya. Seperti Kristus, Dia datang bukan untuk mencari kemuliaan, tetapi Dia datang kepada yang miskin dan terlantar. Pengikut Kristus di jaman dahulu, mereka tahu tujuan mereka, sehingga mereka rela menderita aniaya dan setia sampai akhir. Mereka miskin, tapi mereka memiliki segalanya karena mereka memiliki Yesus.
Kita perlu waspada dengan 3 dosa terberat yang seringkali manusia lakukan:
1. Menghujat Roh Kudus
2. Bersungut-sungut / mengeluh
Tidak pernah puas, Tidak pernah bersyukur dan hidup penuh kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan
3. Tidak Peka
Tidak mendengarkan apa yang Tuhan mau karena keinginan diri lebih besar
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku. (Galatia 2:20)
Hidup yang kamu hidupi sekarang adalah Kristus, bukannya dirimu lagi. Karena itu, berhenti mencari kehormatan diri sendiri dan mulai carilah kemuliaan bagi Tuhan. Jangan sia-siakan hidupmu dengan hidup tanpa tujuan! Ada banyak mimpi Tuhan yang perlu dikerjakan. Tapi sudahkah kita menganggapnya berharga?
Sebuah bolpoin yang diberi oleh Presiden, tentu kita akan menyimpan dan mengabadikannya. Berbeda dengan bolpoin dari pemulung. Kita akan menganggapnya tidak berharga Dan membuangnya begitu saja. Mari Kita kerjakan mimpi Tuhan! karena itu berharga dan diberikan oleh Raja diatas segala Raja.
Dari semuanya itu, kita harus belajar untuk TAAT. Taat memang butuh proses. Tetapi dengan kita taat mengerjakan apa yang jadi kerinduan Tuhan, itu menyukakan hati Tuhan. Mari kita terus berlari mengerjakan semua mimpi dan kerinduan Tuhan. Semua yang kita kejar adalah untuk kemuliaan nama Tuhan, sampai akhirnya Tuhan berkata, “Good Job!!” kepada kita.
Berhenti bersungut-sungut dan bersukacitalah di dalam Tuhan. Jadilah peka dan kamu akan berhasil, karena kamu tahu apa yang Tuhan mau dalam hidupmu. Jadilah berkat, karena itulah ibadahmu yang sejati. Ibadah kita yang sejati bukanlah ketika kita pergi ke gereja. Tetapi ibadah kita yang sejati adalah ketika kehidupan kita menjadi dampak bagi orang lain yang membutuhkan.
- Published in The Shepherd's Voice