Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kembali Kepada Panggilan Tuhan
Bacaan : Kejadian 28 – 35
Yakub seringkali mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Sebuah perjumpaannya dengan Tuhan melalui mimpi; Dimana dia melihat malaikat Tuhan naik turun melalui tangga yang ujungnya sampai ke langit (Kej. 28 :12). Yakub menamai tempat itu Betel, disana Tuhan memberikan janji penyertaan-Nya kepada Yakub (Kej 28:13-17, 19). Perjumpaannya dengan Tuhan membuat Yakub takjub dan menyembah Tuhan. Namun Yakub seringkali lari mengingkari panggilan Tuhan dan pergi meninggalkan Betel.
Beberapa kali Yakub melarikan diri dan tidak mengindahkan panggilan Tuhan untuk kembali ke Betel, bahkan ia bergumul dengan Tuhan (Kej 32:22-32). Dia juga mendirikan mezbah bagi Tuhan, tetapi ia tidak mengambil bagian di dalamnya (Kej. 33:20). Dia menggunakan pikirannya pribadi daripada panggilan Tuhan atas hidupnya.
Seringkali kita bisa bertindak seperti Yakub. Kita mungkin sering mengalami Tuhan di KKR atau di retreat-retreat, tetapi kita lari dari panggilan dan kasih Tuhan dalam hidup kita. Kita menjadi orang dalam pelarian demi pelarian hanya untuk tujuan kita pribadi, atau kita sebenarnya menjadi bagian dari orang-orang yang hatinya tertuju kepada panggilan Tuhan, tetapi lebih melakukan suara dari pikiran kita pribadi daripada suara Tuhan.
Yakub tidak kunjung kembali ke Betel karena negeri itu lebih menarik hatinya (Kej 33:18-19).
Hal itu menurun kepada anak-anaknya. Meskipun Tuhan sudah melarangnya, tetapi mereka tetap bergaul dengan orang-orang Shikem yang suka akan berhala. Peristiwa Dina dan Shikem (Kej 34:1- 31) mencemarkan nama baik Yakub. Tuhan ijinkan Yakub mengalami proses sedemikian rupa supaya dia mengerti akan kasihNya dan membawanya kepada panggilan yang semula.
Tidak ada kekerasan hati kita yang tidak dapat Tuhan hancurkan.
Yakub orang yang keras dalam prinsip, tetapi sanggup Tuhan hancurkan untuk membuatnya kembali kepada panggilan Tuhan atas hidupnya. Saat dia menyadarinya, pemulihan terjadi atas keluarganya (Kej 35:1- 15).
Yang dapat kita pelajari dari kisah Yakub adalah :
1. Orang yang berjumpa dengan Tuhan belum tentu memberikan hidupnya bagi Tuhan. Diperlukan hati yang mau menerima panggilan-Nya.
2. Jangan mendirikan mezbah tetapi tidak mau masuk di dalamnya. Artinya jangan hanya tahu panggilan Tuhan, tetapi juga melakukannya.
3. Melarikan diri dari panggilan Tuhan hanya akan membawa kita kepada proses-proses yang seharusnya tidak kita lalui kalau kita taat.
Mari kembali kepada hati dan panggilan Tuhan!
Terus lakukan sekalipun ditolak, terus melayani sekalipun tidak dilayani. Seperti Yesus yang tahu bahwa Yudas akan berkhianat, dan Petrus akan menyangkali Dia. Tetapi Tuhan tetap menjadikan mereka muridNya, bahkan membasuh kaki mereka. Bahkan Yesus tetap memakai Petrus untuk membangun jemaatNya. Itulah hati Tuhan. Tuhan akan memakai kita dan mengejar kita untuk menggenapi panggilan dan rencanaNya.
Mari kembali ke “Betel” kita, kembali kepada panggilan dan kasih-Nya. Mungkin kita merasa “Betel” kita sudah sangat jauh, kita sudah jauh dari Tuhan. Tetapi buatlah sebuah keputusan besar untuk berbalik. Seperti Yakub dipulihkan, demikian kita akan dipulihkan. Kenali kasih-Nya, kenali hati-Nya, dan jangan melarikan diri dari panggilan-Nya!
Ps. Daniel Hadi Shane
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Pelajaran Tuhan
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe , kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis , jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN (Yunus 1:3)
Tuhan rindu menyelamatkan Niniwe dari setiap kedurhakaan melalui Yunus. Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke sana dan menyerukan pertobatan di sana. Tetapi rupanya Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan.
Mengapa Yunus melarikan diri?
Yunus berpikir: “Kota Niniwe yang penuh kedurhakaan itu tidak mungkin menerima Tuhan. mereka pantas menerima hukuman Tuhan.” Sedang dia yang percaya kalau ia patut diselamatkan. Yunus menggunakan cara pikirnya sendiri dan menganggap itu sebagai sebuah kebenaran.
Hati-hati dengan cara pikir kita: Jangan menggunakan hikmat pribadi; kita anggap kita yang paling benar, tetapi pikiran kita tidak sesuai dengan pikiran Tuhan. Jangan batasi Tuhan dengan pikiranmu; karena pikiran kita terbatas, tetapi pikiran Tuhan tidak terbatas.
Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus ; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya (Yunus 1 : 17)
Atas seijin Tuhan, ada ikan besar yang menelan Yunus. Terkadang Tuhan mengijinkan hal-hal buruk dapat terjadi dalam hidup kita untuk memberi sebuah pelajaran, dan supaya kita sungguh-sungguh sadar untuk bertobat dan bergantung penuh kepada-Nya.
Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia. Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!” (Yunus 2:7-9)
Yunus merasa dirinya mengenal Tuhan, tetapi dia tidak punya kasih. Karena itu Tuhan menyadarkan dirinya melalui badai, supaya dia mengenal kasih Tuhan. Di situlah Dia menyadari akan kesalahannya. Dia belajar untuk mengenal hati Tuhan. Terkadang ada badai yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, supaya kita kenal dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi hati Tuhan. Mintalah hati untuk mengenal kasih Tuhan. Seperti Yunus, lewat badai dan pencobaan, ia ingat akan Tuhan.
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. (Yunus 3:5,7-8)
Tuhan sanggup membuat seluruh Kota Niniwe bertobat; bahkan semua orang dan hewan-hewan berpuasa dan berkabung menyesal akan kejahatan yang mereka lakukan. Pertobatan mereka bukan pertobatan yang tanggung-tanggung.
Kita pun juga demikian, jangan menjadi anak Tuhan yang tanggung-tanggung: Hanya suka dengan Firman yang menyenangkan telinga kita, tetapi tidak suka dengan Firman yang berbicara tentang salib. Tetapi marilah kita menyukai seluruh kebenaran Firman Tuhan. Kita menikmati berkat Tuhan, tetapi juga hidup menyangkal diri dan memikul salib bagi Tuhan.
Dalam Yunus 4, Tuhan mengajari Yunus bagimana Tuhan mengasihi Niniwe meskipun mereka pernah melakukan kejahatan. Bukan hak kita untuk marah sebagai orang yang melihatnya, karena seorang ayah, sekalipun anaknya nakal dan berbuat banyak kesalahan, dia akan tetap mengasihi anaknya. Inilah hati Bapa, Dia mengasihi semua umat-Nya dan menyesal dengan hukuman yang telah dirancangkan-Nya.
Matius 25:1-13 adalah kisah tentang gadis bodoh dan gadis bijaksana. Tuhan memperingatkan kita supaya menjadi siap sedia, sebab waktu kedatanganNya sudah dekat. Jangan sampai kita seperti gadis-gadis bodoh yang tidak punya persiapan, dan mereka tidak lagi diijinkan untuk masuk dalam pesta. Sudah siapkah kita menghadapi kedatangan-Nya yang sudah semakin mendekat?55
Keselamatan terbuka luas untuk banyak orang. Siapa yang percaya akan Kristus, dan menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, ia akan diselamatkan. Mari kita sama-sama melakukan kerinduan Tuhan. Kita beritakan Kristus kepada semua orang. Mari berdoa dan minta hati Tuhan, supaya kita memahami setiap pelajaran yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
- Published in The Shepherd's Voice