Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane #CMCFireConference2017 : Golden Vessel
Ada banyak anak-anak Tuhan yang pintar, bahkan memiliki IP sempurna, ketika masuk dalam dunia kerja, mengalami kemunduran. Tidak mengalami perkembangan, stuck di dalam karirnya dan lain sebagainya.
Dulu saya dilahirkan dalam keluarga yang tidak berkecukupan sehingga harus ditampung oleh kerabat saya yang juga tidak terlalu baik hidupnya karena kondisi ekonomi yang kurang baik saat itu. Tidak bisa selalu menonton TV dan menyalakan kipas angin meskipun kondisi panas. Dahulu saya berharap agar ada perubahan dalam kehidupan saya.
Tuhan tidak bisa menolong orang yang tidak mau mengubah kehidupannya sendiri.
Banyak orang datang KKR atau seminar-seminar dan berharap adanya pemulihan dan perubahan di dalam hidupnya, tetapi tidak mau untuk mengubah keadaan dan keluar dari zona nyaman. Contoh, seorang yang memiliki sakit kolesterol datang ke sebuah ibadah KKR kesembuhan. Ia berharap adanya perubahan dalam hidupnya, tetapi ia tidak mengubah kebiasaannya. Tetap makan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Tidak ada yang akan didapat orang-orang seperti ini.
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: “Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!”
Mazmur 118:14-16
Hanya tangan Tuhanlah yang dapat membuat kita berhasil. Segala sesuatu yang kita peroleh dalam dunia ini adalah dari Tuhan dan untuk Tuhan. Kalau kita berpikir egosentris (terpusat pada diri sendiri) dan bukan Teosentris (terpusat pada Tuhan), kita tidak akan pernah menjadi golden vessel. Kita hanya menjadi bejana yang biasa.
Ada banyak kunci-kunci yang diberikan oleh Tuhan untuk membuat kita diberkati oleh Tuhan dalam segala perkara.
Bagaimana kita menjadi bejana emas, bukan bejana tanah liat. Apa perbedaan bejana tanah liat dan bejana emas? Seorang tukang periuk akan menghancurkan bejana tanah liat yang salah dibentuk dan diubah menjadi bentuk yang baru. Kemudian bejana tanah liat itu dibakar dan menjadi kaku. Sedangkan bejana emas sangat sulit dibentuk karena ia kaku, tetapi bejana emas sangat mudah dibentuk di dalam pembakaran. Dari bentuk yang satu, ia dapat dibentuk ke bentuk yang lain. Sedangkan bejana tanah liat ketika sudah dipanaskan, ia tidak bisa dibentuk lagi menjadi yang baru. Ketika ia berlubang, ia akan dibuang, sedangkan bejana emas tidak demikian.
Bridge (jembatan)
Orang sukses membutuhkan jembatan. Apa yang dimaksud jembatan? Jembatan adalah sebuah struktur yang menghubungkan 1 tempat dengan tempat yang lain sehingga dapat dilalui manusia atau kendaraan. Jembatan bukan hanya sekadar untuk menghubungkan saja, tetapi ada suatu struktur yang menjaga agar jembatan itu tidak roboh. Struktur ini berbicara informasi. Yang namanya belajar tidak berhenti hanya sampai di S1, S2 atau S3. Belajar itu seumur hidup. Banyak orang yang merasa cukup dengan gelar yang dimilikinya sehingga tidak belajar lagi. Ia lupa bahwa zaman terus berkembang dan informasi harus selalu diperbarui.
Brave (keberanian)
Banyak orang memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan. Itu baik, tidak semua orang memiliki panggilan menjadi penginjil atau pelayanan-pelayanan kasih. Tetapi kita harus mengijinkan pikiran kita diubahkan dengan ilmu-ilmu yang ada di sekitar kita dan menjadi sebuah jembatan yang kokoh namun tetap berintegritas dengan kebenaran. Membutuhkan keberanian khusus memang untuk menghadapi dunia market place.
Behavior (kebiasaan)
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
Amsal 13:13
Bright (terang)
Terang yang dimaksud adalah terang kebijaksanaan. Banyak pekerjaan yang dapat menjadikan kita menjadi golden vessel. Ketika mau berbisnis, dibutuhkan inovasi. Kita belajar untuk menerima banyak informasi untuk dapat berinovasi dengan baik.
- Published in The Shepherd's Voice
Fire Conference 2016
Menjadi saksi adalah kodrat Ilahi kita sebagai anak-anak singa Yehuda. Tanpa perlu diajari, kita dapat menjadi saksi Kristus. Tapi, sayangnya banyak anak-anak Tuhan melupakan kodratnya sebagai anak singa Yehuda karena berbagai hal dalam dunia dan menjadi singa-singa dalam sirkus pertunjukkan. Filsafat-filsafat dunia begitu mempengaruhi pemikiran anak-anak Tuhan dan memudarkan kodrat ilahi tersebut.
Diadakan selama 3 hari, sejak tanggal 26 Desember hingga 28 Desember, Fire Conference bertujuan untuk mempertajam kembali kodrat ilahi anak Tuhan sebagai anak-anak singa Yehuda, sehingga dapat berdampak bagi bangsa dan negara Indonesia. Menjadi saksi Kristus melalui sikap dan perbuatan, dapat menemukan panggilan dan menjadi terang di manapun ditempatkan.
- Published in News & Events