Khotbah Pdm. Silvia Marryasa Hannah : Fase Menjadi Sempurna dalam Tuhan
Kata sempurna berasal dari bahasa Yunani “Teleios” yang memiliki beberapa arti yaitu dibawa ke akhir (akhir dari semua yang Tuhan inginkan dalam hidup kita), bertumbuh secara penuh serta bertumbuh dengan matang dan dewasa. Sempurna yang dimaksud oleh firman Tuhan adalah berbicara tentang pertumbuhan kita menjadi orang-orang yang dewasa didalam Tuhan (Kolose 1 : 28-29, Matius 5:8).
Kesempurnaan yang dimaksud berbeda jauh dengan kesempurnaan dunia ini. Kesempurnaan dunia ini seringkali menuntut seseorang untuk menjadi perfeksionis atau melakukan segala sesuatu sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan sehingga tanpa sadar dapat membuat kita menjadi orang-orang yang berlebihan dalam melakukan segala sesuatu. Hal ini tidaklah sesuai dengan kerinduan Tuhan.
Tuhan rindu setiap kita menjadi pribadi-pribadi yang semakin disempurnakan dan menjadi dewasa dalam karakter dan sifat-sifat kita.
Hendaklah kita memiliki sifat-sifat yang semakin hari semakin disempurnakan sama seperti Kristus, bukan menurut standar-standar yang telah kita tetapkan sendiri (Filipi 3:12). Kedewasaan seseorang tidak bisa terjadi begitu saja tetapi ada sebuah proses dan usaha yang harus dilakukan untuk mencapainya sehingga ada perubahan dalam hidup hari demi hari. Ada 3 fase yang akan kita alami untuk mencapai kedewasaan penuh didalam Tuhan yaitu:
Bayi
Pada fase ini setiap orang pasti selalu ingin disayang dan diperhatikan tetapi ada saat dimana kita harus belajar untuk menjadi lebih mandiri agar ada perubahan dalam hidup kita sehingga bisa semakin bertumbuh menjadi seorang anak. Pada fase ini orang tua belajar untuk tetap memberikan kasih sayang yang sama tetapi dengan cara berbeda agar seorang anak tidak hanya menjadi bayi saja.Jika kita masih belajar mengenal Tuhan dan masih bayi rohani, marilah kita mau menjadi orang-orang yang dipersiapkan dan bertumbuh menjadi anak-anak rohani. Seringkali banyak orang meninggalkan gereja dan komunitas karena tidak mau menerima perbedaan perlakuan dari Tuhan atau orang tua rohani dan tidak mau mengalami fase pertumbuhan menjadi seorang anak. Kadang cara Tuhan mengasihi orang yang semakin menuju kedewasaan berbeda dengan sebelumnya tetapi kita harus mengalami hal tersebut agar bisa semakin bertumbuh karena jika kita terus menjadi seorang bayi saja maka hal itu tidaklah normal.
Anak
Seorang anak juga harus bertumbuh menjadi remaja tapi seringkali anak menjadi gagal untuk bertumbuh karena tidak mau diubahkan serta tidak tahan untuk diproses dan dilatih oleh Tuhan. Di masa ini anak akan terus mencari identitas dirinya sehingga akan mudah menjadi orang yang kecewa dan menuntut agar segala sesuatu terjadi sesuai dengan keinginannya. Banyak orang menjadi kecewa, pahit dan marah saat mengalami proses karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga menjadi gagal dan tidak mau bertumbuh lagi. Janganlah kita menjadi orang-orang yang masuk ke dalam tipu daya iblis dan berhenti di fase ini karena mengalami kepahitan padahal Tuhan ingin membawa kita menjadi orang-orang yang semakin bertumbuh.
Remaja
Biasanya di masa-masa ini seorang remaja akan sangat curiga dengan Tuhan dan pembimbingnya sehingga menjadi gagal bertumbuh dewasa karena memiliki sikap dan respon hati yang salah. Kadang saat kita bertumbuh dari remaja menuju dewasa ada hal-hal yang membuat kita seolah-olah dibiarkan sendiri, tidak diperhatikan dan diabaikan. Jika kita tidak kuat pada masa-masa ini maka kita akan merasa bahwa Tuhan atau pemimpin kita telah meninggalkan kita, tapi kita perlu tahu bahwa ini merupakan masa dimana kita dibentuk untuk tidak mengukur segala sesuatu (kasih, kebaikan) menurut keinginan kita tetapi mau belajar untuk menjadi orang-orang yang mulai mengambil tindakan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain dan menjadi orang yang berbuah lebih didalam Tuhan.
Marilah kita menanggalkan sifat-sifat kekanakan kita dan mau menjadi orang-orang yang didewasakan seperti Kristus.
Saat melewati berbagai fase yang ada kita bisa saja gagal tapi kita harus ingat bahwa proses kita tidak hanya berhenti di fase menjadi bayi, anak atau remaja tetapi kita mau terus dibentuk menjadi orang-orang yang dewasa sesuai dengan kerinduan Tuhan yang siap untuk menerima setiap teguran dari Tuhan. Teguran bukan berarti membuat kita selalu merasa gagal dan salah tetapi membuat kita menyadari bahwa Tuhan ingin menjaga kita dan tidak mau jika kita tersesat. Teguran bukan membuat kita menjadi marah dan berontak serta pergi jauh dari komunitas tetapi teguran membuat kita yakin bahwa kita dididik, dikasihi dan diarahkan (Ibrani 5:11-14). Tuhan rindu kita menjadi jemaat yang berkemenangan serta dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan.
- Published in Sermons