Khotbah Ev. Christin Jedidah : Jangan Kuatir
Wednesday, 13 May 2020
by Ellen Natalia
Hari-hari ini banyak kegoncangan yang terjadi di Indonesia akibat pandemi. Terjadi krisis ekonomi; banyak usaha-usaha tutup, banyak karyawan di PHK dari pekerjaannya. Berita tentang kematian dan orang sakit semakin bertambah. Tindak kejahatan semakin banyak muncul. Sehingga banyak orang dilanda kekuatiran.
Tetapi diatas semua keadaan ini, Janganlah kita menjadi kuatir, sebab Tuhan menyediakan damai sejahtera bagi kita (Yoh 14:27). Damai sejahtera yang sejati bukan karena kita punya banyak tabungan atau apa yang kita inginkan, tetapi sekalipun di tengah masa2 kesusahan, kita masih memiliki damai sejahtera di dalam Tuhan; Kristus adalah pengharapan kita, kita tidak perlu kuatir.
Mengapa kita tidak perlu kuatir?
Tuhan Pemelihara kita
Luk 12 : 22-29
Jangan kuatir akan penghidupan kita, apa yang akan kita makan atau pakai, Yesus yang memelihara hidup kita. Kekuatiran tidak akan mengubah keadaan, tidak akan menambah sehasta dalam jalan hidup kita, justru kekuatiran membuat kita semakin tertekan dan depresi. Serahkan semua kekuatiran kita dan mari kita bergantung penuh kepada Tuhan.
Tidak kuatir bukan berarti berdiam diri dan menyerah dengan keadaan, tetapi kita tetap berdoa, berserah, meminta hikmat dari Tuhan, kerjakan bagian kita yang terbaik maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya.
Tuhan Menetapkan Langkah Hidup kita
Mazmur 37:23-26
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Tuhan tidak menjanjikan hidup kita baik-baik saja. Kita bisa mengalami jatuh, namun sekalipun kita jatuh, Tuhan tidak membiarkan kita jatuh tergeletak karena Tuhan menopang dan memegang tangan kita.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu (Lukas 12:31)
Carilah Kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Dalam kondisi Pandemi ini, mari kita berfokus untuk mengejar Kerajaan Allah, kebenaran dan perkenanan Tuhan.
Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. (Lukas 12 : 33)
Tuhan mau kita tidak terikat dengan apa yang kita miliki di dunia ini. Mari jadi berkat bagi sesama. Memberi tidak harus ketika kita sudah punya banyak kekayaan, tetapi miliki hati seperti janda miskin yang memberikan semua yang ada padanya kepada Tuhan.
Tuhan mau hidup kita berfokus pada Kristus, bukan pada keadaan kita. Petrus bisa berjalan di atas air karena berfokus kepada Yesus. Namun ketika dia kuatir, dia mulai tenggelam. Namun demikian, Yesus dengan sigap segera menolongnya (Mat 14:22-33).
Fokus kepada Yesus, maka mujizat akan Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Justru mujizat terjadi ketika ada masalah. Mari terus berharap pada Yesus. Dalam kesesakan kita, mari tetap berseru kepada-Nya, Tuhan akan memberikan kita kekuatan yang baru dalam menghadapi setiap masa dalam hidup kita. Amin.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Evie Mehita : Gereja Harus Berdampak
Tuesday, 21 April 2020
by Ellen Natalia
Sesuai himbauan pemerintah, hari-hari ini gereja-gereja di Indonesia, bahkan di seluruh dunia melakukan ibadah secara online. Sudahkah kita mengikuti ibadah online dengan sungguh-sungguh?
“Mengikuti” berbeda dengan “melihat”. Kalau Kita sungguh-sungguh mengikuti ibadah, maka kita juga ikut memuji dan menyembah Tuhan. Kita datang ke hadirat Tuhan, kita merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan.
Ibadah bisa dilakukan jarak jauh, tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita tidak bisa secara online/jarak jauh. Hubungan dengan Tuhan adalah sebuah hubungan yang merasakan, mengalami, dan mendengar kehadiran Tuhan sendiri secara pribadi. Hubungan dengan Kristus adalah hubungan pribadi yang tidak bisa diwakilkan.
Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang yang mengalami sakit, bahkan juga banyak yang meninggal. Dalam segala hal yang Tuhan ijinkan terjadi, ada sebuah peringatan bagi kita untuk mempersiapkan diri akan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat.
2 Petrus 3:10-16
Ungkapan “Hari kedatangan Tuhan datangnya seperti pencuri” harusnya tidak berlaku bagi anak Tuhan. Karena peringatan itu sudah diberitakan sejak dulu, dan kita selalu diingatkan untuk selalu berjaga-jaga. Tanda-tanda sudah mulai digenapi, dan jika kita sudah siapkan diri dengan baik, maka kapanpun Tuhan datang, kita sudah siap.
Matius 25 :1-13
Mari kita menjadi seperti gadis bijaksana yang mempersiapkan dengan baik kedatangan mempelai. Gadis bodoh hanya mempersiapkan untuk jangka pendek, tetapi gadis bijaksana mempersiapkan minyak dan pelita mereka untuk jangka panjang. Kita tidak bisa mengetahui kapan waktu kedatangan Tuhan, tetapi janganlah kita berpikir bahwa kita mempersiapkan diri hanya untuk 1 minggu kedepan atau 1 bulan kedepan; Kita mempersiapkan diri seterusnya, sehingga ketika saatnya tiba, kita siap dengan kedatangan-Nya.
Mari siapkan minyak dan pelita kita dengan bijak. Kita harus menyalakan Pelita dan membawa minyak bagi Tuhan.
Banyak dari kita yang “stay at home”, tetapi Tuhan mau kita menjadi efektif dan berkarya; Jangan berhenti melayani. Gereja Tuhan tidak boleh berhenti berkarya dan bersembunyi ketika dunia sedang porak poranda. Gereja harus bersinar dan berdampak.
Pakai waktu-waktu yang ada dengan bijaksana
Jangan habiskan waktu untuk menyenangkan kedagingan kita: sibuk main games, bermalas-malasan, sibuk cari jodoh, dsb. Selama pintu kesempatan masih terbuka di Indonesia, mari kita melayani jiwa-jiwa. Kita bisa melayani dari rumah: mendoakan, mengkonseling, dan menguatkan anak-anak rohani kita.
Iman anak-anak Tuhan sedang digoncang hari-hari ini. Orang yang tidak tertanam dalam Tuhan akan dengan mudahnya ditampi oleh Iblis. Mereka bisa kecewa dan menghujat Tuhan atas apa yang mereka alami. Mari kita kuatkan saudara-saudara seiman kita, supaya mereka memiliki iman yang teguh kepada Tuhan ditengah kegoncangan yang ada. Setiap waktu banyak orang yang meninggal tanpa mengenal Tuhan. Karena itu mari kita buat kubu-kubu doa. Kita berdoa supaya banyak jiwa-jiwa boleh dimenangkan dan mengenal Tuhan.
Yehezkiel 13:5,17
Hati-hati dengan nabi palsu di akhir zaman! Nabi Palsu akan berkata, “Semua akan damai-damai saja.. kamu tidak akan mengalami penderitaan dan kesesakan.” Tetapi Tuhan ijinkan kesesakan bisa terjadi dalam hidup kita.
Kita tidak boleh menyampaikan pesan yang baik-baik saja: Tidak ada penghakiman, sakit penyakit, penganiayaan. Tetapi semua Tuhan ijinkan semua terjadi untuk mengadakan pemisahan dan pemurnian di akhir zaman. Mari kita sampaikan bahwa kita harus persiapkan diri kita dalam menanti kedatangan Tuhan yang sudah sangat dekat.
Pemurnian dan pemisahan sedang terjadi. Karena itu, mari kita saling menguatkan satu sama lain. Mari nyalakan pelita kita; layani Tuhan. Waktu-Nya sudah dekat, mari kita sama-sama berlari mengejar panggilan Tuhan.
- Published in Sermons