Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Skenario Tuhan
Wednesday, 14 April 2021
by Ellen Natalia
Setiap orang menginginkan yang terbaik dalam hidupnya. Manusia memiliki banyak pertimbangan mana yang baik dan buruk menurut mereka. Namun seringkali apa yang baik menurut pemandangan kita belum tentu yang terbaik di pemandangan Tuhan; Jalan Tuhan bukanlah jalan kita.
Kebanyakan dari kita menginginkan banyak hal: Ingin mendapat warisan yang banyak dari orang tua, ingin memiliki anak-anak yang mudah diatur (selalu bersikap manis, tidak nakal, tidak membuat masalah), ingin pasangan yang sempurna. Tetapi ternyata scenario yang kita rindukan tidak terjadi seperti yang kita inginkan. Namun Tuhan punya rancangan yang jauh lebih baik dari apa yang pernah kita pikirkan.
Seringkali kita membuat narasi kehidupan kita. Membuat chapter demi chapter dengan jalan pemikiran kita sendiri.
Hal yang nampaknya buruk bagi kita belum tentu bukan yang terbaik. Ada chapter-chapter yang nampaknya tidak baik, tetapi Tuhan sanggup memakai keadaan yang tidak menyenangkan untuk mendidik dan melatih anak-anakNya. Sekalipun demikian, Dia Tuhan yang memegang kendali penuh akan setiap anak-Nya; Dia akan menolong (Yesaya 44:1-2) dan tidak membiarkan kita tergeletak. Seburuk-buruknya “chapter” kehidupan yang kita alami saat ini, namun Tuhan sudah menyiapkan chapter terakhir yang paling indah.
Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup (Yesaya 45:1).
Tuhan sanggup memakai “musuh” untuk membuka jalan bagi umatnya. Pada masa itu, bangsa Israel berharap nabi yang diutus Tuhan-lah yang membawa mereka keluar dari penindasan. Namun rupanya Tuhan memakai Koresh, raja dari penindas bangsa Israel untuk membawa pembebasan kepada bangsa Israel. Sekali lagi, apa yang kita pikirkan bukan apa yang Tuhan pikirkan; Jalan kita bukanlah jalan Tuhan. Tuhan sanggup memakai “orang jahat” sekalipun untuk menolong kita.
Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi (Yesaya 45:2)
Tuhan sedang berjalan di depan kita, Dia tahu apa yang ada di depan, dan Dia yang akan membukakan setiap jalan. Bagian kita hanya perlu berjalan di belakangnya dengan percaya. Siapakah yang memimpin hidupmu? Tuhan atau dirimu sendiri? Saat kita membiarkan Tuhan memimpin hidup kita, maka kita tidak perlu kuatir akan hari depan kita, karena Tuhan yang pegang kendali atas segala sesuatu.
Kita diperlengkapi Tuhan dengan senjata-senjata (Yesaya 45:4-5).
Adakah kita menggunakan senjata-senjata kita? Seringkali kita menyadari bahwa kita memiliki senjata itu, namun rupanya banyak yang tidak dapat menggunakan senjatanya saat keadaan yang berbahaya; ini sebuah masalah. Kita dengan mudahnya kehilangan iman di saat hal-hal yang kita rancangkan tidak terjadi. Namun kita perlu bangkit, ambil senjata itu, dan pergunakan itu sehingga kita memiliki kepercayaan yang teguh kepada Tuhan bahwa Dia tahu jalan terbaik yang ada di depan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk; Mereka tidak melihat cara kerja Tuhan. Bangsa ini berharap Mesias datang sebagai raja yang besar, namun rupanya Yesus justru lahir sebagai anak tukang kayu miskin yang dilahirkan di kandang domba; Mereka tidak dapat menerima itu. Itulah sebabnya dikatakan bahwa selubung itu masih menutupi pikiran mereka.
Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat? ” atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan! “Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?” dan kepada ibunya: “Apakah yang kaulahirkan?” Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku? (Yesaya 45:9-11).
Tuhan adalah pembentuk kita. Biarkan Tuhan membentuk setiap kehidupan kita sesuai dengan rencanaNya yang sempurna. Bukanlah kita, sebagai bejana, yang menentukan mau menjadi seperti apa “bentuk” kita, melainkan Dia punya sebuah rancangan yang terbaik dan terindah bagi setiap kita. Percayakan hidup kita sepenuhnya kepada Sang Penjunan Agung. Dia akan pegang kendali dan membentuk kita kehidupan kita dengan indahnya.
Adakah hari-hari ini masalah menghimpit hidupmu? Percayakan hidupmu sepenuhnya kepada Tuhan. Dia tahu jalan di depan, Dia tahu rancangan terbaik, Dia tahu cara memproses kita menjadi pribadi yang semakin berkenan di hadapanNya.
Ps. Daniel Hadi Shane
- Published in The Shepherd's Voice