Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Naik Level
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan (Bilangan 11:1).
Bangsa Israel adalah bangsa yang dikasihi Tuhan. Tetapi bangsa ini seringkali mengeluh. Mereka selalu mengungkit-ungkit masa lalu mereka di Mesir (Bilangan 11:4-6), padahal Tuhan sudah membebaskan mereka dari perbudakan. Mereka tidak mengucap syukur dengan apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup mereka. Itu yang akhirnya menimbulkan murka Tuhan atas mereka. Oleh sebab itu, Tuhan mendidik bangsa ini dengan api-Nya (Bil. 11:1). Didikan demi didikan Tuhan berikan kepada bangsa Israel supaya bangsa ini dapat memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka.
Sudahkah Anda Bersyukur?
Sudahkah anda bersyukur dengan apa yang Tuhan kerjakan dalam hidupmu? ataukah kita seperti bangsa Israel yang seringkali mengeluh?
Bangsa Israel adalah gambaran kita semua. Kita seringkali mengeluh, marah, dan memberontak ketika ada ketidakadilan yang kita alami. Tetapi jikalau Kita masih suka marah, mengeluh, dan memberontak, kita tidak bisa dibawa Tuhan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Tuhan mau mendidik kita untuk mencapai level berikutnya; Tuhan rindu memakai hidup kita. Akan tetapi kita tidak bisa dipakai Tuhan, kalau karakter kita masih suka marah, memberontak, dan mengeluh. Maukah kamu didik dan diproses Tuhan? Tuhan Akan pakai hidupmu dan membawamu ke level yang lebih tinggi. Kita perlu api kudus Tuhan yang menyucikan dan mendidik kita. Kita perlu tuntunan Roh Kudus setiap hari untuk mengingatkan dan menemplak kita.
Berapa banyak kita mau dikosongkan?
Dikosongkan artinya mati buat semua kehendak dan daging kita, dan membiarkan semua mimpi dan kehendak Tuhan mengisi seluruh kehidupan Kita. Saat itulah Tuhan akan memakai kehidupan kita secara luar biasa.
Mari kita melakukan mimpi-mimpi Tuhan. Biarlah Yesus semakin besar dan “keakuan” kita semakin kecil. Jadilah orang yang mau dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil-Nya sampai ke ujung-ujung bumi.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Berani Nyatakan Kebenaran
Tembok Yerikho bukan diruntuhkan oleh puji-pujian. Dalam Ibrani 11:30 dikatakan, “Karena iman maka runtuhlah tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.” Iman-lah yang meruntuhkan tembok Yerikho. Puji-pujian hanyalah alat yang digunakan untuk menyatakan iman dan ketaatan mereka terhadap perintah Tuhan. Ketika kita taat terhadap suara Tuhan, kita akan dapat menemukan hambatan.
Hari-hari ini banyak pengajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Begitu banyak anak muda diburu untuk mengikuti kegerakan tertentu; mereka dibaptis dengan paksa. Penyesatan di jaman ini bukan menunjukkan diri dengan topeng hantu, tetapi mereka menyamar dengan wajah-wajah yang rupawan, sehingga kita tidak sadar bahwa mereka sesat.
Gereja Tuhan harus menyatakan kebenaran, sekalipun hidupmu akan disingkirkan ketika kamu menyatakan kebenaran itu.
Mungkin jika Rasul Paulus hidup di jaman ini, yang diupload di Instagram adalah ketika dia dipenjara, dianiaya, dan diperlakukan tidak adil karena pemberitaan kebenaran yang sejati. Begitu banyak media saat ini mencuci pikiran kita, menggeser kebenaran yang sejati dalam hidup kita. Banyak orang menyangka bahwa kekristenan adalah sebuah gaya hidup mewah yang sangat diberkati. Sehingga orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan terintimidasi, “Orang yang kemarin menolak untuk diinjili, kok hidupnya lebih bahagia ya? Sedang aku yang ikut Tuhan sungguh-sungguh, jadi menderita seperti ini ya” Kita menjadi iri dengan mereka. Tetapi seorang Paulus dan seorang Petrus, ketika melihat Yesus mati bagi dosa-dosa manusia, mereka berkata, “Kapan ya aku seperti itu? Kapan aku bisa merasakan rasanya dianiaya dan disiksa karena pemberitaan Injil yang benar?”
Kaya bukanlah tolak ukur mutlak bahwa hidup kita diberkati Tuhan
Menjadi kaya tidak dosa. Tetapi Alkitab tidak mengajarkan bahwa kita harus kaya. Menjadi kaya bukan standar hidup kita diberkati. Media dapat menipu, tetapi Firman Tuhan tidak pernah menipu. Firman Tuhan katakan bahwa ketika kita dianiaya dan diperlakukan tidak adil karena memberitakan kebenaran, kita akan mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga.
Hari-hari ini anak-anak Tuhan sedang menuju kepada garis akhir. Bumi sedang menuju kepada kesudahannya. Gempa bumi, pesawat jatuh, dan bencana dimana-mana; itu menjadi sebuah tanda bahwa kedatanganNya sudah tidak lama lagi. Kita perlu memiliki hidup kekristenan yang benar. Hidup kekristenan adalah hidup dimana Kristus yang menjadi pusat dan tujuannya; Kita jangan serupa dengan dunia ini, tetapi harus menjadi serupa dengan Kristus.
Ada banyak orang bertanya, “Mengapa aliran sesat itu terus berkembang sangat pesat? Mengapa Tuhan tidak memusnahkan saja aliran-aliran sesat itu?” Dalam Perumpamaan Gandum dan Ilalang (Matius 13:24-30), Tuhan membiarkan ilalang itu bertumbuh bersama-sama dengan gandum. Tetapi ketika masanya menuai, Tuhan akan memisahkan keduanya; gandum akan dimasukkan dalam lumbung Tuhan, sedangkan Ilalang itu akan dibakar di dalam api. Pada kedatanganNya, Tuhan akan memisahkan “gandum” dengan “ilalang”. Tuhan tahu waktu menaruh penghakimanNya pada hari yang terakhir.
Apa tembok Yerikho-mu?
Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa…” (Yosua 6:2)
Apa tembok Yerikho-mu? Tuhan akan serahkan semua musuh-musuhmu ketika kau hidup benar di hadapan Tuhan. Yang sanggup meruntuhkan tembok Yerikho adalah ketaatan. Kita harus nyatakan kebenaran kita tanpa menghakimi orang lain, sebab penghakiman hanya milik Tuhan. Tapi kita harus dengan lantang menyatakan ketidakbenaran, itu perintah Tuhan.
Revival bukanlah ketika sebuah gereja semakin banyak jemaatnya, dan gereja yang lainnya tutup. Tetapi revival adalah ketika hati kita dikembalikan kepada Bapa, dan kita sangat mengucap syukur dengan segala yang diberikanNya kepada kita. Revival terjadi ketika kita taat, dan terlebih dari itu Revival adalah sebuah kasih karunia.
Mari kita senantiasa bersyukur dengan apa yang Tuhan beri kepada kita. Apakah kamu sudah menerima revival? Kita menerima diri kita untuk dipakai oleh Tuhan, kita bersyukur dengan segala sesuatu dalam hidup kita. Cintailah gelanggang kita, dan kerjakan gelanggangmu dengan hati yang taat dengan kerinduan Tuhan. Berani nyatakan kebenaran! karena itulah perintah Tuhan untuk setiap kita.
- Published in The Shepherd's Voice