Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidup Maksimal dalam Tuhan
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: “Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Lukas 12:13-21
“Orang kaya yang bodoh”
Orang kaya seharusnya tidak bodoh. Ia berpikir dan mencari cara bagaimana ia menjaga usahanya dan melipat gandakannya. Apa yang membuat ia dikatakan bodoh? Sebab ia mencari yang sementara, status pengakuan bahwa ia diberkati Tuhan yang sementara. Ia terlalu sibuk mengejar apa yang ada di dunia. Tuhan berkata, kalau hari ini jiwamu diambil, untuk apa semua harta yang sudah dikumpulkan.
Manusia selalu berpikir bahwa yang terpenting di bumi ini adalah harta. Yesus mengingatkan bahwa bumi ini hanya sementara, bukan untuk selama-lamanya. Jangan menyibukkan diri untuk mengumpulkan harta benda di bumi yang sementara, tetapi pikirkan apa yang menjadi kerinduan Tuhan.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Matius 6:33
Mengumpulkan nama baik.
Ada yang sibuk mengumpulkan nama baik. Tetapi sebaik-baiknya kita, selalu ada orang-orang yang merasa bahwa kita bukan orang yang baik. Yang terpenting adalah kita tidak berbuat dosa dan mengerjakan apa yang menjadi kerinduan Tuhan dan kebenaranNya, meski orang-orang menganggap kita bukan orang yang baik, Tuhan menganggap kita orang yang baik. Dunia menuntut kesempurnaan, tetapi kesempurnaan versi dunia saja. Seorang yang baik adalah seorang yang selalu memberikan keuntungan, tetapi bagi Tuhan seorang yang baik adalah orang-orang yang melakukan kebenaranNya, bukan kebenaran versi dunia. Jangan tersinggung ketika kita dibicarakan sangat tidak baik oleh orang lain. Bersedihlah ketika Tuhan tidak menganggap kita sebagai orang yang baik.
Yesus sendiri banyak tidak disukai oleh orang-orang. Banyak murid-muridNya yang mengundurkan diri, banyak orang yang mencemooh dan membenci Dia. Lain hal jika kita ditolak karena memang kita berbuat dosa, kita membuat orang lain tersandung karena kita, kita berbuat hal yang tidak pantas. Kita harus bertobat ketika kita tidak melakukan sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Jangan meminta dunia menerima kita, karena dunia memang akan selalu menolak Yesus. Dunia tidak pantas untuk anak-anak Tuhan, karena itu mari kita berfokus kepada perkara-perkara di atas.
Hidup dengan dendam dan kepahitan yang belum tentu karena orang itu benar-benar bersalah pada kita, kita tidak akan diberkati Tuhan dan hanya mengalami penderitaan demi penderitaan karena kita tidak melakukan apa yang menjadi perintah Tuhan. Kalau mau hidup dalam perkenanan Tuhan, hidup dalam ketetapan Tuhan, belajarlah taat pada kehendak Tuhan. Dosa yang belum dibereskan membuat kita tidak bisa maksimal dan menjadikan celah besar dalam pelayanan-pelayanan dan pekerjaan-pekerjaan kita. Berikan pengampunan kepada orang-orang yang menyakiti hati kita dan berdamai dengan mereka.
Kita sering menghakimi dosa-dosa orang lain dan membuat batasan-batasan kepada mereka untuk melayani Dia, padahal semua orang bisa dipakai Tuhan. Orang sundal bisa dipakai Tuhan, pemungut cukai bisa dipakai Tuhan. Siapa kita menjadi hakim dan menghakimi orang-orang yang akan dipakai Tuhan. Hati Tuhan berbicara tentang jiwa-jiwa. Kadang kita tidak mengerti hati Tuhan karena hati Tuhan karena hati Tuhan begitu sukar untuk kita selami sebagai manusia.
Kita adalah representasi kecil dari kerajaan surga di bumi ini.
Seringkali kita menciptakan suasana tidak menyenangkan untuk orang-orang di sekitar kita. Kita melakukan sihir dan manipulasi agar keinginan-keinginan kita tercapai. Kasihi orang tuamu dengan sungguh-sungguh. Buat orang tua dan anak-anakmu bahagia dan bersukacita dengan menjadi surga kecil di tengah-tengah mereka.
Mengumpulkan harta benda
Setiap orang mendapat anugerah yang berbeda-beda. Ada dua orang yang sama-sama hidup benar, tetapi mendapat anugerah yang berbeda. Seorang mendapat kekayaan, sementara yang lain tidak. Mengikut Yesus tidak selalu sengsara dan mengikut Yesus tidak selalu memperoleh berkat. Sengsara ketika mengikut Tuhan adalah kemenangan. Kekayaan tanpa anugerah Tuhan tetaplah menyesakkan. Itu adalah hak Tuhan untuk memberikannya sesuai dengan kemampuan kita. Yang terpenting adalah kita berfokus untuk mengerjakan kerinduan Tuhan dan kehendakNya.
Ada sebuah hukum rohani yang sulit dimengerti ketika mengikut Kristus. Kita menghemat setengah mati, justru keuangan kita akan bocor. Tetapi ketika kita memberkati banyak orang, Tuhan akan memberi hidup berkelimpahan, selama kita memberi sesuai kehendak Tuhan, bukan untuk motivasi lain, misalnya kita memancing Tuhan dengan memberi sepuluh juta untuk mendapatkan satu miliar. Tuhan tidak bisa dipancing dengan uang. Berilah sesuai kemampuan kita dan jangan berharap kembali. Belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada.
Banyak orang memaksa Tuhan untuk bekerja sesuai dengan pemikiran dan kehendak kita. Jawaban Tuhan terkadang tidak menyenangkan bagi daging kita, tetapi roh kita bersukacita. Segala kemuliaan adalah bagi Tuhan, bukan bagi dua atau bagi tiga. Tuhan harus semakin bertambah dan kita harus semakin berkurang.
- Published in The Shepherd's Voice