Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Selubung Kepandaian
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Lukas 14 : 25-35
Mengikut Yesus terdengar sudah tidak asing lagi bagi hidup kekristenan. Mengikut Yesus menjadi satu paket dengan memikul salib. Tentunya kita harus memikul salib kita sendiri, karena tidak ada satupun manusia yang bisa memikul salib Yesus. Sayangnya, hal ini dianggap terlalu rumit bagi sebagian orang Kristen yang belum lahir baru. Lebih parahnya lagi, banyak gereja di akhir zaman ini yang menanamkan doktrin-doktrin yang melenceng dari Firman Tuhan. Tidak jarang jika pendeta memberikan khotbah yang enak didengar telinga dan memuaskan daging. Padahal, syarat mengikut Yesus adalah memikul salib. Bagaimana kita dapat mengerti cara mengikut Yesus kalau pemberitaan tentang salib semakin lama semakin dilupakan?
Sama seperti orang Yahudi yang sampai sekarang tidak percaya akan hadirnya Mesias, yaitu Tuhan Yesus. Mereka masih ditutupi oleh ‘selubung kepandaian’. Orang-orang Yahudi memaknai Firman Tuhan berdasarkan akal budi manusia sehingga menjadikan perintah Tuhan yang sebenarnya simple menjadi rumit. Sadarkah kita kalau sebenarnya kita selalu menggunakan logika yang terbatas untuk membaca Firman Tuhan? Bahkan terkadang kita tidak lagi menggunakan Firman Tuhan sebagai kebenaran yang memerdekakan hidup orang percaya. Saat sakit, putus asa, ingin diet, mencari kekayaan, sumber pertama yang kita cari adalah google. Firman Tuhan dirasa sudah tidak bisa memenuhi permintaan manusia lagi, sehingga muncullah anak-anak Tuhan yang selfish.
Tuhan mau kita menjadi murid-Nya yang taat dan setia. Kalau kita mau mengikuti kerinduan-Nya, akan ada Roh Kudus yang membakar semangat kita. Jangan kalah dengan pengajaran sesat yang lebih berapi-api. Kita harus lebih berapi-api dalam memberitakan kebenaran, apalagi kebenaran Firman Tuhan. Hari-hari ini adalah hari terakhir panggilan Tuhan untuk kita. Lakukan sisa hidup yang sangat singkat ini untuk memuliakan nama-Nya.
Bagaimana menjadi murid Kristus yang terus diperlengkapi dengan kebenaran?
- Jangan pakai pengetahuan manusia kita untuk mengenal Firman Tuhan.
Hanya Firman Tuhan yang menjadi dasar kebenaran. Firman Tuhan memampukan kita melawan panah-panah pikiran iblis dan memerdekakan hidup kita.
- Terus belajar untuk menjadi murid Kristus yang mau bayar harga.
Jika kita selalu menginginkan usaha yang tidak menyakitkan daging, tidak ada nilai pengorbanan. Serahkan semua yang menjadi poros hidup kita untuk Tuhan. Menaruh segala pengharapan dalam Yesus yang tidak pernah mengecewakan.
SERAHKAN SEMUA DALAM TUHAN, MAKA AKAN ADA KEMERDEKAAN!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Hidup oleh Roh
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Roma 8:1-8
Terkadang kita berpikir, hidup di dalam roh itu sangat sulit dan sangat susah untuk dijalani. Sebab, selama kita hidup di dalam daging, kita selalu terus bergumul dengan dosa-dosa kita. Oleh karena itu kita harus memahami dan mengenali sifat-sifat dari dosa, misalnya avon.
Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.
Roma 7:20-21, 24, 27
Ayat di atas bukanlah alasan untuk membuka jalan kalau kita bisa bebas berbuat dosa. Tubuh kita ini adalah tubuh celaka. Selama kita hidup kita akan terus bergumul dalam dosa. Tetapi orang-orang yang didalam kristus tidak lagi mengalami penghukuman karena Kristus telah mati untuk menebus semua dosa-dosa kita. Kita hidup didalam roh, maka kita memikirkan hal-hal dari roh dan fokus. Hidup kita, gairah, cinta kita adalah hal-hal yang rohani.
Memikirkan hal-hal yang rohani bukan saja tugas seorang lewi atau seorang pendeta. Tetapi, berlaku untuk semua orang baik yang bekerja di hal-hal rohani maupun yang bekerja di dunia sekuler.
Fokus hidup kita adalah Tuhan, di manapun dan apapun yang kita kita kerjakan. Contoh yang sederhana ketika kita jatuh cinta, kita tentu akan fokus kita ke orang yang kita cintai. Tetapi, walaupun fokus kita ke orang yang kita cintai, pasti ada hal-hal yang bisa kita lakukan diluar yang berhubungan dengan orang yang kita cintai. Memikirkan hal-hal yang rohani adalah fokus hidupnya, aktivitasnya selalu ditunjukan untuk hal-hal yang rohani. Dimana, semua fokus kita untuk kemuliaan Tuhan walaupun kita bekerja di dunia sekuler.
Sudahkah kita berpikir atau bertanya apa yang kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan? Keinginan roh adalah damai sejahtera, tetapi keinginan daging berujung pada maut adalah keinginan yang memuaskan nafsu dan keinginan kita. Ciri-ciri orang rohani tidak dilihat dari seberapa sering pelayanan, rajin datang recom, rajin ke gereja dan lain-lain. Tetapi dilihat dari gaya hidupnya, semuanya di serahkan kepada Tuhan. Sudahkah kita melakukan penyerahan total? Maukah kita melakukan penyerahan total kepada Tuhan?
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Roma 8:9
Orang yang tidak memiliki Roh Kudus, bukanlah milik kristus. Jika kita menyerahkan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan, seharusnya kita tidak akan protes kepada Tuhan dan selalu berkata “aku milik Kristus dan kepunyaan Kristus”. Kita adalah pengikut Kristus jadi harus berani berbeda. Jangan sampai kita memiliki pikiran-pikiran jahat. Sebab pikiran jahat berasal dari iri hati, kepahitan dan lain sebagainya. Orang yang hidupnya belum pulih akan hidup didalam perbudakan.
Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Roma 8:10-13
Oleh roh kita akan mematikan perbuatan daging. Pengikut Kristus bukanlah sebuah agama saja, melainkan sebuah gaya hidup. Memikirkan apa yang Tuhan pikirkan (what would jesus do). Gaya hidup kita harus menjadi gaya hidup kristus yang membawa damai sejahtera. Sebab, kita adalah buku terbuka. Bagaimana kita mau bersaksi sedangkan gaya hidup kita jauh dari mencerminkan pribadi Yesus Kristus. Bagaimana hidup bisa berbuah dan membangun kalau gaya hidup kita jauh dari cara hidup Kristus. Oleh karena itu, gaya hidup kita harus seperti gaya hidup kristus agar orang yang melihat menjadi percaya dan melihat Kristus.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
2 Timotius 3:1-5
Ketika kita hidup didalam Roh, semua hidup kita hanya untuk Tuhan. Sebab semua orang yang di pimpin Roh Tuhan adalah anak-anak Tuhan. Dan sebagai anak-anak Tuhan, kita akan menerima janji-janji dan warisan dari Tuhan, sebab kita adalah ahli waris Kerajaan Sorga.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Roma 8 : 17
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Membuka Tanah Baru
Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: “Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
Yeremia 4:3
Awalnya, saya mendefinisikan tanah baru sebagai sebuah tanah yang belum pernah dihuni dan tanahnya subur dan baik. Tetapi, dalam NKJV, kata “tanah baru” yang disebutkan bukan ditulis dalam “new land” tetapi “fallow ground” yang berarti tanah yang sudah lama ditinggalkan, banyak tumbuhan-tumbuhan liar, tidak terlalu bagus, tetapi jika digali, kita masih bisa menemukan buah-buahan yang sudah mengering, namun mati.
Hari ini, Tuhan meminta kita untuk membuka tanah yang baru. Definisi awal saya adalah sebuah tempat yang wellcome dengan kekristenan dan menyenangkan. Tapi ketika menyelidiki arti kata yang sebenarnya dari tanah yang baru, itu berarti bukanlah tempat yang benar-benar menyenangkan.
Kita dibesarkan dalam keluarga yang berbeda-beda dan definisi kita seringkali salah tangkap satu dengan lainnya. Misalnya ketika mendefinisikan kata cukup. Sang suami mendefinisikan kata cukup sebagai kaya raya, sehingga kemudian ia bekerja membanting tulang dari pagi hingga malam dan kurang waktu dengan keluarga. Sedangkan sang istri mendefinisikan kata cukup sebagai tidak kekurangan, dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memiliki waktu untuk keluarga. Definisi yang salah akhirnya membuat bentrok antara suami dengan istri.
Demikian juga dalam Firman Tuhan. Kita bisa multitafsir terhadap suatu khotbah. Kalau kita mau sehati dan sepikir, kita harus belajar mengenali Firman Tuhan dari sudut pandang Tuhan, bukan dari sudut pandang masing-masing.
Bentukan-bentukan yang kita dapatkan dari masa lalu mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan.
Misalnya, saya dengan ibu saya. Saya bisa mengubah keputusan ibu saya kalau saya menyenangkan hatinya. Tadinya dia bisa berkata “TIDAK”, tetapi jika saya bisa menyenangkan hatinya, mendapatkan nilai sempurna, saya bisa membalikkan kata TIDAK tadi menjadi kata YA. Demikian juga dengan Tuhan. Saya berpikir bahwa keputusan Tuhan bisa diubah jika saya bisa mengambil hati Tuhan, melakukan sesuatu yang baik, yang tadinya saya tidak diijinkan, saya jadi mendapatkan ijin.
Bentukan masa lalu begitu dominan untuk menentukan sikap kita dan bagaimana kita mendefinisikan kasih Tuhan.
Ketika berdoa, ke gereja, membaca Firman Tuhan, menyembah adalah sebuah kewajiban, kemudian menjadi pengamat-pengamat rohani, sesungguhnya kita sudah mundur dari Tuhan.
Kita belajar menghindari kebangunan rohani yang pura-pura. The Great Revival berbanding lurus dengan pertumbuhan rohani yang begitu pesat. Jika pekerjaanmu dibungkus dengan kerohanian, tetapi membuat kita meninggalkan Tuhan, kita sudah mundur dari Tuhan.
Fallow ground yang Tuhan suruh bukanlah tempat yang menyenangkan. Banyak semak duri yang harus dipangkas. Harus membajak tanahnya agar subur kembali. Tugas kita di fallow ground adalah membabat tanaman-tanaman liar, mengaduk tanahnya, dibajak. Fallow ground dipandang manusia sebagai tanah yang jelek, namun Tuhan dapat memandangnya menjadi bagus. Seperti Gomer, istri Hosea. Seorang pelacur seperti Gomer yang tidak berharga bagi manusia, Tuhan melihat kedalaman hatinya baik. Dan dia dipakai untuk kemuliaan Tuhan.
Mungkin Tuhan meminta kita untuk membersihkan hati kita saat ini. Membabat tanaman-tanaman liat dalam hati kita. Karena ketika hati kita sudah ditumbuhi semak belukar, pikiran kita menjadi pikiran-pikiran yang jahat dan negatif. Kalau hati kita tidak dekat dengan Tuhan sehari saja, hati kita ditumbuhi semak belukar. Mengusahakan tanah yang tandus tidak dapat kita kerjakan sendiri. Kita membutuhkan Tuhan untuk bekerja bersama kita dengan memberikan hujan untuk melembutkan tanah tersebut.
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan — dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2:1-6
Penguasa kerajaan angkasa yang dimaksud adalah roh-roh di udara. Salah satunya yang terbesar adalah roh Mamon, roh cinta akan uang. Bukan berarti kita tidak boleh menjadi kaya, tetapi saat kita menjadi kaya itulah, kita harus berjaga-jaga. Roh Mamon menjauhkan kita secara perlahan namun pasti.
Kasih karunia menghidupkan kita dan menyelamatkan. Kasih karunia yang menyelamatkan sama dengan kasih akrunia yang menghidupkan kita. Kasih karunia dan iman adalah satu paket dan tidak bisa dipisahkan. Karena iman, kita beroleh kasih karunia.
Tuhan Yesus adalah seorang tukang kayu. Di masa itu, tukang kayu adalah sebuah gelar yang hebat. Seorang tukang kayu dapat membangun sebuah rumah. Yesus totalitas dalam pekerjaannya sehingga ia beroleh gelar sebagai tukang kayu.
Jangan menyerah, ketika kita sudah bekerja keras, tetapi belum berbuah lebat. Kita sudah berusaha maksimal, tetapi ada hak prerogatif dari Tuhan. Kita sudah mengusahakan fallow ground dengan tekun, namun ada yang harus kita minta, yaitu hujan dari Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Menjadi Tawanan Roh!
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.
Kisah Para Rasul 20:28-26
- Published in The Shepherd's Voice
- 1
- 2