Khotbah Pdm. Christin Jedidah : Masih Adakah Iman?
Yesus menceritakan tentang seorang janda yang tidak jemu-jemu meminta pertolongan kepada hakim untuk membela perkaranya (Lukas 18:1-8). Yesus mengajarkan kita untuk senantiasa tekun berdoa; seperti janda itu yang tidak berhenti memohon kepada hakim itu. Ini adalah perumpamaan tentang Yesus: Hakim yang tidak mengenal Tuhan itu saja dapat membenarkan perkara janda itu. Apalagi Tuhan: tentu Ia akan segera menolong orang-orang pilihanNya.
Namun saat Yesus datang kedua kalinya, akankah Ia mendapati Iman di bumi?
Di akhir zaman ini, kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Banyak orang mengalami putus asa dan kehilangan iman, sehingga tidak lagi mau berdoa dan tidak percaya kepada Tuhan.
Iman seperti apa yang Tuhan rindukan?
Iman yang dipraktekkan
Iman harus diaplikasikan dalam hidup kita; bukan hanya teori. Artinya kita sungguh-sungguh mempercayakan hidup kita dalam Tuhan. Hidup kita mencermikan bahwa kita punya Tuhan. Ketika ditimpa masalah, kita tidak melihat seberapa besar masalah kita, tetapi kita percaya bahwa kita punya Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah-masalah kita. Akhir zaman ini, Iman kita semakin diuji. Karena pandemi, banyak kebiaasan kita yang berubah. Disinilah sikap hati dan iman kita akan diuji, namun jangan sampai hati kita menjadi dingin dan tidak lagi sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Orang yang punya iman akan mempercayakan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan; Hidupnya menjadi milik Kristus.
Percaya bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan adalah untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Serahkan segala permohonan kita dan biarlah jadi seturut dengan kehendak Tuhan.
Ada kasih dalam dirinya (Efesus 3:16-20)
Orang yang memiliki iman pasti memiliki kasih dan Kristus tinggal dalam hidupnya. Dia akan mampu merasakan kasih Kristus dalam dirinya.
Iman memampukan kita membedakan ajaran sesat, mengampuni orang lain, dan yang berkuasa menyembuhkan.
Dengan memiliki iman, kita dapat membedakan ajaran-ajaran sesat. Iman juga memampukan kita untuk mengampuni orang lain (Luk. 17:1-6). Kita juga perlu memiliki iman dalam pelayanan, untuk kesembuhan dan pemulihan orang lain (Matius 17:14-20).
Iman yang bertumbuh
Iman sebesar biji sesawi saja dapat melakukan perkara yang mustahil, tetapi Tuhan mau iman kita bertumbuh seperti biji sesawi. Biji sesawi adalah biji yang paling kecil, tetapi ketika dia bertumbuh, dia menjadi pohon besar dan menjadi tempat bagi burung untuk bersarang (Matius 13:31-32).
Iman yang dimulai dari hal yang kecil, dan kita bisa melakukan perkara yang ajaib. Milikilah iman yang bertumbuh, maka kita akan bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Bagaimana supaya memiliki iman?
Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan (Roma 10:17). Kita perlu membaca dan tinggal dalam Firman Tuhan; Kita memiliki kedekatan dengan Tuhan, maka iman kita akan timbul, bahkan terus bertumbuh. Tuhan segera datang. Jangan sampai ketika Dia datang, Dia tidak mendapati iman dalam hidup kita. Minimal kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja, kita akan dimampukan untuk memindahkan gunung-gunung persoalan kita.
Mari gunakan setiap waktu yang ada untuk memberikan hidup bagi Tuhan. Hidup ini singkat. Mari melayani dan berikan yang terbaik bagi Tuhan.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Doa, Ketaatan, dan Kasih
Tahun ini adalah tahun dimana kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, walaupun sepertinya apa yang terjadi di sekeliling kita berbeda dengan apa yang kita harapkan.
Ada 3 hal yang harus kita miliki sebagai anak Tuhan di tengah kondisi yang terjadi saat ini:
Doa
Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh, mencari wajah Tuhan, mencari kehendak Tuhan. Kita datang kepada Tuhan dan meminta belas kasihanNya atas bangsa ini. Seperti Abraham yang memohon belas kasihan Tuhan untuk tidak membinasakan semua kota Sodom dan Gomora.
Setiap hari kita mendengar berita kematian. Banyak dari mereka yang belum mengenal Yesus. Mari berdoa dan meminta belas kasihan Tuhan. Kita berdoa supaya pintu keselamatan dan pertobatan dibukakan untuk jiwa-jiwa.
Yeremia 29:7-14
Mari menjadi mezbah doa dimanapun Tuhan tempatkan kita (ay. 7). Tuhan selalu memberikan rancangan yang terbaik dan hari depan yang penuh pengharapan (ay. 11) . Kita tidak bisa berharap kepada manusia, pengharapan kita hanya ada di dalam Yesus. Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita (ay. 12-14). Jangan takut, tetaplah berdoa dan berserah kepada Tuhan. Mari kita ketuk pintu hatiNya dan memohonkan belas kasihan dan pertobatan jiwa-jiwa terjadi di Indonesia.
Ketaatan
Dalam kita menantikan kedatangan Tuhan, kita tidak bisa hanya berdiam dan berdoa. Kita butuh bergerak dan berkarya sesuai dengan kerinduan Tuhan. Jangan berdiam, mari berbuat sesuatu untuk Tuhan dan orang-orang di sekitar kita.
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan (Efesus 5:15-17)
Bangunlah roh yang tidur. Mari perhatikan bagaimana seharusnya kita hidup. Jangan menjadi orang bebal yang susah menerima peringatan Tuhan. Dengan waktu yang Tuhan berikan, mari menjadi aktif, efektif, dan produktif.
Kasih
Doa dan ketaatan jika tidak dilakukan dengan kasih, maka semuanya sia-sia. Hari-hari ini Tuhan rindu ada doa yang didasari dengan hati yang hancur, bukan doa yang rutinitas semata.
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula . Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. (Wahyu 2:1-5)
Jemaat di Efesus adalah orang-orang yang mengenal Kristus, mereka berjerih payah, memiliki ketekunan, tidak sabar dengan orang yang jahat, bahkan menderita karena Kristus, tetapi Tuhan mencela mereka karena meninggalkan kasihnya yang semula.
Di akhir zaman ini, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Orang-orang menjadi biasa mendengar kematian dan tidak peduli dengan orang lain. Bagaimanakah dengan hati kita? Jika hati kita mulai berubah, tidak ada belas kasihan lagi, tidak ada hati untuk jiwa-jiwa, maka kita harus segera bertobat. Mintalah hati yang hancur dan kasih yang semula dari Tuhan.
Keadaan di akhir zaman digambarkan dalam 2 Timotius 3:1-5. Akan datang masa-masa sukar dimana manusia mencintai diri sendiri dan tidak mempedulikan agama (ay. 2). Dengan ibadah streaming yang dilakukan hari-hari ini, sudahkah kita siapkan diri yang terbaik? Hendaknya kita mengikuti ibadah dengan hormat, sebab kita mau datang kepada Tuhan, kita mau berhubungan pribadi dengan Tuhan.
Mari kita lakukan ketiga hal ini dengan sungguh-sungguh. Biarlah kita hidup dalam kasih Tuhan. Sebab tidak ada satu hal pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Kemurnian
Gereja berdiri adalah untuk melayani Tuhan dan sesama. Tetapi hari-hari ini banyak yang berpikir bahwa gereja adalah sebuah bisnis. Gereja didirikan hanya untuk memperkaya diri dan memperhitungkan untung ruginya.
Demikian juga ketika kita terpanggil menjadi Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Apakah yang menjadi motivasi kita? Untuk memperkaya diri atau untuk melayani Tuhan dan sesama kita?Melayani Tuhan tidak memperhitungkan untung ruginya, karena Tuhan yang menjamin hidup kita, Tuhan yang akan memelihara kita.
Mari berikan yang terbaik kepada Tuhan dalam setiap pekerjaan dan pelayanan kita.
Di akhir jaman ini, Tuhan merindukan suatu pemurnian bagi gereja-Nya.
Murni artinya tidak bercampur dengan unsur lainnya (KBBI).Tuhan rindu kita hidup dalam kemurnian; tidak bercampur dengan unsur-unsur lain dan tidak terpengaruh dengan dunia. Tuhan mau kita mengalami pertobatan yang sejati, yang artinya hidup, sikap hati, dan karakter kita diubahkan semakin serupa dengan Kristus; tidak lagi serupa dengan dunia.
Bagaimana kita dimurnikan oleh Tuhan?
Seperti emas, dia dimurnikan melalui suatu proses yang panjang. Demikian juga ketika hidup kita dimurnikan oleh Tuhan memerlukan sebuah proses, bukan suatu hal yang instan. Untuk diproses oleh Tuhan, kita harus memiliki ketaatan dan penundukan diri.
Amsal 1:22-28 berbicara mengenai orang yang bebal. Orang yang bebal adalah orang yang tidak mau dibentuk, semaunya sendiri, dan tidak mau menerima teguran. Janganlah kita menjadi orang bebal. Karena orang yang bebal tidak mau mengalami perubahan dalam hidup nya.
Jadilah seperti emas murni, yg lembut, yang mau di ubahkan dan di bentuk oleh Tuhan.
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak daat cemar dan tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada akhir zaman. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (1 Petrus 1:3-6)
Tuhan merindukan kemurnian di akhir zaman ini. Mari kita memiliki sikap hati yang mau dimurnikan oleh Tuhan. Miliki pertobatan sejati yang mengubahkan kehidupan kita, sehingga kita siap menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali menjadi mempelai Kristus yang sempurna.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Evie Mehita : Ketetapan Hati
Hari-hari ini dunia sedang digemparkan dengan munculnya virus Corona yang menyebabkan ribuan kematian di berbagai negara. Hal ini adalah salah satu pertanda bahwa kita telah berada pada akhir zaman.
Sebuah situs dunia mencatat, ada 10 pertanda kiamat:
1. Malapetaka / Bencana alam
2. Tanda Kelaparan, Kemiskinan, & Penyakit
3. Kekerasan dan Sex bebas
4. Perang
5. Kemerosotan Moral
6. Banyak Orang Depresi
7. Penyebaran Ajaran Palsu
8. Krisis Lingkungan Global
9. Fenomena Alam
10.Kebangunan besar-besaran
Di akhir zaman, akan banyak orang mengalami stres dan kecemasan; mereka hidup dalam tekanan yang luar biasa. Sehingga akan banyak orang murtad kepada Tuhan, dan atau sebaliknya, akan banyak orang yang menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan.
Di hari-hari terakhir ini, Tuhan sedang mencari orang-orang yang menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran. Mari kita Belajar menjadi penyembah yang benar dari seorang Pribadi Daniel (Daniel 1).
1. Memiliki Ketetapan Hati
Ketika Daniel diminta untuk menyantap makanan raja yang enak, dia memilih untuk tidak memakannya. Kemungkinan besar makanan-makanan itu sebelumnya dipersembahkan kepada dewa-dewa mereka. Daniel memiliki ketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan meminum anggur dan menyantap makanan-makanan itu.
Sebaliknya, Daniel berketetapan hati untuk tetap menyembah Tuhan di tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Bahkan ia dengan tekun berdoa 3x sehari kepada Tuhan.
2. Berani Diuji
Daniel tidak takut menyatakan kuasa Tuhan, sekalipun dia di tengah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Daniel berani diuji, walau tidak makan santapan raja, dia tetap segar dan sehat setelah melewati 10 Hari.
Daniel berketetapan hati untuk tetap menyembah Tuhan, sekalipun sekelilingnya tidak mendukung dia. Mari kita miliki ketetapan hati dalam Tuhan; berketetapan hati untuk menyembah Tuhan, berketetapan hati untuk tetap setia hidup dalam kebenaran.
Daniel belajar setia dari hal kecil. Dari masalah makanan, kemudian ia teruji dan menjadi kesayangan raja. Ia menjadi orang bijaksana melebihi orang-orang yang ada di negeri itu; Ia dipromosikan oleh Tuhan.
Mau dipromosi oleh Tuhan? Belajarlah setia seperti Daniel. Lakukan kebenaran dengan ketetapan hati dan beranilah untuk diuji. Biarkan Tuhan berkuasa penuh dalam hidupmu.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Menuju Akhir Zaman
Bacaan : Yoel 1;Yoel 2
Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari Tuhan datang, sebab hari itu sudah dekat (Yoel 2:1).
Sangkalala menandakan bahaya atau ada serangan dalam sebuah peperangan. Jika kita pelajari dalam kisah sejarah, di atas tembok-tembok pertahanan yang tinggi selalu ada penjaga yang berjaga-jaga di atasnya. Ketika ada musuh yang datang menyerang, mereka akan meniup sangkakala sebagai tanda bahwa ada serangan. Sehingga orang yang mendengarnya akan berjaga dan bersiap-siap. Hari Tuhan sudah dekat. Apakah kita sudah bersiap?
Kitab Yoel menggambarkan keadaan yang terjadi pada datangnya hari-hari Tuhan di akhir zaman
Di dalam Yoel 1 dikatakan bahwa di akhir zaman akan ada belalang pengerip, belalang pindahan, belalang pindahan, belalang pelompat, dan belalang pelahap (Yoel 1:4). Belalang itu sifatnya merusak. Bahkan dikatakan dalan Yoel 1:6, “Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina.” Di akhir zaman akan muncul pasukan perusak yang akan menghancurkan anak-anak Tuhan. Mereka akan mennghancurkan apa yang sudah dibangun oleh anak-anak Tuhan; merusak kehidupan kita, ladang-ladang kita, pelayanan dan hubungan kita dengan Tuhan. Banyak hal yang iblis mau rusak dalam hidup kita lewat belalang-belalang ini.
Tetapi sekarang juga, “Demikianlah Firman Tuhan,” berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. (Yoel 2:12-13)
Sekalipun di akhir jaman akan muncul belalang-belalang, tetapi dalam perikop “Seruan untuk Bertobat” (Yoel 2:12-17), Tuhan mau berkata bahwa kita harus berbalik kepada Tuhan di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan. Berbalik kepada Tuhan artinya kita bertobat; kita berbalik dari jalan-jalan yang salah. Sudahkah kita sungguh-sungguh bertobat? Pertobatan yang sejati bukan hanya sekedar dalam ucapan, tetapi pertobatan yang sejati lahir dari hati. Dan Untuk berbalik kepada Tuhan dibutuhkan respon kita dan kasih karunia Tuhan.
Kita tidak bisa bertobat dengan kekuatan kita sendiri. Kita mungkin ingin berubah, tetapi belalang-belalang perusak itu tidak tinggal diam untuk menggagalkan setiap usaha kita. Oleh karena itu, dibutuhkan kasih karunia Tuhan untuk berbalik dari jalan kita yang salah.
Seringkali banyak anak Tuhan yang hidup dalam lingkaran dosa; jatuh bangun dalam dosa yang sama, sehingga mereka tidak bisa bebas hidup melayani Tuhan. Itu harus kita bereskan supaya kita berlari dan maju. Tuhan merindukan pertobatan kita. Karena itu, marilah kita miliki pertobatan yang sejati, dimana hati kita dikoyakkan untuk berbalik dari jalan-jalan yang jahat.
Tuhan memanggil semua orang untuk menjadi pasukan Tuhan di akhir zaman
Di saat ada belalang-belalang yang muncul, Tuhan juga bangkitkan pasukan yang akan melawannya. Maukah kita sungguh-sungguh menanggapi panggilan Tuhan untuk bangkit menjadi pasukanNya? Tuhan panggil pasukkan menjadi imam yang berdiri bagi bangsanya; berdoa dan menangisi bangsanya yang dihabiskan oleh belalang-belalang perusak. Maukah engkau di pakai Tuhan?
Tuhan akan menyatakan pemulihannya kepada orang yang sungguh-sungguh bertobat (Yoel 2:25-27). Tuhan akan kembalikan tahun-tahun kita yang sudah dihabiskan oleh belalang-belalang itu. Bagaimana keadaanmu saat ini? Apakah aspek dalam kehidupanmu begitu hancur berantakan? Tuhan berkata, bahwa hidupmu akan dipulihkan ketika kamu benar-benar mau bertobat.
Siapkah kamu menjadi tentara Kristus di akhir zaman?
Menjadi seorang tentara Kristus, ada 3 hal yang perlu menjadi prinsip : Tidak ada kata mundur, tidak ada tawar-menawar, tidak ada penyesalan. Apa yang sudah kita bangun bersama Tuhan, jangan pernah ada kata mundur. Mental seorang tentara Kristus ada pemberani; tidak takut terhadap apapun dan terus maju. Mengerjakan mimpi Tuhan, kita akan menjumpai banyak tantangan dan mendorong kita mundur. Tetapi kita harus fokus untuk terus maju.
Menjadi seorang tentara Kristus, ada 3 hal yang perlu menjadi prinsip : Tidak ada kata mundur, tidak ada tawar-menawar, tidak ada penyesalan.
Banyak anak muda yang takut melakukan misi buat Tuhan, takut untuk mengerjakan ladang Tuhan, takut untuk mengikuti panggilan Tuhan karena takut hidup mereka tidak dicukupi. Tetapi Tuhan tidak pernah berhutang kepada orang yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Tuhan yang akan menjamin hidup kita. Karena itu jangan takut untuk mengikuti rencana Tuhan.
Tentara Kristus di akhir zaman akan Tuhan perlengkapi
Tuhan akan mencurahkan Roh Kudusnya kepada kita supaya kita dapat mengadakan mujizat-mujizat (Yoel 2:28-30). Tuhan mau mengingatkan kita melalui Nabi Yoel, bahwa di Akhir Zaman kita akan menghadapi peperangan. Kalau kita tidak bangkit dan tidak bersiap-siap maka kita akan mati sia-sia. Maka mulai hari ini persiapkan diri kita sebaik-baiknya (Yoel 3:9-11). Mari kita sama-sama berkata, “Aku ini Pahlawan.”
Pahlawan adalah seorang yang menonjol, yang memiliki keberanian, dan rela berkorban untuk membela kebenaran.
Selain itu, Pala-Wan dari bahasa Sansekerta berarti orang yang menghasilkan buah yang berkualitas bagi bangsa dan agama. Artinya kalau kita mau menjadi seorang pahlawan, kita harus menghasilkan buah yang berkualitas.
Menjadi pahlawan itu bukan menjadi manusia super. Menjadi pahlawan adalah ketika kita tidak lagi mementingkan diri sendiri, tetapi melakukan sesuatu, bahkan hal yang kecil sekalipun untuk orang lain.
- Published in Sermons