Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane (Holy Spirit Series #1) : Karunia Roh Kudus Masih Ada
Dalam kehidupan ini, ada peristiwa-peristiwa yang dapat diulang, tetapi ada juga yang tidak dapat diulang kembali. Misalnya peristiwa Yesus disalib. Itu hanya akan terjadi sekali saja. Demikian juga dengan peristiwa turunnya lidah-lidah api ke atas para rasul yang dapat kita baca kisahnya di Kisah Para Rasul 2; itu tidak akan pernah terjadi lagi. Tetapi juga ada peristiwa-peristiwa tertentu yang bisa diulang dan berkesinambungan.
Akan tetapi pada hari-hari terakhir-demikianlah Firman Allah – bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orang tua akan mendapat mimpi
Kisah Para Rasul 2:17
And it shall come to pass in the last days, says God, That I will pour out of My Spirit on all flesh; Your sons and your daughters shall prophesy, Your young men shall see visions, Your old men shall dream dreams.
Acts 2:17
Maksud dari kata nubuat yang disampaikan oleh Petrus berbicara tentang kebenaran Firman Tuhan yang memerdekakan. Kata-kata Petrus ini dikutip dari perkataan nabi Yoel yang merupakan peristiwa present continues, yaitu peristiwa yang akan terus berlanjut dan berkesinambungan sampai kedatangan Tuhan.
Demikian juga dengan mujizat. Mujizat masih ada dan terjadi sampai kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Maka dari itu, mimpi dan penglihatan yang datangnya dari Tuhan juga masih ada. Ketika Roh Kudus turun ke bumi, manusia memperoleh karunia pengenalan akan Dia. Mujizat bukan terjadi karena hamba Tuhan, tetapi mujizat terjadi kepada siapapun yang berharap kepada Tuhan. Mujizat masih ada. Karena itu, janganlah kita merampas pengharapan anak Tuhan untuk memperoleh mujizat itu. Tetapi kita harus tetap berfokus kepada Tuhan yang memberikan mujizat, diatas mujizat itu sendiri.
Munculnya gambaran mimpi yang tidak berasal dari Tuhan karena seringkali kita mendengar banyak kesaksian yang tidak bertanggungajawab. Mereka merekayasa mimpi dan penglihatan untuk menciptakan sebuah brand, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengikutnya semata. Karena itu, kita perlu menguji segala sesuatu sesuai dengan Firman Tuhan, sebab tidak semua kesaksian yang nampaknya “rohani” benar-benar berasal dari Tuhan.
Kebenaran adalah kebenaran. Separuh kebenaran adalah ketidakbenaran. Kebenaran yang ditambahkan bukanlah kebenaran.
Pengetahuan terus bertambah. Maka marilah kita belajar Kekristenan yang tidak hoax dan sungguh-sungguh. Kekristenan yang hoax adalah kekristenan yang menyenangkan daging manusia saja. Tetapi dalam kekristenan yang benar, Tuhan bukan Tuhan yang selalu memberikan apa yang kau inginkan. Kekristenan hoax membuat banyak anak Tuhan merasa bahwa jalannya lurus, tetapi sebenarnya berujung kepada maut. Mari kita memuji dan menyembah Tuhan. Bukan supaya Tuhan memberikan semua yang kita inginkan, tetapi karena kita sungguh-sungguh mencintai Tuhan.
Kala ini begitu banyak mujizat palsu. Gereja masa kini menjadi “panggung pertunjukan”. Pada jaman Yesus, ketika Ia mengadakan mujizat dan kesembuhan, orang yang lumpuh seketika melompat dan mata yang buta seketika dapat melihat. Namun, di jaman kini begitu banyak trik dalam KKR-KKR kesembuhan. Seolah-olah mereka benar-benar sembuh dan dipertontonkan di depan banyak orang. Tetapi janganlah kita menjadi hambar ketika melihat ada banyak mujizat palsu dalam “panggung pertunjukkan”, sebab mujizat yang asli pun masih terjadi.
Siapakah Roh Kudus? Roh kudus adalah pribadi Tuhan. Dia adalah Roh Tuhan sendiri yang dikaruniakan kepada kita semua untuk memberikan pertolongan, kekuatan, dan penghiburan. Roh Kudus juga yang memampukan para misionaris. Mereka menderita aniaya, tetapi mereka menjalaninya dengan sukacita karena ada Roh Allah dalam diri mereka. Karena itu masih ada pengharapan, masih ada mujizat. Janganlah kita kehilangan pengharapan kita. Bersama dengan Roh Kudus yang menghibur kita, Dia yang memampukan kita untuk bangkit dan berdiri ketika dunia meminta kita berhenti.
Bahasa roh tidak selalu diungkapkan dengan bahasa lidah. Menangis juga merupakan bahasa roh kita kepada Tuhan. Bahasa roh tidak selalu harus diucapkan, karena Roh kudus ada dalam setiap kita. Saat kita percaya kepada Roh Kudus, dalam air mata kita, Dia bersaksi dan mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan.
Mari koreksi hati kita, karena dari sanalah terpencar kehidupan kita. Roh Kudus ada di dalam diri kita. Karena Roh Tuhan ada dalam diri kita, Dia yang akan membantu kita untuk bersaksi kepada orang lain. Mari kita bersaksi kepada orang lain dan undang mereka untuk mengenal kebenaran Firman Tuhan yang sejati. Teruslah setia, bertahan, dan berharap kepada-Nya. Pengharapan kita di dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Roh Pencideraan
Sekarang, aku menasihatimu, Saudara-Saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus agar kamu semua mengatakan hal yang sama supaya tidak ada perpecahan-perpecahan di antara kamu, melainkan agar kamu diperlengkapi dalam pikiran yang sama dan dalam pendapat yang sama. Sebab, telah diberitahukan kepadaku mengenai kamu, Saudara-saudaraku, keluarga Kloe, bahwa ada pertengkaran di antara kamu. Maksudku sekarang adalah kamu masing-masing berkata, “Aku dari Paulus,” dan, “Aku dari Apolos,” dan “Aku dari Kefas,” dan “Aku dari Kristus.” Apakah Kristus terbagi-bagi? Apakah Paulus disalibkan untukmu? Atau, apakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
Aku bersyukur kepada Allah bahwa aku tidak membaptis seorang pun dari kamu, kecuali Krispus dan Gayus, supaya jangan ada satu pun yang dapat mengatakan bahwa kamu dibaptis dalam namaku. Aku juga membaptiskan seisi rumah Stefanus; selebihnya, aku tidak tahu apakah aku telah membaptis orang yang lainnya. Sebab, Kristus tidak mengutus aku untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil, bukan dalam hikmat kata-kata, supaya salib Kristus tidak dibuat sia-sia.
1 Korintus 1:10-17
Roh pencidera adalah roh pemecah yang saling menyakiti satu dengan yang lain.
Rasul Paulus memperingati jemaat di Korintus, karena mereka membanggakan kelompok mereka sendiri. Banyak anak Tuhan yang menyakiti satu dengan yang lain karena merasa dirinya paling benar. Mereka merasa gerejanya atau kelompoknya yang paling sempurna. Ini adalah bagian dari tipu daya dari roh pemecah dalam gereja Tuhan. Hari-hari ini begitu banyak gereja yang mengagung-agungkan hamba Tuhannya dan menganggapnya yang paling hebat dari yang lain, sehingga menjatuhkan hamba Tuhan lainnya dengan tuduhan-tuduhan yang tidak bertangguiingjawab. Inilah yang menyebabkan perpecahan di dalam gereja-gereja Tuhan. Bahkan banyak hamba Tuhan yang mengambil jemaat yang telah ditanam oleh hamba Tuhan yang lainnya dengan cara-cara yang salah, sehingga tidak heran banyak jemaatnya yang mengalami kepahitan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Holy Grail
“Tuhan sudah melunasi semua hutangku,”
“Doaku untuk membeli mobil mewah dijawab oleh Tuhan,” cerita banyak orang yang menjadikan Yesus sebagai “brand”.
Mereka menjadikan-Nya sebagai “brand” seakan-akan mereka sangat diurapi Tuhan. Kesaksian ini adalah sebuah “daging” yang dipertontonkan di atas mimbar. Yesus yang diceritakan bukan Yesus yang mati di kayu salib, tetapi Yesus yang seperti santa claus. Sangat kontradiksi dengan kesaksian yang diceritakan oleh rasul-rasul terdahulu. Mereka bersaksi tentang penderitaan yang dialami karena memberitakan kebenaran Firman Tuhan. Tetapi yang menjadi sukacita mereka adalah nama Tuhan dipermuliakan. Anak Tuhan yang sesungguhnya dapat dilihat dari buah-buah yang dihasilkan. Yang selalu melekat pada pokok anggur yang benar, yaitu Yesus Kristus.
Yesus berkata kepada mereka semua, “Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, dan memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku.
Lukas 9:23
Sudah berapa lama gereja Tuhan dibuat tidur oleh dongeng-dongeng dari orang-orang yang tidak menjadikan Firman Tuhan sebagai sumber dari kesaksian mereka? Kekristenan yang berasal dari Firman Tuhan adalah kekristenan yang bertanggung jawab pada Tuhan dan diri sendiri. Kekristenan bukan hal yang instan! Kekristenan adalah mengikut Yesus, menyangkal diri, dan memikul salib setiap hari. Bagaimana kita bisa menjadi anak-anak Tuhan yang berdampak kalau kita masih menyimpan dosa?
Pada perjamuan terakhir, Yesus mengambil cawan. Cawan artinya mengambil bagian. Ketika Ia mengambil cawan, pikiran-Nya berperang. Ada dua cawan yang akan Ia minum. Cawan pertama adalah cawan dari dunia. Dalam cawan tersebut ada gambaran-gambaran ayah dan ibu-Nya—Yusuf dan Maria, murid-murid serta orang-orang yang dikasihi-Nya. Cawan kedua terdapat gambaran diri-Nya yang disiksa, dianiaya, disalib untuk menanggung dosa seluruh manusia. Cawan mana yang harus Ia ambil? Ia sangat bergumul.
Ia bisa memilih untuk tidak melewati penderitaan karena Ia 100% manusia dan 100% Allah. Sama seperti kita. Ketika Tuhan memberikan dua cawan, mana yang akan kita pilih? Mungkin kita akan memilih cawan yang berasal dari dunia. Cawan yang berisi kesuksesan, kemakmuran, kekayaan duniawi. Rasa puas dari daging tidak pernah cukup. Allah berjanji akan mencukupkan kita sesuai dengan kapasitas kita bukan kepuasan daging. Oleh karena itu, mulailah belajar mendengarkan kebenaran injil Firman Tuhan yang sesungguhnya. Bukan injil yang dibuat-buat untuk menyenangkan kedagingan kita.
Jadilah bodoh dalam dosa dan pandai dalam kebenaran.
Firman Tuhan adalah terang dan pelita bagi hidup kita. Jangan mau terikat dengan dosa karena itu akan membuat kita tidak bisa maksimal dalam melayani Tuhan. Kalau kita menyerahkan diri untuk bertobat dan berbalik pada Tuhan, maka Ia menjanjikan adanya pemulihan. Bila kita menabur dosa, maka kita akan menuainya. Tetapi bersama Kristus, Ia akan menemani kita sampai akhir, memberikan kekuatan untuk menghadapinya dan memulai hari esok yang lebih baik. Kebangunan rohani yang terbaik adalah ketika kita mengalami kematian Kristus di hidup kita setiap hari. Mau mengambil cawan kerinduan Tuhan yang berbeda dengan cawan dunia.
Sudahkah kita siap meminum cawan kerinduan Tuhan? Ketika kita meminumnya, artinya kita siap memberikan mimpi-mimpi kita untuk digantikan dengan mimpi dari Tuhan. Jangan curiga dengan Tuhan. Akar segala dosa adalah cinta uang,. Tetapi akar dari tidak pemulihan ada curiga dengan Tuhan.
KEKRISTENAN BUKAN SEBUAH STEMPEL
TETAPI MENGAMBIL CAWAN KRISTUS DI HIDUPNYA
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Perjanjian dengan Tuhan
Dari sepanjang sejarah kebenaran Firman Tuhan, ada satu kata yang menjadi intipati dari keseluruhan Alkitab, yaitu Perjanjian. Perjanjian adalah sesuatu yang bersifat selama-lamanya. Perjanjian yang disebutkan dalam Firman Tuhan adalah perjanjian antara Bapa dengan manusia, dan itu berlaku kekal selama-lamanya.
Hari-hari ini ada banyak kebangunan rohani yang terjadi; ada yang dari Tuhan, ada yang dari setan, ada pula yang dari manusia itu sendiri. Apabila kita melihat sejarah kebangunan rohani, kita akan dapat melihat bahwa kebangunan rohani adalah inisiatif Tuhan untuk menjangkau dan menjamah manusia. Tidak ada kebangunan rohani dari hasil paksaan manusia. Seperti kebangunan rohani yang terjadi di Tiongkok, mereka sungguh-sungguh menyembah Tuhan di gereja-gereja bawah tanah meskipun tanpa musik atau poster-poster promosi. Kita harus belajar dengan peka tentang Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah iya dan amin, sebab di dalam Firman Tuhan tidak ada roh pura-pura, roh penipuan,dan kesaksian-kesaksian palsu.
Kita harus peka menghadapi kondisi jaman, karena begitu banyak penyesatan yang terjadi. Penyesatan bukan berasal dari luar, tetapi berasal dari rumah Tuhan itu sendiri.
Kita akan sulit membedakan mana yang sungguh-sungguh mengalami kuasa Roh Kudus dengan kuasa kudalini. Kudalini adalah gerakan yang menyebutkan bahwa kita adalah tuhan-tuhan kecil yang mampu menyembuhkan diri sendiri. Tetapi dari buahnya kita bisa mengenal mereka. Buah yang dimaksud adalah buah di dalam Kristus, bukan buah yang terlihat dari mata jasmani kita. Kita perlu hati-hati dan menjadi peka. Karena itu, pengajaran Alkitab itu penting untuk menghindari hal yang tidak alkitabiah di sekitar kita. Kita harus menyatakan kebenaran. Kita harus mendengarkan Gembala Agung kita, yaitu Yesus Kristus. Adalah sebuah fenomena yang aneh apabila anak Tuhan tidak tahu seperti apa suara Tuhan itu. Mereka yang tidak sungguh-sungguh mau digembalakan tidak akan bisa mendengarkan suara Gembalanya, karena seharusnya domba dapat mendengarkan suara gembalanya.
Begitu banyak rupa-rupa pengajaran. Tetapi pengajaran yang benar berasal dari Firman Tuhan yang murni; yang tidak dicondongkan kepada keinginan pribadi. Manusia seringkali mencari ayat yang mendukung kondisinya, dan Tuhan ijinkan semua terjadi karena manusia punya free will. Sama halnya ketika Tuhan memanggil 12 murid, dan Tuhan tahu bahwa 1 orang akan mengkhianati dia. Tuhan yang memilih kita, bukan kita yang memilih Tuhan. Kita tidak bisa memilih jalan kita sendiri; Dia-lah yg memilihkan jalan bagi kita jikalau Tuhan adalah gembala bagi kita. Kalau kita memilih jalan hidup kita sendiri, kita akan mudah digembalakan oleh pikiran kita sendiri.
Ketika kita memiliki perjanjian dengan Tuhan, mimpi kita bukannya mimpi kita lagi, melainkan mimpi Kristus di dalam kita. Perjanjian dengan Tuhan adalah detik dimana kita sadar bahwa Yesus adalah Gembala Agung kita.
Kita tidak boleh menghitung ukuran keberhasilan menurut jam orang lain. Kalau belum waktunya bagi kita diangkat oleh Tuhan, janganlah angkat diri kita sendiri. Percaya bahwa Tuhan yang menuntun langkah-langkah kita. Janganlah kita menganggap remeh kuasa Tuhan atas diri kita. Ia terlebih sanggup dan tahu kapan waktu yang terbaik untuk mengangkat setiap kita.
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.
1 Samuel 18:1-5
Yonatan menanggalkan jubah dan ikat pinggangnya. Jubah berbicara kerinduan, perlindungan, ego. Yesus pun juga melakukan hal yang sama. Ia mati di kayu salib. Yesus menanggalkan jubah dan keakuan-Nya sebagai manusia untuk digantikan dengan kehendak Bapa yang mengutus Dia. Ketika kita hidup dalam perjanjian dengan Tuhan, seharusnya pemikiran Tuhan menjadi pemikiran kita.
Yang mengaku sudah lama jadi anak Tuhan tetapi tidak memahami hukum perjanjian. Jika kita ingin mengikat perjanjian dengan Tuhan, kita harus lepaskan jubah kita. Kita kenakan jubah yang baru, yaitu jubah Kristus. Sejak itu, kita menyerahkan segalanya dalam tangan Tuhan. Sudahkah kita melakukan ketentuan-ketentuan di dalam perjanjian dengan Tuhan? Itu berbicara bagaimana kita bisa mengikuti kerinduan Tuhan. Kita melepaskan semua ego dan perlindungan kita untuk mengikuti kehendak Kristus. Apakah kita sudah terikat perjanjian dengan Tuhan? Percayalah bahwa perjanjian itu kekal selama-lamanya. Jika kita menerima Yesus dengan sungguh-sungguh, nama kita akan tercatat dalam kitab perjanjian Tuhan.
Jumat Agung adalah peristiwa kematian Tuhan Yesus. Peristiwa ini tidak akan pernah ada jika Yesus tidak memenangkan peperangannya. Ketika Yesus tidak memenangkan doanya di Taman Getsemani, tidak akan pernah ada peristiwa kematian-Nya di kayu salib. Karena itu, doa adalah hal yang penting. Ketika kita berdoa, kita menanggalkan semua keakuan dan semua kesombongan kita. Kita menyerahkan kehendak kita, supaya kehendak-Nya yang jadi. Milikilah doa yang benar. Berdoa bukan memaksa Tuhan untuk melakukan yang menjadi tujuan kita, tetapi meminta Tuhan pembelaan, perlindungan, dan kehendak-Nya jadi dalam hidup kita.
Tuhan menjamin hidup kita dengan perjanjian darah-Nya, bahwa kita yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan perlindungan sampai garis akhir. Tuhan akan memberi kita Blessing Convenant, tetapi kita harus mengikuti hukum dan aturannya, yaitu menyerahkan semua mimpi kita dalam tangan-Nya dan mengerjakan yang terbaik untuk Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh mengikuti aturannya, hidup kita akan menjadi berkat untuk banyak orang. Kekristenan adalah bagaimana kamu bisa berdampak dan menghasilkan buah untuk Kerajaan Sorga. Jangan sia-siakan hidup kita, karena banyak kerinduan Tuhan menanti kita. Berdampak bukan berbicara menjadi seorang dengan title Fulltimer. Kita semua menjadi Fulltimer-nya Tuhan ketika kita sudah full heart mengerjakan apa yang Tuhan percayakan dan hati kita tertuju kepada Kristus.
Mari tanggalkan jubahmu dan ganti dengan jubah Kristus dalam hidupmu. Hidupmu menjadi kerinduan Tuhan. Lepaskan ikat pinggangmu dan ikatkan ikat pinggang dari Kristus; kita tidak boleh memiliki keakuan lagi. Ada mimpi Tuhan yang jauh lebih besar dalam diri kita. Mari kita mau seperti Yesus yang berkata, “Finishing well” di akhir hidup kita. Mari kita belajar bijaksana dan kenakan jubah Yesus, sebab masyarakat di sekitar kita membutuhkan Tuhan. Tanggalkan jubah kita yang lama dan kita akan menjadi anak-anak terang. Anak-anak terang akan memancarkan cahayanya dan lewat hidupnya, orang memuliakan Bapa di sorga.
Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa yang di sorga.
Matius 5 : 16
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Armagedon Is Near!
Tanda-tanda peperangan Tuhan dengan Antikristus sudah sangat dekat. Sebelum masa-masa Antikristus, akan ada tanda-tanda yang menyertainya.
Pada waktu itulah si pedurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2 Tesalonika 2 : 8- 10
Sebelum kejadian harmagedon tiba, akan muncul mujizat-mujizat palsu. Mujizat palsu adalah mujizat yang diada-adakan sendiri.
Pada masa-masa kami haus dan rindu akan kebenaran Firman Tuhan, kami percaya dengan apapun yang hamba Tuhan katakan tanpa mengujinya. Padahal kebenaran Firman Tuhan tidak dapat sembarangan ditafsirkan. Ada yang ilmu tafsir yang dinamakan Hermen-eutika atau segala sesuatu harus ditafsirkan ilmunya sesuai dengan kesamaan sejarah, geografis, dan tata bahasa, sehingga kita menghindari diri dari terjemahan yang sembarangan. Kita harus hati-hati dengan roh tipu daya di akhir zaman ini.
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Roma 10:3
Ada yang disebut dengan mujizat emas. Ketika itu, tangan mereka akan dipenuhi dengan serbuk-serbuk emas. Ternyata mujizat palsu itu diadakan dengan mencampurkan glitter dengan serbuk emas yang dimasukkan dalam pendingin, sehingga serbuk itu tersebar di dalam ruangan. Demikian juga dengan mujizat minyak. Tangan akan tiba-tiba dipenuhi dengan minyak. Ternyata minyak itu dihasilkan dari minyak aromaterapi yang diberi blower, sehingga orang-orang yang ada dalam ruangan tersebut tangannya menjadi berminyak.
Dalam banyak KKR, sebagian kejadian kesembuhan yang dialami bisa saja benar-benar dari Tuhan, tetapi sebagian hanya terjadi karea euforia semata, bahkan ada juga kesembuhan yang berasal dari setan.
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu – namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah iblis. Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah kamu setia sampai mati, dan Aku aku mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Wahyu 2:9-10
Cara berpikir anak Tuhan tentang berbuah telah mengalami perubahan. Mereka merasa merasa memiliki buah apabila memiliki mobil mewah, pacar yang cantik/tampan, bahkan mereka berpikir memiliki buah ketika gerejanya bertambah banyak. Kata “kaya” pada ayat di atas diartikan bukan kaya secara materi, tetapi kaya akan pengenalan Firman Tuhan. Alkitab menjelaskan, buah dari gereja bukan dilihat dari banyaknya jemaat, tetapi kesetiaan jemaat untuk mempertahankan kebenaran.
Tidak semua pujian penyembahan benar kala ini. Musik bukan penyembahan. Musik hanya salah satu cara kita menyembah Tuhan. Tuhan ingin kita menyembah dia di dalam Roh dan Kebenaran. Menyembah dalam Roh dan Kebenaran bukan kita menyanyi di gereja saja, tetapi bagaimana hidup kita menjadi penyembahan di hadapan Tuhan. Kalau dalam hidup kita seringkali mengeluh dan tidak hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, sesungguhnya hidup kita tidak melakukan penyembahan kepada Tuhan. Ucapan syukur kita bukan ketika kita menyanyikan/menciptakan lagu, tetapi Tuhan lebih suka ketika kita menghidupi lagu tersebut. Jangan salah berpikir! Penyembahan bukan hari minggu di gereja saja, tetapi setiap hari dalam hidup kita haruslah menjadi penyembahan bagi Tuhan.
Antikristus sebenarnya dimulai dari gereja itu sendiri. Timbulnya Antikristus karena banyak anak Tuhan yang tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang sungguh-sungguh mengubahkan. Anak-anak Tuhan seringkali menganggap peristiwa perjumpaan dengan Tuhan dalam KKR. Mereka merasa mengalami Tuhan, tetapi bahayanya jika ternyata semuanya itu tidak berasal dari Tuhan. Mereka merasa mengenal Tuhan, tetapi mereka merekayasa Yesus dari pikiran mereka sendiri. Orang-orang yang demikian sudah sangat dekat dengan nabi palsu.
Petrus pun pernah menjadi rasul palsu. Dia membayangkan Yesus tidak perlu mati di kayu salib. Tetapi Yesus berkata, “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Markus 8:33). Kalau kita mau tahu kerinduan Tuhan, kita harus sepakat dengan konsep Firman Tuhan. Biarkan apa yang Tuhan mau terjadi dalam hidup kita. Jangan hanya dengarkan apa kata orang tanpa pengenalan yang benar akan panggilan Tuhan. Ketika kita tidak tahan dengan proses pembentukan, kita akan bisa dengan sengaja memunculkan kemampuan kita, sehingga kita akan berusaha menonjolkan diri kita dibandingkan Kristus.
Ciri dari Armagedon adalah munculnya Nabi Palsu, Mujizat Palsu, Kebenaran Palsu, dan Gereja yang Palsu. Gereja yang palsu hanya akan mempertontonkan semua kekayaan versi dunia. Dia mengatakan ini berasal dari Tuhan dan menyesatkan pikiran jemaat. Mereka akan lebih banyak menceritakan hamba Tuhannya dibandingkan Kristus itu sendiri. Karena itu, gereja di dunia saat ini sedang berada di ujung tanduk; akan ada pemurnian dari Tuhan. Gereja yang mengikuti pola pikir pendurhaka, dia akan menjadi Antikristus itu sendiri. Gereja yang benar bukan berarti gereja yang tanpa celah. Seperti gereja di Smirna, mereka miskin tetapi Tuhan melihat mereka begitu setia.
Armagedon sudah sangat dekat. Mari kita belajar kebenaran Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Firman Tuhan katakan dalam 3 Yohanes 1:4, “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” Adalah sukacita Tuhan apabila kita hidup dalam kebenaran. Dan Kebenaran itu memampukan kita untuk mengalahkan hambatan-hambatan yang iblis buat dalam hidup kita.
Hari sudah menjelang pagi. Mari kita telanjangi perbuatan kita dan bertobat. Hari Tuhan sudah dekat. Tetapi Tuhan berkata, siapa yang bertahan dengan pemikiran yang benar akan diselamatkan. Mari kita relakan hati kita untuk dimurnikan, dikuduskan, dan dibenarkan oleh Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Sukacita Termanis
Semua orang pasti mempunyai keinginan. Tetapi ketika kita memperoleh keinginan kita, apakah itu menjamin kehidupan kita berbahagia?
Ibu saya berkata, bahwa dia akan berbahagia ketika melihat anaknya menikah. Ketika anaknya sudah menikah, dia berkata, “1 cucu saja akan membuatku tersenyum bahagia.”Ketika dia mendapatkan 1 cucu saja, dia berkata, “Kasihan cucu saya sendirian. Kalau ada cucu lagi, saya akan lebih berbahagia.” Namun, ketika dia sudah memiliki 2 dan 3 cucu, dia kunjung tidak berbahagia. Kapankah dia akan sungguh-sungguh berbahagia?
Kebahagiaan menurut versi bumi tidak ada habisnya.
Manusia mengejar yang fana, yang tidak bisa memberikan kebahagiaan. Berbeda dengan Para Rasul. Mereka dianiaya, tetapi mereka menyebut mereka adalah orang yang paling berbahagia. Para rasul berbahagia ketika mereka melakukan kehendak Tuhan. Mereka berani memberitakan injil damai sejahtera. Mereka memiliki keberanian untuk melawan pengajar-pengajar palsu. Hari-hari ini banyak nabi-nabi dan pengajar-pengajar palsu. Tetapi hanya dari buahnya kita dapat mengenal mereka. Namun, banyak juga pengajar-pengajar palsu yang buah-buahnya kelihatan bagus. Tetapi ternyata, di dalamnya, mereka memiliki kandungan bakteri yang bisa membuat orang sakit. Maka dari itu kita perlu berhati-hati dengan nabi-nabi palsu yang ada di akhir zaman ini.
Nabi-nabi palsu pada zaman ini sulit untuk dideteksi. Ketika kita menentang mereka, mungkin kita akan dimusuhi oleh banyak orang. Tetapi kita harus berani menolaknya! Karena ketika kita mendengarkan injil yang bukan injil yang sesungguhnya, itu adalah perbuatan setan.
Dalam sebuah KKR kesembuhan yang didalamnya terdapat trik atau rekaan, maka ada kuasa setan di sana yang menyamar sebagai malaikat terang. Nabi-nabi palsu menggunakan kekuatan mereka untuk mendatangkan mujizat dan menarik banyak jiwa. Kesembuhan itu tidak datang dari Tuhan!
Injil adalah kekuatan dari Tuhan.
Injil tidak perlu dibantu oleh kekuatan manusia atau cerita dongeng untuk memajukan Kerajaan Tuhan. Saat ini begitu banyak rupa-rupa penipuan. Banyak orang yang mengklaim dirinya seorang pembawa kebangunan rohani. Mereka merasa paling berdampak, paling hebat, dan paling berkuasa, sehingga mereka mencari jiwa-jiwa bukan dari orang yang tidak percaya Kristus. Mereka menarik jiwa-jiwa kepada kegerakan-kegerakan yang bukan berasal dari Tuhan. Hanya murid-murid Kristus yang sejati dapat melihat buahnya, tetapi orang yang belum sungguh-sungguh pada Kristus akan sulit membedakan dan menjadi tertipu.
Kita perlu banyak diubahkan oleh Tuhan. Banyak yang berpikir bahwa orang harus jatuh ketika ada yang menumpang tangan. Bila tidak jatuh artinya orang tersebut melawan Roh Kudus. Itu adalah cara berpikir yang salah. Pada akhirnya di KKR-KKR banyak orang yang “terpaksa” tumbang, karena hati nuraninya tertuduh. Sebab mereka berpikir, kalau tidak tumbang artinya dia tidak rohani. Kita perlu berhati-hati. Roh Kudus memang bisa membuat jatuh, tetapi kekuatan untuk menghadirkan Tuhan dengan kekuatan manusia itu menjadi sebuah okultisme. Di banyak KKR kesembuhan, banyak terjadi orang jatuh bukan karena kuasa Roh Kudus. Mereka jatuh karena sugesti perkataan hamba Tuhan. Hari-hari ini, roh penyesat ada dimana-mana. Roh penyesat ini berusaha menggeser injil yang benar menjadi Injil yang lain, Injil palsu yang hanya membangkitkan semangat dari kedagingan dan perasaan manusia saja.
Di akhir zaman ini akan ada banyak orang yang tidak pernah berjumpa dengan Tuhan, yang mereka kenal dan sukai adalah hal-hal yang berbau okultisme. Mereka merasa mengenal dan menerima Yesus, tetapi mereka berusaha membawa pengalaman supranatural mereka yang ternyata itu adalah sebuah okultisme yang dibungkus secara rohani. Banyak yang mengaku bahwa mereka sudah berdoa selama puluhan hari, dia berkata, “Aku sudah berdoa kepada Tuhan. Aku berhak mendapatkan apa yang menjadi milikku.” Bagaimana dengan Para Rasul? Sedangkan Para Rasul terdahulu berdoa selama bertahun-tahun untuk kebangunan rohani. Mereka menginjil kepada banyak orang dengan bersusah payah; mereka melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Yesus pernah berkata pada akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu. Mereka bahkan akan lebih dicintai daripada Kristus itu sendiri. Mereka bisa menceritakan Yesus dan membuat banyak orang terharu. Bahkan mereka bisa membuat orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Tetapi perjumpaan-perjumpaan yang dilakukannya sebagian besar palsu. Akan tetapi, ada perjumpaan yang benar dengan Tuhan, karena Tuhan sangat mengasihi anak-Nya.
Apa rahasia hidup yang berbahagia? Yesus menyampaikan rahasia-rahasia hidup berbahagia dalam Matius 5:3-10 :
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 3)
Miskin artinya tidak terikat hartanya di bumi. Mari kita belajar melepas apa yang kita miliki d bumi ini, dan kita akan memiliki Kerajaan Sorga.
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (ayat 4)
Para rasul juga pernah sedih. Paulus berkali-kali mengatakan kekuatirannya jikalau ada penyusup dalam jemaat yang mengacaukan injil yang benar. Paulus memiliki pikiran yang begitu kuatir dan manusiawi, tetapi di dalam Firman Tuhan tidak dikatakan Paulus tidak bahagia. Mari kita bahagia dengan jalan-jalan Tuhan. Memang di bumi ini menderita. Jika kehidupan ini tentang bahagia saja, tidak ada pengorbanan kita lakukan ketika kita mengikut Yesus. Kehidupan di bumi ini tidak ada yang kekal, tetapi ketika kita tahu apa yang kita tuju, kita pasti akan memiliki kehidupan yang bahagia.
“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (ayat 7)
Mari kita menjadi orang yang murah hati. Jangan segala sesuatu kita perhitungkan, yang selalu berpikir tentang untung dan rugi saja. Ubah mindset kita menjadi sama dengan mindset kemurahan hati Tuhan. Berpikirlah simpel: ketika kita murah hati, Tuhan juga akan murah hati kepada kita.
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (ayat 8)
Suci hati artinya memiliki motivasi selalu benar untuk datang ke Kerajaan Tuhan.
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (ayat 9)
Mari kita menjadi orang yang perkataan kita membawa damai untuk orang-orang disekitar kita. Karena dengan membawa damai, kita akan disebut “anak-anak Tuhan” yang membawa sukacita untuk orang-orang disekeliling kita.
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 10)
Kita harus berani mempertahankan keyakinan kita yang benar akan Firman Tuhan. Tidak semua orang yang berkata: “aku rindu kebangunan rohani” adalah orang yang sungguh-sungguh rindu sebuah kebangunan rohani.
Kebangunan rohani bukanlah ketika sebuah komunitas penuh sesak dan membangun gedung-gedung yang mahal. Kebangunan rohani adalah ketika Yesus bertahta dalam hati anak-anakNya dan terjadi perubahan yang luar biasa di masyarakat, di kota, dan bahkan di negara tersebut. Kebangunan rohani yang sejati hanya dilakukan oleh Tuhan.
Kebahagiaan yang manis bukan karena kita memiliki segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kebahagiaan sejati bukan berati kita tidak pernah sedih dan menangis. Kebahagiaan sejati bukan berarti kita punya rasa aman secara dunia. Tetapi Kebahagiaan sejati adalah ketika kita menyerahkan kekuatiran kita di dalam tangan Tuhan Yesus.
Mari kita serahkan semuanya di dalam tangan Tuhan, sebab Dia adalah penulis hidup kita. Jika sekarang kita masih terikat dengan sesuatu, bawalah itu dihadapan Tuhan dan minta kekuatan Tuhan untuk terbebas dari itu. Tuhan ingin melihat kelahiran baru. Hanya orang yang dilahirkan kembali yang berhak mendapatkan convenant-nya Tuhan.
Mari kita kobarkan injil damai sejahtera yang murni dari Firman Tuhan. Bawalah jiwa-jiwa untuk kemuliaan Tuhan. Jangan biarkan anak-anak Tuhan menjadi sesat karena perkabaran injil yang palsu. Hari-hari ini gereja Tuhan menangis. Tetapi Tuhan berkata, bahwa akan bangkit generasi jawaban doa, yaitu generasi yang mengambil semua kerinduan Tuhan dan berkata tidak terhadap dosa. Mari kita lepaskan semua dosa dan keterikatan kita. Kita akan dirubah Tuhan, dan kita akan menjadi pahlawan-pahlawan Tuhan yang berani menyatakan injil damai sejahtera sampai pada kesudahannya nanti.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Jesus Freak!
Di jaman sekarang ini, seringkali hamba Tuhan yang menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dikatakan aneh. Padahal yang aneh adalah yang berasal dari dunia ini. Kita harus waspada, karena kita akan kehilangan generasi penerus kita. Banyak sekali orang yang menduplikasi kesenangan dunia untuk dibawa ke dalam gereja. Sehingga secara tidak sadar, gereja sedang memanipulasi kesenangan yang datangnya dari Tuhan. Kesenangan yang datangnya benar-benar dari Tuhan adalah ketika kita melakukan Firman Tuhan.
Saat ini nilai-nilai Firman Tuhan sudah mulai berubah. Tepatlah apa yang dikatakan Firman Tuhan bahwa gereja akan mengundang guru-guru palsu, badut-badut entertainment, pelawak-pelawak, dan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan dalam kepengurusan gereja maupun persekutuan doa karena mereka sanggup memberikan ide-ide untuk mendatangkan banyak orang. Gereja Tuhan secara tidak sadar memiliki kehidupan kekristenan yang berfokus pada ibadah saja. Mereka berfokus untuk memikirkan bagaimana mempertahankan jumlah jemaat di ibadah yang ada, tetapi tidak takut kalau jemaat tidak melakukan kebenaran Firman Tuhan. Gereja Tuhan hari-hari ini sedang berusaha membuat imitasi sukacitanya Tuhan. Banyak orang lebih tertarik dengan hal yang menyenangkan daripada bersekutu dengan Tuhan. Padahal sebuah sukacita yang penuh hanya akan kita alami ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, seperti sukacita rasul-rasul pada jaman dahulu adalah melakukan penginjilan damai sejahtera apapun resikonya.
Generasi sekarang akan menjadi generasi yang terhilang. Di banyak negara, banyak gereja yang ditutup dan menjadi gedung bioskop dan bar-bar. Karena ada injil lain yang sebenarnya bukan injil Kristus, yang mengatakan bahwa semua hal yang baik-baik saja. Injil itu mengatakan bahwa Yesus ingin kamu kaya, bahagia, dan hanya berfokus pada kamu, kamu, dan kamu. Sehingga ketika disurvey, “Apakah kamu percaya Yesus sebagai Tuhan?” Hampir 50% dari generasi ini mengatakan bahwa Yesus tidak pernah ada. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Generasi ini sedang menuju kepada generasi terakhir yang tidak dapat menyampaikan aman agung Tuhan untuk memberitakan injil damai sejahtera.
Belajar dari seorang Yosua, dia hidup dalam sebuah generasi yang dibesarkan dengan air mata, generasi yang hidup didalam peringatan-peringatan dari Tuhan. Dia memiliki roh yang takut akan Tuhan. Dia juga memiliki keberanian yang suci untuk memberitakan Firman Tuhan. Namun setelah Yosua, tidak ada generasi yang memuliakan Tuhan, karena generasi itu dinina bobok-kan dengan keberhasilan generasi sebelumnya. Kekristenan kala ini seperti bisnis di dalam gereja. Banyak orang dihibur dengan banyak kotbahnya yang menyenangkan telinga mereka sendiri. Apa yang diberitakan adalah tentang kesuksesan dan berkat semata. Akan tetapi, dalam kekristenan yang salah itu, tidak pernah diwartakan tentang pemisahan di akhir zaman. Generasi yang seperti ini tidak dapat menghadapi masa-masa anti krisus.
Mari kita sadari bahwa kita adalah pejuang-pejuang Tuhan. Kita perlu belajar peka. Ketika kita tidak peka, kita akan melihat anak-anak kita mencari Yesus yang asing, Yesus palsu, yang dibuat oleh dunia ini. Zaman dahulu, rasul-rasul terus bersaksi tentang Kristus sekalipun mereka harus dianiaya. Namun sekarang, begitu banyak orang yang takut dikatakan aneh jikalau kita menantang jiwa-jiwa percaya kepada Kristus. Banyak juga yang takut dikatakan aneh kalau menyampaikan kebenaran bahwa kita harus kembali kepada Firman yang benar. Mungkin mereka takut kehilangan teman, atau takut dipandang terlalu ekstrim.
Generasi jawaban doa adalah mandat Tuhan untuk anda dan saya. Kita punya mandat yang besar untuk menjadikan bangsa-bangsa menjadi murid Kristus. Generasi ini haruslah menjadi generasi yang menjawab semua panggilan Tuhan. Generasi ini butuh tangan-tangan yang mau dipakai oleh Tuhan untuk mengerjakan karya yang indah untuk Tuhan. Seperti sebatang panah di tangan pahlawan, kita menjadi anak panah yang dipakai Tuhan untuk menggenapi mimpi-mimpi Tuhan dalam hidup kita. Ini panggilan Tuhan yang terakhir untuk generasi ini. Bahwa kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan hari kedatangan Tuhan yang sudah tidak lama lagi.
Tuhan akan datang dan mengadakan pemisahan antara gandum dan ilalang di akhir jaman. Karena itu mari kita menjawab doa-doa Tuhan. Mari kita menjadi generasi yang melahirkan generasi penuntas yang melaksanakan karya amanat agung Tuhan. Saat ini Tuhan sedang melihat kita. Tuhan sedang menyelidiki setiap kita. Dia akan mengambil hati orang-orang yang mau menjadi berbeda dengan dunia ini. Waktunya sudah hampir tiba. Dunia dan semua harta yang kita kumpulkan di dunia ini akan kita tinggalkan. Semuanya akan berubah dalam sebuah kehidupan yang kekal bersama-sama dengan Tuhan. Siapkah kita dengan hari kedatangan Tuhan?
Kita memang orang kristen yang aneh bagi dunia ini, tetapi kita tidak aneh bagi Tuhan. Justru yang aneh bagi bumi ini, itulah yang indah bagi Tuhan. Jika kita ikut dunia, kita akan binasa. Jika kita ikut Tuhan, kita akan beroleh hidup yang kekal. Bukan berarti kita tidak boleh menikmati kesenangan di dunia ini, tetapi dalam Firman Tuhan dikatakan bahwa segala sesuatu diperbolehkan, tapi tidak semua membangun. Ketika hidup kita tidak dibangun, hidup kita tidak berbuah.
Hari-hari ini Tuhan rindu kita belajar memuridkan generasi jawaban doa. Mari kita beritakan injil yang benar yang menyatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam nama Yesus Kristus. Kristen yang radikal berkata Yesus adalah Tuhan. Kita perlu kenal Yesus yang asli, yaitu Yesus yang disalibkan dan mati buat dosa-dosa kita. Bukan Yesus yang berdasarkan cerita-cerita orang, atau Yesus menurut versi-versi orang lain.
Dalam Firman Tuhan di ceritakan para rasul yang bekerja. Tetapi mereka tidak pernah berfokus dengan pekerjaan mereka. Karena mereka tahu bukan itu yang terpenting. Kita harus merefleksikan apa yang menjadi fokus kita. Apa yang menjadi kebangganmu? Jika fokus kita adalah pekerjaan kita dan kebanggaan kita saja, mari kita sadari dan berubah. Tuhan haruslah menjadi fokus kita yang terutama. Dalam hidup ini, kita seharusnya melayani sambil bekerja, bukan bekerja sambil melayani. Seluruh hidup kita haruslah kita dipersembahkan untuk Tuhan. Hidup ini seperti uap; sebentar saja selesai, oleh karena itu jangan sia-siakan hidup kita. Mari kita bangkitkan generasi yang takut akan Tuhan. Generasi di bawah kita adalah tanggung jawab kita bersama.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Yosua 1:8
Apakah kita sudah merenungkan Firman Tuhan siang dan malam? Renungkanlah dan engkau akan berhasil. Kita perlu beri pengajaran kepada anak-anak rohani kita. Jangan ajak mereka jalan-jalan saja. Mari bawa mereka untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati. Mulai hari ini mari kita berkomitmen untuk berpuasa dan merenungkan Firman Tuhan. Sebab puasa tanpa merenungkan Firman Tuhan hanyalah diet yang rohani.
Puasa adalah merendahkan diri di hadapan Tuhan, meminta kemurahan Tuhan, serta menanti jawaban dari Tuhan. Percuma memiliki banyak anak dalam persekutuan, tapi bukan itu inti dari kerinduan Tuhan. Inti dari kerinduan Tuhan adalah membawa teman-teman kita untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Sehingga mereka memberitakan kebenaran kepada yang lainnya bahwa Yesus adalah Tuhan. Itu kerinduan Tuhan untuk generasi di akhir jaman ini. Mari, sembari hidup kudus dan benar, kita persiapkan kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya yang sudah tidak lama lagi. (EN)
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Syarat Pemulihan
Ketika saat teduh malam sebelumnya, pikiran saya melayang-layang pada penelitian orang Jepang yang dapat mengubah kotoran manusia menjadi makanan yang bisa dikonsumsi kembali. Saya menjadi terpikir “bisakah tempe berubah kembali menjadi kedelai?“. Otak saya berpikir untuk mencari jawaban. Karena saya adalah seorang sarjana kimia, saya merumuskan cara-cara mengubah tempe kembali menjadi kedelai. Setelah pikiran saya terpuaskan, pikiran saya berlanjut untuk mengubah tahu kembali menjadi kedelai.
Sejujurnya saya sedikit pusing. Jika itu tempe, sisa-sisa kedelai masih ada, tetapi kalau tahu yang lebih lembut, bisakah itu diubah kembali. Tidak cukup sampai di situ, pikiran kembali berlanjut untuk mengubah bubur kembali menjadi nasi. Pikiran itu cukup mengganggu saya sehingga saya tidak bisa melanjutkan saat teduh saya.
Kemudian pikiran saya melayang lagi, ketika gereja Tuhan sudah kehilangan api, mengalami penyimpangan-penyimpangan, tidak lagi mengutamakan Tuhan sebagai Tuhan dan Raja, apa yang harus dilakukan untuk memulihkannya kembali?
Saya mencari jawabannya lewat alkitab, tetapi tidak menemukan jawabannya. Akhirnya saya mencari jawabannya di internet untuk menemukan jawabannya. Tetapi tetap tidak menemukan jawabannya dan kemudian saya justru membuka acara America’s Got Talent. Di sana saya melihat seorang anak kecil bernyanyi dengan indah dan sangat merdu sekali. Orang tuanya terliaht begitu bangga terhadapnya.
Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku. Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
(Yunus 2:1-4)
Selanjutnya hati saya terasa hambar. Membaca alkitab menjadi tidak bergairah. Saya merasa seperti terbuang dan tidak mampu menyenangkan Tuhan, seperti Yunus yang gagal dalam panggilannya. Saya merasa Tuhan begitu sukar untuk disenangkan, seolah apa yang telah saya lakukan tidak pernah cukup. Kemudian saya merasa sedikit sedih, seolah berteriak “mengapa Engkau begitu sulit untuk disenangkan?“
Kemudian RohNya dengan lembut menjawab saya
“Engkau telah mengenalku begitu lama, tetapi sudahkah engkau benar-benar mengenal kasihKu?“
Pikiran saya lalu melayang kepada acara sekolah pelepasan siswa CMC School. Di sana anak-anak kecil itu menari dengan gerakan yang sangat sangat jauh di bawah peserta America’s Got Talent. Dengan gerakan yang sangat biasa saja, mereka bisa salah. Tetapi, meskipun demikian, orang tua mereka bangga melihat anak-anak mereka. Mereka merekam penampilan anak mereka dengan begitu sukacita.
Kita berpikir bahwa Tuhan akan bangga dan mengasihi kita kalau kita berprestasi. Tapi sesungguhnya, apapun yang kita lakukan, itu tidak mengubah fakta bahwa kita adalah anak-anak kesayangan Tuhan. Ia tetap bangga atas hidup kita. Tetapi Ia rindu kita pulih dan mengalami mujizatNya. MujizatNya akan terasa hambar kalau kita sudah kehilangan kasih Bapa.
Kemudian terlintas dalam pikiran saya “apakah kamu tidak percaya pada mujizat?”
Seringkali kita percaya pada mujizat, tetapi tidak mempercayai mujizat Tuhan. Kita bersukacita ketika ada momen-momen mujizat, tetapi apakah kita telah mengalami mujizat Tuhan secara pribadi? Saya tidak menyangka bahwa semua pikiran-pikiran nakal saya saat bersaat teduh adalah pengajaran Roh Kudus untuk saya.
Ketika kondisi hidupmu, keuanganmu atau hal-hal lainnya tampak buruk, pernahkah kita berharap mengalami mujizat? Hanya mujizat yang dapat mengubah bubur menjadi nasi kembali dengan rasa yang sama, bahkan mungkin lebih enak. Mujizat juga pasti dapat mengubah tempe menjadi kedelai kembali.
Kita seringkali melupakan mujizat. Kita percaya akan mujizat, tetapi tidak mengalami. Kita berpikr bahwa mujizat itu bukan untuk kita. Mujizat itu untuk orang lain. Petrus mengalami mujizat Tuhan, mengalami sentuhan Tuhan. Ia berubah. Paulus pun demikian. Ia yang seorang pembunuh anak-anak Tuhan, mengalami mujizat Tuhan dan diubahkan kembali.
Seberapa buruk hidup yang kita alami sekarang? Apakah hidup kita hanya dipenuhi nafsu-nafsu kehidupan, memenuhi kebutuhan kita, memikirkan jalan-jalan pribadi, tetapi tetap tidak bisa berhasil. Kita putus asa karenanya, seolah Tuhan telah meninggalkan kita. Padahal hanya satu yang kita butuhkan untuk memulihkan hidup kita, yaitu mujizat.
Kita tidak tahu kapan kita pergi dari dunia. Waktu Tuhan seperti pencuri dan iblis membuat kita tidak sadar bahwa hari Tuhan sudah sangat semakin dekat. Ciri hari Tuhan semakin dekat adalah hilangnya kasih dari manusia.
Bahasa kasih terbesar adalah mendengar, kemudian yang kedua adalah bertindak. Bagaimana kita bisa memberi kalau kita tidak mendengar kebutuhan mereka.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Hiduplah sebagai Anak-anak Terang
Dari zaman dulu, selalu disampaikan bahwa kedatangan Yesus sudah dekat. Banyak orang menunggu tetapi tidak ada kedatangan Yesus. Banyak orang menubuatkan tentang akhir jaman. Ramalan terpopuler adalah 2012 akhir adalah akhir jaman, sampai ada film 2012. Tapi pada kenyataannya, 2012 hanya menjadi sebuah film. Alkitab mencatat bahwa kedatangan Tuhan seperti pencuri. Tidak ada yang tahu kapan datangnya dan tiba-tiba, sehingga kita tidak sadar jika hari itu adalah hari kedatangan Tuhan.
Dalam kita menanti-nantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita belajar untuk hidup sebagai anak-anak terang dan membawa dampak bagi dunia. Menjadi terang dan berdampak adalah salah satu cara kita untuk menyambut kedatangan Tuhan.
- Published in Sermons
Pesan Tuhan Akhir Jaman oleh Ps. Daniel Hadi Shane
Beberapa waktu lalu, gembala senior kami Ps. Daniel Hadi Shane mendapatkan rhema dari Tuhan. Tuhan menunjukkan kepada dia bagaimana akhir zaman sudah hampir sampai pada kesudahannya, bagaimana ada AIR MATA TUHAN yang menangisi gereja-gereja dan keadaan dibumi yang semakin mengerikan. Sebuah Bahtera besar sedang dipersiapkan dan Bahtera itu segera akan ditutup. Tuhan mau kita masuk dalam Penginjilan yang benar dan masuk dalam kegerakan akhir-Nya.
Ditengah keadaan akhir zaman ini dan semua tanda-tanda yang semakin digenapi, penyesatan terjadi di seluruh dunia, Firman Tuhan sudah memperingatkannya kepada kita semua. Banyak barisan-barisan yang menyebut dirinya sebagai gereja, namun tidak siap masuk dalam Perjamuan Anak Domba Allah. Perjamuan itu telah siap, namun mempelai-mempelai-Nya belum siap. Ada yang tersesat, ada yang masih bergumul terus menerus dengan dirinya sendiri.
- Published in The Shepherd's Voice
- 1
- 2