Spirit of WARRIOR III “Open the Dragon’s Gate”
Retreat SOW “Open the Dragon’s Gate” kali ini bertujuan membentuk jiwa dan semangat seorang pejuang Tuhan di hati semua perserta. Salah satu bagian menarik dari SOW yaitu selama 3 hari 2 malam pelaksanaan retreat, semua peserta dan pelaksana akan menjadi Hero bagi salah satu peserta lain yang namanya diperoleh melalui undian. Sesuai dengan tema retreat semua peserta adalah prajurit yang sudah selayaknya saling memperhatikan kebutuhan, memberi pertolongan dan dukungan jasmani maupun rohani. Namun ketentuannya semua bentuk perhatian sang Hero harus dilakukan sedemikian agar tidak diketahui oleh peserta yang bersangkutan.
Hari pertama SOW dibuka dengan sesi perenungan dan persekutuan pribadi dengan Bapa. Waktu teduh bersama untuk menenangkan jiwa dari kejenuhan dan rutinitas, dan datang mendekat, menyegarkan kembali hubungan pribadi dengan Bapa. Sesi kedua yang berlangsung setelah jam makan malam dibawakan oleh gembala CMC dengan tema “Mengenal Kehendak Tuhan”. Kisah bangsa Israel dalam Mazmur 106:12-15 seringkali merupakan gambaran dari sikap umat Tuhan, yang tidak dengan sungguh-sungguh mencari kehendak Tuhan yang sempurna namun lebih digerakkan oleh keinginan pribadi. Begitu berfokus pada diri sendiri sehingga rela menjual atau mengganti kehendak Tuhan yang sempurna dengan kehendak yang ‘diijinkan’. Pengenalan kehendak Tuhan yang sempurna kadangkala memerlukan pengorbanan dan pengosongan diri, karena kita tak akan pernah bisa menerima yang sempurna dari Tuhan, jika tangan kita masih menggenggam dengan erat semua kehendak pribadi yang dangkal. Akhirnya malam pertama retreat SOW dirayakan dengan momen kebersamaan yang dikemas dalam acara BBQ-ria dan malam api unggun yang diramaikan dengan mini-games seru dan menantang ^_^
Hari kedua SOW dibuka dengan komando khusus dari beberapa pemimpin pasukan untuk menguatkan para prajurit sebelum maju ke medan perang dan menghadapi musuh. Lewat kesaksian hidup dan kisah pertobatan mereka, para pemimpin pasukan menekankan 2 hal penting, yang pertama: “Kepuasan hidup yang sejati bukan diukur dari kesenangan hidup melainkan dari penyelesaian misi hidup, yang untuknya kita diciptakan” dan yang kedua: “Dosa memang mendukakan hati Bapa di surga, namun kehilangan seorang anakNya yang menyerah dalam perjuangan melawan dosa jauh lebih menyakitkan dari dosa yang dilakukannya. Seperti Bapa tak pernah menyerah dengan kita, maka kita pun tetaplah berjuang, jangan pernah menyerah dan menangkan perjuangan kita bersama Bapa”. Semua prajurit pun segera bersiap mengikuti Special Outdoor Games yang menggambarkan peperangan antara iblis (yang berusaha menjerat sebanyak mungkin tawanan) dan manusia yang dibantu oleh pelayanan malaikat (untuk mengalahkan/ terhindar dari jerat iblis dan membebaskan sebanyak mungkin tawanan). Games berlangsung seru dan menyenangkan namun tetap bermakna dan membukakan pemahaman akan situasi peperangan rohani yang selama ini sadar atau tidak sadar menentukan banyak hal penting dalam hidup seseorang.
Sesi berkutnya bertema “Tahun Yobel (Tahun Pembebasan)”. Berlandasan firman Tuhan dari Im 25:1-22 yang didukung oleh pemaparan fakta-fakta dari catatan sejarah, Ps. Daniel Hadi gembala sidang CMC menjelaskan arti penting dari Tahun Yobel yang jatuh pada tahun ini dan kaitannya dengan kehidupan rohani CMC. Tahun rahmat dan pembebasan dari Tuhan yang telah berjuang dengan sangat dan mau menerima surat pelunasan hutang bagi dosa dan keterikatannya, pemulihan keluarga, keuangan, pembebasan jiwa-jiawa (tawanan rohani) dsb. Malam kedua SOW ditutup dengan perenungan singkat dan pemutaran rekaman drama The Last Calling.
Hari terakhir SOW ditutup dengan sesi pengajaran tentang “Kerajaan 1000 tahun” yang tanpa diduga berakhir dengan doa peperangan. Menjelang akhir doa penutup sesi, Tuhan menyingkapan peristiwa yang sedang berlangsung di alam rohani. Pasukan iblis tengah bersiap untuk menyerang dan ruangan tempat pelaksanaan sesi dipenuhi dengan sejumlah besar senjata yang telah siap digunakan, seperti; pedang, perisai, busur panah, tombak, cambuk, panji, selendang serta genderang perang. Bapak gembala mendapat mandat untuk segera memimpin pasukan dan bersiap untuk melakukan penyerangan. Segera setelah doa kesatuan hati dan membangun tudung, Tuhan membagi-bagikan senjata kepada semua peserta, bahkan Tuhan melayakkan anak-anakNya untuk menjadi prajurit perangNya. Pasukan pembawa panji mengangkat panji tanda penyerangan dimulai dan serentak semua pasukan dengan persenjataan masing-masing menerobos pertahanan musuh, menjatuhkan lawan dan membuka pintu gerbang pertama. Tak sedikit juga anggota dari pasukan Tuhan yang terkena panah dan serang musuh, ada yang segera jatuh sebelum menyerang ada pula yang terus menyerang dan menerobos. Sampai beberapa waktu lamanya banyak anggota pasukan Tuhan yang mulai letih dan banyak yang terluka. Pasukan diistirahatkan, dan kepada beberapa orang Tuhan memberikan roti untuk dibagi-bagikan, ada yang diberi meterai dan bejana berisi anggur yang baru, adapula yang berisi air yang menyegarkan untuk dibagikan kepada semua prajurit. Kepada beberapa orang Tuhan memberikan obat-obatan serta daun kesembuhan untuk menyembuhkan yang terluka.
Peperangan di alam rohani terus berlanjut bahkan sampai retreat SOW berakhir, sehari setelah usai pelaksanaan SOW, seorang hamba Tuhan mendapat penglihatan yang meneguhkan hal tersebut, karena memang sadar atau tidak setiap hari adalah peperangan. Perjuangan untuk mengalahkan daging, melindungi diri dari serangn musuh, mebangun benteng pertahanan dan menyerang pertahanan musuh dengan tindakan iman. Untuk itu, di hari-hari yang jahat ini adalah sangat penting bagi anak-anak Tuhan untuk tetap waspada terhadap serangan iblis, terus melatih dan mengasah senjata rohani yang telah Tuhan karuniakan serta menudungi orang-orang terkasih yang Tuhan percayakan kepada kita termasuk keluarga. Salah satu peringatan Tuhan pasca-SOW yaitu berhati-hati dengan kemurnian hati dan senjata palsu yang bisa saja tidak kita sadari, karena itu bisa menjadi pembawa celah dalam barisan pasukan Tuhan. Demikian liputan pelaksanaan retreat SOW 3, masuklah dalam barisan tentara Tuhan yang melaksanakan bagiannya dan memenangkan peperangan bersama Yesus Panglima kita, amin!