Khotbah Ps. Daniel Shane – HARTA DI BUMI YANG PALING BERHARGA
Saudara, hari –hari ini gereja kami sedang membangun sekolah untuk pendidikan. Saat kita membangun, Tuhan berbicara banyak lebih penting mana mempersiapkan bangunan atau mempersiapkan orang-orangnya? Saya sering berpikir, bahwa kedua-duanya sama pentingnya. Tapi saat itu Tuhan berkata bahwa yang terlebih penting adalah mempersiapkan orang-orang, mempersiapkan hati jauh lebih penting lebih dari bangunan. Mari terlebih dahulu kita baca dalam Markus 10:17
“Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?…”
Kata berlari-lari menunjukkan kegairahan, semangat, dan ketertarikan yang sangat tinggi. Saudara apa bedanya berlutut dan bertelut? Bedanya adalah bila berlutut pakai lutut, bila bertelut pakai perut. Bertelut seperti tersungkur tapi wajah dan tangannya terangkat. Saudara, seorang muda ini seorang muda yang jika kita renungkan merupakan seorang muda yang dapat digambarkan seorang muda yang kaya, baik, mungkin juga tampan, kuat dan keren. Namun lihat, Tuhan mengerti hati dari anak muda ini. Saudara, lihat ayat-ayat selanjutnya bahwa anak muda ini sudah sejak lahir seorang yang baik, namun Tuhan mengerti hati anak muda ini dan Tuhan berbelas kasihan kepada anak muda itu, bahwa anak muda ini memberi dan berbuat baik dalam kelebihannya, bukan dalam kekurangannya. Tuhan berkata bahwa hanya satu kekuranganmu, bahwa anak muda ini tidak mengumpulkan harta di Sorga, karena ia memberi dari kelebihannya, bukan kekurangannya dan bukan apa yang merupakan hartanya di bumi yang paling berharga. Berapa banyak pelayan Tuhan yang seperti itu, berapa banyak anak-anak Tuhan yang memberi dari kelebihannya, bukan kekurangannya? Bahkan kita sering terjebak kepada harta yang tidak bisa kita serahkan pada Tuhan. Apa saja harta itu?
Yang pertama adalah Harta kita berupa harga diri kita, berapa banyak kita begitu mudah tersinggung, marah saat ada kata-kata yang merendahkan kita, atau menjelek-jelekan kita. Ini bahaya sekali saudara, sekali lagi saudara Harta itu berbicara tentang segala sesuatu yang ada didalam hati kita, yang sangat berharga dan kita berikan kepada Tuhan untuk diproses, ada anak-anak Tuhan juga yang sudah memberikan hatinya sama Tuhan tapi tidak semuanya karena tidak mau diproses semuanya dan diberikan semua kepada Tuhan. Saudara, saya mau berkata hai orang-orang kaya yang kaya harga diri bertobatlah ! kita harus belajar untuk rela ditegur, jangan menolak dulu. Saudara, banyak sekarang pengusaha-pengusaha bercerita kepada saya, bahwa kurang suka memperkerjakan orang Kristen, karena banyak orang Kristen yang bekerja tapi tidak profesional, banyak alasan untuk tidak bekerja dengan alasan-alasan yang dirohanikan. Tapi saya percaya, anak-anak Tuhan memiliki kualitas yang lebih dari yang lain. Ada orang yang bila disentuh harga dirinya, maka ia akan begitu mudah marah. Kita belajar untuk menyerahkan harga diri dan kita belajar untuk memiliki kasih sebagai dasar pelayanan kita.
Yang kedua adalah ada sesuatu yang kita sembunyikan, mungkin berupa keterikatan, ada yang keterikatan dosa bohong, walapun dia cinta Tuhan, sudah pelayanan. Biasanya orang yang keterikatan dosa bohong, biasanya dikarenakan ia takut tertolak oleh masyarakat, takut tidak diterima sehingga dia selalu bohong dan susah untuk melepaskan. Mari saudara, lepaskan dosa bohong itu karena jika tidak kita tidak akan bebas dan menjadi seorang murid Yesus yang baik.
Yang ketiga adalah cita-cita, mimpi, ambisi kita sendiri dapat menghalangi kita untuk mengerjakan kehendak Tuhan. Saudara, saya tidak pernah berpikir menjadi hamba Tuhan, dulu saya bermimpi menjadi seorang pengusaha, tapi Tuhan memanggil saya untuk menjadi hambaNya, dan bagi saya hidup ini adalah pelayanan, walau diawal-awal menangis saat diproses Tuhan untuk menyerahkan cita-cita pribadi saya.
Saudara, Tuhan memperingatkan kita untuk hati-hati akhir zaman ini ada begitu banyak roh penyesat dan roh persaingan antar gereja. Coba renungkan apakah kita menginjil dan membawa jiwa kepada Kristus atau ke suatu denominasi tertentu? Hati-hati jangan kita terjebak pada persaingan antar gereja untuk membawa jiwa-jiwa. Mari saudara, kita sungguh-sungguh bangkit dan mempersiapkan diri sungguh-sungguh menjadi pasukan Tuhan yang siap berperang di akhir zaman. Relakan diri kita untuk diproses Tuhan bagi kemuliaan namaNya. AMIN.
Khotbah Ps. Daniel Shane