Khotbah Ps. Daniel Shane – Proses Kebutaan Rohani
Mari kita baca kebenaran firman Tuhan dalam Yohanes 9:1-33 :
“Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia…….”
Di dalam kehidupan, seringkali kita bertemu dengan orang lain yang mengatakan yang buruk tentang kita. Ada yang berkata, kita mengalami masalah karena kutuk keluarga, dosa, dengan kata-kata yang melemahkan. Kita seringkali bertanya mengapa nasibku buruk, sering gagal. Tapi kita lupa bahwa ada satu hal yang sering dilupakan, bahwa sesuatu yang kelihatan buruk bisa saja dibiarkan Tuhan kita alami untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Karena ada suatu rencana Tuhan untuk setiap kita.
Orang buta dalam kebenaran Firman Tuhan, ia buta sejak lahir, tapi Tuhan berkata bahwa ia akan menyatakan kemuliaan nama Tuhan. Setiap anak Tuhan akan mengalami proses kebutaan, mengapa? Karena dalam proses kebutaan ini kita akan belajar untuk percaya pada Tuhan. Saat buta, kita harus percaya bahwa kita bisa disembuhkan. Saat Tuhan menyuruh orang buta itu untuk membasuh di kolam Siloam maka ia harus belajar percaya.
Saudara, saya percaya saat orang buta itu dioleskan dengan ludah Tuhan Yesus, dia mengalami proses ejekan dari orang-orang di sekitarnya. Mengalami proses dicemooh, dengan kata-kata buat apa melayani Tuhan? Buat apa memperhatikan orang lain? Untuk apa melayani Tuhan uang saja tidak punya? Proses ini baik, karena saat kita menabur dengan mencucurkan airmata kita akan menuai dengan sorak-sorai. Siloam artinya Yang Diutus. Seorang yang tadinya buta secara jasmani dan rohani, saat dia dibasuh di kolam Siloam dia menjadi sembuh mata rohaninya tercelik dan terbuka, melihat apa yang dijanjikan Tuhan, mengerti tujuan hidupnya, sebagai orang yang diutus untuk menyaksikan dan memberitakan Kristus pada banyak orang. Orang Buta ini dulunya tiap hari meminta-minta, mengemis, mengasihani diri sendiri, tapi ketika Tuhan menyembuhkannya matanya tercelik dan melihat kemuliaan Tuhan, dipakai Tuhan secara luarbiasa untuk menyaksikan kesembuhan yang ia alami, ia melayani Tuhan dengan sukacita dan bukan malah merasa tertekan dan menderita.
Berapa banyak kita buta rohani? Saat kita dipanggil Tuhan, kita takut melangkah padahal Tuhan kita adalah Tuhan yang kaya, yang punya langit dan bumi dan kita adalah anak-anak Kristus, kita adalah ahli warisnya. Ada orang-orang yang bekerja dari pagi sampai malam, kerja dan kerja terus, belajar dan belajar terus, karena matanya belum tercelikan bahwa tuaian sudah menguning untuk kita dipakai Tuhan sebagai alat kemuliaan Tuhan.
Saudara, kita percaya bahwa kita menjadi generasi penuntas yang akan menuntaskan kehendak Tuhan atas generasi ini. Saya mau tantang anda untuk melihat dan dicelikan dari kebutaan rohani anda, saya percaya hari-hari ini landang sedang menguning saat kita belajar menangkap sesuatu yang datangnya dari Tuhan. Saya akan tutup dengan proses terakhir, yaitu proses kesaksian. Kita harus belajar untuk selalu bersaksi dimana kita berada. Seperti halnya orangbuta dalam Yohanes 9, saat ia mengalami proses kebutaan, kemudian ia dicelikan dan sembuh, proses terakhir adalah ia menjadi saksi kristus. Itulah proses-proses yang harus kita hadapi, saat kita sudah mengalami kasih Tuhan, disembuhkan dan bertobat kita harus mau menjadi saksi kristus, dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan. Mari saudara, kita harus memiliki api penginjil, api kesaksian, untuk dapat memiliki keberanian yang kudus untuk memberitakan Yesus yang sudah mengubahkan hidup kita. AMIN.
Khotbah Ps. Daniel Shane