Khotbah Ev. Christin Jedidah – Pengharapan
My Hope
(September 2010)
Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah (Ibrani 6:11-12)
Dari ayat diatas kita diajarkan bahwa dalam kehidupan ini mari kita jadikan harapan sebagai milik yang pasti sam pai pada akhirnya. Saya percaya, kita semua pasti punya harapan-harapan dalam menjalani kehidupan. Apakah arti pengharapan? Pengharapan merupakan kesabaran untuk menantikan sesuatu yang diyaki ni akan terjadi dimasa depan. Pengharapan tidak berbicara tentang masa lalu tetapi berbicara tentang sesuatu yang ada dimasa depan. Apa yang menjadi harapan-harapan kita didalam hidup ini? Mungkin itu harapan untuk mengalami pemulihan dari Tuhan, harapan untuk mendapatkan pekerjaan, pasangan hidup yang terbaik dan harapan-harapan yang lainnya. Saudara, pengharapan itu penting untuk kita miliki dalam menjalani hidup ini. Jika tidak ada yg diharapkan berarti kita seperti orang yang putus asa.
Mungkin ketika kita mengalami masa-masa padang gurun atau kekeringan rohani, kita mengharapkan berjumpa dengan Bapa, atau pengharapan kita akan pemulihan. Pengharapan kita diuji ketika kita mulai merasa putus asa, seolah keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang putus asa tetapi mari kita memiliki pengharapan dalam Tuhan. Pengharapan bukan berarti kita hanya berdiam diri dan hanya merenungkan saja. Pada ayat yang 11 dikatakan bahwa pengharapan yang kita miliki harus sampai pada akhirnya, jadi jangan sampai pengharapan kita terputus-putus. Kalau kita lihat keadaan akhir ini banyak kasus orang melakukan bunuh diri. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak memiliki pengharapan dan meraka adalah orang-orang yang putus asa.
Poin selanjutnya yang akan kita bahas dari ayat diatas yaitu ketika kita memiliki pengharapan maka kita juga tidak akan menjadi lamban dalam hidup kita. Pengharapan akan membuat kita maju dan melangkah bukan diam tanpa mekalukan apapun. Contohnya ketika kita berharap mendapat pekerjaan, bukan berarti kita hanya diam saja tetapi ada usaha yang harus kita lakukan juga, minimal kita berdoa kepada Tuhan. Seringkali kita salah dengan hanya diam, kalau kita diam itu artinya kita tidak punya pengharapan.
Selain itu, pengharapan juga akan mendatangkan kesabaran buat kita. Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya (Ibr 6:15). Kita tahu bahwa Abrahan merupakan tokoh di alkitab yang memiliki iman yang luar biasa. Dia tahu bahwa pengharapan nya dalam Tuhan tidak pernah sia-sia. Kita baca juga di Roma 4:18-21, dikatakan bahwa Abraham tidak bimbang akan janji Allah sekalipun keadaannya tidak memungkinkan untuk dapat mencapai janji tersebut. Dalam kita menerima janji Allah harus dengan iman jangan dengan bimbang karena ketidak percayaan, karena orang yang bimbang sama dengan orang yang mendua hati, dan orang yang mendua hati tidak akan mendapat apa-apa. Kita harus diperkuat dalam iman untuk mendapatkan janji Allah.
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Roma 5:1-2 )
Ketika kita memiliki iman dan pengharapan akan Tuhan maka damai sejahtera akan dilimpahkan dalam hidup kita. Dan pada ayat selanjutnya di Roma 5:3-5 terdapat hal yang luar biasa bagaimana iman dan pengharapan bekerja luar biasa untuk menguatkan kita dalam kesengsaraan atau ujian-ujian yang akan menguji kepercayaan kita.
Ada dua macam pengharapan yang harus kita ketahui, yaitu pengharapan yang benar dan pengharapan yang salah. Pengharapan yang salah adalah pengharapan yang dilandasi karena kepentingan diri sendiri, tidak berdasarkan pada kehendak Tuhan. Kita bisa terjebak dalam pengharapan yang salah ketika kita mulai menjauh dari Tuhan atau tidak lagi melekat pada pokok anggur yang benar (Yoh 15:1-8). Ketika kita melekat pada pokok anggur yang benar maka kita akan memiliki pengharapan yang kuat. Ketika kita mulai tidak melekat dengan Tuhan maka pengharapan kita juga akan luntur, pengharapan akan visi Tuhan, akan panggilan akan mulai luntur. Ketika kita mulai jauh dari Tuhan kita akan mulai mengandalkan kekuatan sendiri atau berharap pada manusia, bahkan kita akan memikirkan cara-cara sendiri untuk bisa mencapai sesuatu yang kita harapkan tersebut. Abraham dan Sarah pun pernah mengalaminya, ketika dia berusaha “membantu” Tuhan untuk mencapai janji Tuhan dengan lahirnya Ismail, tetapi itu tidak dikehendaki oleh Tuhan. Dan Abraham menanggung akibat dari kesalahan tersebut, dia akhirnya terpaksa mengusir hagar dan Ismail. Oleh karena itu kita harus benar2 melekat pada Tuhan. Milikilah pengharapan yang benar dan iman yang teguh dalam Tuhan maka percayalah kita akan mendapatkan segala yang baik dari Bapa. Tuhan Yesus memberkati.
Khotbah Ev. Christin Jedidah