Khotbah Ev.Christin Jedidah – Ujian Dan Jalan Tuhan
UJIAN DAN JALAN TUHAN (Juli 2010)
Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat? (Ayub 7:17-18)
Saudara, terkadang kita tidak menyadari bahwa sebenarnya manusia sangat berarti dan penting bahkan dalam ayat ini dikatakan manusia dianggap agung di mata Tuhan. Pada saat itu, Ayub sedang ditimpa banyak masalah/pergumulan yang bisa sangat mengguncang imannya. Bagi sebagian besar orang mungkin sangat sulit bahkan mustahil untuk bisa mengucap syukur dan memuji Tuhan saat berada dalam keadaan seperti Ayub pada saat itu. Tetapi justru dalam keadaannya yang tertekan dan menderita lahirlah ayat ini, Tuhan memperhatikan, mendatangi bahkan menguji manusia ciptaanNya yang agung di mataNya. Hidup ini penuh dengan ujian saudara, bahkan setiap saat kita ada dalam ujian. Banyak umat Tuhan yang tidak menyadari bahwa setiap tindakan, pilihan dan cara kita menjalani hidup, itu sangat menentukan kelulusan kita di mata Tuhan. Bahkan hal-hal kecil dalam kebiasaan dan pikiran kita, tugas-tugas sepele yang sering tidak kita hiraukan sampai pada masalah keuangan, pasangan hidup bahkan perkara besar yang banyak dicari dan dipandang orang, semua itu memiliki pengaruh besar dalam hidup kita. Bahkan dalam 1 Kor 10:31 dikatakan; “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Banyak umat Tuhan yang tidak menyadari hal ini sehingga gagal menanggapi maksud Tuhan.
Ada banyak respon saudara ketika seseorang berhadapan dengan ujian Tuhan, sebagian anak Tuhan selalu memilah-milih jenis ujian yang ingin mereka terima dan sebagian besarnya lagi selalu menolak dan berusaha menghindar dari ujian Tuhan. Banyak juga yang pesimis dengan kegagalan di ujian-ujian sebelumnya sehingga memilih untuk mundur dan tidak lagi mau diuji. Padahal, sebetulnya ujian-ujian tersebut dimaksudkan untuk membawa umat Tuhan naik lebih dewasa dan memperoleh kepercayaan yang lebih besar dalam rencana Tuhan. Hanya sebagian kecil umat Tuhan yang menangkap hal ini dan memilih untuk menyelesaikan setiap ujian Tuhan. Bagaimana dengan kita saudara? Apakah kita hanya mau mengalami peningkatan dalam Tuhan tanpa mau diuji? Golongan umat Tuhan yang mana atau respon apa yang kita pilih saat Tuhan memperhadapkan sebuah ujian kepada kita? Pilihan kita akan sangat menentukan dalam perjalanan kekristenan kita.
Ini adalah hal yang sangat serius karena mau tidak mau, sadar tidak sadar, kita berada dalam sekolah kehidupan saudara. Akan ada banyak ujian yang kita hadapi dan kita tidak akan bisa “naik ke kelas yang lebih tinggi” dalam sekolah kehidupan, jika kita tidak pernah menyelesaikan ujian-ujian sebelumnya. Kita akan terus berurusan dengan kesabaran, penyerahan masalah keuangan, pengampunan, iman akan janji dan pemeliharaan Tuhan dan ujian-ujian lainnya, kalau kita tidak menyelesaikan ujian-ujian tersebut. Pilihlah yang tepat saudara, yaitu jalan yang sudah Tuhan siapkan untuk kita lalui meskipun itu akan berhubungan dengan berbagai ujian. Tetapi percayalah setiap ujian yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, itu baik bagi kedewasaan dan kemurnian rohani kita.
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Ams 14:12)
Jangan sampai tanpa kita sadari kita sedang berjalan menuju kepada maut. Banyak umat Tuhan yang berusaha untuk menghindari ujian Tuhan dengan memilih jalan-jalannya sendiri. Banyak yang terjebak dalam rancangan-rancangannya sendiri, ambisi dan keinginannya sendiri tanpa melibatkan Tuhan dan berpikir bahwa itu adalah jalan yang sudah tepat, namun ternyata sedang berada di jalan yang salah. Mungkin tanpa kita sadari kita pun sering seperti itu tanpa melibatkan atau menanyakan rencana Tuhan, kita merasa jalan, rencana, keinginan kita sudah benar dan terbaik bagi kita. Begitupun dalam kerohanian dan pelayanan, banyak anak Tuhan perpikir sudah benar dan menyenangkan Tuhan dengan berbagai kesibukan pelayanan dan aktivitas rohani tapi ternyata tidak berkenan di mata Tuhan.
“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! “ Mat 7:22-23
Hati-hati saudara, jangan sampai kita salah memahami jalan/maksud Tuhan dalam pelayanan kita. Kadangkala kita terjebak dalam pemikiran yang keliru tentang pelayanan dan kahidupan rohani sehingga kita menjadi aktivis-aktivis rohani tetapi tidak dikenal oleh Tuhan. Berjalanlah dalam pimpinan Tuhan dan berusahalah dengan tekun untuk mengenali jalan-jalan, kehendak, isi hati Tuhan lewat hubungan pribadi yang dekat dan intim dengan Tuhan. Dalam Mzm 139:23-24 firman Tuhan berkata; “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Biarlah ini selalu menjadi doa kita saudara, untuk selalu mau dikoreksi; apakah yang kita sedang lakukan berkenan dihadapan Tuhan, merupakan jalan yang dari Tuhan atau tidak. Karena saat kita salah melangkah dan semakin jauh berjalan tanpa Tuhan maka kita pun akan semakin sulit untuk kembali. Selalu mau dituntun oleh Tuhan di jalan-jalanNya dan berbalik ke jalanNya saat kita salah melangkah.
Khotbah Ev. Christine Jedidah