Khotbah Ev.Evie Mehita – Membangun Kembali “Tembok Yang Runtuh”
1. Menyelidiki dengan seksama (Neh 2:13-15).
2. Berinisiatif, bangkit sebagai pemimpin dan membangkitkan iman bangsanya (Neh 2:17-18)
3. Kesatuan hati (Neh 3)
Saudara supaya kesatuan itu dapat terwujud maka apa yang perlu kita lakukan? Kita baca dalam Efs 4:1-7, dalam ayat yang ke-3 dikatakan, yang pertama yang kita perlukan agar kita memiliki kesatuan roh yaitu hidup berpadanan dengan panggilan kita. Kalau kita tidak berjalan sesuai dengan panggilan/bagian kita, saya percaya akan banyak kekacauan yang terjadi, kita akan cenderung menyalahkan, iri hati dan membandingkan diri kita dengan orang lain, saudara sepelayanan kita. Sehingga kita tidak lagi memiliki kesatuan, tidak memiliki ikatan roh yang saling membangun dan melengkapi, yang ada mungkin ikatan jiwa yang saling menyakiti. Ini sangat berbahaya saudara, dalam pelayanan, dalam kerjasama tim kita harus memiliki kesatuan hati, tanpa kesatuan hati tujuan kita dan hasil-hasil yang kita capai tidak akan bisa maksimal.
4. Berjuang untuk tetap membangun dan menghadapi tantangan (Neh 4:2-3,6)
Dalam ayat 6 dikatakan; “Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.” Nehemiah dan bangsa Israel saat itu tetap membangun meskipun ada banyak tantangan, dan mereka membangun dengan segenap hati. Tanpa kesungguhan hati (segenap hati) kita akan mudah dikalahkan iblis. Kalau kita memiliki panggilan dalam rencana Tuhan dan kita tidak memegang itu dengan segenap hati, maka itu akan dengan mudah diambil dari kita. Milikilah hati yang memegang teguh dan memperjuangkan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Saat kita melihat mulai banyak tantangan, janji Tuhan belu terlihat penggenapannya, orang-orang terdekat dan keadaan di sekitar kita seolah-olah tidak mendukung, tetap berjuang saudara, jangan menyerah!! Jangan tertipu dengan tuduhan dan intimidasi iblis lewat keadaan-keadaan yang membuat kia ragu dengan Tuhan.
5. Berjaga-jaga (Neh 4:15-18)
6. Tidak mencari keuntungan pribadi (Neh 5:14-16)
7. Waspada dengan tipu muslihat (jebakan) musuh dan tidak buka celah (Neh 6:1-19)
Kemudian kita lihat dalam ayat 13 dikatakan; “Untuk ini ia disuap, supaya aku menjadi takut lalu berbuat demikian, sehingga aku berdosa. Dengan demikian mereka mempunyai kesempatan untuk membusukkan namaku, sehingga dapat mencela aku.” Yang selanjutnya yang sangat penting, saudara jangan buka celah! Kalau kita buka celah, membiarkan tembok rohani kita berlubang (celah) maka iblis akan dengan mudah memasukan racun, menembakkan anak-anak panah dan dari lubang/celah kecil yang tidak dibereskan, iblis akan mulai menggerogoti kehidupan kerohanian kita. Lantas bagaimana jika kita sudah terlanjur membuka celah? Cepat ditutup kembali! Bereskan dihadapan Tuhan dan segera ambil tindakan untuk menutup kembali semua celah-celah yang terbuka.
8. Penjagaan gerbang (Neh 7:1-2)
Setelah semuanya selesai dibangun maka Nehemiah mengadakan penjagaan gerbang. Dia menempatkan orang-orang yang dipilihnya untuk menjaga apa yang sudah mereka bangun dan usahakan selama ini. Saudara, setelah fondasi/dasar pelayanan, visi-misi kita diperbaharui dan dibangun dengan apa yang benar yang dari Tuhan maka perlu ada penjagaan atasnya. Saudara, berdoalah karena hari-hari ini adalah waktu-waktu dimana Tuhan akan memilih orang-orang yang siap, yang dipercaya untuk mengadakan penjagaan. Dalam ayat ini dikatakan Tuhan mencari orang yang dapat dipercaya, orang yang takut akan Tuhan lebih dari orang lain. Ada pujian penyembahan yang berkenan di hadapan Tuhan.