Khotbah Ps. Daniel Shane – Sifat dasar manusia dan orang benar
Saudara, hari-hari ini saya diingatkan Tuhan agar kita lepas dari semua rutinitas kita. Jika kita menyanyi dengan rutinitas, menari dengan rutinitas, atau berkotbah dengan rutinitas maka Tuhan tidak akan berkenan dengan pelayanan dan persembahan kita itu. Suatu saat saya dibawa Tuhan dalam mimpi dalam Kerajaan Allah. Semua menari, menyanyi dengan sangat indah dan luar biasa. Ada hadirat dan aura yang belum pernah saya rasakan sebelumnya di bumi ini. Saya percaya jika kita menyembah dan menari bagi Tuhan dengan segenap hati kita, maka kita tidak akan dapat menyimpang dari rencana Allah yang semula dalam hidup kita. Hari ini kita akan membongkar sifat-sifat dasar dari manusia.
Jalan orang adalah lurus menurut pemandangannya sendiri, kata Firman Tuhan. Benar, kita seringkali berkata “Ya, saya akan doakan dahulu..” tetapi sebenarnya kecondongan hati kita sudah menginginkan hal itu. Manusia itu suka bersilat lidah, dan membenarkan dirinya sendiri, tidak mau mengakui kesalahan sendiri. Coba saja bagaimana reaksi kita saat mobil kita diserempet orang? Atau saat kita menabrak di jalan? Biasanya kita akan mempersalahkan jalannya, tiang didepan yang kita tabrak mungkin, dan lain sebagainya. Jarang sekali kita mau mengakui “ ya, saya yang salah..” Inilah sifat-sifat dasar manusia.
Dalam kitab Yehezkiel 18 dijelaskan bagaimana Allah menegur dan memperingatkan bangsa Israel dan membongkar hati manusia. Ada beberapa hal sifat dasar yang Tuhan tegur dalam perikop ini.
1. Manusia memiliki sifat suka mengkambinghitamkan atas kesalahannya sendiri.
Ya, manusia sudah jatuh dalam sifat dosa saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Tidak mau dipersalahkan dan membenarkan diri.
2. Manusia mengingini buah pengetahuan yang baik dan buruk.
Manusia memiliki sifat dasar yang buruk, yaitu dosa keingintahuan yang besar. Apakah kita membutuhkan penasehat? Ya kita membutuhkannya. Raja, Presidenpun membutuhkannya, apalagi kita! Tetapi seringkali kita tidak mau dinasehati, kita berpikir bahwa kita sudah dewasa, kita sudah dapat membedakan sendiri mana yang terbaik untuk kita, mana yang bukan. Saudara, kita menjadi lupa bahwa kita ini adalah anak dan kita memiliki Bapa di Sorga yang mengaturkan jalan kehidupan kita dengan luar biasa. Saya pernah menyukai seorang teman waktu awal semester kuliah saya, dan saya melakukan kesalahan dengan memanipulasi dia agar setuju dengan pikiran saya dan benar, dia menerima saya. Saya sangat gembira. Tetapi setelah itu, dia ditegur oleh kakak pembimbingnya dan mengatakan bahwa saya bukan dari Tuhan. Waktu itu saya sangat marah dan jengkel dengan orang itu tetapi puji Tuhan itu terjadi karena tanpa sadar saya sedang melakukan praktik sihir untuk memanipulasi wanita itu. Sangat baik kita memiliki komunitas dan kakak rohani yang akan mengarahkan kita kepada kebenaran.
Orang baik sangat banyak, ada orang kaya yang menyumbang dana sangat besar untuk Panti Asuhan, dia baik bukan? Ya, dia baik, tetapi apakah dia pasti orang yang benar di hadapan Tuhan? Belum tentu. Ada suami yang sangat baik dnegan istrinya, tetapi dia terlibat dengan diskotik. Apakah dia baik? ya, dia terlihat sangat baik tetapi tidak ada kebenaran didalam orang itu.
Orang baik belum tentu adalah orang benar tetapi orang yang benar pastilah orang yang baik. Orang Kristen pasti baik nggak? Ya, baik, tetapi belum tentu dia orang benar di hadapan Allah. Ada seorang yang berkata kepada saya, akan lebih berdosa para pelayan daripada anak. Karena jika anak berdosa, dia akan segera minta ampun, menangis dan mau berubah, tetapi jika pemimpin atau pelayan berdosa, dia menutupi kesalahannya itu agar kelihatannya baik sebagai pelayan Tuhan dan susah sekali untuk dibongkar dan diubah.
3. Menyalahkan garis keturunannya sendiri karena dosa yang dilakukannya.
Dalam Kitab Yehezkiel dituliskan bahwa manusia akan mati karena dosanya sendiri. Jika ayah yang berdosa maka dia akan dihukum, jika anak yang berdosa maka dia akan dihukum juga. Orang yang benar dikatakan adalah orang yang melakukan kebenaran Firman Tuhan. Akibat orang yang tidak melakukan kebenaran, maka dia akan dihukum.Jangan menyalahkan garis keturunan kita “ Oh, ini gara-gara dosa ayahku yang playboy, makanya aku jadi begini..” dan lain sebagainya. Kutuk keturunan tidak akan berlaku bagi anaknya yang melakukan kebenaran.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, manusia punya kemampuan untuk memilih sendiri jalan hidupnya. Memang jalan hidup kita ada di tangan Tuhan tetapi manusialah yang menentukannya. Lebih baik kita tidak tahu kebenaran dan salah, tetapi bertobat daripada kita yang sudah mengenal kebenaran tetapi berbuat salah! Berhati-hatilah agar kita tidak melakukan kekejian di mata Allah. Dengan apa? Jika kita mengatakan pada seseorang, memberikan sugesti dan memanipulasi orang itu agar berbalik dari jalannya yang semula dalam Tuhan untuk mengikuti pikiran dan jalan kita, maka itu adalah kekejian di mata Tuhan. Ini dosa yang tidka main-main, dosa yang sangat dibenci oleh Allah, sama dengan penyembahan berhala dan menghujat Tuhan.
Banyak orang yang mengaku selamat tetapi tidak berlaku seperti orang yang diselamatkan, saya ragu akan kesemalatan mereka jika demikian. Ikutilah prinsip-prinsip Alkitab, bukan dunia ini. Manusia diperbudak oleh keinginannya sendiri. Kita menganggap menikah itu sangat bahagia seperti cerita puteri dan pangeran. Percayalah, tidak seindah itu…Bukankah Rasul Paulus juga mengajarkan pada kita lebih baik kita tidak menikah agar kita dapat fokus melayani Tuhan? Tetapi kita berkata “ Bukankah Tuhan berkata, beranakcuculah dan bertambah banyaklah, penuhi bumi ini? Ya, itu karena pada zaman itu manusia tidak banyak. Ada yang berkata “Bukankah Paulus juga berkata jika tidak tahan, kamu boleh menikah? Ya, tetapi jangan salah sangka, Paulus mengatakan itu bukan sebagai perintah tetapi kalimat sindiran untuk kita. Sesuatu yang mula-mula itu sangat indah dan bagus. Teman saya membuat begitu banyak asesoris untuk mobilnya dan akhirnya dia mengeluarkan banyak sekali uang karena kerusakannya, pemakaian yang tidak nyaman, dll.
Saudaraku, jangan tertipu, tertarik pada pandangan awal, tetapi berpikirlah jauh ke depan, apa yang baik, berkenan kepada Tuhan.
Sekarang bagaimana agar kita dapat lepas dari semua sifat dasar yang buruk dari manusia ini? Jawabannya ada di Yehezkiel 18: 30-32. Bertobatlah dan perbahruilah hati dan roh kita. Hati dan roh ini berbeda. Hati hanya dapat dipengaruhi oleh Firman Allah yang kita dengar. Jangan biarkan hidupmu eksklusif karena itu dapat menyesatkan kita. Pembaharuan hati adalah perubahan pikiran atau metanoia. Roh kita juga harus diperbahrui, disempurnakan. Miliki roh yang berbeda dari saat kita SMP, SMA, Kuliah, ya roh yang terus disempurnakan..Roh memang penurut tetapi daging itu lemah.
Khotbah Ps Daniel Shane