Khotbah Ps. Daniel Shane – Hari yang dinantikan Tuhan
Yunus 1: 1-3 mengatakan bahwa Tuhan Allah memerintahkan Yunus ke Niniwe untuk menyampaikan pesan Tuhan, tetapi Yunus lari ke Tarsis, jauh dari hadapan Allah. Saudaraku, Yunus telah lari lari panggilan Tuhan. Manusia selalu merasa apa yang dilakukannya dan dikerjakannya itu datangnya dari Tuhan.
Anehnya, saat Yunus melarikan diri dari hadapan Allah, dia justru menemukan sebuah kapal!
Ya sebuah kapal yang dapat membawanya ke tempat impiannya. Saat kita lari dari Tuhan, dan menemukan kapal kita, kita berkata “Puji Tuhan, Tuhan telah memberikanku jawaban, inilah kapal dari Tuhan!”. Banyak orang berpikir bahwa barangsiapa melarikan diri dari panggilan Tuhan pasti hidupnya menderita, belum tentu! Mungkin dia bisa juga menemukan kapal yang besar yang seolah jawaban dari Tuhan untuk membawanya ke tempat impiannya sendiri. Dia berpikir bahwa Tuhan sedang menyediakan rencana pengganti buat dirinya.
Kapal berbicara tentang jalan keluar, suatu tempat peristirahatan, sarana menuju tempat yang kita inginkan, tetapi sebetulnya kapal itu bukan datangnya dari Tuhan! Melainkan karena keinginan diri sendiri. Iblis dapat memberikan “jalan keluar” yang palsu ini bagi orang-orang yang meninggalkan panggilan Tuhan. Saya mengenal ada sebuah kisah dalam sebuah KKR, seorang tua berusia sekitar 65 tahun maju ke depan Altar dan menangis tersedu-sedu karena dia mau memberikan hidupnya pada Tuhan. Dia seorang yang sudah tua, dan dahulu waktu masih muda selalu berkata bahwa dia akan melayani Tuhan setelah selesai kuliah, selesai kuliah dia melanjutkan mungkin sampai mencapai gelar S3 dan bekerja dengan alasan “toh aku dapat melayani Tuhan sambil bekerja..”. Jangan lupa saudara, kita dipanggil Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan. Apapun profesi kita, kita adalah hamba Tuhan. Ada yang berprofesi sebagai Guru, sebagai pedagang, sebagai pendeta, dan lain sebagainya, tetapi kita semua dipanggil sebagai hamba Tuhan dan hamba Tuhan adalah seorang yang melayani dan menyembah Tuhan.
Ada yang mengumpulkan harta tetapi tidak bertambah banyak, Tuhan berkata harta kita ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang! Mengapa berlubang? Ini terjadi karena kita membangun kerajaan pribadi kita dan bukan kerajaan Allah. Tuhan seolah hendak membalikkan semua kekuatan dan pikiran kita sebagai manusia bahwa bagi Allah tidak ada yang tak mungkin jika kita mau membangun Kerajaan-Nya. Mungkin kita bekerja keras untuk mendapatkan 1 Milyar dan kita berkata “ ini cukup untuk membuat gereja yang besar..” Tetapi jika Tuhan tidak berkehendak, maka semuanya akan hancur, sedangkan mungkin kita hanya memiliki uang seratus juta tetapi dapat membangun Kerajaan Allah yang besar bersama Tuhan.
Ada satu hari yang dirindukan Tuhan, apakah itu?
1. Hari dimana kita menjawab panggilan Tuhan
Minggu lalu kita berbicara tentang sifat dasar manusia yang buruk, salah satunya adalah manusia memiliki sifat membenarkan diri sendiri dan tidak pernah mau mengakui kesalahannya sendiri. Manusia suka mengingkari dosa seperti Adam dan menyalahkan orang lain atas kesalahannya. Pada dasarnya manusia selalu berusaha membantah panggilan Tuhan. Contohnya saja sebagai mahasiswa, kita selalu berusaha mengakali tugas dosen kita. Kalau perlu tugasnya kita permudah dengan copy paste, dengan foto copi jawaban orang lain dan mengakali dosen dengan jawaban-jawaban yang ngawur. Bukankah demikian? Demikian juga kita lakukan pada Tuhan. Ketika Tuhan memberikan tugas dan tanggung jawab kepada kita lewat sebuah panggilan, bagaimana reaksi kita? Akankah kita berkata “Siap, laksanakan Tuhan!” atau kita mulai memutar otak bagaimana agar tugas kita bisa lebih ringan dan enak bagi kita. Kita mengomel karena tugas-tugas itu dan selalu menganggap semua tugas itu terlalu berat buat kita. Tetapi pada saat dia mau menjawab panggilan Tuhan itu dan mengunci mulutnya sendiri, maka semuanya akan terasa ringan.
Apakah kita juga sering mengakali panggilan Tuhan, dan melakukan seolah itu datangnya dari Tuhan padahal berhati-hatilah itu adalah kapal yang datangnya dari si jahat.
Mengapa kita tidak dapat menjawab panggilan Tuhan itu? Ya..karena kita tidak berfokus pada panggilan-Nya. Ada seorang pengusaha yang sukses dan memiliki 10 anak perusahaan dan semuanya berkembang dengan sangat baik. Orang ini punya kekonsistenan dan pengaturan waktu yang luar biasa, dia berfokus untuk mengerjakan semuanya.
Saudaraku, kapal yang iblis siapkan tadi saat kita lari dari panggilan Tuhan tampaknya indah sekali. Saya bayangkan apabila Yunus dari satu kapal itu dan tetap tidak bertobat, mungkin dia akan temukan kapal lainnya yang lebih besar dan indah dan semakin lama dia akan semakin jauh dari hadapan Tuhan.
2. Hari pembalasan atas musuh-musuh kita
Pernahkah kita memikirkan akan datangnya hari pembalasan untuk kita? Berapa lama musuh-musuh kita memperbudak anak-anak Tuhan lewat ikatan, dan belenggu? Mau tahu rahasianya? Lakukan teori bangun pagi. Ya, bangun pagi sangatlah baik. Kita dapat memuji Tuhan di pagi hari dan mengusir iblis dengan tendangan tanpa bayangan bukan bayangan tanpa tendangan alias cuma ngomong doang, tidak melakukan apa-apa!
Saudaraku, hari pembalasan sudah tiba. Saatnya kita membalikkan keadaan, menyangkal diri dan memikul salib kita, berserah kepada Tuhan maka tangan Tuhan akan terarah kepada kita untuk membela kita di depan musuh-musuh kita!. Sebelum pembalasan, ada hari dimana ada hari kekalahan, dimana kita mungkin mengalami kejatuhan, kesakitan. Kita boleh menangis jika hati kita dilawat oleh Tuhan bukan untuk memenuhi emosi kita sebagai manusia. Seperti anda melihat film sinetron atau drama mengharukan dan hati anda menjadi mengharu biru dan menangis tersedu-sedu..” ah..puaasss…” manusia membutuhkan kepuasan emosi tetapi ini bukanlah lawatan Tuhan yang sejati. Kadang nayanyian untuk Tuhan dijadikan ajang pemuasan emosi manusia saja tetapi tidak ada hati yang menyentuh hati Tuhan.
3. Hari kebangkitan anak-anak Tuhan
Saya percaya akan ada hari dimana hari anak-anak Allah dinyatakan. Kita sangat menantikan hari itu. Hari kebangkitan yang luar biasa dari anak-anak Tuhan. Hari kebangkitan ini dimulai dari kesadaran anak-anak Tuhan akan dosa, kesadaran akan penghakiman Tuhan dan kesadaran bahwa segalanya di bumi ini fana.
Saudaraku, sudahkah kita mengalami satu hari yang dirindukan dalam hidup kita? Hari dimana kita katakan ”ya, Tuhan..aku menjawab panggilan-Mu hari ini dan akan mengikut Engkau..”, hari dimana tangan Tuhan terangkat untuk membela dan membalas semua musuh-musuh kita, dan hari dimana kita mengalami kebangkitan yang sejati. Mengikuti panggilan Tuhan itu seperti seekor rusa yang bangkit dan berlari begitu rupa yang lolos dari jebakan-jebakan musuh dan bebas menuju kepada panggilannya. Mari berlari kepada panggilan surgawi. Tuhan Yesus memberkati.