Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Merebut Tabut Perjanjian
Tabut Perjanjian diberitakan telah diketemukan kembali. Apapun penafsiran yang ada tentang masa-masa akhir jaman ini, yang penting kita lakukan yang terbaik bagi Tuhan. Tabut Perjanjian adalah tabut yang Tuhan berikan sebagai perjanjian pada bangsa Israel, disitu adalah lambang kemenangan, janji-janji Tuhan digenapi. Mazmur 103 :1-10
Bagaimana kita dapat merebut Tabut Perjanjian itu kembali?
1. Strategi
Tadi malam saya bermimpi, saya menajdi pemain sepak bola, saya jadi striker dan memenangkan banyak goal. Saya terinspirasi dengan permainan sepak bola itu. Ada yang namanya strategi entah apapun namanya strategi itu. Yang membuat strategi adalah Pelatih kita. Ada kalanya perbahan strategi dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada dan strategi ini hanya dipahami lebih oleh para pemain. Saya diperintahkan untuk membuat gerakan Road To Revival ini. Banyak yang bersaksi mengalami perubahan. Tuhan selalu memberi yang baru pada kita dan tiap kita harus belajar menerima perubahan. Justru ketika kita melakukan perubahan strategi untuk melawan musuh kita, itu tandanya kita mau belajar mendengarkan suara Tuhan. Dalam peperangan, ada strategi, ada yang menyerang waktu malam, pagi, ada yang mengintai dll. Kelihatannya memang strategi itu sedikit berubah-ubah, tetapi jangan bingungkan strategi, yang penting goalnya, yaitu kemenangan.
Bagaimana strategi mendatangkan kebaikan bagi kita semua? Jadilah pemain dalam sepak bola itu. Biasanya para sporter sepak bola, hanya menjadi penonton yang kadang tidak memahami strategi yang diterapkan. Mari kita dalam pekerjaan Tuhan, jangan menjadi penonton, tetapi pemain. Pemain menyediakan waktu lebih.
Pembapaan, sangat perlu untuk kita makan dan mengenal kebenaran. Pembapaan itu salah satu strategi kita untuk melawan musuh kita. Kita belajar berkomunikasi, berpegangan tangan sama-sama. Tidak ada pelatih dan pemain yang mengeluarkan strategi tanpa alasan.
Gunakan strategi dalam memenangkan jiwa juga. Ada gelanggang bertahan, mungkin kalian pasukan doa, yang menahan serangan dari si jahat. Miliki strategi, jika kita tahu kelemahan kita. Strategi yang terbaik adalah belajar mendengarkan suara-Nya, uabh strategi yang lama, yang belum terpakai.
2. Melatih hidup kita.
Kita punya tubuh, jiwa dan roh. Jika kita tidak melatih tubuh kita untuk berdoa, kita tidak akan bisa berdoa dengan baik, jika kita tidak melatih jiwa dan roh kita, jika kita mendapat konfrontasi, kita akan menjadi marah. Kita perlu jiwa yang sehat, roh yang mau disembuhkan, dan dimurnikan. Bagaimana kita melatih tubuh kita? Kita perlu berlatih, jangan marah, kita berlatih jangan marah. Kita harus melatih buah-buah roh kita. Latihlah seluruh perlengkapan senjata Allah, buah roh sebelum kita bicara tentang karunia.
3. Melangkah
Mulailah melangkah, jika kita rindu untuk pemulihan keluarga, buatlah strategi, latih diri dan mulailah berjalan. Bagaimana bisa menjadi pemain yang baik dalam pertandingan? Latihlah diri. Tidak bisa kita hanya berkata “ mana strategi yang tepat? Bagaimana ini, itu” . Orang Kristen tanpa kemenangan sedikitpun adalah pecundang. Kita pasti jadi pemenangnya. Kita hancurkan iblis.
Saya percaya kita akan segera pergi ke Kerajaan Allah, ada yang sebagai penari, penyanyi, atau orang-orang biasa. Itu tergantung bagaimana kehidupan kita di bumi. Disana tidak ada gosip, iri hati, kesedihan, kekecewaan, kepahitan. Semua disediakan bagi kita yang mengasihi Dia.
Tabut Perjanjian berbicara tentang janji-janji Tuhan. Rebutlah janji-Nya atas keluarga kita, atas hidup kita. Kita memang punya kekurangan, tapi bangkitlah dari dosa-dosa kita dan menjadi pemenang. Tuhan memberkati.