Khotbah Ps. Daniel Shane – Penghambat Percepatan Rohani
Pertama, karena pola pikir kita yang masih seperti anak kecil. Seorang anak kecil tidak mau ditegur dan diatur. Orang yang tidak mau diatur, firman Tuhan katakan adalah orang bebal, dan orang bebal tidak akan bisa mewarisi bumi. Hidup ini penuh aturan saudara, aturan atau perintah itu baik untuk kita bisa diatur dan taat. Ketika saya masih seperti anak-anak, Tuhan tidak pernah perkenankan saya memimpin, saya masih selalu bertanya-tanya, kenapa dan kenapa? Saya mau hidup untuk diri sendiri, tidak mau diatur. Dibimbing itu enak? Tidak enak. Karena daging kita berteriak dan marah. Waktu saya di kampus, saya dibimbing sama kakak rohani saya. Saat itu dia mengatur saya, untuk tidak pulang malam-malam. Dan saat itu saya sangat marah, hingga saya tidak pernah bertumbuh. Begitu banyak orang yang bodoh, yang menganggap bahwa kritikan, teguran, saran atau aturan adalah ancaman buat dirinya, begitu banyak orang yang tidak menghargai kritikan orang lain. Mengapa seseorang tidak bisa menghargai kritikan orang lain? Biasanya gambar bapanya salah, bapanya tidak pernah mendidik, mengajari, mengajarkan sopan santun, bapanya tidak sungguh-sungguh mendidik anaknya menjadi wanita dan pria dewasa. Dulu gambar Bapa saya salah sehingga saya kurang bisa dididik dan ditegur. Tuhan tidak akan pernah memakai anak-anak untuk berperang, dan tidak akan memakai anak-anak untuk mewarisi bumi. Tapi Tuhan akan pilih orang-orang yang dewasa rohani untuk dipakainya dan Tuhan akan memberkati pekerjaannya dan ia akan mewarisi bumi. Ketika saya masih memiliki sifat anak-anak, hidup saya tidak pernah bisa diberkati. Tapi ketika saya dewasa rohani, Tuhan mulai memberkati saya. Sifat anak-anak ini juga saat kita punya pikiran-pikiran negatif atau yang jahat-jahat/buruk-buruk. Saudara, pikiran ke kanak-anakan selalu berkata kita sengsara, orang lain tidak pernah mengerti kesengsaraan dan diri kita. Dulu ketika kakak rohani membimbing saya ia berkata kamu tidak boleh pacaran, saya marah dan tanya kenapa? Karena kamu belum punya pekerjaan, kamu belum siap pacaran. Dan saat itu saya marah dan berdoa semalam-malaman. Tapi doa saya tidak dijawab, karena saya masih berpikir seperti anak-anak.
Kedua, dosa malas. mari kita buka dalam Amos 9:13 “Sesungguhnya, waktu akan datang, demikianlah firman TUHAN. “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran”. Saudara diakhir zaman ini terlalu banyak penuai tapi tanpa banyak pembajak. Saudara, tidak bisa hanya penuai, tapi perlu pembajak tanah dan penabur-penabur tanah. Saudara, ada seorang hamba Tuhan berkata “bahwa Indonesia memasuki masa-masa kegelapan, karena banyak hamba-hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan digereja-gereja tidak dewasa rohani yang ada hanya remaja rohani dan itu termasuk saya”. Saat saya dikoreksi saya mau belajar menerima dan menjadikan itu sebagai kekuatan bukan dengan sakit hati, tapi dengan roh lemah lembut. Saudara, mau kah kita menjadi gereja yang mengubah dunia atau dunia yang mengubah gereja? Sekarang anak perempuan pulang malam, itu sudah biasa didalam gereja. Dunia mengubah gereja dengan pola pikir. Bahkan anak-anak perempuan berpakaian sangat mini, bahkan pelayan Tuhan. Wah ini bahaya, dan mereka merasakan hadirat Tuhan dengan pakaian serba mini. Wah mengerikan dunia yang mengubah gereja, bukan gereja yang mengubah dunia. Mau kah kita menjadi pembajak-pembajak Tuhan?Biasanya orang yang membajak, menabur merekalah yang menuai.
Ketiga, karena ketidakkudusan. Karena tanpa kekudusan tidak ada pengurapan. Kita boleh melayani musik, berkhotbah, tapi tanpa kekudusan akan menghambat percepatan rohani. Saudara, saat kita berpikiran negatif sama hamba Tuhan, “jangan…jangan..jangan..jangan”, nah hal ini yang menghambat percepatan rohani terjadi karena pikiran tidak kudus ini.
Keempat, karena kita malas berdoa. Doa adalah kunci membuka alam roh. Investasikan hidupmu untuk berdoa. Ladang pelayanan didepan sudah dibuka, Tuhan rindu kita menjadi pembajak, penabur dan penuai. Saudara, pelayanan didepan akan banyak mengalami tantangan. Apakah semua hamba Tuhan tidak rentan sama dosa? Semua manusia rentan dosa. Hati-hati saudara, berapa banyak Hamba Tuhan, yang jatuh akhir-akhir ini, karena merasa kuat. Kita saling mendoakan supaya kita tidak jatuh dalam dosa.
Saudara, mari kita sungguh-sungguh berlomba untuk terjadinya percepatan rohani dalam hidup kita. AMIN.
Khotbah Ps. Daniel Shane