Retreat Training Pelayan Baru CMC 2016

Retreat Training pelayan Tuhan baru diadakan kembali, setelah para peserta mengikuti kurang lebih 9 kali pertemuan yang tiap minggunya diisi dengan pemberian materi untuk memperlengkapi para peserta training selain itu juga ada praktek 7 voice. Sebelum mereka nantinya mereka ditabiskan atau mengikuti ujian tulis, tibalah waktunya untuk para peserta training pelayan untuk mengikuti retreat di luar kota sebagai bagian dari Training itu sendiri. Training ini sendiri bertujuan untuk mendidik maupub memperlengkapi para calon pelayan Tuhan agar siap dalam hal karakter maupun rasa memiliki terhadap visi misi gereja CMC, serta siap menjadi tentara-tentara Tuhan dibarisan terdepan.
Kali ini fellowship training diadakan di trawas pada tanggal 10-11 februari 2017, dengan jumlah peserta 27 orang yang tentu saja mereka terlihat sangat sangat antusias dalam mengikuti fellowship ini. Mereka rela hari libur semester terpotong untuk mengikuti kegiatan ini. Pada pukul 10.00 semua peserta berangkat menuju trawas, dengan perjalanan selama kurang lebih 2 jam akhirnya tiba ditujuan. Saat semua peserta tiba dan berkumpul, panitia memberikan pengumuman singkat berupa aturan yang harus diikuti oleh setiap peserta training yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang yang telah dipersiapkan oleh masing-masing peserta. Dalam training inipun ada tugas bagi setiap peserta, yaitu membawa barang-barang rombeng yang nantinya akan dipergunakan untuk membuat karya yang menggambarkan setiap voice yang telah dipilih oleh peserta training pelayan.
Setelah rangkaian awal acara dilewati, tibalah saatnya sesi pertama dimulai, pada sesi pertama ini Sdr. Yosefh lah yang membawakan materi sekaligus renungan untuk para peserta. Pada sesi ini dijelaskan mengenai Melayani yang berarti mengabdi, bukan pada 2 (dua) tuan melainkan 1 yaitu hanya kepada Tuhan Yesus saja. Dalam hal melayani, dasar yang digunakan adalah Tuhan Yesus. Apabila memakai dasar yang lain, maka pelayanan itu akan membawa pada kejatuhan karena menggunakan dasar yang salah. Di dalam proses melayani pun, akan ada murid-murid yang mundur maupun tetap maju apapun yang terjadi. Yang terpenting bukan besar kecilnya pelayanan tapi pada siapa pelayanan itu ditujukan. Seperti Petrus yang tetap mengikut Yesus sampai akhir walaupun banyak hal yang terjadi namun Petrus tetap setia. Daud pun adalah pelayan Tuhan, meskipun dia jatuh ke dalam dosa karena merencanakan pembunuhan terhadap Uria dan mengambil Betsyeba menjadi istrinya. Saat itu Daud tidak hanya menyesal namun bertobat sehingga Tuhan tetap berkenan atas hidupnya. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada Raja Saul yang telah melanggar perintah Tuhan namun hanya mengaku tapi tidak bertobat. Inilah yang membedakan karakter pelayan Tuhan yang sejati.
Setelah sesi 1 selesai, para peserta dipersilahkan untuk makan malam sebelum lanjut ke sesi 2 dimana pada sesi 2 ini dibawakan oleh Ev. Evie sebagai pembicaranya. Dalam sesi ini, Ev. evie berbicara mengenai tertanam dalam Kristus dan gereja lokal. Hal ini sangat penting karena sebagai seorang pelayan, kita harus benar-benar mengenal pribadi Kristus itu sendiri serta mendukung visi misi yang ada di gereja lokal utamanya CMC sebagai gereja bagi para peserta training pelayan. Sebagai pelayan Tuhan, hindari setiap perdebatan yang tidak perlu sebab hal itu akan membawa dampak yang buruk selain itu usahakan untuk layak dihadapan Tuhan agar setiap pelayanan kita berkenan dihadapanNya. Sesi 2 diakhiri dengan doa sekaligus mendoakan para peserta training pelayan Tuhan. Akhirnya seluruh rangkaian acara pada hari pertama telah usai, tibalah bagi para peserta untuk beristirahat guna mempersiapkan diri untuk sesi selanjutnya di esok hari.
Hari kedua dan terakhir pun tiba, rangkaian acara dimulai dengan doa pagi untuk seluruh peserta. Pagi-pagi semua peserta training sudah bersiap untuk berdoa meskipun ada sebagian peserta yang masih setengah sadar karena mengantuk setelah mengikuti acara debat Cagub DKI yang ditayangkan di salah satu televisi swasta Indonesia. Setelah doa selesai, acara dilanjutkan dengan sabtu ceria. Dengan iringan musik para peserta melakukan peregangan serta senam supaya segar bugar dipagi hari. Seluruh peserta pun antusias untuk mengikutinya, dengan berbagai macam gerakan senam yang diakhiri oleh 10 peserta secara bergantian membuat 1 gerakan senam. Mulai dari normal hingga abnormal karena gerakan yang tidak jelas hehehe. Setelah selesai senam, seluruh peserta dipersilahkan untuk sarapan dan mandi serta bersiap mengikuti sesi terakhir yaitu sesi 3 yang dibawakan oleh Ev. Silvi sebagai pembicara.
Pada sesi ini Ev. Silvi memberikan 5 poin penting mengenai jebakan dalam pelayanan. Poin pertama yaitu motivasi hati, jangan seperti seseorang yang munafik ketika melayani Tuhan, harus dengan motivasi yang benar agar pelayanan itu layak dihadapan Tuhan. Poin selanjutnya Jangan menjadi pelayan yang biasa-biasa, sebagai pribadi yang rindu melayani Tuhan seharusnya setiap pelayan harus menjadi pelayan yang luar biasa dan radikal. Poin ketiga, tidak melayani karena rutinitas namun sungguh-sungguh karena kerinduan akan Tuhan. Poin keempat yang tidak kalah penting sebagai seorang pelayan, jangan hanya mementingkan karunia atau kharisma daripada karakter. Karena sesungguhnya pelayan yang berkarakter lah yang Tuhan cari. Dan poin terakhir adalah tidak melekat pada pokok anggur, padahal sebagai pelayan seharusnya kita melekat pada pokok anggur yaitu Tuhan Yesus dimana kita harus berbuah dan menghasilkan banyak buah yang baik. Itulah isi dari sesi 3 dan terakhir. Setelah seluruh sesi berakhir tibalah pada rangkaian presentasi hasil karya tiap voice, dengan segala ide yang telah disatukan oleh setiap peserta. Maka jadilah karya-karya yang unik dan tentu saja kereeen. Mulai dari VOW dengan membuat replika alat musik atau alat yang digunakan oleh tim PAW saat melayani, kemudian VOS yang membuat replika kamera dari botol dan kertas, dan VOL yang membuat replika tentang gambaran pintu gerbang rumah Tuhan dimana pelayan usher berdiri untuk menyambut setiap jemaat yang datang. Tidak cukup sampai disitu, setelah semua peserta selesai packing untuk bersiap kembali ke surabaya. Tidak lupa, acara terakhir yang pastinya selalu ada dalam setiap retreat yaitu foto-foto. Dengan berbagai macam gayaa ditunjukkan oleh para peserta yang sangat antusias dan booommmm, akhirnya peserta pun kembali pulang ke surabaya dengan semangat berapi-api yang diharapkan tidak akan pernah padam.
Bagi seluruh peserta training pelayan Tuhan, selamat bergabung dan salam kebangunan!!!!!!!!!!!!