PIC (Pro-M Impact City) : Failling Is OK

Kita seringkali mendengar ada banyak orang yang mengalami kegagalan, bahkan kita termasuk salah satunya. Ada yang mengalami kegagalan dalam pekerjaannya, dalam kuliahnya, atau ada juga yang mengalami kegagalan dalam hal tidak berkembangnya komunitas sel yang dipimpinnya. Kegagalan-kegagalan yang sering terjadi inilah yang melelahkan setiap kita yang mengalaminya. Lantas, sebenarnya kenapa Tuhan mengijinkan kegagalan-kegagalan ini terjadi dalam kehidupan kita ? Apakah yang menjadi maksud Tuhan dibalik setiap kegagalan yang pernah kita alami ? Ada empat hal yang dapat kita pelajari mengenai maksud Tuhan ini.
Hal yang pertama, Tuhan ingin agar kita lebih memandang Dia daripada situasi atau keadaan yang kita alami. Thomas Alfa Edison adalah seorang penemu bola lampu. Semasa kecil saat di sekolahnya, beliau dikatai sebagai seorang anak yang idiot. Namun, ibunya bersikeras percaya bahwa anak ini tidak idiot, sehingga ibunya memilih untuk menyekolahkan anaknya di rumah. Keyakinan yang dimiliki oleh ibu Thomas Alva Edison inilah yang membuat Thomas sampai akhirnya dapat menjadi seorang penemu yang luar biasa. Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa seringkali kita selalu melihat pada situasi atau keadaan yang terjadi di depan mata, tetapi Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan pada orang-orang yang lebih memandang kepadaNya dan lebih mempercayaiNya daripada situasi di sekelilingnya. Kalau kita tidak pernah gagal itu artinya kita tidak pernah berhasil. Bila semasa hidup kita, kita selalu berhasil terus dan tidak pernah gagal, lantas apa yang kita menangkan. Bila keberhasilan itu sangat mudah kita peroleh, lantas apa artinya kemenangan itu. Justru saat kita mengalami kegagalan, saat situasi makin menghimpit, saat lawan semakin berat untuk dilawan, di saat itulah Tuhan ingin agar mata kita memandang kepadaNya. Hidup kita akan menjadi lebih hidup saat kita menghadapi tantangan demi tantangan dan berhasil memenangkannya.
Hal yang kedua, Tuhan ingin agar kita belajar kerendahan hati. Di Matius 15:21-28 dikisahkan tentang seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Tuhan Yesus dan meminta agar anaknya disembuhkan dari kerasukan setan. Saat perempuan ini datang kepada Tuhan Yesus dan meminta pertolongan, Tuhan tidak langsung menjawabnya. Mengapa ? Karena Tuhan ingin agar perempuan ini belajar kerendahan hati. Orang yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya adalah orang yang sombong. Saat kita mau belajar untuk rendah hati, maka kita akan belajar untuk tidak meremehkan segala sesuatu. Dengan kegagalan yang terjadi, maka akan melatih manusia roh kita menjadi semakin kuat. Kita tidak akan menjadi anak-anak gampang, tapi menjadi orang benar yang dikasihi Tuhan.
Hal yang ketiga, Tuhan ingin mengajarkan cara pandangNya saat terjadi kegagalan. Tuhan Yesus pernah mengalami kegagalan saat Ia mendoakan sebuah kota, dimana mujizat tidak terjadi karena kurangnya iman orang-orang yang ada di kota itu. Akan tetapi kegagalan itu justru membuat Tuhan Yesus tahu kalau bukan kehendakNya yang jadi tetapi kehendak BapaNya yang jadi. Kalau kita tahu bahwa kegagalan yang terjadi itu untuk kemuliaan nama Tuhan, maka kegagalan itu tidak akan membuat kita bersedih dan menjadi kecewa. Saat kita misal gagal menjalin hubungan dengan seseorang alias putus karena orang tersebut ternyata bukan orang yang memiliki visi, maka untuk apa kita menjadi kecewa. Miliki pasangan hidup yang memiliki visi dan mempunyai perencanaan ke depan, bukan yang “mengalir saja”. Di Yohanes 13:7, saat Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus mengapa Tuhan Yesus membasuh kakinya, maka Tuhan menjawab “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Mungkin kita tidak mengerti sekarang apa maksud Tuhan dengan kegagalan dan berbagai hal buruk yang terjadi dalam hidup kita, tetapi percayai Tuhan, bahwa Dia sedang mengerjakan kebaikan untuk setiap kita. Mari kita belajar untuk tetap mempercayai Dia dan belajar untuk peka terhadap kehendakNya. Kalaupun kita gagal, tetaplah percaya Tuhan sanggup untuk memulihkan, sekalipun ada konsekuensi yang tetap harus kita tanggung. Jadikan setiap masalah dalam hidup kita semakin “mengupgrade” iman kita, bukan semakin “mendowngrade” iman kita. Miliki cara pandang yang benar.
Hal yang keempat, Tuhan sedang mempersiapkan kemenangan yang besar untuk setiap kita. Apakah kalian ingat kisah Simson ? Semasa dia hidup, Simson telah mengalahkan begitu banyak musuh. Namun, saat Simson mengalami kegagalan, di akhir hidupnya, Simson berhasil mengalahkan musuh dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang dikalahkan olehnya semasa dia hidup (Hakim-hakim 16:30). Mungkin saat ini kita masih belum memperoleh yang kita inginkan, seperti mobil, rumah, atau pasangan, tetapi percayalah Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah untuk setiap kita. Belajar untuk memiliki positive thinking. Mungkin saat ini Tuhan belum memberikanmu mobil karena kalau kamu diberi mobil, mungkin kamu bisa mengalami kecelakaan karena belum pandai menyetir. Mungkin juga Tuhan belum memberikanmu rumah, karena kalau kamu diberi rumah, mungkin rumahmu akan ambruk karena struktur bangunannya tidak kuat. Jangan menaruh curiga kepada Tuhan. Tuhan sedang mempersiapkan rencana kemenangan yang besar untuk hidupmu dan masa depan yang indah buat setiap kita. Amin