Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Sukacita Termanis

Semua orang pasti mempunyai keinginan. Tetapi ketika kita memperoleh keinginan kita, apakah itu menjamin kehidupan kita berbahagia?
Ibu saya berkata, bahwa dia akan berbahagia ketika melihat anaknya menikah. Ketika anaknya sudah menikah, dia berkata, “1 cucu saja akan membuatku tersenyum bahagia.”Ketika dia mendapatkan 1 cucu saja, dia berkata, “Kasihan cucu saya sendirian. Kalau ada cucu lagi, saya akan lebih berbahagia.” Namun, ketika dia sudah memiliki 2 dan 3 cucu, dia kunjung tidak berbahagia. Kapankah dia akan sungguh-sungguh berbahagia?
Kebahagiaan menurut versi bumi tidak ada habisnya.
Manusia mengejar yang fana, yang tidak bisa memberikan kebahagiaan. Berbeda dengan Para Rasul. Mereka dianiaya, tetapi mereka menyebut mereka adalah orang yang paling berbahagia. Para rasul berbahagia ketika mereka melakukan kehendak Tuhan. Mereka berani memberitakan injil damai sejahtera. Mereka memiliki keberanian untuk melawan pengajar-pengajar palsu. Hari-hari ini banyak nabi-nabi dan pengajar-pengajar palsu. Tetapi hanya dari buahnya kita dapat mengenal mereka. Namun, banyak juga pengajar-pengajar palsu yang buah-buahnya kelihatan bagus. Tetapi ternyata, di dalamnya, mereka memiliki kandungan bakteri yang bisa membuat orang sakit. Maka dari itu kita perlu berhati-hati dengan nabi-nabi palsu yang ada di akhir zaman ini.
Nabi-nabi palsu pada zaman ini sulit untuk dideteksi. Ketika kita menentang mereka, mungkin kita akan dimusuhi oleh banyak orang. Tetapi kita harus berani menolaknya! Karena ketika kita mendengarkan injil yang bukan injil yang sesungguhnya, itu adalah perbuatan setan.
Dalam sebuah KKR kesembuhan yang didalamnya terdapat trik atau rekaan, maka ada kuasa setan di sana yang menyamar sebagai malaikat terang. Nabi-nabi palsu menggunakan kekuatan mereka untuk mendatangkan mujizat dan menarik banyak jiwa. Kesembuhan itu tidak datang dari Tuhan!
Injil adalah kekuatan dari Tuhan.
Injil tidak perlu dibantu oleh kekuatan manusia atau cerita dongeng untuk memajukan Kerajaan Tuhan. Saat ini begitu banyak rupa-rupa penipuan. Banyak orang yang mengklaim dirinya seorang pembawa kebangunan rohani. Mereka merasa paling berdampak, paling hebat, dan paling berkuasa, sehingga mereka mencari jiwa-jiwa bukan dari orang yang tidak percaya Kristus. Mereka menarik jiwa-jiwa kepada kegerakan-kegerakan yang bukan berasal dari Tuhan. Hanya murid-murid Kristus yang sejati dapat melihat buahnya, tetapi orang yang belum sungguh-sungguh pada Kristus akan sulit membedakan dan menjadi tertipu.
Kita perlu banyak diubahkan oleh Tuhan. Banyak yang berpikir bahwa orang harus jatuh ketika ada yang menumpang tangan. Bila tidak jatuh artinya orang tersebut melawan Roh Kudus. Itu adalah cara berpikir yang salah. Pada akhirnya di KKR-KKR banyak orang yang “terpaksa” tumbang, karena hati nuraninya tertuduh. Sebab mereka berpikir, kalau tidak tumbang artinya dia tidak rohani. Kita perlu berhati-hati. Roh Kudus memang bisa membuat jatuh, tetapi kekuatan untuk menghadirkan Tuhan dengan kekuatan manusia itu menjadi sebuah okultisme. Di banyak KKR kesembuhan, banyak terjadi orang jatuh bukan karena kuasa Roh Kudus. Mereka jatuh karena sugesti perkataan hamba Tuhan. Hari-hari ini, roh penyesat ada dimana-mana. Roh penyesat ini berusaha menggeser injil yang benar menjadi Injil yang lain, Injil palsu yang hanya membangkitkan semangat dari kedagingan dan perasaan manusia saja.
Di akhir zaman ini akan ada banyak orang yang tidak pernah berjumpa dengan Tuhan, yang mereka kenal dan sukai adalah hal-hal yang berbau okultisme. Mereka merasa mengenal dan menerima Yesus, tetapi mereka berusaha membawa pengalaman supranatural mereka yang ternyata itu adalah sebuah okultisme yang dibungkus secara rohani. Banyak yang mengaku bahwa mereka sudah berdoa selama puluhan hari, dia berkata, “Aku sudah berdoa kepada Tuhan. Aku berhak mendapatkan apa yang menjadi milikku.” Bagaimana dengan Para Rasul? Sedangkan Para Rasul terdahulu berdoa selama bertahun-tahun untuk kebangunan rohani. Mereka menginjil kepada banyak orang dengan bersusah payah; mereka melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Yesus pernah berkata pada akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu. Mereka bahkan akan lebih dicintai daripada Kristus itu sendiri. Mereka bisa menceritakan Yesus dan membuat banyak orang terharu. Bahkan mereka bisa membuat orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Tetapi perjumpaan-perjumpaan yang dilakukannya sebagian besar palsu. Akan tetapi, ada perjumpaan yang benar dengan Tuhan, karena Tuhan sangat mengasihi anak-Nya.
Apa rahasia hidup yang berbahagia? Yesus menyampaikan rahasia-rahasia hidup berbahagia dalam Matius 5:3-10 :
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 3)
Miskin artinya tidak terikat hartanya di bumi. Mari kita belajar melepas apa yang kita miliki d bumi ini, dan kita akan memiliki Kerajaan Sorga.
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (ayat 4)
Para rasul juga pernah sedih. Paulus berkali-kali mengatakan kekuatirannya jikalau ada penyusup dalam jemaat yang mengacaukan injil yang benar. Paulus memiliki pikiran yang begitu kuatir dan manusiawi, tetapi di dalam Firman Tuhan tidak dikatakan Paulus tidak bahagia. Mari kita bahagia dengan jalan-jalan Tuhan. Memang di bumi ini menderita. Jika kehidupan ini tentang bahagia saja, tidak ada pengorbanan kita lakukan ketika kita mengikut Yesus. Kehidupan di bumi ini tidak ada yang kekal, tetapi ketika kita tahu apa yang kita tuju, kita pasti akan memiliki kehidupan yang bahagia.
“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (ayat 7)
Mari kita menjadi orang yang murah hati. Jangan segala sesuatu kita perhitungkan, yang selalu berpikir tentang untung dan rugi saja. Ubah mindset kita menjadi sama dengan mindset kemurahan hati Tuhan. Berpikirlah simpel: ketika kita murah hati, Tuhan juga akan murah hati kepada kita.
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (ayat 8)
Suci hati artinya memiliki motivasi selalu benar untuk datang ke Kerajaan Tuhan.
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (ayat 9)
Mari kita menjadi orang yang perkataan kita membawa damai untuk orang-orang disekitar kita. Karena dengan membawa damai, kita akan disebut “anak-anak Tuhan” yang membawa sukacita untuk orang-orang disekeliling kita.
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 10)
Kita harus berani mempertahankan keyakinan kita yang benar akan Firman Tuhan. Tidak semua orang yang berkata: “aku rindu kebangunan rohani” adalah orang yang sungguh-sungguh rindu sebuah kebangunan rohani.
Kebangunan rohani bukanlah ketika sebuah komunitas penuh sesak dan membangun gedung-gedung yang mahal. Kebangunan rohani adalah ketika Yesus bertahta dalam hati anak-anakNya dan terjadi perubahan yang luar biasa di masyarakat, di kota, dan bahkan di negara tersebut. Kebangunan rohani yang sejati hanya dilakukan oleh Tuhan.
Kebahagiaan yang manis bukan karena kita memiliki segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kebahagiaan sejati bukan berati kita tidak pernah sedih dan menangis. Kebahagiaan sejati bukan berarti kita punya rasa aman secara dunia. Tetapi Kebahagiaan sejati adalah ketika kita menyerahkan kekuatiran kita di dalam tangan Tuhan Yesus.
Mari kita serahkan semuanya di dalam tangan Tuhan, sebab Dia adalah penulis hidup kita. Jika sekarang kita masih terikat dengan sesuatu, bawalah itu dihadapan Tuhan dan minta kekuatan Tuhan untuk terbebas dari itu. Tuhan ingin melihat kelahiran baru. Hanya orang yang dilahirkan kembali yang berhak mendapatkan convenant-nya Tuhan.
Mari kita kobarkan injil damai sejahtera yang murni dari Firman Tuhan. Bawalah jiwa-jiwa untuk kemuliaan Tuhan. Jangan biarkan anak-anak Tuhan menjadi sesat karena perkabaran injil yang palsu. Hari-hari ini gereja Tuhan menangis. Tetapi Tuhan berkata, bahwa akan bangkit generasi jawaban doa, yaitu generasi yang mengambil semua kerinduan Tuhan dan berkata tidak terhadap dosa. Mari kita lepaskan semua dosa dan keterikatan kita. Kita akan dirubah Tuhan, dan kita akan menjadi pahlawan-pahlawan Tuhan yang berani menyatakan injil damai sejahtera sampai pada kesudahannya nanti.