Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Roh Pencideraan

Sekarang, aku menasihatimu, Saudara-Saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus agar kamu semua mengatakan hal yang sama supaya tidak ada perpecahan-perpecahan di antara kamu, melainkan agar kamu diperlengkapi dalam pikiran yang sama dan dalam pendapat yang sama. Sebab, telah diberitahukan kepadaku mengenai kamu, Saudara-saudaraku, keluarga Kloe, bahwa ada pertengkaran di antara kamu. Maksudku sekarang adalah kamu masing-masing berkata, “Aku dari Paulus,” dan, “Aku dari Apolos,” dan “Aku dari Kefas,” dan “Aku dari Kristus.” Apakah Kristus terbagi-bagi? Apakah Paulus disalibkan untukmu? Atau, apakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
Aku bersyukur kepada Allah bahwa aku tidak membaptis seorang pun dari kamu, kecuali Krispus dan Gayus, supaya jangan ada satu pun yang dapat mengatakan bahwa kamu dibaptis dalam namaku. Aku juga membaptiskan seisi rumah Stefanus; selebihnya, aku tidak tahu apakah aku telah membaptis orang yang lainnya. Sebab, Kristus tidak mengutus aku untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil, bukan dalam hikmat kata-kata, supaya salib Kristus tidak dibuat sia-sia.
1 Korintus 1:10-17
Roh pencidera adalah roh pemecah yang saling menyakiti satu dengan yang lain.
Rasul Paulus memperingati jemaat di Korintus, karena mereka membanggakan kelompok mereka sendiri. Banyak anak Tuhan yang menyakiti satu dengan yang lain karena merasa dirinya paling benar. Mereka merasa gerejanya atau kelompoknya yang paling sempurna. Ini adalah bagian dari tipu daya dari roh pemecah dalam gereja Tuhan. Hari-hari ini begitu banyak gereja yang mengagung-agungkan hamba Tuhannya dan menganggapnya yang paling hebat dari yang lain, sehingga menjatuhkan hamba Tuhan lainnya dengan tuduhan-tuduhan yang tidak bertangguiingjawab. Inilah yang menyebabkan perpecahan di dalam gereja-gereja Tuhan. Bahkan banyak hamba Tuhan yang mengambil jemaat yang telah ditanam oleh hamba Tuhan yang lainnya dengan cara-cara yang salah, sehingga tidak heran banyak jemaatnya yang mengalami kepahitan.
Hadirnya roh pencideraan ini karena kita tidak memiliki hikmat dan pengenalan yang benar akan Kristus. Barangsiapa bergaul karib dengan Tuhan, ia akan memiliki pikiran Kristus. Tetapi pengalaman-pengalaman rohani tanpa pengenalan yang benar akan Yesus Kristus membuatnya rawan mengikuti tipuan roh pencidera. Seorang yang sangat memegahkan cerita pengalaman rohaninya, secara sadar atau tidak, telah menempatkan Kristus di tempat yang paling belakang dan menempatkan dirinya di deretan paling depan. Hidup kita bukan tentang mengumbar kisah sukses kita dalam memperoleh kekayaan. Sama halnya dengan Paulus, dia tidak pernah mendemonstrasikan harta yang dimilikinya; dia mendemonstrasikan berapa banyak harga yang harus kita bayar dalam mengikut Kristus.
Penyebab timbulnya roh pencidera ini adalah keinginan untuk meninggikan diri sendiri. Mereka ingin menjadi orang yang paling hebat dan paling baik daripada yang lain. Sehingga begitu banyak kesaksian yang dilebih-lebihkan dan orang yang mendengarnya terkagum-kagum. Karena itu, kita harus menguji segala sesuatu. Kita perlu memiliki hati hamba dalam memandang setiap pekerjaan Tuhan yang terjadi dalam hidup kita. Karena ketika kita mulai tinggi hati, kita mulai membanggakan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Oleh sebab itu, janganlah kita kita meninggikan diri kita dan mengambil kemuliaan Tuhan. Iblis akan dengan mudah mengambil celah itu dan tanpa sadar roh pencidera itu menyelinap dalam diri kita.
Roh pencidera bisa juga timbul dalam diri kita karena menurun dari orang tua kita. Kita ini telah dilahirkan dalam dosa. Seperti dalam Firman Tuhan dikatakan, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mamur 51:7). Bagaimana cara mengatasi roh pencidera yang menurun dari orang tua? Kita harus menghindari roh pencidera ini. Jika kita tahu bahwa roh pencidera ini timbul dari perkataan kita yang tidak bisa jaga, mari kita belajar untuk tidak sembarangan dalam berkata-kata. Sekalipun hal itu tidak mudah untuk dilakukan, tetapi selama kita berpegang di dalam kebenaran, kita akan dimampukan.
Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya. Siapa yang menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berdiam diri. Siapa mengumpat membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.
Amsal 11:11-13
Berdiam diri itu penting. Kita harus senantiasa berhati-hati dengan perkataan kita. Jangan memulai pertengkaran dan mencari perkara-perkara yang tidak perlu dicari. Hendaklah kita saling membangun di dalam Yesus Kristus. Jika kita melihat seorang yang berdosa, hendaklah kita mendoakannya supaya dia keluar dari dosanya; bukan mengumbar dosanya ke depan banyak orang dan semakin menjatuhkannya. Mari kita menjadi jemaat yang takut akan Tuhan, yang memperkatakan kasih dan berkat bagi sesama kita. Bukan hanya dalam perkataan, tetapi juga di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seringkali kita mudah dikuasai oleh emosi kita. Iblis tahu bahwa itulah kelemahan kita. Pada waktu Iblis mengompori Hawa untuk makan buah pengetahuan, Hawa pun mengompori Adam untuk makan buah itu juga. Seringkali banyak anak Tuhan mempunyai kecenderungan mengompori orang lain; membuat emosi orang lain menjadi naik, sehingga timbul banyak perpecahan. Inilah langkah yang iblis lakukan untuk mendorong anak-anak Tuhan masuk dalam roh pencideraan. Jika kita ingin menjadi murid Kristus yang sejati, mari kita bebaskan diri kita dari roh yang memecah belah ini. Kita yang harusnya menguasai emosi, bukan emosi yang menguasai kita.
Roh pencidera juga timbul dari orang yang tidak percaya diri. Orang yang tidak percaya diri seringkali harus melakukan sesuatu untuk mendongkrak dirinya supaya percaya diri dengan cara-cara yang tidak baik. Mereka merasa bahwa gambar dirinya buruk dan menjadi tidak aman di dalam kasih Tuhan. Mari kita cabut rasa tidak aman kita, sebab rasa aman kita yang sejati hanya ada di dalam Kristus.Tuhan memberikan pengampunan kepada setiap kita. Semua rasa sakit dan rasa tidak percaya diri kita sudah ditebus oleh Kristus. Maka janganlah kita melewatkan kasih Tuhan lewat orang-orang di sekitar kita. Hidup ini terlalu singkat, oleh sebab itu nikmatilah kasih dari Tuhan untukmu.
Marilah kita senantiasa berjaga-jaga, supaya jangan jatuh dalam tipu daya iblis yang ingin memecah belah anak-anak Tuhan. Miliki hati hamba dan usirlah roh pencidera itu dalam hidup kita. Milikilah kasih satu dengan yang lainnya. Jangan ada kata-kata “kasar” yang keluar dari mulut kita. Belajar untuk memiliki sebuah sikap dan respon hati yang benar dalam menanggapi segala sesuatu. Jadilah anak Tuhan yang senantiasa memiliki kesatuan di dalam tubuh Kristus!