Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Minyak Dalam Buli-Buli

Bacaan : Matius 25:1-13
10 gadis menanti kedatangan mempelai dengan membawa pelita. 5 gadis bijaksana menyiapkan cadangan minyak, sedang 5 gadis bodoh tidak. Mereka menggunakan cara pikir pribadi, dan mereka menganggap kedatangan mempelai masih sangat lama, sehingga mereka tidak mempersiapkan diri.
Bagaimana sikap hati kita menyambut kedatangan Tuhan? Kita sudah berada Di akhir zaman. Sudahkah kita siap sedia?
Sudahkah kita sedia minyak dalam buli-buli kita?
Untuk menjaga pelita kita tetap menyala, kita perlu minyak. Minyak dihasilkan dari rasa sakit mengikut Kristus: pikul salib, sangkal diri, diproses Tuhan. Hidup yang menghasilkan “minyak” akan membuat pelita kita terus menyala.
Gadis bijaksana adalah orang yang dapat menjaga hati nuraninya di dalam Firman Tuhan, tetapi gadis bodoh adalah orang yang asal-asalan ikut Tuhan; Hidup sesuai kemauannya sendiri dan menuruti hawa nafsunya diatas kerinduan Tuhan.
Bagaimanakah hati nurani kita? Jangan menjadi “Toxic People” yang bukannya menceritakan kebenaran, tetapi menyebarkan “racun” bagi orang lain melalui gosip dan pertikaian. Racun itu sebenarnya membuat pelita kita semakin padam; Tidak ada terang Kristus dalam hidup kita.
Hidup ini adalah sebuah kesempatan Teruslah bersaksi bagi Kristus
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:10-13)
Kita tidak pernah tahu sampai kapan kita hidup. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa Kita menyadari apa yang Tuhan mau. Mari kerjakan bagian kita sebaik-baiknya. Pakai talenta yang Tuhan berikan untuk menceritakan Kristus. Seperti Paulus: Dia seorang penjual tenda, tetapi dia menggunakan talentanya untuk kemuliaan nama Tuhan.