Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Menjadi Tawanan Roh!

Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.
Kisah Para Rasul 20:28-26
Di era milenium ini, ada banyak pengajaran-pengajaran yang hanya menyenangkan telinga kita, tetapi kebenaran-kebenaran tersebut tidak diambil dari kebenaran-kebenaran Alkitab, kebenaran-kebenaran yang berasal dari pikiran manusia saja. Contohnya adalah ada pengajaran di mana ketika kita bertobat, meskipun suatu saat nanti kita menjadi murtad, kita akan tetap diselamatkan oleh Tuhan, karena sekali diselamatkan, keselamatan itu tetap ada. Atau pengajaran lain menyebutkan bahwa Tuhan adalah penolong kita dan apapun yang kita minta akan dikabulkan. Tetapi, Tuhan bukanlah jin botol yang menjadi pelayan kita dan mengabulkan semua yang kita minta. Dan kasih karunia bukanlah hal yang murah. Kasih karunia keselamatan adalah sesuatu yang mahal yang diberikan secara cuma-cuma kepada kita, tetapi itu haruslah kita jaga. Semua pengajaran yang ada dikembalikan kepada Alkitab, bukan kepada kesenangan-kesenangan pribadi.
Alkitab telah menyatakan bahwa jika ditambahkan 1 kata saja atau mengurangi 1 kata saja, maka semua sudah tidak lagi menjadi kebenaran karena sudah menyimpang. Menjadi makmur tidak salah, tidak berarti kita tidak boleh menjadi makmur. Tetapi kemakmuran itu ditujukan untuk siapa? Untuk kesenangan pribadi kah? Atau yang kita terima, kita kembalikan kepada Tuhan?
Tuhan menubuatkan bahwa pada akhir jaman ini, kasih kebanyakan orang semakin runtuh. Di akhir jaman ini, gereja milenial sibuk untuk memperkaya diri, mengundang “artis-artis” yang kisah hidupnya belum dapat dipertanggungjawabkan. Mengundang penyanyi-penyanyi dan menjadikan gereja sebagai panggung hiburan!
Dalam Kisah Para Rasul, Paulus telah memperingatkan jemaat-jemaat untuk berhati-hati pada pengajaran-pengajaran palsu. Pengajaran palsu selalu berpusat pada diri sendiri dan dibungkus dengan nama Kristus Yesus.
Rasul Paulus adalah seorang rasul yang luar biasa meskipun ia tidak termasuk dalam 12 murid Yesus. Ia mengisi hampir semua Perjanjian Baru. Ketika ia bertobat, ia menyerahkan dirinya menjadi tawanan Roh. Apapun yang Tuhan perintahkan, ia taat dan melakukannya. Seorang yang menyerahkan diri menjadi tawanan Roh bersedia dipimpin Tuhan ke mana saja dan memberi dampak yang luar biasa. Kita belajar apa itu tawanan Roh?
Ada seorang pahlawan iman yang berasal dari Cina bernama John Sung. John Sung mengambil studi di Ohio dengan jurusan Teknik Kimia. Di sana John Sung juga diajarkan pengajaran agama liberal. Pada tahun 1927, Cina mengalami kebangunan rohani yang sangat besar dan John Sung hadir di sana. Di KKR itu, ia bertemu dengan Tuhan dan ia merasa bahwa pengajaran yang ia terima di Amerika itu salah karena tidak berpusat pada Alkitab. Manusia berusaha memahami Alkitab sedemikian rupa, tetapi Alkitab dibuat oleh Tuhan yang tidak dapat kita lampaui pikirannya. John Sung akhirnya menyerahkan diri untuk dibaptis dan menerima panggilannya.
Dengan berapi-api, John Sung menginjili profesor-profesor di Ohio. Ia dianggap gila karena injil yang dikatakannya berbeda dengan pengajaran agama liberal. Profesor-profesor itu menggunakan pikiran mereka yang terbatas untuk menyelamai Tuhan yang tidak terbatas. John Sung kemudian dipenjarakan. Ia hanya diijinkan membawa alkitab dan pena. John Sung membaca alkitab sebanyak 40 kali berulang-ulang hingga akhirnya ia dibebaskan karena tidak ditemukan kesalahan yang dilakukannya.
Banyak orang bertobat karena khotbah-khotbahnya. John Sung menobatkan begitu banyak orang di Indonesia, di kota Cirebon, Madiun, Solo, Jakarta dan masih banyak lagi. Ia adalah salah satu pelopor kekristenan di pulau Jawa. Indonesia mengalami kebangunan rohani.
John Sung membiasakan diri untuk berdoa selama 3 jam dari jam 5 pagi. Orang-orang yang melihat ia berdoa, tidak dapat tahan. Dalam doanya, ia meraung-raung, menangis dan berteriak seperti berperang. Namun sayang, ia meninggal di usia yang masih sangat muda, yakni 40 tahun karena TBC usus. Ia berkhotbah dengan perut yang sangat kesakitan.
Ketika kita menjadi tawanan Roh dan mengikut Tuhan, kita tidak perlu takut dan khawatir dengan apa yang kita makan minum pakai dan segala yang dikhawatirkan dunia, seolah-olah kita tidak memiliki kuasa untuk memberkati kita.
Indonesia akan ditampi dan dimurnikan oleh Tuhan. Api kemuliaanNya akan turun atas Indonesia. Di hari-hari terakhir ini, Tuhan akan memulihkan Indonesia. Gereja Tuhan tidak boleh mendengarkan khotbah-khotbah yang hanya menyenangkan telinga dan daging semata! Firman Tuhan itu bagaikan pedang yang menusuk kedagingan kita dan menghabiskannya. Firman Tuhan bukanlah barang dagangan, tidak ada tawar menawar di dalamnya, Firman Tuhan ya dan amin!
Roh Kudus tidak berubah-ubah, tetapi memiliki dinamika. Ketaatan kita membuat rencana Tuhan tidak terjadi, tetapi Tuhan memiliki rencana lain untuk kita seperti yang dikatakanNya kepada Abraham.