Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Menjadi Prajurit yang Awas dan Tepat Sasaran

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai diri dirinya sendiri dan menjadi hamba uang . Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak memperdulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (2 Timotius 3 : 1-5)
Kita perlu berhati-hati dalam bergaul. Karena tidak semua orang dengan label Kristen mengerjakan apa yang menjadi prinsip-prinsip Firman Tuhan. Kita perlu memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Apabila kita sendiri lemah dalam pengenalan akan Tuhan, kita bisa menyetujui hal-hal buruk yang kita terima dari sekitar kita.
Ketika kita memiliki pikiran yang sakit, kata-kata yang sakit, dan kita bergaul dengan orang-orang yang sakit, maka kerohanian kita bisa menjadi sakit.
Banyak orang yang hidupnya penuh dengan akar kepahitan dan permusuhan. Itu menandakan bahwa orang tersebut berada di luar Kristus. Seringkali Iblis juga bisa memakai anak-anak Tuhan untuk menghancurkan kesatuan yang ada. Hati-hati dengan perkataan kita. Gosip yang kita tujukan ke orang lain bisa menjadi kutuk untuk mereka.
Banyak anak Tuhan di akhir jaman mengalami situasi kebangunan rohani yang palsu. Hidup yang diberkati dan promosi-promosi jabatan dianggap kebangunan rohani. Kebangunan rohani yang palsu pasti akan berkibar terlebih dahulu sebelum kebangunan rohani yang asli.
Kebangunan rohani yang sejati adalah perubahan pola pikir anak Tuhan yang pikirannya selalu tertuju kepada kristus dan memiliki buah-buah yang benar di dalam pengenalan akan Tuhan.
Seringkali kita memandang kebangunan rohani yang besar itu menurut cara pandang kita: Musik yang bagus, ibadah yang penuh sesak, dan hamba Tuhan yang luar biasa dahsyat. Tetapi semuanya hanya bisa dilihat dari buahnya. Sama halnya buah apel yang tampak cantik dari luar, tetapi dalamnya busuk, apel itu tidak akan bisa dinikmati. Dikatakan dalam 2 Timotius 3, bahwa manusia di akhir jaman akan mencintai diri sendiri, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri; itu bukanlah ciri-ciri orang yang hidup di dalam Tuhan. Janganlah kita ikut bermufakat dengan orang-orang yang sepakat untuk menjelekkan orang lain. Karena dengan demikian, sebenarnya hidup kita penuh dengan kutuk kepada orang lain. Mari kita hidup benar d hadapan Tuhan. Jangan menjadi penggenapan manusia di akhir jaman.
Gad, ia akan diserang segerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka. (Kejadian 49:19)
Perjalanan hidup Gad penuh dengan peperangan; Tidak pernah mengalami zona aman dan nyaman. Tetapi dia dinubuatkan Tuhan untuk selalu menang. Dia tidak terlalu terkenal dibandingkan dengan anak Yakub yang lain. Tetapi dia tidak terlalu masalah dengan peperangan yang dia hadapi, dan dia tahu cara memenangkannya.
Tuhan menilai kadar cinta kita saat kita mengalami penyerangan.
Cinta kita diuji kepada Tuhan ketika kita mengalami kesesakan. Kalahkan raksasamu dan menangkan peperanganmu. Sebab seorang pasukan harus siap sedia dalam segala kondisi.
Tentang Gad dia berkata: Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad. Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala. Ia memilih bagian yang terutama, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima; ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran Tuhan serta penghukuman-penghukumanNya bersama dengan orang Israel (Ulangan 33:20-21).
Gad memiliki hati yang lapar. Disaat hidupnya yang penuh dengan peperangan, dia tidak menjadi payah, dan tidak bermuram durja. Tetapi diia berpikir bagaimana memenangkan peperangan yang harus dihadapinya. Dikatakan bahwa dia menyerang lengan dan kepala; ini berbicara tepat sasaran. Dia tahu tujuan peperangannya. Dia menyerang tepat pada kekuatan musuhnya, yaitu Lengan. Dia tepat sasaran dalam memenangkan peperangan dalam hidupnya.
Apakah kita sudah tepat sasaran? Jiwa-jiwa begtu berharga di mata Tuhan. Apakah kita sudah menjangkau mereka dengan tepat sasaran? Kunci kemenangan Gad dia sadar tujuan berperang dan dia tepat sasaran. Gad tidak mau menjadi prajurit, tetapi dia mau menjadi panglima di hadapan Tuhan.
Dia mau jadi yg terutama d hadapan Tuhan. Untuk itu, strategi Gad adalah dia menyerang dari atas. Yang dia serang adalah panglima perang. Sekalipun Gad adalah orang yang selalu menang, dia adalah orang yang tetap tinggal dalam kebenaran Tuhan. Dia bersedia dikoreksi dan mengikuti hukum-hukum Tuhan.
Rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk setiap kita. Dia rindu kita memiliki mimpi-mimpiNya dan mengalahkan musuh-musuh kita dengan penuh keberanian karena kita memegang perjanjian kita dengan Tuhan. Beranilah bermimpi! Saat kita tidak lagi bermimpi, mimpi Iblis yang akan menguasai pikiran kita.
Tinggalah dalam kasih karunia Tuhan, dan hiduplah dengan kepala terangkat berani dan mengalahkan musuh-musuhmu. Apakah kamu mengalami patah semangat dalam peperanganmu?