Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Jesus Freak!

Di jaman sekarang ini, seringkali hamba Tuhan yang menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dikatakan aneh. Padahal yang aneh adalah yang berasal dari dunia ini. Kita harus waspada, karena kita akan kehilangan generasi penerus kita. Banyak sekali orang yang menduplikasi kesenangan dunia untuk dibawa ke dalam gereja. Sehingga secara tidak sadar, gereja sedang memanipulasi kesenangan yang datangnya dari Tuhan. Kesenangan yang datangnya benar-benar dari Tuhan adalah ketika kita melakukan Firman Tuhan.
Saat ini nilai-nilai Firman Tuhan sudah mulai berubah. Tepatlah apa yang dikatakan Firman Tuhan bahwa gereja akan mengundang guru-guru palsu, badut-badut entertainment, pelawak-pelawak, dan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan dalam kepengurusan gereja maupun persekutuan doa karena mereka sanggup memberikan ide-ide untuk mendatangkan banyak orang. Gereja Tuhan secara tidak sadar memiliki kehidupan kekristenan yang berfokus pada ibadah saja. Mereka berfokus untuk memikirkan bagaimana mempertahankan jumlah jemaat di ibadah yang ada, tetapi tidak takut kalau jemaat tidak melakukan kebenaran Firman Tuhan. Gereja Tuhan hari-hari ini sedang berusaha membuat imitasi sukacitanya Tuhan. Banyak orang lebih tertarik dengan hal yang menyenangkan daripada bersekutu dengan Tuhan. Padahal sebuah sukacita yang penuh hanya akan kita alami ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, seperti sukacita rasul-rasul pada jaman dahulu adalah melakukan penginjilan damai sejahtera apapun resikonya.
Generasi sekarang akan menjadi generasi yang terhilang. Di banyak negara, banyak gereja yang ditutup dan menjadi gedung bioskop dan bar-bar. Karena ada injil lain yang sebenarnya bukan injil Kristus, yang mengatakan bahwa semua hal yang baik-baik saja. Injil itu mengatakan bahwa Yesus ingin kamu kaya, bahagia, dan hanya berfokus pada kamu, kamu, dan kamu. Sehingga ketika disurvey, “Apakah kamu percaya Yesus sebagai Tuhan?” Hampir 50% dari generasi ini mengatakan bahwa Yesus tidak pernah ada. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Generasi ini sedang menuju kepada generasi terakhir yang tidak dapat menyampaikan aman agung Tuhan untuk memberitakan injil damai sejahtera.
Belajar dari seorang Yosua, dia hidup dalam sebuah generasi yang dibesarkan dengan air mata, generasi yang hidup didalam peringatan-peringatan dari Tuhan. Dia memiliki roh yang takut akan Tuhan. Dia juga memiliki keberanian yang suci untuk memberitakan Firman Tuhan. Namun setelah Yosua, tidak ada generasi yang memuliakan Tuhan, karena generasi itu dinina bobok-kan dengan keberhasilan generasi sebelumnya. Kekristenan kala ini seperti bisnis di dalam gereja. Banyak orang dihibur dengan banyak kotbahnya yang menyenangkan telinga mereka sendiri. Apa yang diberitakan adalah tentang kesuksesan dan berkat semata. Akan tetapi, dalam kekristenan yang salah itu, tidak pernah diwartakan tentang pemisahan di akhir zaman. Generasi yang seperti ini tidak dapat menghadapi masa-masa anti krisus.
Mari kita sadari bahwa kita adalah pejuang-pejuang Tuhan. Kita perlu belajar peka. Ketika kita tidak peka, kita akan melihat anak-anak kita mencari Yesus yang asing, Yesus palsu, yang dibuat oleh dunia ini. Zaman dahulu, rasul-rasul terus bersaksi tentang Kristus sekalipun mereka harus dianiaya. Namun sekarang, begitu banyak orang yang takut dikatakan aneh jikalau kita menantang jiwa-jiwa percaya kepada Kristus. Banyak juga yang takut dikatakan aneh kalau menyampaikan kebenaran bahwa kita harus kembali kepada Firman yang benar. Mungkin mereka takut kehilangan teman, atau takut dipandang terlalu ekstrim.
Generasi jawaban doa adalah mandat Tuhan untuk anda dan saya. Kita punya mandat yang besar untuk menjadikan bangsa-bangsa menjadi murid Kristus. Generasi ini haruslah menjadi generasi yang menjawab semua panggilan Tuhan. Generasi ini butuh tangan-tangan yang mau dipakai oleh Tuhan untuk mengerjakan karya yang indah untuk Tuhan. Seperti sebatang panah di tangan pahlawan, kita menjadi anak panah yang dipakai Tuhan untuk menggenapi mimpi-mimpi Tuhan dalam hidup kita. Ini panggilan Tuhan yang terakhir untuk generasi ini. Bahwa kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan hari kedatangan Tuhan yang sudah tidak lama lagi.
Tuhan akan datang dan mengadakan pemisahan antara gandum dan ilalang di akhir jaman. Karena itu mari kita menjawab doa-doa Tuhan. Mari kita menjadi generasi yang melahirkan generasi penuntas yang melaksanakan karya amanat agung Tuhan. Saat ini Tuhan sedang melihat kita. Tuhan sedang menyelidiki setiap kita. Dia akan mengambil hati orang-orang yang mau menjadi berbeda dengan dunia ini. Waktunya sudah hampir tiba. Dunia dan semua harta yang kita kumpulkan di dunia ini akan kita tinggalkan. Semuanya akan berubah dalam sebuah kehidupan yang kekal bersama-sama dengan Tuhan. Siapkah kita dengan hari kedatangan Tuhan?
Kita memang orang kristen yang aneh bagi dunia ini, tetapi kita tidak aneh bagi Tuhan. Justru yang aneh bagi bumi ini, itulah yang indah bagi Tuhan. Jika kita ikut dunia, kita akan binasa. Jika kita ikut Tuhan, kita akan beroleh hidup yang kekal. Bukan berarti kita tidak boleh menikmati kesenangan di dunia ini, tetapi dalam Firman Tuhan dikatakan bahwa segala sesuatu diperbolehkan, tapi tidak semua membangun. Ketika hidup kita tidak dibangun, hidup kita tidak berbuah.
Hari-hari ini Tuhan rindu kita belajar memuridkan generasi jawaban doa. Mari kita beritakan injil yang benar yang menyatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam nama Yesus Kristus. Kristen yang radikal berkata Yesus adalah Tuhan. Kita perlu kenal Yesus yang asli, yaitu Yesus yang disalibkan dan mati buat dosa-dosa kita. Bukan Yesus yang berdasarkan cerita-cerita orang, atau Yesus menurut versi-versi orang lain.
Dalam Firman Tuhan di ceritakan para rasul yang bekerja. Tetapi mereka tidak pernah berfokus dengan pekerjaan mereka. Karena mereka tahu bukan itu yang terpenting. Kita harus merefleksikan apa yang menjadi fokus kita. Apa yang menjadi kebangganmu? Jika fokus kita adalah pekerjaan kita dan kebanggaan kita saja, mari kita sadari dan berubah. Tuhan haruslah menjadi fokus kita yang terutama. Dalam hidup ini, kita seharusnya melayani sambil bekerja, bukan bekerja sambil melayani. Seluruh hidup kita haruslah kita dipersembahkan untuk Tuhan. Hidup ini seperti uap; sebentar saja selesai, oleh karena itu jangan sia-siakan hidup kita. Mari kita bangkitkan generasi yang takut akan Tuhan. Generasi di bawah kita adalah tanggung jawab kita bersama.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Yosua 1:8
Apakah kita sudah merenungkan Firman Tuhan siang dan malam? Renungkanlah dan engkau akan berhasil. Kita perlu beri pengajaran kepada anak-anak rohani kita. Jangan ajak mereka jalan-jalan saja. Mari bawa mereka untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati. Mulai hari ini mari kita berkomitmen untuk berpuasa dan merenungkan Firman Tuhan. Sebab puasa tanpa merenungkan Firman Tuhan hanyalah diet yang rohani.
Puasa adalah merendahkan diri di hadapan Tuhan, meminta kemurahan Tuhan, serta menanti jawaban dari Tuhan. Percuma memiliki banyak anak dalam persekutuan, tapi bukan itu inti dari kerinduan Tuhan. Inti dari kerinduan Tuhan adalah membawa teman-teman kita untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Sehingga mereka memberitakan kebenaran kepada yang lainnya bahwa Yesus adalah Tuhan. Itu kerinduan Tuhan untuk generasi di akhir jaman ini. Mari, sembari hidup kudus dan benar, kita persiapkan kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya yang sudah tidak lama lagi. (EN)