Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidup sebagai Pemenang

Kita seringkali berkata “Today is my day” saat semuanya seolah-olah lancar, berhasil, dan sesuai dengan keinginan kita. Kita bisa berkata “Hari ini adalah hari sial” ketika semua terasa sangat tidak mengenakkan bagi kita. Sehingga banyak orang mengalami stres karena mereka merasa hari-hari mereka “tidak bahagia”. Tetapi kita, anak-anak Tuhan, setiap hari adalah hari kita, hari kemenangan kita. Karena kita hidup di dalam Tuhan, kita seharusnya memiliki kehidupan yang berkemenangan.
Ada 3 jalan yang perlu kita tempuh untuk memiliki hidup yang berkemenangan di dalam Tuhan:
Jalan Emaus
Setelah kebangkitan Yesus, beberapa murid bertemu dengan Tuhan Yesus dalam perjalanan menuju ke Emaus (Lukas 24:13-28). Mereka tidak menyadari bahwa yang bersama-sama dengan mereka adalah Yesus yang mereka bicarakan. Tetapi ketika Yesus mengambil roti, memecahkannya, dan memberikan roti itu kepada mereka, seketika itu terbukalah mata mereka dan mereka sadar bahwa yang bersama dengan mereka itu adalah Kristus (Lukas 24:29-30).
Ada berapa banyak anak-anak Tuhan seperti murid Yesus yang mengadakan perjalanan ke Emaus? Mereka adalah murid Yesus, bahkan mereka juga pernah hidup bersama-sama dengan Yesus, tetapi mereka tidak benar-benar mengenalNya. Mungkin banyak orang yang sudah lama menjadi Kristen dan menyandang title anak Tuhan, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh mengenal Tuhan.
Murid-murid itu tidak dapat mengenal Yesus karena mereka melihat Yesus dengan cara pandang mereka sendiri
Mereka menganggap Yesus akan muncul sebagai seorang Raja di bumi yang menyelamatkan mereka. Sama halnya dengan mimpi-mimpi kita. Apakah kerinduan dan cita-cita kita yaitu mengharapkan Tuhan sebagai sosok yang kita harapkan; Yesus yang membebaskan kita dari hutang piutang atau sakit penyakit; padahal rencana Tuhan bukanlah rencana kita.
Lalu bagaimana supaya kita dapat mengenal Yesus?
Kita tidak akan dapat mengenal Tuhan kalau kita hanya mencari ayat yang kita inginkan dalam alkitab. Kita hanya membuka ayat berkat ketika kita sedang kesusahan; Kita hanya membuka ayat tentang mujizat ketika mengalami sakit penyakit; Padahal tidak semua orang miskin membutuhkan berkat, dan tidak semua orang sakit butuh mujizat. Tetapi mereka membutuhkan Tuhan, supaya selubung mereka dibukakan. Pengenalan akan Tuhan jauh lebih berharga daripada apapun juga.
Melalui jalan Emaus, kita dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan selubung kita dapat dibukakan
Mari kita masuki jalan Emaus kita. Melalui jalan Emaus, kita dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan selubung kita dapat dibukakan. Maukah selubung di matamu dibuka? Ketika selubung itu dibukakan, kita akan mengenali Yesus. Dan setiap hari menjadi hari kemenangan kita kalau kita mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh.
Jalan Saulus
Jalan Saulus adalah jalan yang dapat membuatmu berubah karena pengalami perjumpaan yang mendatangkan pertobatan
Perjumpaan dengan Kristus bukan peristiwa ‘jatuh’ saat altar call dalam KKR, tetapi sebuah perjumpaan yang mengubahkan hidup kita. Saulus yang dulunya menganiaya orang yang percaya kepada Kristus, berubah menjadi seorang Paulus ketika mengalami perjumpaan dengan Kristus sendiri. Ia menjadi buta, namun disembuhkan Tuhan dan diberikan “mata yang baru”. Dia menjadi seorang yang martir yang hidupnya diberikan untuk memberitakan Injil Kristus.
Tanpa “mata yang baru”, kita tidak akan bisa melihat janji-janji Tuhan
Sehebat apapun kamu mengenali Firman Tuhan, tapi kalau kamu tidak mau berjumpa dengan Tuhan, kamu tidak akan berjumpa dengan Tuhan. Banyak anak Tuhan yang hidupnya diliputi sakit hati, mereka berkumpul dengan barisan orang sakit hati demi membenarkan apa yang mereka anggap benar.
Orang sakit melukai banyak orang demi membenarkan diri, tetapi
Orang benar hidup dalam roh dan kebenaran
Orang benar tidak ikut sakit
Orang benar, ketika diperlakukan tidak adil, menguduskan
Orang benar, ketika disakiti, memberkati..
Orang benar, ketika diperlakukan dengan tidak benar, dia akan berdoa dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan
Jalan Kalvari
Ketika Yesus menggenapi rencana Bapa di muka bumi, Dia menjadi roti yang terpecah bagi banyak orang. Dia taat dengan kehendak BapaNya. Jika kamu mau menjadi orang yang hidup berkemenangan, kita harus belajar taat. Jangan berburuk sangka dengan Tuhan. Begitu banyak orang yang tidak mau belajar taat dengan panggilan Tuhan, bahkan mereka mengumpulkan ayat-ayat Alkitab untuk mendukung pembenaran diri mereka. Stop semua pemikiran kedagingan kita! Kita tidak akan pernah bisa mengenal Tuhan dengan pikiran daging kita.
Percuma memiliki pengenalan dan penjumpaan dengan Tuhan, jika kita tidak memiliki jalan obedience (ketaatan)
Jangan melihat Firman Tuhan dengan kacamata kita. Tetapi kenalilah Tuhan dengan melihat dari cara pandang Firman Tuhan yang benar. Jika Firman itu keluar dari isi hati Tuhan, Firman itu akan berbuah. Kalau kita menggunakan Firman Tuhan untuk menulahi orang lain, Firman itu tidak akan memerdekakan.
Firman Tuhan sama halnya seperti anak panah yang ditancapkan. Itu sangat menyakitkan dan membekas di hati, tetapi Firman itu akan berbuah, membuat kita hidup, membangkitkan dan menghasilkan berkas-berkas panen kita.
Masuki jalan Emausmu. Ketika Yesus ada di sebelahmu, dan kamu tidak menghiraukanNya. Namun di momen yang sama, selubung dari hatimu dibukakan ketika Fiman Tuhan diberitakan. Dan ketika selubung itu dibukakan, kita akan dapat menangkap kerinduan Tuhan. Kerinduan Tuhan adalah jiwa-jiwa. Karena itu, kita harus memuridkan generasi ini.
Jikalau kita tidak memuridkan generasi ini, dunia yang akan memuridkan mereka.
Alami perjumpaan yang indah dengan Tuhan. Kamu menjadi pribadi yang diubahkan karena Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan yang benar bukanlah seperti altar call, dimana kita mengalami peristiwa “jatuh”. Tetapi perjumpaan dengan Tuhan yang adalah yang mengubahkan hidup kita, hidup kita menghasilkan buah-buah Roh. Ketika kita mengenali Tuhan, mengalami perjumpaan dengan Tuhan, dan taat akan kehendak Tuhan, saat itulah kita memiliki hidup yang berkemenangan setiap hari.