Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Digembalakan adalah Sebuah Seni

Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu.
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat.
Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”
Yesaya 43:1-7
Inilah waktunya anak-anak Tuhan untuk bangkit dan bersinar menceritakan kemuliaan Tuhan. Ide yang bagus belum tentu benar di mata Tuhan. Kita harus belajar untuk mendengar suara Tuhan dan belajar untuk digembalakan olehNya. Dengan tongkat, untuk memukul, mendisiplinkan dan mengarahkan. Bagi domba yang nakal, tongkat sangat diperlukan.
Digembalakan adalah sebuah seni. Ada suatu waktu di mana Tuhan menuntun dan menjaga kita, memanjakan kita. Tapi ada suatu waktu, Tuhan membiarkan kita berjalan sendiri dengan berjaga-jaga dengan tongkatNya untuk mengarahkan kalau kita mulai keluar arah.
Banyak orang yang tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan karena mereka tidak berdoa. Doa mengubah segala sesuatu, tapi sering dilupakan karena terlalu sibuk untuk mengubah segala sesuatu.
Sekarang waktunya kita meminta Tuhan untuk mendidik dan mendisiplin kita, menuntun kita dengan tongkatNya. Kita memiliki Roh Kudus, tapi bagaimana bisa berbeda pendapat dan saling menghujat satu sama lain. Roh Kudus ditunjukkan dengan buah-buah yang tetap dan dapat kita bagikan.
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
“Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!”
Yohanes 11:33-34
Ia bukan Tuhan yang tidak mengerti keluh kesah dan pergumulan kita. Tuhan bersedih ketika menghadiri pemakaman Lazarus. Ia tertekan melihat Maria menangis. Yesus mengerti keadaan Maria dan menangis bersamanya.
Ketika kita seperti tidak ada jalan keluar dalam pergumulan kita, Ia menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan kemuliaanNya. Kalau kita mengalami tongkat penggembalaan Tuhan, nikmati saja. Itu akan menuntun kita ke padang rumput yang hijau.
2 poin yang harus kita ingat untuk digembalakan Tuhan :
- Lepaskan apa yang kita percayai agar kita bisa digembalakan Tuhan.
- Pahami dan percaya tuntunan Roh Kudus.