Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Buat Tuhan Tertawa

Berbicara tentang tujuan hidup seringkali manusia bingung dan bimbang apa tujuan hidup setiap kita. Kita tidak akan pernah tau tujuan hidup kita sampai kita dipenuhi kebenaran firman Tuhan. Tujuan hidup maksudnya adalah glory yang berarti kemuliaan Tuhan, di mana kita harus mengembalikan kemuliaan Tuhan. Karena tujuan hidup kita harus sebanding dengan kemuliaan Tuhan.
Ada seorang teman datang kepada saya dan berkata bahwa sepuluh tahun yang lalu, saya melakukan sebuah tindakan yang menunjukkan bahwa saya membeci dia, sehingga kemudian dia kepahitan dengan saya. Saya bingung, saya tidak merasa saya melakukan suatu tindakan yang membenci dia yang membuatnya kepahitan. Terkadang kita melihat orang-orang di sekitar kita dan mulai menilai dengan penilaian kita sendiri, sehingga muncul prasangka-prasangka yang dapat menimbulkan kepahitan di diri kita, padahal orang tersebut tidak memiliki maksud seperti yang kita pikirkan. Selama sepuluh tahun dia menyimpan prasangka tersebut dan tidak bertanya atau membereskannya dengan saya. Seseorang yang sering kepahitan dengan orang lain, tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Sebab apabila gambar diri kita rusak atau tidak beres maka hubungan pribadi dengan Tuhan juga tidak baik dan prasangka dapat merusak hubungan persaudaraan.
Saya teringat di masa awal perintisan gereja ini, untuk membeli keyboard seharga 500.000 rupiah saja, kami harus berdoa dan berpuasa. Sedangkan sekarang ini, kami dapat dengan mudah mengeluarkan uang 7.000.000 rupiah bahkan lebih untuk keperluan gereja. Namun, saat kami membeli keyboard 500.000 rupiah tersebut, kami dapat merasakan Tuhan tertawa dengan pemberian kita. Sedangkan di saat ini kami mengeluarkan uang lebih besar untuk rumah Tuhan, Tuhan tersenyum. Kami memberikan sesuatu yang lebih mahal harganya, lebih banyak jumlahnya dan tentunya lebih berharga. Tetapi mengapa Tuhan tidak tertawa lagi seperti yang dulu?
Tuhan menyukai semua pemberian kita, itu pasti, apalagi disertai dengan ketulusan hati kita untuk memberikannya. Tetapi, Tuhan tidak melihat kuantitas pemberian kita. Tuhan melihat ke dalam hati kita dan Tuhan menyukai cinta mula-mula kita kepada Tuhan. Sebab persembahan yang sungguh-sungguh dihadapan Tuhan akan berbau manis di hadapan Tuhan. Orang yang menjadikan uang dan materi sebagai tujuan hidup sukar masuk kedalam kerajaan sorga.
Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.”Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.”Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”Dan mereka yang mendengar itu berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?”Kata Yesus: “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.”
Lukas 18:18-27
Bagaimana cara membuat Tuhan tertawa sukacita dengan pemberian kita :
- Menemukan kebenaran Tuhan didalam hidup kita
- Meninggalkan tujuan hidup atau mimpi kita yang lama
- Mengerjakan panggilan hidup yang diberikan Tuhan.
Tuhan menemukan kebahagiaan di dalam manusia apabila manusia menemukan panggilan Tuhan didalam hidupnya. Kebahagiaan sejati dalam diri manusia adalah menemukan panggilan hidup di dalam Tuhan.
Kita selalu mengatakan kalau kita percaya kepada Tuhan. Tetapi pada saat badai datang kita selalu mencari banyak jalan keluar untuk menolong diri kita dengan cara kita sendiri, kita tidak mencari pertolongan Tuhan, tinggal diam di dalamNya. Tinggal diam berarti kita mencari tahu apa mau Tuhan bagi kita bukan mencari jalan keluar sendiri dengan daging kita. Ketika kita tidak diam di dalam Tuhan saat badai datang kita akan menciptakan hal-hal yang jahat dalam diri kita.
Bila Tuhan memanggilmu jangan pernah keraskan hatimu. Letakan semua dosa-dosamu maka kamu akan mengalami pengudusan dari Tuhan. Tuhan bisa pakai seorang pezinah maka Tuhan juga bisa pakai setiap kita dengan syarat, yaitu serahkan hatimu. Kita harus percaya mujizat Tuhan. Sebab, gereja yang percaya mujizat tetapi jemaatnya tidak pernah mengalami mujizat gereja itu dikatakan mati.
Ketika kita bersaksi, kita sedang mempermalukan iblis. Tentu saja, ini adalah salah satu peperangan rohani karena iblis tidak mau dirinya dipermalukan. Ia akan mendakwa kita. Pernahkah suatu waktu kita bersaksi, misalnya kita mengatakan Tuhan Yesus baik dan selalu memberikan kita kesehatan, kemudian di esok hari, kita jatuh sakit? Itu adalah pekerjaan iblis. Tapi, jangan pernah takut untuk bersaksi, sebab Tuhan mau memurnikan kualitas kesaksian kita.
Setiap tujuan dari Tuhan pasti memiliki tantangan. Ketika kita mendapatkan tantangan, bukan berarti itu bukan merupakan panggilan Tuhan dan kemudian kita mencari “panggilan-panggilan” yang lain. Tuhan mau melatih kita menjadi orang-orang yang tangguh dan bukan orang yang gampangan. Panggilan Tuhan pasti selalu mendatangkan kemulian Tuhan.
Tuhan memberikan mimpiNya pada setiap kita, tapi mimpi Tuhan yang tidak jatuh di tanah yang gembur, pasti mimpi itu akan dicuri. Seperti yang kita ketahuai, ada yang jatuh di pinggir jalan kemudian dicuri. Ada yang jatuh di tanah yang berbatu-batu yang tidak berakar sehingga pada saat masa pencobaan, mimpi itu mati. Ada yang jatuh di semak berduri dimana mimpi Tuhan bertumbuh tetapi pada pertumbuhan selanjutnya terhimpit kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan dunia sehingga mimpi Tuhan tidak menghasilkan buah yang matang. Dan yang terakhir yang jatuh di tanah yang subur yaitu orang yang menerima mimpi Tuhan dan menyimpannya di dalam hati dan mengeluarkan buah yang baik dalam ketekunan.
Tuhan melatih kita untuk menjadi pribadi yang kuat bukan pribadi yang cemen. Pengalaman setiap orang berbeda sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang unik. Apabila kita mau menyelesaikan masalah dalam hidup kita, kita harus menggunakan caraNya Tuhan bukan cari jalan keluar versi dunia. Proses pengudusan Tuhan seperti kisah bangsa israel. Walaupun mereka berzinah, kawin campur, menyembah berhala dan lain-lain, proses pengudusan Tuhan tetap berjalan dan belum selesai dan Tuhan akan selalu menuntun kita sampai ke tanah perjanjian.